1001-1200
1001. Laki2 42 th datang ke IGD dengan diare cair >20 kali
sjak 2 hari yll, disertai muntah, kencing 1 botol/330 cc dalam 1
hari, sore ini pasien megeluh lemas, riw.kencing batu 10 th yll,
pemeriksaan fisik TD 100/60, nadi 120x/menit reguler, ekual,
isi kecil, napas 24x dalam, suhu 36,2 C mata cekung, lidah
kering, turgor kurang, abdomen: tampak cekung, CVA fist
percution (-) ekstremitas dingin. apa diagnosis yg tepat :
a. GGA tahap risk
b. GGA tahap injury
c. GGA tahap failure
d. GGK
e. GGK dgn GGA
c. GGA tahap failure
Simulasi
• Urine output : 330cc/24jam 165cc/12 jam
82,5cc/6jam
• 1 jam 13,75 ml
• Normal 0,5 ml/kgbb/jam
• Asumsi 50 kg
• Kriteria :
Risk 0,5x50x6 = 150 cc (<150 cc/6jam)
Injury 0,5x50x12= 300 cc (<300 cc/12jam)
Failure 0,3x50x24= 360 cc (<360 cc/24jam)
1002. Seorang perempuan berusia 75 tahun diantar ke
puskesmas dengan keluhan diare sejak 3 hari yang lalu.
Frekuensi diare lebih dari 10 kali per hari. Pada pemeriksaan
fisik pasien tampak somnolen, tekanan darah 90/60 mmHg,
nadi 110 kali per menit, suhu 37 C dengan urin output terakhir
kurang lebih 250 cc dalam 24 jam. Manajemen apakah yang
paling tepat untuk pasien ini?
a. Injeksi renal protector
b. Observasi 24 jam
c. Diuresis paksa dengan injeksi furosemide
d. Rujuk ke hemodialysis
e. Pemberian cairan intravena
e. Pemberian cairan intravena
Acute Kidney Injury
Maintenance of volume homeostasis and correction
of biochemical abnormalities remain the primary
goals of treatment and may include the following
measures:
• Correction of fluid overload with furosemide
• Correction of severe acidosis with bicarbonate
administration, which can be important as a bridge
to dialysis
• Correction of hyperkalemia
• Correction of hematologic abnormalities (eg,
anemia, uremic platelet dysfunction) with
measures such as transfusions and administration
of desmopressin or estrogens
1003. Pasien perempuan datang ke UGD dengan keluhan
sakit kepala, pemeriksaan fisik didapatkn TD 210/120,
diagnosis pasien?
a. Hipertensi emergensi
b. Hipertensi urgensi
c. Hipertensi stage 1
d. Hipertensi stage 2
e. Hipertensi stage 3
b. Hipertensi urgensi
Hypertensive malignant
• Malignant hypertension is a hypertensive emergency,
clinically defined as the presence of very high BP
associated with ischaemic OD (retina, kidney, heart or
brain).
• Hypertensive emergencies are defined as large
elevations in SBP or DBP(>180 mmHg or >120 mmHg,
respectively) associated with impending or progressive
OD.
• Isolated large BP elevations without acute OD
(hypertensive urgencies)—often associated with
treatment discontinuation or reduc- tion as well as with
anxiety—should not be considered an emergency but
treated by reinstitution or intensification of drug
therapy and treat- ment of anxiety
ESC HT
1004. Seorang wanita 50 tahun selama 2 minggu ini
mengeluh nyeri pada tengkuk belakang disertai mual dan
muntah. Riwayat hipertensi (+) tidak terkontrol. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan TD 190/110, lain-lain dalam
batas normal. Pemeriksaan apakah yang sebaiknya dilakukan
untuk mengetahui target kerusakan organ?
a. urinalisis
b. kreatinin klirens urin
c. ureum serum
d. GFR
e. kreatinin serum
b. kreatinin klirens urin
1005. Pasien dengan hipertensi, mempunyai riwayat asma,
gagal jantung, dan DM. Obat hipertensi apa yang cocok
digunakan untuk pasien tersebut?
