Anda di halaman 1dari 17

Filsafat Politik

Perbandingan
Antara Islam dan
Barat
(Drs, Muhammad Azhar, MA, 1997)

Oleh : Hannes & Musthafa Amin


Agenda Style
01 Filsafat Politik Perbandingan antara
Islam Dan Barat
•BAB 1 Pendahuluan
•BAB 2 Filsafat Politik Barat Abad Klasik, Tengah
dan Modern
•BAB 3 Filsafat Politik Islam
•BAB 4 Penutup

02 Filsafat Politik Antara Barat


Dan Islam

03 Kesimpulan
Filsafat Politik Perbandingan
antara
Islam Dan Barat
(Drs, Muhammad Azhar, MA, 1997)
Buku Utama
Bab I Pendahuluan
A B C

Pengertian dan Filsafat Teori dan


Beberapa
Ruang Lingkup Ilmu Politik
Pendekatan
Pembahasan Terdapat perbedaan Penelitian Politik
pengertian filsafat teori dan
Peristiwa-peristiwa politik ilmu politik
mutakhir di dunia islam Teori politik lebih luas Trend hukum (juristic trend)
kontemporer dibanding filsafat politik Trend birokrasi (bureaucratic
Karya tulis itu lebih banyak Teori politik memiliki makna trend)
bercorak dokri politik, ganda dan mencakup ideologi Trend filosofis (philoshopic
bukannya teori politik Filsafat politikm mrncakup trend)
ataupun filsafat politik tujuan, ukuran, kriteria, dan Trend etis (ethical tren)
Pembedaan antara jenis pemikiran politik Islam
pemikiran (filsafat) politik, Filsafat politik barat mengkaji
teori politik dan ilmu politik. sejarah filsafat .
BAB II Filsafat Politik Barat Abad Klasik, Tengah dan Modern
Zaman
Yunani Zaman Zaman Zaman Zaman
Kuno Romawi Pertengahan
Renaisans Modern

Feodalisme , liberalisme, konservatisme, sosialisme,


komunisme, fasisme, demkrasi, nasionalisme,
pragmatisme.
Ciri : humanism, individualism, lepas dari agama (tidak mau diatur oleh
agama), empirisme, dan rasionalisme., adanya sikap oposisi terhadap
gejala dominasi gereja mengkungkung kreativitas individual masyarakat.
•Dipengaruhi oleh pemikiran patristic, dimana lebih menekankan dunia sana
(estalogis)
•Menekankan aspek moral sebagai landasan ideal sebuah pemerintahan.
•Masa republic : 500 SM -pertengahan abad 1 SM
•Masa kekaisaran : 27 SM-180 Masehi
Tugas negara sebagai pendidik kebahagian warga negara, sebuah negara
mencakup warga yang berpendidikan dan klasifikasi negara harus
berdasrkan fakta dari negara itu sendiri.
BAB III FILSAFAT POLITIK ISLAM

Zaman Klasik dan Pertengahan


Terdapat dua ciri umum pada teori politik dari pemikiran tersebut. Pertama, teori
mereka tampak jelas adanya pengaruh alam pikiran Yunani, utamanya adalah Plato, kendatipun
kualitas pengaruh itu tidak sama antara satu pemikiran dengan lainnya. Kedua, kecuali Farabi,
mereka mendasarkan teorinya pada penerimaan terhadap sistem kekuasaan yang ada pada
zaman mereka masing – masing.

