Anda di halaman 1dari 257

PEMBAHASAN SOAL

1001-1200
1001. Laki2 42 th datang ke IGD dengan diare cair >20 kali
sjak 2 hari yll, disertai muntah, kencing 1 botol/330 cc dalam 1
hari, sore ini pasien megeluh lemas, riw.kencing batu 10 th yll,
pemeriksaan fisik TD 100/60, nadi 120x/menit reguler, ekual,
isi kecil, napas 24x dalam, suhu 36,2 C mata cekung, lidah
kering, turgor kurang, abdomen: tampak cekung, CVA fist
percution (-) ekstremitas dingin. apa diagnosis yg tepat :
a. GGA tahap risk
b. GGA tahap injury
c. GGA tahap failure
d. GGK
e. GGK dgn GGA
c. GGA tahap failure
Simulasi
• Urine output : 330cc/24jam  165cc/12 jam 
82,5cc/6jam
• 1 jam  13,75 ml
• Normal  0,5 ml/kgbb/jam
• Asumsi 50 kg

• Kriteria :
Risk  0,5x50x6 = 150 cc (<150 cc/6jam)
Injury  0,5x50x12= 300 cc (<300 cc/12jam)
Failure  0,3x50x24= 360 cc (<360 cc/24jam)
1002. Seorang perempuan berusia 75 tahun diantar ke
puskesmas dengan keluhan diare sejak 3 hari yang lalu.
Frekuensi diare lebih dari 10 kali per hari. Pada pemeriksaan
fisik pasien tampak somnolen, tekanan darah 90/60 mmHg,
nadi 110 kali per menit, suhu 37 C dengan urin output terakhir
kurang lebih 250 cc dalam 24 jam. Manajemen apakah yang
paling tepat untuk pasien ini?
a. Injeksi renal protector
b. Observasi 24 jam
c. Diuresis paksa dengan injeksi furosemide
d. Rujuk ke hemodialysis
e. Pemberian cairan intravena
e. Pemberian cairan intravena
Acute Kidney Injury
Maintenance of volume homeostasis and correction
of biochemical abnormalities remain the primary
goals of treatment and may include the following
measures:
• Correction of fluid overload with furosemide
• Correction of severe acidosis with bicarbonate
administration, which can be important as a bridge
to dialysis
• Correction of hyperkalemia
• Correction of hematologic abnormalities (eg,
anemia, uremic platelet dysfunction) with
measures such as transfusions and administration
of desmopressin or estrogens
1003. Pasien perempuan datang ke UGD dengan keluhan
sakit kepala, pemeriksaan fisik didapatkn TD 210/120,
diagnosis pasien?
a. Hipertensi emergensi
b. Hipertensi urgensi
c. Hipertensi stage 1
d. Hipertensi stage 2
e. Hipertensi stage 3
b. Hipertensi urgensi
Hypertensive malignant
• Malignant hypertension is a hypertensive emergency,
clinically defined as the presence of very high BP
associated with ischaemic OD (retina, kidney, heart or
brain).
• Hypertensive emergencies are defined as large
elevations in SBP or DBP(>180 mmHg or >120 mmHg,
respectively) associated with impending or progressive
OD.
• Isolated large BP elevations without acute OD
(hypertensive urgencies)—often associated with
treatment discontinuation or reduc- tion as well as with
anxiety—should not be considered an emergency but
treated by reinstitution or intensification of drug
therapy and treat- ment of anxiety
ESC HT
1004. Seorang wanita 50 tahun selama 2 minggu ini
mengeluh nyeri pada tengkuk belakang disertai mual dan
muntah. Riwayat hipertensi (+) tidak terkontrol. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan TD 190/110, lain-lain dalam
batas normal. Pemeriksaan apakah yang sebaiknya dilakukan
untuk mengetahui target kerusakan organ?
a. urinalisis
b. kreatinin klirens urin
c. ureum serum
d. GFR
e. kreatinin serum
b. kreatinin klirens urin
1005. Pasien dengan hipertensi, mempunyai riwayat asma,
gagal jantung, dan DM. Obat hipertensi apa yang cocok
digunakan untuk pasien tersebut?
a. Losartan
b. Diltiazem
c. Propanolol
d. Bisoprolol
e. Amlodipin
a. Losartan
1006. Pasien laki-laki 52 tahun datang ke praktek dokter
umum dengan keluhan cepat lelah dan mudah haus. Pasien
memiliki riwayat darah tinggi 5 tahun dan merupakan pasien
DM. Kombinasi obat antihipertensi yang dapat diberikan pada
kasus pasien di atas :
a. ACE-I dan ARB
b. ACE-I dan CCB
c. CCB dan beta bloker
d. diuretik dan vasodilator
e. CCB dan Loop diuretik
b. ACE-I dan CCB
1007. Pasien laki-laki 55 tahun datang ke poliklinik RS dengan
keluhan nyeri kepala. Keluhan tidak disertai penglihatan
kabur. Riwayat Diabetes Mellitus sejak 13 tahun yang lalu.
Pemeriksaan fisik didapatkan TD 170/100 mmHg, HR
100x/menit, RR 20x/menit, suhu 360C. Pemeriksaan lab
didapatkan Hb 12 gr/dl, Ht 37%, Leukosit 5.700/mm3,
Trombosit 250.000/mm3, Ureum 48 mg/dl, Kreatinin 2,5
mg/dl, GDS 230 mg/dl, Kolesterol 180 mg/dl. Terapi hipertensi
apakah yang paling tepat untuk pasien tersebut?
a. HCT
b. Reserpin
c. Captopril
d. Furosemid
e. Propanolol
c. Captopril
1008. Seorang laki-laki 40 tahun datang dengan keluhan
leher terasa tegang. Pasien sudah 1 tahun menderita
hipertensi dan menderita asma sejak kecil. Pada PF TD:
160/90 mmHg. Apakah obat anti hipertensi yang
kontraindikasi untuk pasien?
a. Beta blocker
b. ACE inhibitor
c. Calcium Channel Blocker
d. HCT
e. Angiotensin Reseptor Blocker
a. Beta blocker
1009. Seorang perempuan, 35 tahun, datang dengan
jantung berdebar-debar, sering merasa kepanasan, dan
berkeringat sejak 3 bulan yang lalu. Pasien juga mudah lapar
padahal sering makan, BB cenderung turun. TD:170/110,
N:120, RR:20, T:37,5 C. Pada pemeriksaan leher depan
terdapat benjolan. Riwayat HT, DM, dan penyakit berat lain
disangkal. Obat anti hipertensi apa yang cocok untuk pasien
tersebut?
a. Nifedipin
b. Captopril
c. Propanolol
d. Hidroklorotiazid
e. Clonidin
c. Propanolol
1010. Pasien laki-laki berusia 55 tahun datang ke praktik
dokter swasta dengan keluhan pusing. Pasien sudah
didiagnosis menderita hipertensi selama 10 tahun.
Pemeriksaan fisik TD 150/90, nadi 80x/menit. Pasien pernah
menjalani angioplasti koroner 1 tahun yang lalu. Pasien
kadang merasa tidak nyaman di dada jika beraktivitas
berlebih. Obat hipertensi apakah yang paling tepat?
a. Furosemid
b. Hidrochlorotiazide
c. Propanolol
d. Nifedipin
e. Nitrogliserin
c. Propanolol
1011. Pasien laki-laki 48 tahun datang ke puskesmas
dengan keluhan batuk. Pasien didiagnosis hipertensi 1
tahun yang lalu dan hanya mengkonsumsi satu macam
obat. Obat tersebut berfungsi menurunkan resistensi perifer.
Obat mana yang mempunyai mekanisme kerja sama namun
tidak menimbulkan efek samping seperti obat tersebut?
a. Lisinopril
b. Prazosin
c. Amlodipin
d. Bisoprolol
e. Valsartan
c. Amlodipin
Adverse Reaction & MOA
• ACE-I  lowering peripheral resistance ; non-
productive cough
• ARB  lowering peripheral resistance ; cough
• Ca antagonist  lowering peripheral resistance ;
edema
1012. Pria mengeluh nyeri pinggang dan kencing berwarna
kemerahan disertai darah. Riwayat trauma disangkal,
mengaku terlalu banyak makan semur jengkol. Apa antidotum
yang tepat?
a. Natrium bicarbonate
b. Natrium chlorida
c. Epinefrin
d. Kalsium glukonas
e. Sulfas atropine
a. Natrium bicarbonate
1013. Seorang wanita berusia 40 tahun datang dengan
keluhan nyeri saat buang air kecil sejak 2 hari. Keluhan disertai
dengan mengedan saat buang air kecil. Terdapat nyeri tekan
suprapubik. Pada pemeriksaan laboratorium : leukosit 9000
mg/dl, ureum 40 mg/dl, kreatinin 0,8 mg/dl, urinalisa
sedimen eritrosit 10-20 , sedimen leukosit penuh, bakteri +.
Diagnosis apakah yang tepat pada kasus di atas ?
a. Glomerulonefritis Akut
b. Pyelonefritis Akut
c. Sistitis
d. Uretritis
e. Pelvic Inflammatory Disease
c. Sistitis
Sistitis
Pada sistitis akut keluhan berupa:
• 1. Demam
• 2. Susah buang air kecil
• 3. Nyeri saat di akhir BAK (disuria terminal)
• 4. Sering BAK (frequency)
• 5. Nokturia
• 6. Anyang-anyangan (polakisuria)
• 7. Nyeri suprapubik
1014. Pasien mengeluh demam dan nyeri pinggang, TD
90/60, nadi 120x/menit, RR 28x/menit. Pemeriksaan fisik
nyeri ketok CVA (+), nyeri suprapubik (-). Urinalisis ditemukan
leukosuria dan eritrosit. Temuan apa yang mengarahkan ke
diagnosis?
a. Hipotensi
b. Takikardi
c. Takipnea
d. Nyeri ketok CVA
e. Bakteri dalam urin
d. Nyeri ketok CVA
Gejala Klinis