a. Losartan
b. Diltiazem
c. Propanolol
d. Bisoprolol
e. Amlodipin
a. Losartan
1006. Pasien laki-laki 52 tahun datang ke praktek dokter
umum dengan keluhan cepat lelah dan mudah haus. Pasien
memiliki riwayat darah tinggi 5 tahun dan merupakan pasien
DM. Kombinasi obat antihipertensi yang dapat diberikan pada
kasus pasien di atas :
a. ACE-I dan ARB
b. ACE-I dan CCB
c. CCB dan beta bloker
d. diuretik dan vasodilator
e. CCB dan Loop diuretik
b. ACE-I dan CCB
1007. Pasien laki-laki 55 tahun datang ke poliklinik RS dengan
keluhan nyeri kepala. Keluhan tidak disertai penglihatan
kabur. Riwayat Diabetes Mellitus sejak 13 tahun yang lalu.
Pemeriksaan fisik didapatkan TD 170/100 mmHg, HR
100x/menit, RR 20x/menit, suhu 360C. Pemeriksaan lab
didapatkan Hb 12 gr/dl, Ht 37%, Leukosit 5.700/mm3,
Trombosit 250.000/mm3, Ureum 48 mg/dl, Kreatinin 2,5
mg/dl, GDS 230 mg/dl, Kolesterol 180 mg/dl. Terapi hipertensi
apakah yang paling tepat untuk pasien tersebut?
a. HCT
b. Reserpin
c. Captopril
d. Furosemid
e. Propanolol
c. Captopril
1008. Seorang laki-laki 40 tahun datang dengan keluhan
leher terasa tegang. Pasien sudah 1 tahun menderita
hipertensi dan menderita asma sejak kecil. Pada PF TD:
160/90 mmHg. Apakah obat anti hipertensi yang
kontraindikasi untuk pasien?
a. Beta blocker
b. ACE inhibitor
c. Calcium Channel Blocker
d. HCT
e. Angiotensin Reseptor Blocker
a. Beta blocker
1009. Seorang perempuan, 35 tahun, datang dengan
jantung berdebar-debar, sering merasa kepanasan, dan
berkeringat sejak 3 bulan yang lalu. Pasien juga mudah lapar
padahal sering makan, BB cenderung turun. TD:170/110,
N:120, RR:20, T:37,5 C. Pada pemeriksaan leher depan
terdapat benjolan. Riwayat HT, DM, dan penyakit berat lain
disangkal. Obat anti hipertensi apa yang cocok untuk pasien
tersebut?
a. Nifedipin
b. Captopril
c. Propanolol
d. Hidroklorotiazid
e. Clonidin
c. Propanolol
1010. Pasien laki-laki berusia 55 tahun datang ke praktik
dokter swasta dengan keluhan pusing. Pasien sudah
didiagnosis menderita hipertensi selama 10 tahun.
Pemeriksaan fisik TD 150/90, nadi 80x/menit. Pasien pernah
menjalani angioplasti koroner 1 tahun yang lalu. Pasien
kadang merasa tidak nyaman di dada jika beraktivitas
berlebih. Obat hipertensi apakah yang paling tepat?
a. Furosemid
b. Hidrochlorotiazide
c. Propanolol
d. Nifedipin
e. Nitrogliserin
c. Propanolol
1011. Pasien laki-laki 48 tahun datang ke puskesmas
dengan keluhan batuk. Pasien didiagnosis hipertensi 1
tahun yang lalu dan hanya mengkonsumsi satu macam
obat. Obat tersebut berfungsi menurunkan resistensi perifer.
Obat mana yang mempunyai mekanisme kerja sama namun
tidak menimbulkan efek samping seperti obat tersebut?
a. Lisinopril
b. Prazosin
c. Amlodipin
d. Bisoprolol
e. Valsartan
c. Amlodipin
Adverse Reaction & MOA
• ACE-I lowering peripheral resistance ; non-
productive cough
• ARB lowering peripheral resistance ; cough
• Ca antagonist lowering peripheral resistance ;
edema
1012. Pria mengeluh nyeri pinggang dan kencing berwarna
kemerahan disertai darah. Riwayat trauma disangkal,
mengaku terlalu banyak makan semur jengkol. Apa antidotum
yang tepat?
a. Natrium bicarbonate
b. Natrium chlorida
c. Epinefrin
d. Kalsium glukonas
e. Sulfas atropine
a. Natrium bicarbonate
1013. Seorang wanita berusia 40 tahun datang dengan
keluhan nyeri saat buang air kecil sejak 2 hari. Keluhan disertai
dengan mengedan saat buang air kecil. Terdapat nyeri tekan
suprapubik. Pada pemeriksaan laboratorium : leukosit 9000
mg/dl, ureum 40 mg/dl, kreatinin 0,8 mg/dl, urinalisa
sedimen eritrosit 10-20 , sedimen leukosit penuh, bakteri +.