Zaman Modern
1. Al-afghai menghendaki bentuk Republik bagi negara dan pemerintahan Islam. Alasannya,
terdapat di dalammya kebebabasan berpendapat dan keharusan bagi kepala negara tunduk
kepada undang – undang dasar.
2. Menurut Al-Raziq, apabila syariat sudah berjalan dengan baik dan keadilan telah merupakan
kenyataan yang merata di kalangan umat, maka pemimpin atau imam tidak diperlukan, dan
karenanya tidak ada keharusan atau kewajiban mempunyai khalifah.
3. Sistem pemerintahan menurut Husain Haikal tidaklah dapat dinyatakan dengan tegsa menganut
sistem terentu. Sungguhpun tidak ditemukan sistem pemerintahan dalam Islam, menurut Haikal
telah meletakkan prinsip prinsip dasar bagi beradaban manusia yang pada gilirannya akan
mewarnai pola kehidupan politik.
Zaman Kontemporer
3. Islamologi Terapan
Enam pemikiran Islamologi Terapan (Empirisme
1. Islamisasi Ilmu Pengetahuan
Islam),
konsep – konsep yang terlahir adalah : • Perlu mengenal isi objektif al Quran serta pemikiran
•Konsep agama (din) para pendiri tradisi Islam.
•Konsep manusia (insan) • Meninggalkan episteme abad pertengahan muslim,
•Konsep pengatahuan serta menggunakan episteme modern.
•Konsep kearifan (hikmah) • Studi fenomena agama tidak dibatasi pada suatu
•Konsep keadilan (adl) agama tertentu belaka seperti yang dikaji oleh Barat.
• Tidak apriori pada kebudayaan orang lain.
•Konsep perbuatan yang benar
• Islamologi terapan adalah suatu peraktek ilmiah
•Konsep universitas pluridisiplin.
• Islamlogi terapan harus terbuka paa kritis serta
bersifat pluraristik dalam metodologi
2. Neomodernisasi Islam
4. Tradisionalisme Islam
Filsafat politik menurut Rahman Al – Quran
Islam, menurut Nasr, adalah isitilah Islam yang
menetapkan peranan kaum muslim untuk berpegang teguh [ada “tradisi” yang suci dan murni,
menegakkan suatu susunan tatanan sosial politik. abadi dan mempunyai hikamah perennial. Dengan
•Kehidupan masyarakat muslim haruslah terbuka Traisionalisme ini, Nasr ingi melindungi umat Islam dari
•Kehidupan masyrakat berkisar pada kehendak bahaya modernisasi Barat. Secara umum, pemikiran
baik untuk saling berbuat baik dan bekerja sama Nasr mancakup tentang kajian spiritualitas serta krisis
dunia modern, seni Islam dan filsafat tentang
keabadian
BAB VI PENUTUP
Analisis Kritis terhadap Filsafat Politik Barat
•Filsafat politik zaman Romawi lebih mengkaji sistem kenagaraan yang lebih luas (imperium), masalah
hukum, administrasi kenagaraan. Sistem pemerintahan Romawi ini juga bersifat diskrminatif terhadap
pola kekurangannya dari garis ibu yang juga sangat besar pengaruhnya bagi keutuhan sebuah bangsa
(negara).
• Pada zaman Renaisans, dominasi akal mulai menggeser dominasi iman dogmatis (gerejani) dalam
pemikiran politik. Inilah awal mula munculnya rasionalisme, individualism dan humanism di Barat, yang
kelak melahirkan sekularisme politik (pemisahan politik dari dominasi agama atau gereja).

Analisis Kritis terhadap Filsafat Politik Islam


Filsafat politik Islam yang dikemukakan oleh para ahli dilandasi oleh
filsafat kenabian, bersifat realistic, menekankan soal profesi kerja yang
dihubungkan dengan teori khilafah, negara harus ada solidaritas politik,
didasarkan pada ide Pan-Islamisme, didasarkan pada konsepsi Islam yang COFFEE

revolusioner, ditekankan pada prinsip--\prinsip dasar Islam, didasarkan pada


konsep Ad-Din, dan menampilkan konsep wewenang dan kekuasaan.
Diskursus Filsafat Politik Zaman Modern