Pyelonephritis: Proses inflamasi,


biasanya disebabkan oleh bakteri,
yang terjadi dalam parenkim ginjal

Cystitis: infeksi kandung kemih


simptomatik dengan adanya
bakteriuria
Urinalisis dan Investigasi
Gejala Klinis Kultur lanjutan
Abses Perinefrik: low Clean catch midstream
US
- renal size
grade fever, loin pain urine, kateterisasi, aspirasi - Cysts
- obstruction
suprapubik - bladder size and wall thickness
Pyelonefritis & ISK atas lain: (outlet obstruction)
fever, rigor, chills, loin pain, - residual volume after
Leukocyte esterase: ISK micturition (assessment of the
vomiting, scoliosis, weight completeness of voiding)
loss, urine keruh atas - large renal scars
Nitrit (konversi nitrat
nitrit oleh gram – plain radiograph: batu
Sistitis & ISK bawah lain:
Suprapubic pain, dysuria,
frequency, hematuria, IV urografi: Pelengkap
Pyuria: >10 WBC/hpf
urgency, stranguria, urine
keruh, bau, berdarah
micturition urocystography:
Kultur urin kualitatif: VUR, bladder and ureteral
105 midstream, 103 abn
Acute urethral syndrome:
gejala=uretritis dengan piuria kateter, berapapun
dan bakteri urin steril/sedikit aspirasi Isotope scanning:
minimal scarring
1015. pasien laki-laki usia 47 tahun datang dengan keluhan
nyeri saat berkemih yang dirasakan sejak 6 bulan yang lalu.
Keluhan dirasakan hilang timbul dan kadang disertai berdarah.
Dari pemeriksaan didapatkan suhu 38 derajat C dan nyeri
costovertebral angle, hasil pemeriksaan lab didapatkan Hb 12,
AL 12.700, Trombosit 270.000, dan sedimen urin terdapat
eritrosit 10-20/LPB. Pemeriksaan penunjang apa yang
dibutuhkan selanjutnya?
a. foto polos abdomen
b. usg abdomen
c. IVP
d. kultur urin
e. biopsi ginjal
d. kultur urin
1016. Pasien perempuan 5 tahun, datang dengan keluhan
nyeri saat BAK, keluhan disertai dengan demam dan frekuensi
BAK yang semakin sering. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
suhu febris dan nyeri tekan suprapubik. Apa terapi empiris
pada pasien ini?
a. Ciprofloksasin
b. Kotrimoksazol
c. Kloramfenikol
d. Tetrasiklin
e. Cefotaksim
b. Kotrimoksazol
TATALAKSANA ISK
Penatalaksanaan
• 1. Minum air putih minimal 2 liter/hari bila fungsi
ginjal normal.
• 2. Menjaga higienitas genitalia eksterna
• 3. Pada kasus nonkomplikata, pemberian antibiotik
selama 3 hari dengan pilihanantibiotik sebagai
berikut:
- Trimetoprim sulfametoxazole
- Fluorikuinolone
- Amoxicillin-clavulanated
- Cefpodoxime
1017. Wanita 16 tahun datang ke tempat praktek anda
dengan keluhan demam sejak 5 hari yang lalu. Keluhan
disertai nyeri berkemih dan anyang-anyangan. Pada
pemeriksaan urin ditemukan bakteri E.coli 10.000/lp. Terapi
apakah yang akan andaberikan?
a. Ampisilin
b. Sefadroksil
c. Levofloxacin
d. Ciprofloxacin
e. Amoxicillin clavulanat
e. Amoxicillin clavulanat
FLOUROQUINOLONE tidak diberikan pada anak usia <= 17 tahun

Adefurin A, Sammons H, Jacqz-Aigrain E, Choonara I. Ciprofloxacin safety in paediatrics: a


systematic review. Arch Dis Child. 2011;96:874–880.
1018. Seorang laki-laki 50 tahun datang RS dengan keluhan
cepat lelah dan lemas. Pasien ini sudah menderita penyakit
gagal ginjal ± 5 tahun yang lalu pada pemeriksaan fisik
ditemukan Ku: lemah, pucat dan lesu. Gambaran sel
mikroskopis dengan keluhan tersebut :
a. Normositik normokrom
b. Mikrositik hipokrom
c. Mikrositik normokrom
d. Makrositik normokrom
e. Normositik hipokrom
b. Mikrositik hipokrom
ANEMIA PENYAKIT KRONIS
• ANEMIA PADA PASIEN INFEKSI, INFLAMMASI KRONIS,
MAUPUN KEGANASAN
• MANIFESTASI
• TANPA GEJALA KHAS
• DIAGNOSIS
• NORMOSITIK NORMOKROM, DPT JUGA MIKROSITIK
HIPOKROM
• FE ↓ TIBC ↓ FERITIN N/↑, TRANSFERIN ↓
• TATALAKSANA
• TERAPI PENYAKIT DASAR
• TRANSFUSI BILA HEMODINAMIK TERGANGGU,
PERTAHANKAN Hb 10-11 g/dL
1019. Seorang wanita berusia 35th dtg ke puskesmas dengan
keluhan letih. 2 minggu yang lalu pasien baru saja keguguran
dan mengalami perdarahan banyak. Pada pemeriksaan
laboratorium ditemukan Hb 8, MCV 60 fL, MCH 20 pg MCHC
30. Diagnosis anemia apa yang paling tepat untuk pasien
tersebut?
a. Anemia defisiensi folat
b. anemia defisiensi B12
c. Anemia defisiensi Fe
d. Anemia defisiensi G6PD
e. anemia defisiensi gizi
c. Anemia defisiensi Fe
ANEMIA DEFISIENSI BESI
• ERITROPOIESIS MENURUN AKIBAT BERKURANGNYA
CADANGAN BESI
• MANIFESTASI
• KOILONIKIA, ATROFI PAPIL LIDAH, STOMATITIS ANGULARIS,
DISFAGIA, PICA
• DIAGNOSIS
• FE ↓ MCV ↓ MCH ↓ MCHC ↓ TRANSFERIN ↓
• MIKROSITIK HIPOKROM, ANISOSITOSIS, POIKILOSITOSIS, SEL
CINCIN, SEL PENSIL
• TIBC MENINGKAT > 350 mcg/Dl
• TATALAKSANA
• KAUSAL: INFEKSI CACING? ERADIKASI
• PREPARAT BESI: FERROUS SULFAT 3x200 mg PO 3-6 BULAN AC
• JIKA GEJALA GASTROINTESTINAL, KURANGI → 3x100 mg
• VIT C 3x100 mg
1020. Pasien perempuan usia 16 tahun datang dengan
keluhan lemah badan sejak 1 bulan yang lalu, keluhan
disertai lesuh, letih, terkadang sakit kepala. Siklus
menstruasi pasien tidak teratur, kadang sebulan dua kali,
darah menstruasi yang keluar banyak. Porsi makan
pasien tidak terlalu banyak, pasien tidak memperhatikan
jenis makanan yang di makan. Penyakit kronis disangkal
pasien. Pada pemeriksaan fisik ditemukan konjungtiva
palpebra anemis, pada pemeriksaan lab Hb 10 gr/dl.
Makanan apa yang dapat menghambat penyerapan besi?
a. pH asam, vitamin C, makanan nabati
b. pH alkali, gula, besi ferro
c. pH asam, makanan hewani, cafein
d. pH alkali, tanat dalam teh, besi non hewani,
hepsidin
e. pH asam, vitamin C, besi ferri, tanat dalam teh
d. pH alkali, tanat dalam teh, besi
non hewani, hepsidin
1021. Seorang wanita 35 tahun datang dengan keluhan
menstruasi yang berlebihan sejak 4 bulan yang lalu. Pasien
didiagnosis anemia. Kemudian pasien diberi preparat zat besi
selama 1 bulan dan timbul gejala mual, muntah, nyeri
lambung dan sulit BAB. Terapi yang tepat untuk menurunkan
keluhan tersebut?
a. Minum obat bersama antasida
b. Minum obat bersama susu
c. Turunkan dosis obat harian
d. Minum antihistamin
e. Minum kortikosteroid
c. Turunkan dosis obat harian
1022. Perempuan 25 tahun,datang dengan keluhan mudah
lelah dan sering pingsan. Pada anamnesa tambahan, pasien
mengeluh sesak dan jantung berdebar-debar saat aktivitas
ringan. Pada pemeriksaan fisik : TD 100/60, Nadi 100x/mnt,
RR 24x/mnt, Suhu 36 C, konjungtiva anemis serta atrofi papil
lidah. Pada lab : Hb 7 gr/dl, leukosit dan trombosit normal.
Apakah transfusi yang diberikan?
a. Packed Red Cell
b. Thrombocyte Concentrate
c. Cryoprecipitate
d. Whole Blood
e. Fresh Frozen Plasma
a. Packed Red Cell
ANEMIA DEFISIENSI BESI
• ERITROPOIESIS MENURUN AKIBAT BERKURANGNYA
CADANGAN BESI
• MANIFESTASI
• KOILONIKIA, ATROFI PAPIL LIDAH, STOMATITIS ANGULARIS,
DISFAGIA, PICA
• DIAGNOSIS
• FE ↓ MCV ↓ MCH ↓ MCHC ↓ TRANSFERIN ↓
• MIKROSITIK HIPOKROM, ANISOSITOSIS, POIKILOSITOSIS, SEL
CINCIN, SEL PENSIL
• TIBC MENINGKAT > 350 mcg/Dl
• TATALAKSANA
• KAUSAL: INFEKSI CACING? ERADIKASI
• PREPARAT BESI: FERROUS SULFAT 3x200 mg PO 3-6 BULAN AC
• JIKA GEJALA GASTROINTESTINAL, KURANGI → 3x100 mg
• VIT C 3x100 mg
Kriteria Rujukan
1. Anemia tanpa gejala dengan kadar Hb <8 g/dL.
2. Anemia dengan gejala tanpa melihat kadar Hb segera
dirujuk.
3. Anemia berat dengan indikasi transfusi PRC (Hb <7
g/dL).
4. Anemia karena penyebab yang tidak termasuk
kompetensi dokter layananprimer misalnya anemia
aplastik, anemia hemolitik dan anemiamegaloblastik.
5. Jika didapatkan kegawatan (misal perdarahan aktif
atau distrespernafasan) pasien segera dirujuk.
1023. Seorang laki-laki usia 23 tahun dirujuk ke RS dengan
keluhan anemia. Pemeriksaan fisik TD 110/70 mmHg nadi 80
x/menit RR 23 x/menit suhu 36,5˚C. Pemeriksaan
laboratorium Bilirubin total 4,8 mg/dL, bilirubin direk 0,6
mg/dL, haptoglobin 25 %. Elektroforesis Hb: Hb A 98%, Hb F
1%, Hb A2 1%, Body heinz stain 10-20, fluoresen stain
defisiensi G6PD (+). Diagnosisnya adalah?
a. Anemia karena perdarahan
b. anemia hemolitik
c. anemia pernisiosa
d. anemia defisiensi Fe
e. Thalassemia
b. anemia hemolitik
9
Anemia Hemolitik
Curiga anemia hemolitik:
• Klinis: Anemia, Jaundice, Splenomegali
• Lab: Retikulosit , Bilirubin indirek 
Hemolisis