Diagnosis apakah yang tepat pada kasus di atas ?
a. Glomerulonefritis Akut
b. Pyelonefritis Akut
c. Sistitis
d. Uretritis
e. Pelvic Inflammatory Disease
c. Sistitis
Sistitis
Pada sistitis akut keluhan berupa:
• 1. Demam
• 2. Susah buang air kecil
• 3. Nyeri saat di akhir BAK (disuria terminal)
• 4. Sering BAK (frequency)
• 5. Nokturia
• 6. Anyang-anyangan (polakisuria)
• 7. Nyeri suprapubik
1014. Pasien mengeluh demam dan nyeri pinggang, TD
90/60, nadi 120x/menit, RR 28x/menit. Pemeriksaan fisik
nyeri ketok CVA (+), nyeri suprapubik (-). Urinalisis ditemukan
leukosuria dan eritrosit. Temuan apa yang mengarahkan ke
diagnosis?
a. Hipotensi
b. Takikardi
c. Takipnea
d. Nyeri ketok CVA
e. Bakteri dalam urin
d. Nyeri ketok CVA
Gejala Klinis
Letak Penyebab
Extravascular Intravascular
Intrinsik Extrinsik
(90%) (10%)
Reticuloendothelial (RE)
Membran Autoimun
system
Enzim Infeksi
Hemoglobin Microangiopathy
Anemia Hemolitik: Defek Intrinsik
Hb
Thalassemia elektroforesis
Hemoglobin
Sickle cell
Anemia Hemolitik: Defek Intrinsik
Hb
Thalassemia elektroforesis
Hemoglobin
Sickle cell
Membranopathy
Hereditary Spherocytosis
• MDT Spherocytes
• Osmotic fragility test
• Splenectomy often very effective
Anemia Hemolitik: Defek Intrinsik
Hb
Thalassemia elektroforesis
Hemoglobin
Sickle cell
Enzymopathy G6PD
Deficiency
Harrison’s Principles of Internal Medicine 17 Edition, Part 7 Oncology & Hematology, Section 2 Hematopietic Disorders
Anemia Hemolitik: Defek Intrinsik
Hb
Thalassemia elektroforesis
Hemoglobin
Sickle cell
Hemoglobinopathy
Hemoglobin Deffect
Hb elektroforesis
Mechanism
+ IRONCHELATING
TRANSFUSIPRCBERKALA
Deferiprox = 75
Indikasi iron chelating agent mg/kg/hari, dibagi 3
- Ferritin >1000 mg/dL & saturasi transferrin serum >50% dosis, per oral
- Transfusi >5 L, transfusi >10 kali, transfusi > 1 tahun
Thalassemia – Indikasi Splenektomi
Warm
Autoimun
Cold
Prosthetic
Extrinsik Microangiopathy
valves etc
Cause:
• Microvascular disease (DIC, TTPetc)
• Heart valve prostheses
• Trauma / implanteddevices
1024. Laki-laki, 55 tahun, mengeluh lemah badan sejak 4-6
bulan yang lalu, disertai baal-baal di kedua lengan dan
tungkai, sering nyeri ulu hati, kadang mencret, sering luka-
luka di lidah yang hilang timbul. Riwayat operasi lambung 4
tahun yang lalu. PE: sakit sedang, terlihat anemis, TD 100/70,
N 108x/mnt, R 24x/mnt, S 36,7C. Konjungtiva anemis, luka di
lidah (+), hepatosplenomegali. Hb 9, Ht 27, L 3.500, T 125.000,
MCV meningkat. Apus darah tepi : eritrosit besar-besar
berbentuk lonjong, trombosit dan leukosit menurun.
Diagnosis banding?
a. Anemia aplastik
b. Anemia defisiensi besi
c. Anemia megaloblastik
d. Anemia hemolitik
e. Anemia defisiensi enzim G6PD
c. Anemia megaloblastik
1025. Pasien laki-laki, datang dengan keluhan pusing dan
mata berkunang-kunang. Pasien memiliki riwayat gastrektomi.
