Percobaan Ke-5
( Penentuan Ukuran Partikel )
Disusun Oleh :
Kelompok :
1. Sendi Oktavian Sari 18040094
2. Silca Hardini Agustina 18040095
3. Siti Mutma’innah 18040097
4. Syakiratun Nikmah 18040098
5. Tyas Puji Astutik 18040099
6. Urfi Narva’u Darrojah 18040100
TUJUAN
Mengukur partikel-partikel zaat dengan
metode mikroskopi dan pengayakan
(“sieving”).
ALAT & BAHAN
ALAT BAHAN
1. Timbangan analitik 1. Talkum 100g
2. Sendok tanduk
3. Kertas HVS
4. Ayakan elektrik
CARA KERJA
1. Susun beberapa ayakan dengan nomor
tertentu berurutan dari atas kebawah makin besar
nomor ayakan yang bersangkutan.
Pengambilan bahan
Proses penimbangan
ALAT BAHAN
• Pemanas air • Alkohol 70%
• Tabung reaksi • Asam cuka encer
• Gelas beaker • Aquadest
• Pipet tetes • Asam nitrat encer
• Larutan Cu sulfat
• Larutan KOH encer
• Putih Telur (protein
sebagai larutan koloid)
• Larutan Amonium Sulfat
CARA KERJA
Ikatan Koloid
1. Kocok satu bagian putih telur dengan
lima bagian air
2. Ambil 5mL putih telur kemudian
tambahkan 5 tetes larutan Cu sulfat encer
3. Tambahkan tetes demi tetes larutan
KOH encer
4. Gojog dan amati perubahannya
Pengendapan dengan garam
1. Kocok satu bagian putih telur dengan lima
bagian air
2. Ambil 5mL larutan putih teluar
3. Tambahkan 10 mL larutan amonium sulfat
Koagulasi
1. Kocok satu bagian putih telur dengan lima
bagian air
2. Ambil 5 mL larutan putih telur
3.Tambahkan air panas 5 mL lalu larutkan
4. Tambahkan 5 tetes alkohol 96% setelah
larutan dingin
5. Amati apa yang terjadi
Pengendapan dengan asam
1. Kocok satu bagian putih telur dengan
lima bagian air
2. Ambil 5 mL larutan putih telur
3. Tambahkan 5 tetes asam nitrat encer
4. Amati apa yang terjadi
DATA PENGAMATAN
No Pereaksi Perlakuan Hasil (Warna /endapan)
2 Amonium sulfat Tanpa pemanasan Larutan putih telur agak keruh menjadi
bening
5 Asam nitrat encer Tanpa pemanasan Larutan putih telur agak keruh menjadi
sangat keruh
PEMBAHASAN
Percobaan yang dilakukan adalah dengan
menggunakan putih telur yang dilarutkan
dengan aquadest dengan perbandingan 1:5.
Kemudian dilakukan lima perlakuan terhadap
larutan putih telur.
Perlakuan yang pertama adalah dengan
meneteskan larutan Cu sulfat sebanyak 5tetes,
pada proses ini tidak terjadi perubahan dilanjut
di tetesi dengan larutan KOH encer, perubahan
terjadi pada tetesan ke lima yaitu larutan putih
telur agak keruh menjadi abu-abu kehitaman.
Pada percobaan kedua larutan putih telur di tambahkan larutan
amonium sulfat sebanyak 10 mL, sehingga terjadi perubahan
pada larutan putih telur agak keruh menjadi bening.
Percobaan ketiga larutan putih telur di tambahkan
dengan aquades yang di panaskan sebanyak 5mL, sehingga
larutan putih telur terdapat beberapa endapan putih akibat
pecahnya protein pada putih telur.
Percobaan ke empat larutan putih telur yang terdapat
endapan putih di tambahkan dengan 5 tetes alkohol 96%,
sehingga larutan putih telur mengalami perubahan warna
menjadi bening dan endapan menghilang,
Percobaan kelima larutan putih telur ditambah dengan
asam nitran encer sebayak 5 tetes, sehingga terjadi perubahan
pada larutan putih telur agak keruh menjadi bening.
KESIMPULAN
Koloid mempunyai beberapa sifat
berbeda dengan larutan dikarenakan
ukuran pratikelnyayang lebih besar dari
larutan.
1. putih telur mengandung protein
2. protein diketahuin dengan uji KOH dan
CuSO₄
DAFTAR PUSTAKA
1.http://sinaupangan.blogspot.com/2015
/12/laporan-kimpang-protein.html?m=1
2.https://www.academia.edu/19441317/
Laporan_Praktikum_Fisika_Farmasi_Di
spersi_Kolloid
3.Buku petunjuk pratikum farmasi fisik .
TERIMA KASIH