Letak Penyebab

Extravascular Intravascular
Intrinsik Extrinsik
(90%) (10%)

Reticuloendothelial (RE)
Membran Autoimun
system

Enzim Infeksi

Hemoglobin Microangiopathy
Anemia Hemolitik: Defek Intrinsik

Membran Hereditary Osmotic fragility


spherocyte test

Intrinsik Enzim G6PDdeficiency G6PDassay

Hb
Thalassemia elektroforesis
Hemoglobin

Sickle cell
Anemia Hemolitik: Defek Intrinsik

Membran Hereditary Osmotic fragility


spherocyte test

Intrinsik Enzim G6PDdeficiency G6PDassay

Hb
Thalassemia elektroforesis
Hemoglobin

Sickle cell
Membranopathy

Hereditary Spherocytosis
• MDT  Spherocytes
• Osmotic fragility test
• Splenectomy often very effective
Anemia Hemolitik: Defek Intrinsik

Membran Hereditary Osmotic fragility


spherocyte test

Intrinsik Enzim G6PDdeficiency G6PDassay

Hb
Thalassemia elektroforesis
Hemoglobin

Sickle cell
Enzymopathy G6PD
Deficiency

• G6PD  berfungsi untuk menyediakan jumlah glutathion tereduksi (GSH)


• GSH berperan sebagai scavenger terhadap metabolit oksidatif di dalam
RBC,sebagai sumber NADPH yang melindungi sel dari stressoksidatif
Anemia DefisiensiG6PD
G6PDDeficiency
Anemia DefisiensiG6PD

Harrison’s Principles of Internal Medicine 17 Edition, Part 7 Oncology & Hematology, Section 2 Hematopietic Disorders
Anemia Hemolitik: Defek Intrinsik

Membran Hereditary Osmotic fragility


spherocyte test

Intrinsik Enzim G6PDdeficiency G6PDassay

Hb
Thalassemia elektroforesis
Hemoglobin

Sickle cell
Hemoglobinopathy
Hemoglobin Deffect

Thalassemia Sickle cell disease

Hb elektroforesis

Thalassemia: microcytic hypochromic anemia,


anisositosis, poikilositosis, target cell
What isThalassemia?
• Inherited disorders
• Defective hemoglobin chains
• The two main types:
– Alpha
– Beta  more severe
• Hb Elektroforesis  HbA2  & HbF
Suspect thalassemia if:
• Family history (+)
• Microcytic anemia
• Jaundice
• Bone deformities
• Splenomegaly
• Appearance early in life
a Thalassemia minor: often no target cells, but an increase in the number of small erythrocytes
(shown here in comparison with a lymphocyte), so that sometimes there is noanemia.
b More advanced thalassemia minor: strong anisocytosis and poikilocytosis (1), basophilic
stippling (2), and sporadic target cells (3).
Thalassemia
Splenomegaly

Splenomegaly & Extramedullary hematopoiesis


FACIESRODENT– FACIESCOOLEY
Thalasemia – TransfusiPRC
Indikasi
• Hb < 8 g/dL
• Hb > 8 g/dL, bila keadaan umum kurang baik, anoreksia, gangguan aktivitas,
gangguan pertumbuhan, adanya pembesaran limpa yang cepat, dan perubahan
pada tulang

Pemberian dan kecepatan pemberian


• Diberikan sampai target Hb 12 g/dL, tidak boleh melebihi 15g/dL
• Bila Hb > 5 g/dL berikan 10-15 mL/kg/kali dalam 2 jam atau 20 mL/kg/kali dalam
3-4 jam
• Bila Hb < 5 g/dL berikan 5 mL/kg/kali dengan kecepatan 2 mL/kg/jam. Beri oksigen

Pemantauan dan kontrol


• Kontrol 2-4 minggu sekali bagi penderita thalasemialama
• Kadar ferritin dan besi serum diperiksa tiap 6bulan
• Fungsi organ dipantau tiap 6 bulan
• Pemeriksaan marker hepatitis BdanC
Thalassemia
Chronic
Iron overload Tissue damage
hemolysis

Mechanism

• Excess iron  free hydroxyl radicals ROS


• Insoluble ironcomplexes  deposited in
body tissues

Clinical sequelae of iron overload

• Pituitary → impaired growth


• Heart → cardiomyopathy, heart failure
• Liver → hepatic cirrhosis
• Pancreas → diabetes mellitus
• Gonads → hypogonadism, infertility
Iron ChelatingAgent
(Deferoxamine/Deferiprone/Deferiprox/ICL670 )

+ IRONCHELATING

TRANSFUSIPRCBERKALA

Deferiprox = 75
Indikasi iron chelating agent mg/kg/hari, dibagi 3
- Ferritin >1000 mg/dL & saturasi transferrin serum >50% dosis, per oral
- Transfusi >5 L, transfusi >10 kali, transfusi > 1 tahun
Thalassemia – Indikasi Splenektomi

• Limpa terlalu besar (Schuffner IV-VIII atau>6 cm) 


risiko ruptur
• Hipersplenisme dini : jika jumlahtransfusi
• >250 mL/kg dalam 1 tahun terakhir
• Hipersplenisme lanjut : pansitopenia
• Splenektomi dilakukan pada usia >5 tahun (<5 tahun, limpa
masih membentuk imunitas tubuh)
Anemia Hemolitik: Defek Ekstrinsik

Warm
Autoimun
Cold

Prosthetic
Extrinsik Microangiopathy
valves etc

Infeksi Malaria, etc


Autoimmune Hemolytic Anemia
Warm & ColdAIHA
Warm (70 %) Cold (30 %)
Maximally bind 37°C 0° to 4°C
RBCsat
Clinical Acute and severe Post infectious, idiopathic
Collagen disease, idiopathic
Younger age group Older age group
Mediated by IgG IgM (cold agglutinin) which fixes
autoandibodie complement (C3), antibodi Donath-
s Landsteiner
Mechanism IgG-coated RBCs partially IgM + RBC activate complement
ingested by the macrophages of  C3 coated RBC agglutination
the spleen  microspherocytes  intravascular hemolysis
 extravascular hemolysis
Treatment Corticosteroid Avoidance of cold
Splenectomy (if steroid isn’t Corticosteroid and splenectomy
adequate) wasn’t effective
Transfusion therapy in AIHA is challenging, and the most compatible
red blood cells should be given
Coombs’Test
Autoimmune Hemolytic Anemia
WarmAIHA:
spherocytes
MicroangiopathicAnemia

Schistocytes and microspherocytes noted on the blood smear

Cause:
• Microvascular disease (DIC, TTPetc)
• Heart valve prostheses
• Trauma / implanteddevices
1024. Laki-laki, 55 tahun, mengeluh lemah badan sejak 4-6
bulan yang lalu, disertai baal-baal di kedua lengan dan
tungkai, sering nyeri ulu hati, kadang mencret, sering luka-
luka di lidah yang hilang timbul. Riwayat operasi lambung 4
tahun yang lalu. PE: sakit sedang, terlihat anemis, TD 100/70,
N 108x/mnt, R 24x/mnt, S 36,7C. Konjungtiva anemis, luka di
lidah (+), hepatosplenomegali. Hb 9, Ht 27, L 3.500, T 125.000,
MCV meningkat. Apus darah tepi : eritrosit besar-besar
berbentuk lonjong, trombosit dan leukosit menurun.
Diagnosis banding?
a. Anemia aplastik
b. Anemia defisiensi besi
c. Anemia megaloblastik
d. Anemia hemolitik
e. Anemia defisiensi enzim G6PD
c. Anemia megaloblastik
1025. Pasien laki-laki, datang dengan keluhan pusing dan
mata berkunang-kunang. Pasien memiliki riwayat gastrektomi.
Pemeriksaan laboratorium didapatkan anemia normokromik
makrositer. Proses apa yang terganggu akibat kelainan ini?
a. Sintesis hemoglobin terganggu
b. Sintesis DNA sel darah merah terganggu
c. Kekurangan hormon eritropoietin
d. Peningkatan pemecahan sel darah merah di spleen
e. Perdarahan post operasi gastrektomi
b. Sintesis DNA sel darah merah
terganggu
Megaloblastic Anemia
Pathophysiology
• Megaloblast  These abnormalities are due to
impaired DNA synthesis and, to a lesser extent,
RNA and protein synthesis. Megaloblastic changes
are most apparent in rapidly dividing cells such as
blood cells and gastrointestinal cells.
1026. Laki-laki 45 tahun datang ke poli. Setelah dilakukan
anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium
dokter mendiagnosa polisitemia vera berdasarkan polisitemia
vera study grup. Kriteria apakah dibawah ini yang termasuk ke
dalam kriteria mayor :
a. Skor NAP (neutrofil alkalin posfat) meningkat
b. Saturasi oksigen, arteri > 92%
c. Trombosis >400.000
d. Leukositosis > 12.000
e. Unsaturated B12 binding capacity > 200
b. Saturasi oksigen, arteri > 92%
The Polycythemia Vera Study Group
(PVSG)
KATEGORIA KATEGORI B

1. Total volume RBC≥ 36 ml/kg pada 1. Trombositosis >400.000/mm3


pria, ≥ 32 ml/kg pada pria 2. Leukositosis >12.000/mm3 (tanpa
2. SaO2 >92% demam/infeksi)
3. Splenomegali 3. Leukocyte alkaline phosphatase score
>100
4. Serum vitamin B12 >900 pg/ml atau
serum UB12BC >2.200 pg/ml

KRITERIADIAGNOSISPV

A1 + A2+ A3 atau A1 + A2 + 2 kategori B


Polycitemia Vera WHO Criteria
• Major:
1. Hb >16.5 g/dL men and >16 g/dL women, ht >49%
men and >48% women,red cell mass >25% above
2. Bone marrow biopsy showing hypercellularity for
age with trilineage growth (panmyelosis) including
prominent erythroid, granulocytic, and
megakaryocytic proliferation with pleomorphic,
mature megakaryocytes (differences in size)
3. Presence of JAK2V617F or JAK2 exon 12 mutation