Pemeriksaan laboratorium didapatkan anemia normokromik
makrositer. Proses apa yang terganggu akibat kelainan ini?
a. Sintesis hemoglobin terganggu
b. Sintesis DNA sel darah merah terganggu
c. Kekurangan hormon eritropoietin
d. Peningkatan pemecahan sel darah merah di spleen
e. Perdarahan post operasi gastrektomi
b. Sintesis DNA sel darah merah
terganggu
Megaloblastic Anemia
Pathophysiology
• Megaloblast These abnormalities are due to
impaired DNA synthesis and, to a lesser extent,
RNA and protein synthesis. Megaloblastic changes
are most apparent in rapidly dividing cells such as
blood cells and gastrointestinal cells.
1026. Laki-laki 45 tahun datang ke poli. Setelah dilakukan
anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium
dokter mendiagnosa polisitemia vera berdasarkan polisitemia
vera study grup. Kriteria apakah dibawah ini yang termasuk ke
dalam kriteria mayor :
a. Skor NAP (neutrofil alkalin posfat) meningkat
b. Saturasi oksigen, arteri > 92%
c. Trombosis >400.000
d. Leukositosis > 12.000
e. Unsaturated B12 binding capacity > 200
b. Saturasi oksigen, arteri > 92%
The Polycythemia Vera Study Group
(PVSG)
KATEGORIA KATEGORI B
KRITERIADIAGNOSISPV
• Minor:
1. Serum erythropoietin level below the reference
range for normal
1028. Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang ke poliklinik
dengan keluhan lemas. Pada pemeriksaan fisik ditemukan
limfadenopati. Dari hasil laboratorium didapatkan Hb 8,9 g/dl,
leukosit 90.000/mm3, trombosit 30.000/mm3 serta
ditemukan myeloblast > 20%. Apakah diagnosis yang paling
mungkin pada pasien ini?
a. Limfoma maligna
b. Leukemia Limfositik Akut
c. Sezzary Syndrome
d. AML
e. CML
d. AML
1029. Laki-laki dewasa mengeluh timbul bintik-bintik merah
pada lengan dan tungkai. Mudah lebam jika terbentur dan
mudah mengalami gusi berdarah. Hb 8,9, trombosit 78.000,
leukosit 5.000. Diagnosis?
a. ITP
b. Leukimia aleukemik
c. Limfoma maligna
d. Autoimun anemia hemolitik
e. Hemofilia
a. ITP
1030. Pasien wanita mengeluh lebam-lebam pada
ekstremitas dan perdarah gusi. Pasien baru menjalani operasi
seksio sesarea. Pada laboratorium didapatkan anemia,
trombositopenia, BT, CT, PT, APTT memanjang. Apa diagnosis
pasien ini?
a. ITP
b. Hemofilia
c. DIC
d. Anemia Hemolitik
e. Anemia aplastik
c. DIC
1031. Seorang wanita 28 tahun mengeluh nyeri sendi jari
kedua tangan dan kedua lutut dengan tanda bengkak dan
panas. Bercak merah pada pipi dan dahi yang bertambah jelas
bila terkena sinar matahari. Penatalaksanaan untuk pasien
tersebut adalah :
a. Terapi dengan NSAID, dianjurkan pemeriksaan
laboratorium meliputi DL, DNA test dan RF (darah lengkap, tes
dna, dan faktor2 rematik)
b. Terapi dengan NSAID dan siklo-fosfamid, tidak perlu
pemeriksaan laboratorium
c. Tidak perlu terapi, cukup diobservasi saja
d. Terapi dengan NSAID dan pemeriksaan foto sinar-X
sendi saja
e. Terapi dengan kortikosteroid saja, tidak perlu
konfirmasi diagnosis lagi
a. Terapi dengan NSAID, dianjurkan
pemeriksaan laboratorium meliputi
DL, DNA test dan RF (darah lengkap,
tes dna, dan faktor2 rematik)
Management LUPUS
• The approach to the treatment of signs and
symptoms of lupus depends on the type and the
severity of disease.
• General recommendations for all patients include
sun protection, proper diet and nutrition, exercise,
smoking cessation, appropriate immunizations, and
management of comorbid conditions.
