Anda di halaman 1dari 17

SEKOLAH TINGGI FARMASI INDONESIA

LABORATORIUM TEKNOLOGI FARMASI


JURNAL PRAKTIKUM TEKNOLOGI FORMULASI SOLID
SEMESTER IV-2018
Nama : Alma rahmalia
NPM : A 161 017

Zat Aktif : Finasteride

Jumlah Tablet : 200.000 tablet

Dosis : 5 mg

Alasan pemilihan dosis : dosis Finasteride 5 mg merupakan dosis lazim


pada terapi pengobatan hiperplasia jinak.

Metode Pembuatan : Kempa Langsung

I. PREFORMULASI
1.1 Nama Zat Aktif
A. Finasteride

Gambar.1 Struktur kimia finasteride


(Sumber: British Pharmacopoeia 2009 British Pharmacopoeia Volume I & II, hal 2500)
Rumus Molekul  = C23H36N2O2
Berat Molekul    = 372,6
Pemerian = Hablur padat; putih sampai hampir putih
Kelarutan = Mudah larut dalam kloroform dan etanol;
sangat sukar larut dalam air..
Titik Leleh = 257°C
pH = 6 – 8 (pH umum pada senyawa steroid)

1
=

Sifat aliran Baik (mudah mengalir)


Penggunaan = Zat aktif dalam formulasi.

Finasteride bekerja dengan cara


menghambat enzim 5 – alpha reductase
yang memberikan efek menghambat
perubahan hormon testosteron menjadi
hormon dihidrotestosteron. Hormon
dihidrotestosteron inilah yang menyebabkan
terjadinya pembesaran kelenjar prostat dan
atau rambut rontok
Stabilitas Zat = Finasterid mengandung tidak kurang dari
98,5% dan tidak lebih dari 101,0%
C23H36N2O2, dihitung terhadap zat
anhidrat. Rotasi jenis Antara -56,0° dan
-60,0°Kadar Air Tidak lebih dari 0,3%, Sisa
pemijaran Tidak lebih dari 0,1%. Suhu lebur
Lebih kurang 257°. Logam berat tidak lebih
dari 10 bpj.

(Sumber: British Pharmacopoeia 2009 British Pharmacopoeia


Volume I & II, hal 2500)

1.2 Zat Tambahan


A. Sodium Starch Glycolate
Stuktur :

2
Gambar.3 Struktur kimia sodium strach gycolate
(Sumber : Handbook of Pharmaceutical Excipient, 6th ed, 2009, hal 663)

Pemerian = Serbuk sangat halus berwarna putih atau


hampir putih, dan sangat higroskopis
Kegunaan  = Penghancur (Desintegran) 2 – 8%
Kelarutan = Praktis tidak larut dalam metilen klorid dan
akan membentuk suspensi dalam air
pH = 5,5 – 7,5
Densitas = 1,49 gram/cm3
Sifat Aliran = Sangat baik ( karena memiliki ukuran yang
homogen dan kecil )
Kelembaban = Sangat higroskopis
Stabilitas Zat = Walaupun memiliki sifat yang higroskopis
namun zat ini memiliki sifat yang stabil
pada suhu dan kelembapan yang terjaga dan
baik disimpan pada tempat yang tertutup
baik, tidak stabil bila dicampurkan dengan
asam askorbat.
(Sumber : Handbook of Pharmaceutical Excipient, 6th ed, 2009, hal
663)
B. Avicel 102 (Microcel 102)
Struktur :

3
Gambar.4 Struktur kimia microscrytalline 102 (Sumber : Handbook of Pharmaceutical
Excipient, 6th ed, 2009, hal 129)
Pemerian = Serbuk kristal ,putih, tidak berbau, tidak
berasa, tersusun dari partikel yang berpori
– pori, dan higroskopis
Kegunaan = Pengisi tablet ( Dwiluent ) 20 – 90%
Pengikat tablet 20-90 %
Kelarutan = Sukar larut dalam larutan NaOH, praktis
tidak larut dalam air, asam encer, dan
sebagian besar larut dalam pelarut organik
pH = 6,0 – 8,0
Densitas = 0,28 – 0,33 g/ cm3
Aliran = 1,420 – 1,460 g / cm3
Kelembaban = Biasanya kurang dari 5% w/w dan bersifat
higroskopis
Stabilitas = Zat ini bersifat stabil pada suhu dan
kelembaban terjaga walaupun bersifat
higroskopis
(Sumber : Handbook of Pharmaceutical Excipient, 6th ed, 2009, hal
129)