• Minor:
1. Serum erythropoietin level below the reference
range for normal
1028. Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang ke poliklinik
dengan keluhan lemas. Pada pemeriksaan fisik ditemukan
limfadenopati. Dari hasil laboratorium didapatkan Hb 8,9 g/dl,
leukosit 90.000/mm3, trombosit 30.000/mm3 serta
ditemukan myeloblast > 20%. Apakah diagnosis yang paling
mungkin pada pasien ini?
a. Limfoma maligna
b. Leukemia Limfositik Akut
c. Sezzary Syndrome
d. AML
e. CML
d. AML
1029. Laki-laki dewasa mengeluh timbul bintik-bintik merah
pada lengan dan tungkai. Mudah lebam jika terbentur dan
mudah mengalami gusi berdarah. Hb 8,9, trombosit 78.000,
leukosit 5.000. Diagnosis?
a. ITP
b. Leukimia aleukemik
c. Limfoma maligna
d. Autoimun anemia hemolitik
e. Hemofilia
a. ITP
1030. Pasien wanita mengeluh lebam-lebam pada
ekstremitas dan perdarah gusi. Pasien baru menjalani operasi
seksio sesarea. Pada laboratorium didapatkan anemia,
trombositopenia, BT, CT, PT, APTT memanjang. Apa diagnosis
pasien ini?
a. ITP
b. Hemofilia
c. DIC
d. Anemia Hemolitik
e. Anemia aplastik
c. DIC
1031. Seorang wanita 28 tahun mengeluh nyeri sendi jari
kedua tangan dan kedua lutut dengan tanda bengkak dan
panas. Bercak merah pada pipi dan dahi yang bertambah jelas
bila terkena sinar matahari. Penatalaksanaan untuk pasien
tersebut adalah :
a. Terapi dengan NSAID, dianjurkan pemeriksaan
laboratorium meliputi DL, DNA test dan RF (darah lengkap, tes
dna, dan faktor2 rematik)
b. Terapi dengan NSAID dan siklo-fosfamid, tidak perlu
pemeriksaan laboratorium
c. Tidak perlu terapi, cukup diobservasi saja
d. Terapi dengan NSAID dan pemeriksaan foto sinar-X
sendi saja
e. Terapi dengan kortikosteroid saja, tidak perlu
konfirmasi diagnosis lagi
a. Terapi dengan NSAID, dianjurkan
pemeriksaan laboratorium meliputi
DL, DNA test dan RF (darah lengkap,
tes dna, dan faktor2 rematik)
Management LUPUS
• The approach to the treatment of signs and
symptoms of lupus depends on the type and the
severity of disease.
• General recommendations for all patients include
sun protection, proper diet and nutrition, exercise,
smoking cessation, appropriate immunizations, and
management of comorbid conditions.
1032. Seorang pasien perempuan30 tahun mengeluh sudah
2 bulan terdapat ruam kemerahan pada kedua pipinya,
terutama saat terkena sinar matahari. Pasien sudah 1 bulan
juga mengeluh demam disertai nyeri dan bengkak pada
pergelangan kakinya.Pemeriksaan laboratorium apa yang akan
anda lakukan?
a. Sel lupus
b. Rhematoid factor
c. Pemeriksaan factor C1q
d. C- Reactive Protein
e. Anti Nuclear Antibody
e. Anti Nuclear Antibody
SLE
• DAPAT BERAKIBAT PADA SETIAP ORGAN DALAM
TUBUH TERMASUK SENDI, KULIT, PARU, JANTUNG,
DARAH, GINJAL, SISTEM SARAF
• BERAGAM DARI RINGAN HGG BERAT
• TIDAK ADA 2 ORG YG MEMILIKI GEJALA IDENTIK
ACR DIAGNOSTIC CRITERIA
Skin criteria Systemic criteria
1. Butterfly rash 5. Arthritis
2. Discoid rash 6. Serositis
3. Photosensitivity 7. Kidney disorder
4. Oral ulcers
8. Neurologic disorder

Laboratory criteria
9. Hematologic abnormalities
10. Immunologic disorder
11. Antinuclear antibody
TES LAB SECARA UMUM

• Antinuclear Antibody (ANA)


• Anti DNA
• Anti-Sm
• Anti-RNP
• Anti-Ro (SSA)
• Anti-La (SSB)
TES LAB LAIN

• CBC (RBC, WBC, platelets) • Rheumatoid Factor


• Blood Chemistry • Complement (C3, C4)
• Urinalysis • Syphilis test
• Sedimentation Rate (ESR) • Skin biopsy
• C reactive protein
• Kidney Biopsy
• Antiphospholipid Antibodies
1033. Seorang laki-laki 25 tahun datang ke UGD dengan
keluhan lengan dan tungkai kemerahan disertai rasa gatal,
sebelumnya pasien minum antibiotik yang dibelinya di apotek
untuk sakit tenggorokan. Dari hasil pemeriksaan suhu 38ºC
wheezing (-), ronki (-). Terapi apa yang tepat untuk pasien
diatas?
a. Menghentikan antibiotik sebelumnya dan mengganti
dengan antibiotik lainnya
b. Melanjutkan antibiotik sebelumnya dan
menambahkan antihistamin
c. Menghentikan antibiotik sebelumnya dan memberikan
antihistamin
d. Melanjutkan antibiotik sebelumnya dan
menambahkan kortikosteroid
e. Menghentikan antibiotik sebelumnya dan
menggantinya dengan efinefrin
c. Menghentikan antibiotik
sebelumnya dan memberikan
antihistamin
1034. Seorang laki-laki usia 30 tahun datang ke poliklinik
dengan keluhan gatal-gatal dan bengkak-bengkak pada kulit di
seluruh tubuh terutama dirasakan pada pagi hari sejak 2
minggu ini. Hal ini tidak ditemukan pada wajah. Pada
pemeriksaan fisik didapati ruam eritema dan edem dengan
plak berjumlah nummular.Apa terapi yang tepat pada kasus
diatas?
a. Antihistamin 2
b. Kortikosteroid
c. Antihistamin + kortikosteroid
d. Antihistamin 1
e. AH 1+ AH 2
c. Antihistamin + kortikosteroid
Dermatitis Numularis
• Tanda Patognomonis: Lesi akut berupa vesikel dan
papulovesikel (0,3 – 1 cm), berbentuk uang
logam,eritematosa, sedikit edema, dan berbatas tegas.
• FR: Pria, usia 55-65 tahun (pada wanita 15-25 tahun),
riwayat trauma fisis dan kimiawi, riw dermatitis atopic
• Terapi:
Topical  kompres terbuka larutan permanganas kalikus
1/10.000  Desonid krim 0,05%
Sistemik  CTM 3x4mg / loratadin 1x10mg
1035. Seorang pasien perempuan usia 25 tahun, pasca
histerektomi di RS, pada pemeriksaan fisik pasien dalam
kondisi baik, akan tetapi pemeriksaan lab Hb 6 gr/dL.
Kemudian pasien diberikan transfuse 1 unit whole blood.
Setelah 15 menit pasien mengeluh gatal dan sesak napas.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan dispnea, urtikaria, tensi
70/40 mm Hg nadi 100x/menit RR 28x/menit. Tindakan yang
harus dilakukan paling tepat adalah
a. Pemberian antihistamin dan kortikosteroid
b. Pemberian digitalis dan diuretic
c. Pemberian antibiotic dosis tinggi
d. Pemberian O2 100% dan adrenalin
e. Pemberian analgetika
d. Pemberian O2 100% dan
adrenalin
Tatalaksana Syok Anafilaksis
• Letakan pasien dalam posisi Trendelenburg
• Berikan oksigen 3-5 liter/menit
• Pasang infus normal saline jika memungkinkan
• Adrenalin 0,3 – 0,5 ml dari larutan 1 : 1000
(1mg/ml) diberikan secara intramuskuler yang
dapat diulangi 5–10 menit.
• Penggunaan aminofilin diberikan dengan hati-hati
atas indikasi bronkospasme yang tidak hilang (awas
hypotension effect aminophylin)
• Antihistamin & kortikosteroid pilihan kedua setelah
adrenaline
• Jika henti jantung  CPR (ACLS)
1036. Seorang laki-laki usia 30 tahun mengeluh keluhan gatal
diseluruh tubuh setelah makan udang. Keluhan serupa
dirasakan setelah makan ikan laut. Pemeriksaan fisik dalam
batas normal, ditemukan papul eritema di seluruh tubuh.
Tanda vital dalam batas normal. Jenis sel yang ditemukan
pada pemeriksaan hitung jenis adalah
a. Eosinofil
b. Basofil
c. Netrofil segmen
d. Netrofil batang
e. Limfosit
a. Eosinofil
1037. Seorang wanita datang dengan keluhan sesak nafas
wajah merah bentol-bentol terasa panas di kulit dirasakan
sejak 30 menit sebelumnya. Satu jam sebelumnya pasien
minum paracetamol dan multivitamin karena sedang flu.
Pasien kemudian merasa tercekik, sesak nafas, wajah terasa
merah dan panas. Dari pemeriksaan fisik wajah pasien tampak
merah bengkak, TD: 70/50 nadi cepat, RR: 44 x/menit,
wheezing (+). Keadaan di atas adalah...
a. Status epileptikus
b. Serangan asma
c. Reaksi anafilaksis
d. Reaksi anafilaktoid
e. Syok anafilaktik
e. Syok anafilaktik
Syok Anafilaktik
• Syok adalah suatu sindroma multifaktorial yang
menuju hipoperfusi jaringan lokal atau sistemis dan
mengakibatkan hipoksia sel dan disfungsi multipel
organ.
• Efek klinis syok anafilaktik mengenai sistem
pernafasan dan sistem sirkulasi, yaitu: Terjadi
edema hipofaring dan laring, konstriksi bronkus dan
bronkiolus, disertai hipersekresi mukus, dimana
semua keadaan ini menyebabkan spasme dan
obstruksi jalan nafas akut. Hipotensi
1038. Pasien laki-laki berusia 25 tahun datang dengan
keluhan luka robek di kaki akibat kecelakaan. Pemeriksaan
fisik awal semuanya dalam batas normal. Kemudian disuntik
lidocaine 1% infiltrasi untuk anestesi luka robeknya. Lima
menit kemudian pasien merasakan gatal-gatal pada
ekstremitas, muka flushing, kepala melayang dan sulit
bernafas. Pemeriksaan fisik didapatkan tensi 80/40, nadi
84x/menit, rr 32x/menit, suhu 37°C, auskultasi didapatakan
stridor wheezing. Penyebab terjadinya semua hal tersebut
adalah:
a. Gangguan pompa jantung
b. Perdarahan hebat
c. Rasa sakit yang berat
d. Hipoglikemi
e. Vasodilatasi hebat
e. Vasodilatasi hebat
Syok Anafilaktik
• Gangguan respirasi (misal: sesak nafas, wheezing
akibat bronkospasme, stridor, penurunan arus
puncak ekspirasi/APE, hipoksemia).
• Penurunan tekanan darah atau gejala yang
berkaitan dengan kegagalan organ target (misal:
hipotonia, kolaps vaskular, sinkop, inkontinensia).
1039. Seorang laki-laki umur 21 tahun mengeluh adanya
bintik-bintik merah di tubuhnya setelah dirawat inap di RS 3
bulan yang lalu karena hepatitis A. Pada pasien tidak
ditemukan riwayat perdarahan. Dari pemeriksaan fisik,
ditemukan adanya petechie dan konjungtiva anemis. Hasil
pemeriksaan laboratorium ditemukan kadar Hb 5,8 g/dl,
leukosit 3x103, eritrosit 2,5x106, Hct 21%, dan trombosit
30x103. Pemeriksaan apusan darah tepi ditemukan
pansitopenia. Apakah penyebab anemia yang dialami oleh
pasien?
a. Defisiensi asam folat
b. Defisiensi besi
c. Autoimun
d. Genetik
e. Keganasan
c. Autoimun
1040. Wanita 29 tahun dibawa ke UGD RS setelah ditemukan
tidak sadar dan disampingnya ditemukan botol bekas obat
nyamuk. Diduga pasien keracunan organofosfat. Pada
Pemeriksaan Fisik, apa yg dapat ditemukan?
a. Oliguria
b. Kejang
c. Nadi cepat
d. Pupil Miosis
e. Warna kulit dan wajah Merah
d. Pupil Miosis
FOSFAT ORGANIK
• Tanda nikotinik: muscle twitching, kelemahan otot,
paralisis dan tremor, berkeringat
• Tanda muskarinik: salivation, lacrimation, urination,
defecation,gastrointestinal cramp, emesis
(SLUDGE),berkeringat
• Miosis, bradikardia, bronkorea, bronkospasme
• Terapi  Atropin sulfat 0,05–0,1 mg/kgBB i.v.
(maks. 2 mg), diulang tiap 10–30 mnt sampai
terjadi atropinisasi, pertahankan 24–48 jam atau
sampai tidak timbul gejala keracunan lagi
1041. Seorang anak perempuan 5 bulan dibawa ibunya ke
posyandu untuk melakukan pemeriksaan rutin. Pasien
mendapatkan imunisasi lengkap sesuai dengan usianya.
Dilakukan pemeriksaan fisik dalam batas normal. Berdasarkan
jadwal imunisasi dari rekomendasikan IDAI 2014, imunisasi
berikut ini termasuk dalam PPI dan diwajibkan adalah ?
a. Influenza
b. Hepatitis A
c. DTP
d. Hib
e. Tifoid

Maksudnya usia berapa sich???


c. DTP
d. Hib
*Membaca kolom umur; umur dalam bulan: 0 -29 hari, dalam tahun: 0 -11 bulan 29
hari

158
1042. Seorang anak 2 tahun dibawa ibunya ke puskesmas
karena berat badan anaknya tidak bertambah sejak 6 bulan
terakhir. Pasien tampak lebih kurus dibandingkan dengan
teman seusianya. Menurut ibunya, pasien tidak mau
mengkonsumsi nasi, dan bila dipaksa setiap kali diberi nasi dia
akan muntah. Pada pemeriksaan fisik didapatkan berat badan
6,1 kg dan tinggi badan 7,8 cm, tampak lemah, nadi
96x/menit, respirasi 35x/menit. Anak rewel, rambut
kemerahan kusam dan mudah patah, mata terlihat sayu, otot
hipotrofi, lemak pada pipi dan pantat hanya sedikit serta
terdapat pitting edema pada dorsum pedis. Apakah diagnosis
pasien diatas ?
a. KEP marasmus
b. KEP kwashiorkor
c. KEP marasmik kwashiorkor
d. Gizi kurang
e. Gizi lebih
a. KEP marasmus
Marasmus vs
kwashiokor
Marasmus Kwashiokor
• Tampakan kurus, kulit dan • Edema tungkai: kedua punggung
kaki (+1), seluruh tungkai dan
tulang lengan (+2), seluruh tubuh (+3)
• Wajah tua • moon face
• Iga gambang (mudah terlihat) • Perubahan psikomotor
• Rambut kemerahan (rambut
• Baggy pants (Kehilangan jagung)
lapisan lemak dan otot di • Gagal tumbuh,
bokong) • Skin peeling, depigmentasi kulit,
• Karena defisiensi energi crazy pavement dermatosis
• Hepatomegali, cardiomyopati
• Anemia
• Karena defisiensi protein
1043. Anak perempuan 18 tahun dibawa oleh ibunya ke
dokter karena belum mengalami menstruasi. Selain itu suara
pasien berubah lebih berat dan serak, dan tidak ada
pertumbuhan payudara. Pada pemeriksaan didapatkan BB 70
kg, TB 135 cm, tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 88x/menit,
respirasi 18x/menit, suhu afebris. Ditemukan adanya webbed
neck. Diagnosis yang paling mungkin pada pasien adalah ?
a. Sindrom patau
b. Sindrom turner
c. Sindrom klinefelter
d. Sindrom down
e. Sindrom Jacobs
b. Sindrom turner
Laki-laki XYY (Jacobs syndrome)
 Rumus Kromosom : 47,XYY
 Fenotif Laki-laki XYY :
- Penampakan laki-laki normal
- Bersifat agresif (psikopat)
- Tinggi badan di atas normal
- IQ antara 80 - 118
- Nondisjunction yang terjadi pada saat pembentukan
spermatozoa
Turner syndrome

Merupakan monosomi kromosom X.


Terdapat beberapa variasi sindrom
Turner :
• sindrom Turner klasik (45, X),
• mosaik (46, XX/46, X), dan
• isokromosomX atau delesi sebagian
kecil lengan kromosom X.
KLINEFELTER SYNDROME

 Dikenalkan oleh Klinefeter ( 1942 )


 Fenotif yang timbul :
- Penampakan laki-laki
- Tumbuh payudara
- Pertumbuhan rambut kurang
- Lengan kaki dan tangan ekstrim panjang
- Suara kecil seperti wanita
- Testis kecil
- Alat genetalia eksterna normal
- Spermatozoa tidak dibentuk
Triple-X SYNDROME
 Rumus Kromosom : 47,XXX
 Fenotif Triple-X Syndrome :
- Penampakan perempuan normal
- Pada umur 22 tahun mempunyai alat kelamin luar
( seperti pada bayi )
- Mental abnormal
- Menstruasi sangat tidak teratur
- Terdapat kelainan pembentukan folikel di ovarium
- Diketemukan pula wanita dengan Tetra-X dan Penta-X
- Semakin banyak X, semakin menurun intelegensia,
semakin bertambah gangguan mentalnya
Fragile X syndrome
Disebut juga dengan sindrom Martin Bell.
Penyakit diturunkan mengikuti hukum mendel (X linked).
 Kasus ini biasanya diderita oleh laki-laki, dan perempuan
hanya sebagai pembawa sifat.

Secara sitogenetik ampak adanya fragile site pada ujung


lengan kromosom X.
Carrier wanita secara molekuler pada promoterregion
gen FMR-1 Mempunyai CGG repeat lebih dari 200 disebut
mutasi penuh, sedang yang CGG repeat 50-200 disebut
premutasi
1044. Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun dibawa ibunya
ke RS karena belum bisa. Pasien hanya dapat berbicara
dengan kata-kata yang tidak jelas. Ibunya juga mengeluhkan
bahwa ia khawatir ukuran kepala dan tinggi badan anaknya
lebih kecil dibanding dengan teman sebayanya. Pasien
memiliki kebiasaan sering menjulurkan lidah. Pasien lahir
cukup bulan, spontan, dan langsung menangis. Pasien
dilahirkan saat ibu berusia 38 tahun. Pemeriksaan fisik
dilakukan tanda vital dalam batas normal. Tampak facies
mongoloid dan simian crease (+). Apakah yang dialami oleh
anak ini ?
a. Trisomi 13
b. Trisomi 16
c. Trisomi 21
d. Trisomi 23
e. Trisomi 10
c. Trisomi 21
PATAU SYNDROME
( TRISOMY 13 )

 Dikenalkan oleh Patau ( 1960 )


 Jarang ditemukan ( 5% )
 Apabila ditemukan, hanya bertahan 3 bulan setelah
kelahiran
 Fenotif yang timbul :
- Retardasi mental dan tuna rungu
- Sumbing / palatum
- Polidaktili
- mikrocephaly
- micropthalmia
- hernia
- neural tube defects
- VSD, ASD, PDA, dextrocardia
EDWARD SYNDROME
( TRISOMY 18 )

 Dikenalkan oleh Edward ( 1960 )


 Jarang ditemukan ( 5% )
 Apabila ditemukan, hanya bertahan 6 bulan setelah
kelahiran
 Terjadi karena nondisjunction pada meiosis II sebelum
terbentuk oocyte
 Fenotif yang timbul :
- Retardasi mental
- Telinga dan rahang bawah rendah
- Mulut Kecil, mata kecil, katarak, iris koloboma
- low-set, preauricular tags
- ocular hypertelorism
- wide fontanels, narrow bifrontal diameter
- Tulang dada ( Sternum ) pendek
DOWN SYNDROME
( TRISOMY 21 )

 Fenotif Anak dengan Down Syndrome :


