Anda di halaman 1dari 18

KRISTALISASI PROTEIN

Kristalisasi makromolekul dalam bentuk yang cocok


untuk difraksi sinar-X melibatkan berbagai optimasi
parameter larutan.

Proses kristalisasi dimulai dari pembentukan inti


dalam larutan superjenuh kemudian dilanjutkan dengan
pertumbuhan kristal.

Kondisi larutan untuk mencapai


pembentukan inti dan pertumbuhan kristal berbeda
diantara teknik-teknik kristalisasi. Karena keperluan
superjenuh spesifik untuk nukleasi dan pertumbuhan
berbeda-beda diantara protein-protein

strategi kristalisasi harus melibatkan variasi berbagai


teknik.
TUJUAN

 sebagai metode purifikasi


 sebagai konfirmasi homogenitas
 sebagai metode penyimpanan yang
stabil
 untuk menentukan struktur tersier
melalui teknik difraksi
TEKNIK KRISTALISASI

 HANGING DROP
SITTING DROP
FAKTOR PENTING DALAM
KRISTALISASI PROTEIN

 KEMURNIAN PROTEIN (setidaknya 97% murni)


 pH
 KONSENTRASI PROTEIN
 SUHU
 PRESIPITAN
Kandungan reservoir

 Buffer
 Presipitan :
1. PEG
2. Ammonium sulfat
3. Beberapa trace element (ion atau
logam )
KRISTAL TUNGGAL LYSOZYME
Beberapa kristal hasil penelitian Lab.
Biokimia FMIPA Unair
CRYSTALIZATION OF ABFA

Monoclinic
10% PEG 3000, 0.1M phosphate citrate pH 5.0,
0.2M NaCl
STRUCTURE OF ABFA from Geobacillus
thermoleovorans IT-08 (2005)
CRYSTALIZATION OF XYL

Bipyramide Rectangular

0.1M HEPES pH 7.0, 5% (w/v) 0.1M HEPES pH 7.0, 13% (w/v)


PEG 6000 PEG 6000

Anda mungkin juga menyukai