Anda di halaman 1dari 13

FORMULASI KRIM DAN GEL

KELOMPOK 2
AGITA NOVIANTI G NPM : A 161 074
DEWI SRI SULASTRI NPM : A 161 087
SHELA AGNES A NPM : A 161 091
RIRI FITRIATI R NPM : A 161 101
ILA NOVIANTI NPM : A 161 102
NURUL HADILAH NPM : A 161 104
RENY AFRYLYANY NPM : A 161 109
KRIM

DEFINISI
Merupkan sediaan setengah padat, berupa emulsi, mengandung air tidak k
dari 60% dan dimaksudkan untuk pemakaian luar. (Farmakope Indonesia E
METODE PEMBUATAN KRIM
•komponen tidak bercampur dengan air seperti minyak dan lilin dicairkan bersama-
sama di penangas air pada suhu 70-75 °C

•semua larutan berair yang tahan panas, komponen yang larut dalam air dipanaskan
pada suhu yang sama dengan komponen lemak

•larutan berair secara perlahan-lahan ditambahkan ke dalam campuran lemak yang


cair dan diaduk secara konstan, temperatur dipertahankan selama 5-10 menit untuk
mencegah kristalisasi dari lilin/lemak

•campuran perlahan-lahan didinginkan dengan pengadukan yang terus-menerus


sampai campuran mengental

• Bila larutan berair tidak sama temperaturnya dengan leburan lemak, maka beberapa
lilin akan menjadi padat, sehingga terjadi pemisahan antara fase lemak dengan fase
cair
PENGEMASAN

Sediaan krim dikemas sama seperti sediaan salep yaitu dalam pot atau tube.
LANGKAH-LANGKAH UNTUK DESAIN
FORMULA
2.Pemilihan basis krim. Bila zat aktif larut lemak ,maka
sebaiknya tipe emulsi A/M dan demikian pula
sebaliknya. pH stabilitas zat aktf harus diperhatikan.
1.Pemilihan zat aktif OTT zat aktif dengan bahan tambahan maupun basis
untuk sediaan krim dalam sediaan harus diperhatikan. Sifat termolabil zat
harus dalam bentuk aktif mempengaruhi proses pencampuran zat aktif ke
aktifnya. dalam basis. Konsistensi sediaan krim yang diinginkan
adalah konsistensi yang cukup kental ,untuk menjamin
stabilitas dispersi, tetapi cukup lunak sehingga mudah
dioleskan.

3.Pada pembuatan krim perlu


5.Penggunaan emulgator ditambahkan pengawet, karena
4.Karena krim mengandung krim mengandung banyak air yang
harus disesuiakan dengan minyak, maka perlu
jenis krim yang dikehendaki merupakan media yang baik untuk
ditambahkan anti oksidan pertumbuhan mikroorganisme.
dan tersatukan dengan zat untuk mencegah terjadinya
aktif. Dapat terjadi kontaminasi
ketengikan. mikroorganisme yang berasal dari
bahan baku, alat maupun selama
penggunaan sediaan.
6.Penambahan fasa air dalam krim tidak 7.Pembuatan krim sebaiknya
boleh dilakukan secara biasa ,tapi dilakukan dilakukan secara aseptik, semua
secara hati-hati dan secara partikular untuk alat yang dibutuhkan harus direbus
mencegah kontaminasi mikroba. Penambahan dalam air dan kemudian
dilakukan secara tepat dan terhindar dari didinginkan dan dikeringkan.
efek panas selama pencampuran.
Penambahan air secara berlebihan dapat
mempengaruhi stabilitas dari beberapa krim.

9.Jika krim diwadahkan dalam tube almunium,


maka tidak boleh digunakan pengawet
senyawa raksa organik karena akan terbentuk 8.Bila sediaan terutama ditujukan
kompleks pengawet almunium dan untuk untuk penggunaan pada luka
mengatasinya tube harus dilapisi dengan bahan terbuka yang besar atau kulit yang
yang inert. Untuk itu, saat memasukan krim parah, maka krim harus steril.
kedalam tube, krim dimasukan beserta kertas
perkamennya, untuk melindungi dari dinding
tube, dan juga bisa ditambahkan zat
pengkhelat.

10.Untuk tube yang mudah


berkarat,maka bagian tube
sebelah dalam harus dilapisi
dengan larutan dammar dalam
pelarut mudah menguap.
EVALUASI SEDIAAN

Organoleptis Evaluasi pH

Evaluasi daya sebar Homogenitas


Viskositas
GEL

DEFINISI

Gel merupakan sistem semipadat terdiri dari suspensi yang dibuat dari
partikel anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar,
terpenetrasi oleh suatu cairan.
Gel kadang-kadang disebut jeli. (Farmakope Indonesia Edisi IV).
METODE PEMBUATAN

Dalam pembuatan gel, semua bahan harus dilarutkan dahulu


pada pelarut atau zat pembawanya sebelum penambahan gelling
agent (Allen, 2002).

Jika pada formulasi terdapat pelarut organik yang polar (seperti


etanol, propilen glikol), selulosa didispersikan pada fase organik
kemudian ditambahkan fase air (Gibson, 2001).

Agar serbuk tersebar dan untuk mencegah penggumpalan, maka


temperatur pelarut awal harus dapat digunakan untuk membatasi
penggumpalan dan disolusi yang tidak baik, yaitu digunakan air panas
dan diaduk secara cepat sehingga partikel-partikel terdispersi sebelum
lapisan permukaannya mengembang dan melekat (lengket). Kemudian
ditambahkan air dingin supaya pengembangan gel sempurna
(Martin, 1993).
PENGEMASAN
Bukan merupakan sediaan steril sehingga dapat
dikemas dalam kemasan plastik bias dengan pot atau
tube yang mudah dikeluarkan dengan adanya tekanan
LANGKAH UNTUK DESAIN FORMULA
Inkompatibilitas dapat terjadi
dengan mencampur obat yang
Penampilan gel : transparan atau bersifat kationik pada
berbentuk suspensi partikel koloid kombinasi zat aktif, pengawet Gelling agents yang dipilih
yang terdispersi, dimana dengan harus bersifat inert, aman dan
atau surfaktan dengan tidak bereaksi dengan
jumlah pelarut yang cukup banyak pembentuk gel yang bersifat komponen lain dalam
membentuk gel koloid yang anionik (terjadi inaktivasi atau formulasi.
mempunyai struktur tiga dimensi. pengendapan zat kationik
tersebut).

Viskositas sediaan gel yang


Pemilihan komponen dalam
Penggunaan polisakarida tepat, sehingga saat disimpan
formula yang tidak banyak
memerlukan penambahan bersifat solid tapi sifat soliditas
menimbulkan perubahan
pengawet sebab polisakarida tersebut mudah diubah dengan
viskositas saat disimpan di
bersifat rentan terhadap pengocokan sehingga mudah
bawah temperatur yang tidak
mikroba. dioleskan saat penggunaan
terkontrol.
topikal.

Konsentrasi polimer sebagai


gelling agents harus tepat Pelarut yang digunakan tidak
sebab saat penyimpanan bersifat melarutkan gel, sebab
dapat terjadi penurunan bila daya adhesi antar
konsentrasi polimer yang pelarut dan gel lebih besar
dapat menimbulkan syneresis dari daya kohesi antar gel
(air mengambang diatas maka sistem gel akan rusak.
permukaan gel)
EVALUASI SEDIAAN

Organoleptis Evaluasi pH

Evaluasi daya sebar Homogenitas


Viskositas
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai