Anda di halaman 1dari 10

EPIDEMIOLOGI GINGIVITIS

OLEH KELOMPOK 3:
1. LENNY MAWARNI
2. MEYLANI DJALI
3 . M I F TAH U L K H A I R
4 . M I L AWAT I G A I B
5. MUTMAINNAH
6. NADIAH THAHIRAH AR
7. N ADYA LUTHFIYAH HAPUSA
8. NUR ANNISA KURNIA SARI
9. NUR RAHMADANI
DEFINISI EPIDEMIOLOGI
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari
keadaan kesehatan dan penyakit suatu kelompok
masyarakat (populasi),bukan pada individu.Ahli
epidemiologi menyatakan frekuensi dan keparahan
masalah kesehatan dengan menghubungkan pada faktor
umum,jenis kelamin,geografi,suku bangsa,keadaan
ekonomi,nutrisi dan dietnya. Masalah dilihat secara
menyeluruh yang akan menjabarkan besarnya
persoalan tersebut,mempelajari penyebabnya,dan
memperhitungkan ketepatan strategi pencegahan dan
penatalaksanaannya.
DEFINISI GINGIVITIS
Gingivitis merupakan penyakit periodontal yang melibatkan
jaringan gingiva, disebabkan oleh invasi bakteri dan bersifat
reversible jika dilakukan pembersihan plak dan sikat gigi secara
teratur. Ciri khas dari gingivitis adalah berubahnya warna gingiva
menjadi lebih merah dari normal, pembengkakan gingiva, dan
kondisi gingiva yang mudah berdarah dikarenakan proses inflamasi.
Gingivitis yang tak terawat dapat berlanjut pada periodontitis.
Hal ini disebabkan oleh plak sebagai media pertumbuhan
mikroorganisme yang dapat menyebar dan tumbuh di bawah gum
line. Toksin yang dihasilkan bakteri Research Report 16 pada plak
melalui proses inflamasi kronis dapat menginvasi jaringan
periodontal lain seperti tulang alveolar sehingga terjadi kerusakan.
Untuk mengetahui kesehatan gingiva, terutama dalam hal tingkat
keparahan gingivitis diperlukan indeks yang menggambarkan
kondisi gingiva. Salah satu indeks yang digunakan yaitu Gingival
Index (GI).
PREVALENSI GINGIVITIS
Menurut jenis kelamin didapatkan 75 responden laki-laki dan 25
responden perempuan. Skor GI pada pasien laki- laki memiliki rata-rata skor yaitu
1,53 dengan kategori moderate gingivitis, sementara responden perempuan
didapatkan skor GI yaitu 1,5 dengan kategori moderate gingivitis. Jika dijabarkan
dalam persentase, responden laki-laki memiliki 12% kategori mild gingivitis, 84%
kategori moderate gingivitis, dan 4% kategori severe gingivitis. Sementara
responden perempuan memiliki 16% kategori mild gingivitis, 78,7% kategori
moderate gingivitis, dan 5,3% kategori severe gingivitis (Gambar 2).
Pengelompokan tingkat pendidikan yaitu pendidikan dasar (SD),
pendidikan menegah (SMP dan SMA), dan pendidikan tinggi. Persentase
pendidikan dasar pada mild gingivitis sebesar 0%, moderate gingivitis 80%,
dan severe gingivitis 20%. Persentase pendidikan menengah pada mild
gingivitis sebesar 15,1%, moderate gingivitis 80,8%, dan severe gingivitis 4,1%.
Persentase pendidikan tinggi pada mild gingivitis sebesar 18,8%, moderate
gingivitis 81,2%, dan severe gingivitis 0% (Gambar 3).
Menurut jenis kelamin didapatkan 75 responden laki-laki dan 25
responden perempuan. Skor GI pada pasien laki- laki memiliki Berdasarkan
kelompok usia, penelitian dilakukan pada responden yang telah memiliki
geligi permanen dengan melibatkan 9 responden pada kelompok umur 11-20
tahun, 22 responden pada kelompok umur 21-30 tahun, 25 responden pada
kelompok umur 31-40 tahun, 23 responden pada kelompok umur 41-50
tahun, 15 responden pada kelompok umur 51-60 tahun, dan 6 responden
pada kelompok umur 60 tahun keatas. Penelitian menunjukkan rata-rata nilai
GI kategori moderate gingivitis di semua kelompok usia. Kelompok usia diatas
60 tahun menunjukkan nilai GI tertinggi sebesar 1,9 dan kelompok usia 11-
20 tahun menunjukkan nilai GI terendah sebesar 1,3 (Gambar 4).
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Faktor-faktor Penyebab Gingivitis