C. Colloidal Silicon Dioxide (Aerosil)


Pemerian = Serbuk amorf, tidak berbau, tdak berasa,
berukuran sangat kecil dan ringan.
Kegunaan  = Glidant 0,1 – 1%
Kelarutan = Sangat tidak larut dalam pelarut organik,
asam, dan air. Larut dalam pelarut basa dan

4
panas
pH = 3,5 – 5,5
Densitas = 0,04 -0,12 gram / cm3
Sifat Aliran = Sangat baik ( karena memiliki ukuran yang
homogen dan kecil )
Kelembaban = Sangat higroskopis
Stabilitas Zat = Walaupun bersifat higroskopis tapi dapat
stabil dalam suhu terjaga, dan stabil dalam
pH 0 – 7,5. Tidak stabil bila ada senyawa
diethylstilbestrol .
(Sumber : Handbook of Pharmaceutical Excipient, 6th ed, 2009, hal 185)

F. Ca stearat
Struktur :

Gambar.5 Struktur kimia PEG 1000


(Sumber : Handbook of Pharmaceutical Excipient, 6th ed, 2009, hal 545)

Pemerian = Putih kekuningan - putih , besarbubuk


memiliki , bau yang khas sedikit . Ini
adalah bermanis-manis dan bebas dari
butiran .
Kegunaan = Lubrikan
Kelarutan = Praktis tidak larut atau tidak larut dalam
etanol ( 95 % ) ,eter , kloroform , aseton ,
dan air . Sedikit larut dalam air panas
alkohol , dan sayuran panas dan mineral
minyak .
pH = 6.3
Densitas = 1,2 g/ cm3

5
Aliran = Mudah mengalir
Kelembaban = Biasanya kurang dari 5% w/w dan bersifat
higroskopis
Stabilitas = Disimpan di sebuah sumur tertutup wadah
di tempat yang sejuk dan kering .
(Sumber : Handbook of Pharmaceutical Excipient, 6th ed, 2009, hal
545)

II. FORMULASI DAN TEKNIK PEMBUATAN


A. Formula yang Akan Dibuat
R/ Finasteride 5 mg
Sodium Starc Glycolat 4 %
Avicel 102 qs
Aerosil 1%
Ca stearat 1%

B. Metode yang Digunakan.


Pembuatan tablet dilakukan menggunakan metode kempa
langsung. Pembuatan tablet ini dengan cara mengempa langsung
campuran zat aktif dan zat tambahan kering.

C. Alasan Pemilihan Metode.


Zat aktif yang digunakan adalah Finasteride, di mana bentuknya
merupakan serbuk yang mudah mengalir (free-flowing)dan kadar
dalam formulasi kurang terbilang kecil (10 %) sehingga homogenitas
senyawa zat aktif dapat terdistribusi merata pada tiap tablet. Dan
memberikan kecepatan disolusi yang tinggi, sehingga tablet tidak
perlu melewati fase granul terlebih dahulu

D. Alasan Pertimbangan Konsentrasi yang Digunakan.


Sesuai dengan konsentrasi yang dianjurkan menurut literatur dan
disesuaikan terhadap formulasi dan pertimbangan formulasi tablet.

6
1. Finasteride digunakan dosis 5 mg karena merupakan dosis lazim
dalam terapi mengatasi pembengkakan kelenjar prostat.
2. Konsentrasi Sodium Starch Glycolate adalah 4 %, karena
konsentrasi yang digunakan sebagai zat penghancur adalah 2 –
8%. Zat ini ditambahkan untuk membantuk memperbaiki waktu
hancur. Konsentarsi minimal dipilih karena zat ini memiliki sifat
yang super Desintegran sehingga dengan penambahan kadar
minimal sudah dapat membantu tablet untuk hancur.
3. Microcel 102 yang ditambahkan adalah qs, penambahan zat ini
berfungsi sebagai zat pengisi dan pengikat tablet, karena
konsentrasi yang digunakan sebagai pengisi 20-90 % yang
bertujuan untuk menggenapi bobot tablet dan dapat mengikat
massa serbuk secara maksimal , selain itu Microsel yang dipilih
adalah microcel 102 yang memiliki laju alir yang lebih baik
dibandingkan mikrocel 101.
4. Aerosil yang digunakan adalah sebesar 1 %, konsenterasi yang
digunakan adalah konsentrasi maksimal dalam syarat zat sebagai
glidan ( 0,5 – 1 % ). Hal ini dikarenakan untuk mendapatkan
hasil yang maksimal dari fungsi zat ini sebab metode yang
digunakan dalah metode kempa langsung yang sangat
bergantung terhadap formula pada laju alir tabletnya.
5. Ca stearat yang digunakan sebesar 1 % bertujuan sebagai
lubrikan ditambahkan dalam pembuatan sedian ini untuk
mengurangi gesekan atau friksi yang terjadi antara permukaan
tablet dengan dinding die selama proses pengempaan dan
penarikan tablet.

III. PERHITUNGAN
A. Setiap Tablet Mengandung
Fase Luar : 2 %
1
Aerosil = x 50 mg=0,5 mg
100

7
1
Ca stearat = x 50 mg=0,5 mg
100
Fase dalam : (100-2)% = 98 %
98
= x 50 mg=49 mg
100

Finasteride = 5 mg
4
Sodium Starc Glycolat = x 49 mg=1,96 mg
100
Avicel 102 = 49 mg - (5 mg + 1,96 mg ) = 42,04mg

B. Bobot Tablet yang Dikehendaki.


Bobot per tablet adalah 50 mg.

C. Jumlah Tablet.
Jumlah tablet yang akan diproduksi adalah 200.000.

3.1 Untuk Tiap Tablet.


A. Fase Dalam :
Finasteride = 5 mg
Avicel 102 = 42,04 mg
Sodium sterch Glukolat = 1,96 mg

B. Fase Luar :
Aerosil = 0,5 mg
Ca srearat = 0,5 mg

3.2 Bobot Teoritis.


A. Fase Dalam :
Finasterid = 5 mg x 200.000 =1,000 g
Microcel 102 = 42,04 mg x 200.000 =8,4 g
Sodium sterch Glukolat = 1,96 mg x 200.000 =392 g

8
B. Fase Luar :
Aerosil = 0,5 mg x 200.000 =0,1 g
PEG 1000 = 0,5 mg x 200.000 =0,1 g

Jumlah Total =1,400.6 g


3.3 Penimbangan.
a. Finasteride = 1,000 g
b. Sodium sterch Glukolat = 392 g
c. Microcel 102 = 8,4 g
d. Aerosil = 0,1 g
e. PEG 1000 = 0,1 g

IV. ALUR PROSEDUR PEMBUATAN


Timbang tiap – tiap bahan. Campurkan semua zat fase dalam kedalam
mixer, kocok / aduk campuran selama 15 menit. Lakukan evaluasi massa
serbuk fase dalam. Setelah itu tambahkan semua zat fase luar kedalam
mixer, kocok / aduk kembali campuran selama 5 menit.
Setelah serbuk homogen, dilakukan evaluasi massa siap cetak,
meliputi homogenitas, kerapatan sejati, laju alir dan sudut istirahat, serta
kompresibilitas. Massa siap cetak yang telah memenuhi syarat kemudian
dicetak. Tablet yang dihasilkan kemudian dilakukan evaluasi tablet meliputi
keseragaman bobot, keseragaman ukuran, kekerasan tablet, friabilitas dan
friksibiitas, serta waktu hancur.

V. EVALUASI
5.1 Evaluasi yang Dilakukan.
5.1.1 Evaluasi Massa Siap Cetak.
A. Homogenitas.
Ayakan dengan nomor mesh 32, 40, 80, dan 120
disusun dari atas ke bawah, kemudian sebanyak 20 gram
serbuk ditimbang dan dimasukkan ke atas ayakan lalu

9
digoyangkan. Masing-masing serbuk yang tertinggal di
ayakan ditimbang kembali dan dihitung distribusi partikel
setiap ayakan.

B. Laju Alir dan Sudut Istirahat.


Sampel serbuk ditimbang sebanyak 30 gram, lalu
dimasukkan ke dalam corong getar yang dengan kondisi
lubangnya tertutup. Setelah itu tutup corong dibuka,
dihitung waktu yang dibutuhkan oleh serbuk untuk keluar
sepenuhnya dari corong getar, kemudian serbuk ditimbang.
Nilai kecepatan alir dihitung. Serbuk yang keluar dari
corong getar, diukur tinggi timbunan serbuk dan diameter
dari 8 garis potong, lalu dihitung rata-rata diameter
dalamnya. Sudut istirahat serbuk dihitung.
Bobot serbuk( g)
Kecepatan alir =
Waktu alir (s)
Tinggi serb uk
Tan ϴ =
Jari− jari serbuk

C. Kompresibilitas.
Sampel berupa massa serbuk dimasukkan ke dalam
gelas ukur, kemudian diukur volumenya, dicatat sebagai
volume curah. Gelas ukur diletakkan di atas Jolting
volumeter, kemudian dimampatkan dengan diketuk
otomatis oleh alat hingga volume konstan, dicatat sebagai
voume mampat. Setelah itu kompresibilitas dan Rasio
Hausner dihitung.
(volume curah−volume mampat)
Kompresibilitas (%)=
volume curah
x100 %
Volume curah
Rasio Hausner =
Volume mampat
Syarat : Rasio Hausner = < 1,5

10
5.1.2 Evaluasi Tablet
A. Keseragaman Bobot.
Sebanyak 20 tablet disiapkan, kemudian bobot rata-
rata tiap tablet dihitung. Satu per satu tablet ditimbang.
Hasil dicatat.

B. Keseragaman Ukuran.
Sebanyak 20 tablet disiapkan, kemudian tebal dan
diameter tablet diukur satu persatu. Hasil dicatat.
Syarat : Kecuali dinyatakan lain, diameter tablet tidak lebih

1
dari 3 kali dan kurang dari 1 tebal tablet
3

C. Kekerasan Tablet.
Sebanyak 4 tablet disiapkan. Tablet diletakkan pada
ujung alat dengan posisi vertikal, kemudian spiral pada
bagian bawah skala diputar perlahan-lahan sampai tablet
pecah. Skala yang dicapai pada tablet saat tepat hancur
dibaca dan dicatat.
Syarat : Bobot tablet < 300 mg = 4 – 7 kg/cm2
Bobot tablet > 500 mg = 5 – 12 kg/cm2

D. Friabilitas.
Sebanyak 20 tablet disiapkan dan ditimbang terlebih
dahulu. Tablet dimasukan ke alat Friabilator, waktu diatur
selama 4 menit pada kecepatan 25 rpm. Tablet-tablet
ditimbang kembali.
Syarat :< 0,8 %
Wo−Wt
f= ×100 %
Wo

11
E. Friksibilitas.
Sebanyak 20 tablet disiapkan dan ditimbang terlebih
dahulu. Tablet dimasukan ke alat Friksibility tester, waktu
diatur selama 4 menit pada kecepatan 25 rpm. Tablet-
tablet ditimbang kembali.
Syarat :< 1 %
Wo−Wt
f= ×100 %
Wo
F. Waktu Hancur.
Sebanyak 4 tablet disiapkan dan dimasukkan ke setiap
tube, lalu ditutup dengan penutup. Keranjang dinaik
turunkan dengan suhu 37oC, kemudian tablet yang terakhir
hancur diamati.
Syarat : Tablet tidak bersalut : < 15 menit
Tablet bersalut : < 30 menit

G. Uji Disolusi
Dimasukkan sejumlah volume Media disolusi
seperti yang tertera dalam masing-masing monografi ke
dalam wadah, pasang alat, dibiarkan Media disolusi hingga
suhu 37º±0,5º, dan angkat termometer. Tablet dimasukan
ke dalam alat dimana alat yang digunakan adalah alat yang
menggunakan dayung yang terdiri dari daun dan batang
sebagai pengaduk dan hilangkan gelembung udara dari
permukaan sediaan yang diuji dan segera jalankan alat pada
laju kecepatan seperti yang tertera dalam masing-masing
monografi. Dalam interval waktu yang ditetapkan atau pada
tiap waktu yang dinyatakan, cuplikan diambil pada daerah
pertengahan antara permukaan Media disolusi dan bagian
atas dari keranjang berputar atau daun dari alat dayung,
tidak kurang 1 cm dari dinding wadah. Lakukan penetapan
seperti yang tertera dalam masing-masing monografi.