- Retardasi mental ( IQ = 25 – 75 )
- Gangguan Bicara
- Lipatan epichantus ( ‘Mongoloid Face’ )
- ‘Brushfield’ pada iris mata
- Tubuh pendek dan puntung
- Kepala lebar
- Wajah bulat
- Mulut selalu terbuka
- Jarak kedua mata lebar
- Hidung datar dan Lebar
- Kelainan kongiental
1045. Bayi laki-laki 6 bulan dibawa oleh orangtuanya ke
poliklinik karena belum dapat tengkurap. Pasien lahir cukup
bulan secara spontan ditolong oleh bidan, dengan berat lahir
2800 gram. Sejak lahir pasien diberi ASI eksklusif. Saat ini
pasien sudah dapat mengikuti benda yang bergerak dari
samping kanan dan kiri, dan memberikan respon senyum.
Dilakukan pemeriksaan fisik dalam batas normal. Apakah jenis
skrining yang tepat untuk mengevaluasi perkembangan anak
tersebut ?
a. KMS
b. Kurva pertumbuhan CDC
c. Tes Denver
d. Tes IQ
e. Tes BERA
c. Tes Denver
1046. Anak usia 5 tahun mengalami hambatan tumbuh
tulang dan gigi akibat sering mengkonsumsi obat antibiotik
yang dibeli dari apotek tanpa resep jika sakit. Diketahui pasien
mengkonsmsi obat tertrasiklin. Keadaan pasien terkait dengan
farmakokintik tetrasiklin adalah?
a. Distribusi dan penumpukan obat tetrasiklini di tulang
dan gigi
b. Absorbsi obat tetrasiklin meningkat pada anak
c. Metabolisme obat tetrasiklin menghasilkan metabolit
yang aktif
d. Metabolisme obat tetrasiklin kurang sempurna pada
anak-anak
e. Ekskresi obat tetrasiklin kurang sempurna
a. Distribusi dan penumpukan
obat tetrasiklini di tulang dan gigi
Farmakokinetik
Absorpsi:
• Umumnya 30-80% tetrasiklin diabsorpsi dari sal.cerna sebagian
besar di lambung dan usus halus bagian atas.
• Adanya makanan akan mengganggu absorpsi gol.tetrasiklin.
• Doksisiklin dan minosiklin diabsorpsi lebih banyak yaitu 90%
dan absorpsinya tidak dipengaruhi makanan.
• Absorpsi berbagai tetrasiklin dihambat oleh suasana basa dan
pembentukan senyawa khelat yaitu ikatan kompleks tetrasiklin
dengan zat lain yang sukar diserap seperti Al(OH)2, garam Ca,
garam Mg yang sering tdpt pada antasida, dan zat besi.
• Tetrasiklin sebaiknya diberikan sebelum makan atau 2 jam
setelah makan.
Distribusi:
• Dalam cairan serebrospinal kadar gol tetrasiklin hanya
10-20%, penetrasi pada bagian tubuh lain baik.
• Tetrasiklin tertimbun dalam hati, limpa, sumsum
tulang dan gigi.
• Gol tetrasiklin dapat melewati barier plasenta dan
terdapat dalam ASI.
• T ½ doksisiklin tidak berubah pada insufisiensi ginjal
shg dpt diberikan pd pasien gagal ginjal
Ekskresi:

• Gol.tetrasiklin diekskresi melalui urin dengan filtrasi


glomerulus dan melalui empedu.

• Pada pemberian oral 20-55% tetrasiklin diekskresi


melalui urin.
1047. Anak usia 5 tahun dibawa ke poliklinik dengan keluhan
tidak dapat bersosialisasi terhadap orang-orang disekitarnya.
Anak selalu sibuk dengan permainannya sendiri. Selalu
memainkan bonekanya yang sudah usang. Jika diajak bicara ia
tidak bisa meresponnya. Pasien hingga saat ini belum bisa
bicara dengan jelas, hanya mengeluarkan kata-kata yang
dimengerti oleh dirinya sendiri. Keluhan ini sudah dirasakan
sejak 2 tahun yang lalu. Dilakukan pemeriksaan fisik tidak
ditemukan kelainan fisik yang berarti. Kemungkinan diagnosis
pada anak tersebut adalah ?
a. Sindrom down
b. Autisme
c. Retardasi mental
d. Sindrom Asperger
e. Sindrom rett
b. Autisme
Gangguan perkembangan pervasif sebelum usia 3 tahun
A
• Biasanya tidak jelas ada perkembangan normal sbelumnya, tetapi bila ada, kelainan perkembangan
sudah menjadi jelas sebelum usia 3 tahun U
Hendaya kualitatif dalam interaksi sosial yang timbal balik (reciprocal social
interaction)
T
• Kurang respon terhadap emosi orang lain I
• Kurang modulasi terhadap perilaku dalam konteks sosial
• Buruk dalam isyarat sosial S
• Kurang respon timbal balik sosio-emosional
M
Hendaya kualitatif dalam komunikasi
E
• Kurang keterampilan bahasa
• Kurang dalam permainan imaginatif dan imitasi social
• Kurang interaksi timbal balik dalam percakapan baik verbal maupun non verbal
• Hendaya dalam variasi irama atau penekanan sebagai modulasi dalam komunikasi

Pola perilaku, minat, dan kegiatan yang terbatas, berulang, dan stereotipik

• Bersikap kaku dan rutin dalam kehidupan sehari-hari


• Kelekatan terhadap benda yang aneh khususnya benda yang tidak lunak
• Stereotipik terhadap minat maupun motoric
• Penolakan terhadap perubahan dari rutinitas atau detil lingkungan hidup pribadi

Semua tingkatan IQ dapat ditemukan, namun ¾ kasus terdapat retardasi mental


AUTISME TAK KHAS

Gangguan pervasif yang berbeda dari autism dalam


hal usia onset maupun tidak terpenuhinya ketiga
kriteria diagnostik
• Kelainan menjadi jelas pertama kalinya di usia > 3 tahun
• Tidak cukup menunjukkan kelainan dalam satu atau dua dari tiga
bidang psikopatologik yang dibutuhkan untuk diagnosis autisme.
• Sering muncul pada individu dengan retardasi mental berat,
sehingga pasien tidak mampu menampakkan gejala yang cukup
untuk menegakkan diagnosis autisme.
Onset terjadi pada usia 7 – 24 bulan
• Pola perkembangan awal tampak normal atau mendekati normal, diikuti S
kehilangan sebagian atau seluruh keterampilan tangan dan berbicara
yang telah didapat, bersamaan dengan kemunduran/perlambatan i
R
pertumbuhan kepala (progressive motor deterioration) n
E
Gejala : d
T
• Hilang kemampuan gerakan tangan yang bertujuan dan keterampilan r
manipulatif dari motorik halus yang telah terlatih. T
• Kehilangan sebagian atau seluruh perkembangan berbahasa.
o
• Hambatan dalam mengunyah makanan dengan baik, penjuluran lidah, m
dan air liur yang menetes.
• Kehilangan ikatan sosial (tampak anak dapat “senyum sosial”, menatap
seseorang dengan kosong, tetapi tidak terjadi interaksi sosial dengan
mereka pada awal masa kanak (walaupun interaksi sosial dapat
berkembang kemudian)
• Berdiri dan berjalan cenderung melebar, koordinasi gerak memburuk,
serta skoliosis atau kifoskoliosis (50% kasus terdapat atrofi spinal dengan HOM
disabilitas motorik berat saat remaja atau dewasa) E
• Dapat juga timbul spastisitas dan rigiditas (lebih sering pada ekstremitas
bawah) dan serangan epileptic mendadak (onset sebelum 8 tahun)
Sindrom ASPERGER

Diagnosis ditentukan oleh kombinasi :

• Tidak ada hambatan/keterlambatan umum dalam


berbahasa atau kognitif yang secara klinis jelas seperti
pada autisme
• Ada defisiensi kualitatif dalam fungsi interaksi sosial yang
timbal balik, dan
• Adanya pola perilaku, perhatian, dan aktivitas yang
terbatas, berulang, dan stereotipik.

Mungkin ada masalah dengan komunikasi seperti


pada autisme, tetapi adanya keterlambatan
berbahasa yang jelas akan menyingkirkan
diagnosis ini
1048. Seorang anak perempuan berusia 6 tahun dibawa
ibunya ke puskesmas dengan keluhan badan anaknya yang
sangat kurus dibanding dengan teman sebayanya. Pasien juga
lebih cengeng dan selalu terlihat lemas. Muntah tiap kali
diberi makan. Keluhan tersebut sudah terjadi sejak 4 bulan
lalu. Pada pemeriksaan fisik keadaan umum komposmentis,
tinggi badan 90 cm dan berat badan 12 kg, dan tanda vital
dalam batas normal. Ditemukan rambut kemerahan dan tipis,
otot hipertrofi, jaringan subkutan tipis dan edema dorsum
pedis. Jumlah kalori yang dibutuhkan pada pasien ini dalam
satu hari adalah ?
a. 500 kilo kalori
b. 750 kilo kalori
c. 860 kilo kalori
d. 900 kilo kalori
e. 1100 kilo kalori
d. 900 kilo kalori
Gizi Buruk
KLINIS BB/TB

Gizi buruk Tampak sangat <-3SD


kurus dan atau
edema pada
kedua punggung
kaki sampai
seluruh tubuh

Gizi kurang Tampak kurus -3SD – <-2SD

Gizi baik Tampak sehat -2SD – 2SD

Gizi lebih Tampak >2SD


gemuk

Pedoman Pelayanan Anak Gizi Buruk, Kemenkes 2011


7. Mulai Pemberian Makanan
Formula khusus seperti F WHO 75 yang dianjurkan dan
jadwalpemberian makanan harus disusun sedemikian
rupa agar dapatmencapai prinsip tersebut di atas
Berikan formula dengan cangkir/gelas. Bila anak terlalu
lemah,berikan dengan sendok/pipet
Pada anak dengan selera makan baik tanpa edema,
jadwalpemberian makanan pada fase stabilisasi dapat
diselesaikandalam 2–3 hr (1 hr/tahap). Bila masukan
makanan<80kkal/kgBB/hr, berikan sisa formula
nasogastrik. Jangan mem-berikan makanan>100
kkal/kgBB/hr pada fase stabilisasi ini
APLIKASI TERAPI
• BB anak = 12 kg
• Inisial F75 WHO ~ 75kkal/kgbb/hari
• 75kkal x 12kg  900 kkal
1049. Bayi laki-laki usia 8 bulan dibawa berobat oleh ibunya
dengan keluhan bruntus-bruntus kemerahan di kedua pipinya.
Tidak ada riwayat kontak dengan bahan-bahan tertentu. Ayah
dan ibu nya memiliki riwayat rhinitis alergi dan asma
bronchial. Pemeriksaan fisik dalam batas normal. Apa
diagnosisnya ?
a. Dermatitis kontak
b. Dermatitis atopik
c. SLE
d. Erupsi obat
e. SJS
b. Dermatitis atopik
Dermatitis
Atopik Seboroik
Predileksi Dahi, pipi, kulit kepala, leher, Kulit kepala, glabela, belakang
pergelangan tangan dan telinga, belakang leher, alis mata,
tungkai, serta lutut kelopak mata, liang telinga luar
Lesi eritema, papul vesikel halus, Papul sampai plak eritema, Skuama
eksudatif, krusta berminyak agak kekuningan,
Berbatas tidak tegas
Faktor resiko Riwayat atopi, riwayat alergi Genetik, faktor kelelahan, stres
emosional , infeksi, defisiensi imun
Terapi Desonid krim 0,05% / Bayi  asam salisilat 3% dalam
fluosinolon asetonid krim minyak kelapa dilanjut krim
0,025% /low potent hidrokortison 1%
hidrokortison krim 1-2,5%
Dewasa  selenium sulfide 1,8/
Berat  betametason valerat ketokonazol sampo 2% jika dikulit
krim 0,1% atau mometason berikan desonid krim 0,05%, jika
furoat krim 0,1% inflamasi berat berikan
betametason valereat 0,1%
1050. Perempuan usia 16 tahun datang ke dokter dengan
keluhan nyeri perut sejak 1 bulan terakhir. Sudah berobat
namun tidak kunjung membaik. Selain itu terdapat
kemerahan di daerah wajah sehingga mengganggu
penampilannya. Keluhan ini akan tampak semakin merah saat
udara panas. Pasien juga mengeluh sering panas badan yang
hilang timbul, pegal dan nyeri sendi. Terdapat penurunan
berat badan dan lemas. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 80x/menit, respirasi
20x/menit, suhu 36,8oC. Ditemukan malar rash pada kedua
pipi yang melewati hidung. Pada pemeriksaan laboratorium
terdapat leukopenia dan trombsitopenia. Apa diagnosis yang
paling mungkin pada kasus ini ?
a. Leukemia
b. Sistemik lupus eritematous
c. Rheumatoid arthritis
d. Demam chikunguya
e. Demam rematik
b. Sistemik lupus eritematous
SLE
• DAPAT BERAKIBAT PADA SETIAP ORGAN DALAM
TUBUH TERMASUK SENDI, KULIT, PARU, JANTUNG,
DARAH, GINJAL, SISTEM SARAF
• BERAGAM DARI RINGAN HGG BERAT
• TIDAK ADA 2 ORG YG MEMILIKI GEJALA IDENTIK
ACR DIAGNOSTIC CRITERIA
Skin criteria Systemic criteria
1. Butterfly rash 5. Arthritis
2. Discoid rash 6. Serositis
3. Photosensitivity 7. Kidney disorder
4. Oral ulcers
8. Neurologic disorder