Faktor-faktor etiologi penyakit gingiva dapat diklasifikasikan
dengan berbagai cara, berdasarkan keberadaannya, menurut
Daliemunthe (2008) faktor – faktor tersebut dapat di klasifikasikan atas :
1. Faktor lokal
a. Plak dental / plak bakteri
b. Kalkulus dental
c. Material alba
d. Stein dental
e. Debris / sisa makanan.
2. Faktor sistemik
Faktor – faktor sistemik adalah faktor yang
mempengaruhi tubuh secara keseluruhan misalnya:
a.Genetik
b.Nutrisional
c.Hormonal misalnya : kehamilan dan diabetes
d.Hematologi / penyakit darah misalnya : anemia, dan leukemia.
e.Obat-obatan misalnya : dilantin, fenition, dan DPH
3. Faktor luar
Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat
kompleks yang berkaitan dengan masalah-masalah lain diluar
kesehatan itu sendiri. Demikian juga permasalah kesehatan gigi dan
mulut, tidak hanya dilihat dari segi kesehatan gigi dan mulut itu sendiri,
tapi harus dilihat dari seluruh segi yang ada pengaruhnya terhadap
masalah “sehat sakit” atau kesehatan gigi dan mulut itu sendiri.

Dilihat menurut Notoadmotjo (2003) hanya faktor yang mempengaruhi


kesehatan di dalam hal ini kesehatan gigi dan mulut yaitu:
a. Faktor keturunan
b. Perilaku
c. Pelayanan kesehatan
d. Lingkungan
UPAYA PENANGGULANGAN GINGIVITIS

1. Promosi kesehatan gigi


Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu
penyebab tingginya prevalensi gingivitis di Indonesia. Promosi kesehatan gigi perlu
dilakukan untuk merubah perilaku sehingga dapat menurunkan angka penderita
penyakit gigi dan mulut. Promosi kesehatan gigi dapat dilakukan beberapa cara
antara lain metode promosi individual maupun kelompok. Contohnya melalui
penyuluhan,spanduk,tatap muka,ceramah,poster dan iklan layanan masyarakat.

2. Pemerataan penyebaran tenaga kesehatan gigi


Tenaga kesehatan gigi merupakan ujung tombak dalam memberikan edukasi serta
pelayanan kesehatan gigi bagi masyarakat Indonesia. Namun, penyebarannya masih
belum merata di seluruh Indonesia. saat ini 66% dokter gigi berada di pulau Jawa,
sisanya menyebar di luar Jawa. Ini mengakibatkan jumlah dokter gigi di beberapa
provinsi masih belum cukup. terdapat sekitar 23 Provinsi di Indonesia yang masih
kekurangan dokter gigi. Mengacu data Kemenkes, baru 60% total puskesmas atau
7.158 puskesmas di Indonesia yang memiliki dokter gigi.
DAFTAR PUSTAKA
Tekno kompas,2009,kesadaran masyarakat tentang kesehatan gigi di indonesia
masih kurang, https://tekno.kompas.com/read/2009/0
9/13/06301788/kesadaran.masyarakat.akan.kesehatan.gigi.masih.kurang
(diakses 9 maret 2019)
Wiworo haryani,2011,promosi kesehatan gigi meningkatkan status kesehatan gigi
mahasiswa,
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/59/1/Promosikesgi_jurtekkes_sep15.pdf
(diakses 9 maret 2019)
depkes,2013,Info kesehatan gigi dan mulut,
http://www.depkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/infodatin/infodat
in-gilut, (diakses 9 maret 2019)
Joko susanto,2016,school sealant programs,
https://id.thehealthylifestyleexpo.com/school-dental-sealant-programs-prevent-
cavities-33423 (diakses 8 maret 2019)
Kemenkes,2013,Pusat data dan informasi kementrian kesehatan RI,
https://www.depkes.go.id/download.php?file.com (diakses 10 maret 2019)

Anda mungkin juga menyukai