12
VI. KEMASAN DAN LABEL
1.1 Logo.

Keterangan : Finasteride termasuk ke dalam golongan obat keras,


maka diberi tanda lingkaran bergaris tepi hitam,
berwarna merah, bertanda huruf “K” berwarna hitam
didalamnya.

1.2 Label.

HARUS DENGAN RESEP


DOKTER

1.3 Kemasan dan Brosur.


A. Kemasan primer

B. Kemasan sekunder

13
C. Brosur

1.4 Penjelasan Pada Kemasan dan Brosur Produk.

14
A. Nama Dagang Obat (Merk Dagang).
Finasmastride 5 mg
Menunjukkan nama dagang dari produk tersebut.
B. Komposisi

Tiap 50 mg tablet mengandung:

Finasteride 5 mg

(Menunjukkan berat (mg) zat aktif pada tiap tablet).


C. Indikasi.

Pengobatan hiperplasia prostat jinak.

D. Kontra Indikasi.
Pasien dengan sejarah sensitivitas pada senyawa steroid,
hipersensitivitas terhadap finasteride atau komponen lain dalam
formulasi dan bagi wanita maupun ibu hamil.
E. Efek Samping.
Gairah seks menurun, impotensi, gangguan ejakulasi, bagian
dada terasa sakit saat disentuh.
F. Dosis.
Untuk Dewasa : 1 kali sehari 1 tablet.
(Menunjukkan dosis pemakaian atau aturan pakai per harinya).
G. Penyimpanan
Simpan di tempat sejuk dan kering pada suhu kamar (15 – 25
o
C). Terhindar dari cahaya langsung dan jangkauan anak – anak.
H. Nama Perusahaan(Produsen)
PT. Alfinas Pharma
I. Mfg. Date.
Mei 2017
(Menunjukkan tanggal pembuatan produk).
J. Exp. Date
Mei 2020

15
(Waktu yang tertera pada kemasan yang menunjukan batas
waktu diperbolehkannya obat tersebut dikonsumsi, karena
diharapkan memenuhi spesifikasi yang diterapkan).
K. Nomor Batch.
RE 1403
R = Kode Nomor Batch untuk produk tahun 2017

E = Kode Nomor Produk bulan Mei

1 = Kode sediaan obat jadi yang akan dibuat (tablet)

403 = Nomor urutan pembuatan produk

Batch atau bets; sejumlah obat yang mempunyai sifat dan mutu
yang seragam yang dihasilkan dalam satu siklus pembuatan atas suatu
perintah pembuatan tertentu.
Penandaan yang terdiri dari angka dan huruf atau gabungan
keduanya, yang merupakan tanda pengenal suatu bets, yang
memungkinkan untuk penelusuran kembali riwayat lengkap
pembuatan bets tersebut, termasuk seluruh tahap produksi,
pengawasan dan distribusi.
L. Nomor Registrasi.
DKL 1720101210A1
Keterangan :
D = Menunjukan nama dagang
K = Golongan obat keras
L = Obat jadi produksi dalam negeri (Lokal)
17 = Tahun pendaftaran obat jadi
201 = Menunjukan nomer urut obat jadi
012 = Nomor urut obat jadi yang disetujui oleh masing-
masing pabrik
10 = Menunjukkan bentuk sediaan obat jadi (tablet)
A = Sediaan obat jadi yang pertama disetuji
1 = Kemasan utama

16
VII. DAFTAR PUSTAKA
Niazi, Safaraz. 2004. Handbook of Pharmaceutical Formulation
Manufacturing Over the Counter, 5th Ed. London, New York,
Washington DC: CRC Press.

Anonim. Japanese Pharmacopeia,15th

Raymond, Rowe. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipient, 6thEd.


USA: Pharmaceutical Press.

17

Anda mungkin juga menyukai