Laboratory criteria
9. Hematologic abnormalities
10. Immunologic disorder
11. Antinuclear antibody
TES LAB SECARA UMUM

• Antinuclear Antibody (ANA)


• Anti DNA
• Anti-Sm
• Anti-RNP
• Anti-Ro (SSA)
• Anti-La (SSB)
TES LAB LAIN

• CBC (RBC, WBC, platelets) • Rheumatoid Factor


• Blood Chemistry • Complement (C3, C4)
• Urinalysis • Syphilis test
• Sedimentation Rate (ESR) • Skin biopsy
• C reactive protein
• Kidney Biopsy
• Antiphospholipid Antibodies
1051. Seorang anak perempuan berusia 10 tahun datang ke
poliklinik dengan keluhan hidung mampet saat malam dan
pagi hari. Keluhan ini dirasakan sejak 1 tahun yang lalu.
Keluhan disertai dengan pilek yang encer dan gatal pada
hidung. Riwayat asma pada ayahnya (+). Pemeriksaan fisik
didapatkan garis pada dorsum nasi akibat sering menggaruk.
Apa mekanisme yang mendasari keluhan pasien ?
a. Hipersensitivitas tipe 1
b. Hipersensitivitas tipe 2
c. Hipersensitivitas tipe 3
d. Hipersensitivitas tipe 4
e. Hipersensitivitas tipe 5
a. Hipersensitivitas tipe 1
1052. Bayi laki-laki berusia 12 bulan dibawa orangtuanya ke
poliklinik anak dengan keluhan kemerahan di kedua pipinya.
Keluhan muncul sejak 1 bulan yang lalu. Pasien sudah diberi
susu formula sejak 3 bulan yang lalu. Immunoglobulin apa
yang berperan pada kasus di atas ?
a. IgM
b. IgG
c. IgE
d. IgD
e. IgA
c. IgE
1053. Seorang anak laki-laki usia 9 tahun datang diantar
keluarganya ke poliklinik rumah sakit dengan keluhan demam
sejak 3 hari. Keluhan disertai dengan bengkak pada sendi lutut
dan pergelangan sendi sejak 5 hari yang lalu. Dua minggu
sebelumnya pasien mengeluhkan demam dan sakit menelan.
Pada pemeriksaan fisik di dapatkan tekanan darah 110/80
mmHg, nadi 80x/menit, RR 20x/menit, suhu 37oC. Didapatkan
sendi bengkak kemerahan dan terdapat nodul kistik. Pada
pemeriksaan EKG didapatkan perpanjangan interval PR.
Diagnosis yang mungkin adalah ?
a. Faringitis kronik
b. Demam berdarah
c. Demam rematik
d. Bronchitis
e. Arthritis rhematoid
c. Demam rematik
Bukti infeksi Streptococcus β-
hemolyticus group A
• Peningkatan ASTO >120–400 IU dan
antideoksiribonuklease >60– 600 atau
• Riwayat demam scarlet baru-baru ini
• Kultur apus tenggorok (+)
• Pemanjangan PR interval pada EKG
1054. Seorang wanita usia 14 tahun datang dengan keluhan
dada berdebar-debar dan kadang terasa nyeri sejak 1 minggu.
Pasien juga mengeluh nyeri pada lutut dan pergelangan
tangan. Dari anamnesis didapatkan pasien pernah mengalami
panas tinggi dan batuk pilek yang lama pada 2 bulan yang lalu.
Pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas normal.
Pemeriksaan jantung didapatkan bunyi jantung murmur (+).
Diagnosis yang mungkin terjadi pada pasien harus memenuhi
kriteria berikut ?
a. Anti dsDNA (+), 1 kriteria minor, 1 kriteria mayor
b. ASTO (+), 2 kriteria minor, 1 kriteria mayor
c. ANA (-), 2 kriteria minor, 1 kriteria mayor
d. ASTO (-), 1 kriteria minor, 1 kriteria mayor
e. ASTO(-), 2 kriteria minor, 2 kriteria mayor
b. ASTO (+), 2 kriteria minor, 1
kriteria mayor
1055. Seorang anak laki-laki, usia 10 tahun, BB 29 kg, datang
dengan keluhan sering merasa berdebar-debar, disertai nyeri
dada terutama pada saat berolah raga sejak 8 bulan terakhir.
Riwayat sering mengalami radang tenggorokan sejak usia 6
tahun. Riwayat demam, nyeri dan bengkak pada sendi lutut 1
tahun yang lalu, sembuh dengan dipijat dan dibelikan obat
anti nyeri di apotek. Pada pemeriksaan fisik ditemukan bunyi
jantung I dan II normal, bising pansistolik di daerah apeks
jantung, derajat 4/6, dijalarkan ke daerah aksila, teraba
“thrill”. Pada pemeriksaan EKG ditemukan pemanjangan
interval PR. Hasil pemeriksaan darah didapatkan leukositosis,
dan CRP positif. Obat yang dipakai sebagai terapi profil aksis
sekunder pada kasus tersebut adalah ?
a. Injeksi Penisilin prokain
b. Injeksi Benzatin benzylpenisilin
c. Kortikosteroid
d. Sulfadiazin
e. Tetrasiklin
b. Injeksi Benzatin benzylpenisilin
Rhematoid
Fever  Jika
terdapat
manifestasi
kardiak 
Rhematoid
Heart Disease
1056. Anak usia 6 tahun dibawa oleh ibunya dengan
keluhan merah dan gatal pada seluruh tubuh.
Keluhan ini muncul setelah memakan makanan laut.
Riwayat yang serupa pada ayahnya. Pada
pemeriksaan fisik tanda vital dalam batas normal.
Didapatkan kulit eritema dan edema setempat
berbatas tegas, bagian tengah tampak pucat.
Tatalaksana apa yang tepat akan Anda berikan ?
a. Antibiotik oral
b. Antihistamin topical
c. Kortikosteroid oral
d. Antibiotik topical
e. Kortikosteroid topical
c. Kortikosteroid oral
Terapi Urticaria
• Pemberian farmakoterapi dengan:
• Antihistamin oral nonsedatif, misalnya loratadin 1 x 10
mg per hari selama 1minggu.
• Bila tidak berhasil dikombinasi dengan Hidroksisin 3 x
25 mg atau Difenhidramin 4 x 25-50 mg per hari selama
1 minggu.
• Apabila urtikaria karena dingin, diberikan Siproheptadin
3 x 4 mg per hari lebih efektif selama 1 minggu terus
menerus.
• Antipruritus topikal: cooling antipruritic lotion, seperti
krim menthol 1% atau 2% selama 1 minggu terus
menerus.
• Apabila terjadi angioedema atau urtikaria generalisata,
dapat diberikan Prednison oral 60-80 mg mg per hari
dalam 3 kali pemberian selama 3 hari dan dosis
diturunkan 5-10 mg per hari.
1057. Anak usia 5 tahun datang ke RS dengan keluhan kulit
melepuh pada bibir dan mata merah. Dari alloanamnesis,
diketahui bahwa pasien mengkonsumsi obat batuk pilek sejak
1 hari lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
100/70 mmHg, nadi 80x/menit, respirasi 28x/menit, suhu
afebris. Pada pemeriksaan diteukan eritema, vesikel, bula
pada sekitar wajah, bibir, dan krusta disekitar alat kelamin.
Diagnosis yang mungkin dialami pasien adalah ?
a. Dermatitis atopic
b. Dermatitis kontak
c. Steven Johnson syndrome
d. Impetigo krustosa
e. Urtikaria
c. Steven Johnson syndrome
1058. Anak berusia 5 tahun datang dibawa oleh ibunya ke
poliklinik RS karena demam dan sesak napas. Kemudian
berdasarkan hasil pemeriksaan dokter mendiagnosis pasien
mengalami pneumonia. Saat akan memberikan resep, ibu
pasien menyatakan bahwa anaknya memiliki riwayat alergi
obat amoksisilin. Obat yang tidak dapat diberikan karena
sifatnya sama adalah ?
a. Cefixim
b. Ciprofloxacin
c. Eritromisin
d. Doksisiklin
e. Tetrasiklin
a. Cefixim
BETA LACTAM ANTIBIOTIC
• Penisilin: Amoxicilin, Ampicilin, Penicilin G;V
• Cephalosporin: Cefadroxil, Cefuroxime, (Cefixime;
Cefotaxime; Ceftriaxone), Cefepime, Ceftraroline
fosamil
• Monobactam: Aztreonam
1059. Anak laki-laki usia 8 tahun mengeluhkan nyeri pada
sendi-sendi jari kedua tangannya. Keluhan dirasakan sejak 6
bulan namun semakin bertambah nyeri dalam 2 minggu
terakhir. Pasien merasakan kekakuan pada sendi-sendi tangan
terutama saat kedinginan dan pagi hari. Riwayat demam
sebelumnya (-). Tidak ada keluhan yang serupa pada keluarga
(+). Pasien adalah anak yang gemar berolahrga, terutama
bermain basket. Keluhan ini membuat pasien sering tidak
masuk sekolah. Pada pemeriksaan fisik ditemukan eritema
dan edema pada sendi metacarpal I,II,dan III. Hasil
laboratorium asam urat 4,5 mg/dl. Diagnosis yang mungkin
terjadi pada pasien ?
a. Demam rematik
b. Juvenile rheumatoid arthritis
c. SLE
d. Gout arthritis
e. Osteoarthritis
b. Juvenile rheumatoid arthritis
Classification ACR(1977) ILAR (1997)
Juvenile rheumatoid
Nomenclature Juvenile idiopathic arthritis
arthritis
Minimum duration ≥6 wk ≥6 wk