1. Tentang Kepala Negara


•Jabatan kepala negara merupakan profesi kenabian yang bersifat
kenabian.
•Bila sebuah negara ingin eksis secara harmonis, maka mekanisme
suksesi perlu dipersiapkan 3 Beberapa terma politik
•Pembatasan jabatan amat diperlukan untuk tradisi kepemimpinan •Konsep khilafah dan imamah pada hakikatnya kebih
yang mapan namun tetap dinamis bersifat personal.
•Perlu adanya mekanisme kontrol terhadap mekanisme. •Konsep baiah hendaknya tidak dipahami secara tekstual.
Pihak yang berkuasa juga jangan terlalu mudah melontarkan isu isu •Konsep ummah merupakan implikasi dari konsep tauhid.
politik. •Konsep zimmi perlu dikaji ulang.
2. Tentang pemerintah secara umum •Selalu terjadi manipulasi simbol – simbol Islam.
•Islam berujuan untuk mewujudkan tata sosial politik yang egaliter dan
berkeadilan berdasarkan etik yang Qurani
•Masalah stabilitas negara serta kelanjutan pembangunan merupakan dua unsur
pokok bagi eksitensi sebuah negara.
•Aspek profesi : penyaluran bidang keahlian warga negara sekaligus sebagai 4. Tinjauan prospektf :
pendukung pembangunan. Ttauhid, hadist dan al-quran
•Karya sastra yang sifatnya destuktif dan rakyat tidak dibenarkan secara etis
untuk taqlid terhadap kekuasaan.
•Kolaborasi dengan kekuasaan dibenarkan sepanjang memberikan keuntungan
positif bagi bangsa atau rakyat maupun negara.
Filsafat Politik Antara
Barat Dan Islam
(Dr. Ali Abdul Mu’ti Muhammad)

Buku Pembanding
Pemikiran Politik Yunani (Filsafat Politik Barat)

Teori-teori di Yunani kuno, yaitu Sparta dan Athena


1. Sparta mempengaruhi pemahaman, arah, dan teori politik di pemerintahan
2. Sistem sosial Athena dibangun di atas landasan diskriminasi antara kelas
orang merdeka dan kelas budak.

Filsafat Politik menurut Para Filosof Yunani


Berorientasi pada masalah alam, mulai asalnya, proses pembentukannya, unsur-
unsurnya dan sebab pertama. Oleh karena itu, harus ada fase-fase lain yang
berkonsentrasi terhadap kajian tentang manusia. Dari sinilah, muncul fase ketiga dalam
sejarah pikiram filsafat yunani. Fase ini dikatak sebagai sumber pemikiran filsafat.
Idealisme dalam Filsafat Politik Plato (429-347)

Plato berpendapat bahwa tidak adanya


kebebasan individu untuk memenuhi kebutuhannya
sendiri dan ketergantungan kepada orang lain
merupakan sebab berdirinya negara atau kota. Plato
kemudian merajut konsepsi “Negara Utopia”.
Menurut Plato, berhati-hati dalam memilih
Macam-Macam Bentuk
kisah-kisah yang akan memenuhi telinga-telinga calon Pemerintahan
pemimpin, wajib untuk tidak menumbuhkan rasa takut Menurut Plato, bentuk pemerintahan
terhadap mati dalam hati mereka, wajib untuk secara garis besar terbagi kepada lima
mengajarkan mereka untuk tidak berlebihan dalam macam, yaitu aristokrasi, temokrasi,
tertawa, senantiasa membiasakan diri dengan kejujuran oligarki, demokrasi, dan despotism
tanpa berbohong, pemaaf dan terbebas dari rasa rakus (tirani).
terhadap harta.
Teori Plato tentang keutamaan mengantarkannya
pada teori jiwa. Jiwa manusia menurutnya
terbagipada tiga macam. Pertama, jiwa yang berakal
(‘aqilah). Kedua, jiwa yang dipenihi amarah
(gadhabiyah). Ketiga, jiwa sensualitas (syahwaniyah).
Realisme pada Filsafat Politik Aristoteles (384-322 SM)

Aristoteles mengaitkan politik dengan etika. Dalam bukunya


Nicomanchean Ethih, ia menegaskan bahwa kebaikan berkait dengan
perseorangan dan negara. Tujuan sebuah negara adalah mewujudkan
dan memelihara kebaikan. Kedua, politik adalah ilmu paling penting
dan pemikiran paling agung yang meliputi banyak kebaikan, dan
bahwasannya semua ilmu melayaninya. Plato sebelumnya telah
mendengungkan kedua hal ini
Pemerintahan yang benara
menurut Aristoteles ada tiga bentuk,
Kritikan Aristoteles terhadap Teori Politik Plato yaitu:
Plato berpendapat bahwa keburukan dan konflik ada •Monarki, pemerintahan yang dipimpin
sering dengan dibangunnya keluarga dan kepemilikan. Oleh seseorang yang uatama dan adil;
karena itu, ia mendengungkan gagasan kepemilikan bersama •Aristrokrat, pemerintahan yang dipimpin
terhadap wanita dan harta. Aristoteles tidak sepakat dengan oelh minoritas yang uatama dan adil;
Plato dalam masalah ini. Demikian pula Aristoteles mengkritik •Demokrasi, pemerintahan berdasarkan
pemikiran Plato tentang kepemilikan bersama terhadap harta keinginan mayoritas rakyat. Keistimewaannya
dan hasrat memiliki. adalah kemewahan
Karakteristik Negara Dalam Al-Quran Dan Unsur-Unsur Terprntingnya
(Filsafat Politik Islam)

A Demokrasi
C dalam Islam
1. Pertanggung
jawaban individu
Negara Islam di B Sistem 2. Persamaan
Antarmanusia
Madinah Musyawarah
3. Pemerintahan
Negara islam berdiri di Madinah Allah dengan Sistem
Pemerintahan
dibawah kepemimpinan Rasulullah mengkehendaki Musyawarah
Tuhan (Terokrasi)
SAW. Selama 10 tahun. Negara prinsip musyawarah 4. Solidaritas antara
islam yang besar, melahirkan spirit Allah adalah penguasa ini menjadi prinsip Semua Golongan
bagi kehidupan politik, dan yang hakiki bagi alam umum bagi sistem dan Tingkatan
menggariskan model-model semesta ini. Aturan- politik dan sosial
keteladanan dan analogi. Para aturannya adalah yang umat yang
pengganti selanjutnya Khulafa Ar- paling tinggi dan abadi. berpegang teguh
Rasyidin pada Al-quran
Karakteristik Negara Dalam Al-Quran Dan Unsur-Unsur Terprntingnya
(Filsafat Politik Islam)

H
H
E
Gagasan Negara
Internasional

Interaksi dalam
G Peperangan dan Gagasan negara
internasional yang
Perdamaian
F
Masyarakat Islam diperkenalkan Islam
Islam adalah agama merupakan dasar
Islam telah meletakkan dasar- Perbudakan perdamaian dan kasih utama untuk
dasar dan prinsip umum yang sayang. Para peneliti memahami negara
Kedudukan Wanita Syariat Islam tidak
mengatur hubungan antara individu bahkan menyatakan
didalam Islam mengizinkan
dan komunitas muslim, Islam bahwa Islam adalah
menjadikan seorang
menetapkan aturan tentang agama toleransi, yang
Islam memerintahkan suami muslim sebagai
menikah dan cerai, serta kewajiban mempermudah,
untuk memperlakukan istrinya hamba sahaya.
menangani. Islam melarang untuk mencintai
dengan baik. Tidak hanya istri Perbudakan
menikahi orang musyrik, perdamaian, bukan
namun islam juga diperbolehkan hanya
mengharamkan pernikahan dengan peperangan
menerintahkan untuk untuk para tawanan
ibu, saudara perempuan, dan
memperlakukan dengan baik perang di jalan Allah
orang yang menyerupainya.
seluruh wanita.
KESIMPULAN Garis besar filsafat politik islam Islam merupakan
agama universal yang memberikan pedoman setiap
aspek kehidupan manusia. Kajian politik islam lebih
banyak berbicara tentang peristiwa-peristiwa
politik mutakhir di dunia islam kontemporer, tanpa
ada upaya untuk mengkaji secara lebih mendalam
aspek-aspek teori politik yang benar-benar dapat
mempengaaruhi peristiwa-peristiwa tersebut. Islam
memberikan pedoman amat global, hanya diajarkan
prinsip-prinsipnya, guna memberi kesempatan bagi
interpretasi dan perkembangan masyarakatnya,
sesuai dengan kebutuhan hidup yang senantiasa
berkembang. Dengan demikian, pemikiran-pemikiran
dalam bidang kehidupan politik memperoleh ruang
gerak yang sangat luas
Thank You

Anda mungkin juga menyukai