1032. Seorang pasien perempuan30 tahun mengeluh sudah
2 bulan terdapat ruam kemerahan pada kedua pipinya,
terutama saat terkena sinar matahari. Pasien sudah 1 bulan
juga mengeluh demam disertai nyeri dan bengkak pada
pergelangan kakinya.Pemeriksaan laboratorium apa yang akan
anda lakukan?
a. Sel lupus
b. Rhematoid factor
c. Pemeriksaan factor C1q
d. C- Reactive Protein
e. Anti Nuclear Antibody
e. Anti Nuclear Antibody
SLE
• DAPAT BERAKIBAT PADA SETIAP ORGAN DALAM
TUBUH TERMASUK SENDI, KULIT, PARU, JANTUNG,
DARAH, GINJAL, SISTEM SARAF
• BERAGAM DARI RINGAN HGG BERAT
• TIDAK ADA 2 ORG YG MEMILIKI GEJALA IDENTIK
ACR DIAGNOSTIC CRITERIA
Skin criteria Systemic criteria
1. Butterfly rash 5. Arthritis
2. Discoid rash 6. Serositis
3. Photosensitivity 7. Kidney disorder
4. Oral ulcers
8. Neurologic disorder
Laboratory criteria
9. Hematologic abnormalities
10. Immunologic disorder
11. Antinuclear antibody
TES LAB SECARA UMUM
158
1042. Seorang anak 2 tahun dibawa ibunya ke puskesmas
karena berat badan anaknya tidak bertambah sejak 6 bulan
terakhir. Pasien tampak lebih kurus dibandingkan dengan
teman seusianya. Menurut ibunya, pasien tidak mau
mengkonsumsi nasi, dan bila dipaksa setiap kali diberi nasi dia
akan muntah. Pada pemeriksaan fisik didapatkan berat badan
6,1 kg dan tinggi badan 7,8 cm, tampak lemah, nadi
96x/menit, respirasi 35x/menit. Anak rewel, rambut
kemerahan kusam dan mudah patah, mata terlihat sayu, otot
hipotrofi, lemak pada pipi dan pantat hanya sedikit serta
terdapat pitting edema pada dorsum pedis. Apakah diagnosis
pasien diatas ?
a. KEP marasmus
b. KEP kwashiorkor
c. KEP marasmik kwashiorkor
d. Gizi kurang
e. Gizi lebih
a. KEP marasmus
Marasmus vs
kwashiokor
Marasmus Kwashiokor
• Tampakan kurus, kulit dan • Edema tungkai: kedua punggung
kaki (+1), seluruh tungkai dan
tulang lengan (+2), seluruh tubuh (+3)
• Wajah tua • moon face
• Iga gambang (mudah terlihat) • Perubahan psikomotor
• Rambut kemerahan (rambut
• Baggy pants (Kehilangan jagung)
lapisan lemak dan otot di • Gagal tumbuh,
bokong) • Skin peeling, depigmentasi kulit,
• Karena defisiensi energi crazy pavement dermatosis
• Hepatomegali, cardiomyopati
• Anemia
• Karena defisiensi protein
1043. Anak perempuan 18 tahun dibawa oleh ibunya ke
dokter karena belum mengalami menstruasi. Selain itu suara
pasien berubah lebih berat dan serak, dan tidak ada
pertumbuhan payudara. Pada pemeriksaan didapatkan BB 70
kg, TB 135 cm, tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 88x/menit,
respirasi 18x/menit, suhu afebris. Ditemukan adanya webbed
neck. Diagnosis yang paling mungkin pada pasien adalah ?
a. Sindrom patau
b. Sindrom turner
c. Sindrom klinefelter
d. Sindrom down
e. Sindrom Jacobs
b. Sindrom turner
Laki-laki XYY (Jacobs syndrome)
Rumus Kromosom : 47,XYY
Fenotif Laki-laki XYY :
- Penampakan laki-laki normal
- Bersifat agresif (psikopat)
- Tinggi badan di atas normal
- IQ antara 80 - 118
- Nondisjunction yang terjadi pada saat pembentukan
spermatozoa
Turner syndrome
Pola perilaku, minat, dan kegiatan yang terbatas, berulang, dan stereotipik
Laboratory criteria
9. Hematologic abnormalities
10. Immunologic disorder
11. Antinuclear antibody
TES LAB SECARA UMUM