Age at onset < 16 y < 16 y
Oligoarticular juvenile idiopathic arthritis:
≤ 4 joints in first 6 mo Pauciarticular juvenile
(A) Persistent < 4 joints for course of disease;
after presentation rheumatoid arthritis
(B) Extended >4 joints after 6 mo
Polyarticular juvenile idiopathic arthritis-
>4 joints in first 6 mo Polyarticular juvenile rheumatoid factor negative
after presentation rheumatoid arthritis Polyarticular juvenile arthritis-rheumatoid
factor positive
Systemic juvenile
Fever, rash, arthritis Systemic juvenile idiopathic arthritis
rheumatoid arthritis
Psoriatic juvenile idiopathic arthritis
Enthesitis-related arthritis
Other categories included Exclusion of other forms Undifferentiated:
(A) Fits no other category;
(B) Fits more than 1 category
Inclusion of psoriatic
arthritis, inflammatory
No Yes
bowel disease, juvenile
ankylosing spondylitis
1060. Seorang anak laki-laki datang diantar keluarganya ke
RS dengan keluhan bengkak pada sendi lutut dan pergelangan
sendi sejak 5 hari yang lalu. Pasien sering mengeluhkan sakit
menelan beberapa bulan terakhir. Pada pemeriksaan fisik di
dapatkan tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 80x/menit, RR
20x/menit, suhu 37oC. Didapatkan sendi bengkak kemerahan
di lutut dan terdapat nodul kistik. Pemeriksaan paru dan
jantung dalam batas normal. Pemeriksaan apa yang dapat
menunjang diagnostik tersebut ?
a. Asam urat serum
b. Densiometri
c. Bone scan
d. ANA
e. ASTO
e. ASTO
Rheumatic Fever
• Penyulit nonsupuratif infeksi Streptokokus β-hemolitikus grup A
di faring
• Biasanya timbul 1–5 mgg (rata-rata 3 mgg) sesudah infeksi
tersebut
• Faktor predisposisi: Riwayat keluarga dengan demam reumatik,
Sosial ekonomi rendah dan lingkungan yang buruk, Usia 6–15 th
(terbanyak usia 8 th)
• Gejala: Poliarthritis (75%), Karditis (50%), Eritema marginatum
(15%), nodul subkutan (20)%, Korean Sydenham (5-36%)
Bukti infeksi Streptococcus β-
hemolyticus group A
• Peningkatan ASTO >120–400 IU dan
antideoksiribonuklease >60– 600 atau
• Riwayat demam scarlet baru-baru ini
• Kultur apus tenggorok (+)
• Pemanjangan PR interval pada EKG
Terapi
• Benzantin penisilin GBB <30 kg: 600.000 IU i.m., BB
>30 kg: 1.200.000 IU i.m. Juga berfungsi sebagai
profilaksis dosis pertama
• Jika alergi terhadap benzantin penisilin G 
Eritromisin 40–50 mg/kgBB/hr dibagi 2–4 dosis
selama 10 hr
• Alternatif lain:Penisilin V 4 × 250 mg p.o. selama 10
hr
1061. Anak, 8 tahun, BB 20 kg, tersengat lebah dan
mengalami penurunan kesadaran. Dilakukan pemeriksaan
didapatkan kesadaran somnolen, tekanan darah 90/70 mmHg,
nadi cepat dan lemah, RR 26x/menit, akral dingin, CRT 2 detik.
Pasien didiagnosis mengalami syok anafilaktik. Dosis terapi
yang tepat diberikan adalah ?
a. Adrenalin 1:100 im 2 ml
b. Adrenalin 1:1.000 im 2 ml
c. Adrenalin 1:10.000 im 2 ml
d. Adrenalin 1:1.000 im 1 ml
e. Adrenalin 1:10.000 im 1 ml
c. Adrenalin 1:10.000 im 2 ml
Dosis
• Adrenalin pengenceran 1:1.000 (dapat diulangi
setiap 5–15 mnt jika tidak ada perbaikan)  Dosis
0,01 mg/kgBB secara i.m. (1 mg/mL), maks. 0,3 mg.
• Cairan infus diberikan kristaloid 20 mL/kgBB.
• Klorfeniramin i.m. atau i.v. lambat dengan dosis 1–2
mg/kgBB/kali maks. 50 mg i.v. atau p.o
• Hidrokortison i.m. atau i.v. lambat dengan dosis 4
mg/kgBB/kali maks. 100 mg i.v. atau prednison 1
mg/kgBB dosis maks. 60–80 mg p.o. atau
metilprednisolon dengan dosis 1 mg/kgBB dengan
dosis maks. 60–80 mg i.v.
Aplikasi
• Sedian 1 amp adrenaline  1 mg/mL (1:1000)
• Dicairkan dalam 9 ml aquabidest  0,1 mg/mL
(1:10.000) , gunakan spuit 10 mL
• Cairan dalam spuit 10mL berisi (0,1 mg
adrenaline/ml)
• Dosis 0,01 mg/kgbb/dosis  20kg x 0,01 mg =
0,2mg dosis 1x suntik
• Dosis 0,2 mg jika disuntikan pada spuit 10 ml 
disuntikan 2 ml
1062. Seorang anak laki-laki usia 15 bulan dibawa ke IGD RS
karena mengalami penurunan kesadaran setelah terpeleset di
rumah.. Terdapat hematom besar pada bagian dahi. Hasil
pemeriksaan neurologis didapatkan mata berespon terhadap
suara, pasien menangis tanpa bisa ditenangkan, pasien fleksi
patologis dengan rangsangan nyeri. Nilai pediatric coma scale
pasien adalah ?
a. 5
b. 6
c. 7
d. 8
e. 9
e. 9
1063. Anak perempuan usai 15 tahun dibawa ke IGD RS
karena tidak sadarkan diri. Dari mulutnya mengeluarakn ludah
berbuih putih. Sebelumya pasien sedang dalam masalah berat
dan meminum racun. Pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran
sopor, tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 45x/menit, respirasi
12x/menit, suhu afebris. Pinpoint (+). Terapi apa yang tepat
diberikan ?
a. Adrenalin
b. Sulfas atropine
c. Lidokain
d. Natrium tiosulfat
e. Natrium bikarbonat
b. Sulfas atropine
FOSFAT ORGANIK
• Tanda nikotinik: muscle twitching, kelemahan otot,
paralisis dan tremor, berkeringat
• Tanda muskarinik: salivation, lacrimation, urination,
defecation,gastrointestinal cramp, emesis
(SLUDGE),berkeringat
• Miosis, bradikardia, bronkorea, bronkospasme
• Terapi  Atropin sulfat 0,05–0,1 mg/kgBB i.v.
(maks. 2 mg), diulang tiap 10–30 mnt sampai
terjadi atropinisasi, pertahankan 24–48 jam atau
sampai tidak timbul gejala keracunan lagi
1064. Seorang anak laki- laki berusia 6 tahun datang dibawa
keluarganya ke IGD RS karena tertelan kelereng sehingga tiba -
tiba pasien sulit bernafas. Pasien datang dalam keadaan masih
sadar. Tindakan yang paling tepat dilakukan segera pada kasus
diatas adalah ?
a. Tracheostomi
b. Heimlich manuver
c. Merujuk pasien
d. Memberi napas buatan
e. Trachea manuver
b. Heimlich manuver
1065. Seorang anak perempuan berusia 10 tahun dibawa
keluarganya ke IGD RS dengan keluhan sesak napas. Pasien
juga mengeluhkan mual, muntah, dan nyeri kepala. Empat jam
sebelumnya pasien memakan singkong bakar. Keluhan
membaik setelah diberi Natrium Tiosulfat 25% 1ml/kgBB.
Kemungkinan penyebab kasus diatas adalah ?
a. Ibu profen
b. Hidrokarbon gol.alifatik
c. Karbonmonoksida
d. Organofosfat
e. Asam sianida
e. Asam sianida
INTOKSIKASI
Jenis Etiologi
Alkohol kadar etanol pada obat pencuci mulut (mouthwash),
cologne, dan aftershave; obat batuk, perasa kimia
Jengkol Asam Jengkol
Singkong Asam Sianida (HCN)
Tempe Clostridium botulinum atau Bacterium cocovenas akan
Bongkrek mengubah gliserin menjadi racun toksoflavin
Minyak hidrokarbon golongan alifatik
Tanah
Insektisida Fosfat organik: malation, paration Chlorinated
hydrocarbon: aldrin, endrin, DDT
Salisilat Asam Salisilat
KERACUNAN SINGKONG
• Etiologi Asam sianida (HCN)
• Terapi:
Na nitrit 3% 0,3 mL/kgBB atau 10 mg/kgBB (maks. 10
mL) i.v. perlahan-lahan → Na tiosulfat 25% 1,6
mL/kgBB (400 mg/kgBB) sampai 50 mL (12,5 g) i.v.
dalam 10 mnt.
1066. Seorang anak usia 6 tahun dibawa ke IGD RS dengan
penurunan kesadaran. Sebelumya pasien terlihat sangat
lemah dan banyak mengeluarkan air mata. Keluhan ini terjadi
saat ia tidak sengaja minum obat serangga 1 jam yang lalu.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum pasien
tampak somnolen, tekanan darah 90/60mmHg, nadi
40x/menit, RR 18x/menit, suhu 36oC. Ditemukan konstriksi
pupil. Dokter memberikan injeksi atropine sampai terjadi
atropinisasi. Tanda atropinisasi adalah ?
a. Kejang
b. Hipersalivasi
c. Bronkokonstriksi
d. Bradikardia
e. Midriasis
e. Midriasis
Atropinisasi
Gejala-gejala atropinisasi :
• muka merah
• mulut kering
• Tachycardia
• Midriasis
• Febris
• psikosis

Anda mungkin juga menyukai