Anda di halaman 1dari 22

PERANCANGAN

STRUKTUR BANGUNAN
TEKNIK LINGKUNGAN
DISUSUN OLEH :
1. Anggia Melina Vtrie
2. Claudia Kirana A
3. Dio Putra A
4. Efitriana
5. Galang Prakasa
PROPERTI MATERIAL
BETON
Merupakan campuran semen dan agregat yang masing –
masing memiliki hubungan linear dan rentan dalam kondisi
tegangan dan regangan saat diberikan beban atau kompresi
tekanan.
Terdiri dari
• Semen Portland : semen hidraulis yang dihasilkan dengan
cara menghaluskan klinker yang terutama terdiri atas
silikat kalsium yang bersifat hidraulis dengan gips sebagai
bahan tambahan.
• Air : bahan penyusun beton yang diperlukan untuk
bereaksi dengan semen yang juga berfungsi sebagai
pelumas antara butiran agregat agar dapat dikerjakan dan
dipadatkan
PROPERTI MATERIAL
BETON

• Agregat : butiran mineral alami yang berfungsi sebagai


bahan pengisi dalam campuran beton
• Bahan tambahan lain : bahan selain unsur pokok pada
beton yang ditambahkan pada adukan beton baik
sebelum, selama, segera pengadukan beton dengan
tujuan mengubah sifat beton sewaktu masih dalam
keadaan segar atau setelah mengeras.
SIFAT UTAMA BETON
Workability / Kelecakan( kemudahan Cohesiveness ( seberapa baik campuran
untuk mengerjakan beton ) beton itu menyatu dalam kondisi plastis )

Strength (kekuatan tekan) Durability (keawetan)

TIGA KONDISI BETON


Plastis (beton segar)

Setting (saat pengikatan)

Hardening (saat pengerasan)


PROPERTI MATERIAL
TULANGAN BAJA

Secara umum berdasarkan SNI 03-2847-2002


tentang Tata cara perhitungan struktur beton untuk
bangunan gedung, baja tulangan yang digunakan
harus tulangan ulir. Baja polos diperkenankan untuk
tulangan spiral atau tendon.
PROPERTI MATERIAL
TULANGAN BAJA POLOS
Baja tulangan ini tersedia dalam beberapa diameter, tetapi
karena ketentuan SNI hanya memperkenankan
pemakaiannya untuk sengkang dan tulangan spiral, maka
pemakaiannya terbatas. Saat ini tulangan polos yang mudah
dijumpai adalah hingga diameter 16 mm, dengan panjang 12
m.
PROPERTI MATERIAL
TULANGAN BAJA ULIR // SIRIP

Baja tulangan ulir lebih diutamakan


pemakaiannya untuk batang tulangan
struktur beton. Hal ini dimaksudkan agar
struktur beton bertulang tersebut memiliki
keandalan terhadap efek gempa, karena
akan terdapat ikatan yang lebih baik antara
beton dan tulangannya.
PROPERTI MATERIAL
TULANGAN BAJA ULIR // SIRIP
PROPERTI MATERIAL
BETON BERTULANG

+ =
• Beton yang ditulangi dengan luas dan jumlah tulangan yang tidak kurang dari nilai minimum
yang disyaratkan dengan atau tanpa prategang, dan direncanakan berdasarkan asumsi bahwa
kedua bahan tersebut bekerja sama dalam memikul gaya-gaya.
• Beton bertulang sangat kuat terhadap beban tarik dan tekan karena sifat bahan penyusunnya.
Beban tarik pada beton bertulang ditahan oleh baja tulangan, sedangkan beban tekan ditahan
oleh beton.
PROPERTI MATERIAL
BETON BERTULANG
Beton bertulang memiliki sifat mekanis seperti :
• Sifat jangka pendek: kuat tekan, tarik, geser dan modulus elastisitas
• Sifat jangka panjang: rangkak dan susut

KELEBIHAN
Kuat tekan beton bertulang
relatif tinggi dari bahan lain
Tahan air, api, dan karat

Struktur kokoh Biaya pemeliharaan rendah

Hemat biaya Mudah dibuat

Durabilitas tinggi
PROPERTI MATERIAL
BETON BERTULANG

KEKURANGAN
Waktu pengerjaan lebih Kualitas tergantung
lama kualifikasi pembuat beton
Rendahnya kekuatan per satuan
Dibutuhkan bekisting berat beton sehingga beton
menjadi berat

Biaya bekisting mahal Bekisting perlu ditopang


JENIS JENIS PEMBEBANAN

1. BEBAN MATI
Adalah berat seluruh bahan konstruksi bangunan gedung
yang terpasang. Beban yang dimaksud yaitu berat bahan
konstruksi yang sesungguhnya. (dinding, atap, lantai, langit –
langit)

2. BEBAN TANAH DAN TEKANAN HIDRAULIS


Adalah beban yang diakbiatkan oleh tekanan lateral tanah
disamping struktur serta dipengaruhi oleh gaya apung dan tekanan
hidrostatis yang penuh (saat berada di samping/bawah permukaan
air)
JENIS JENIS PEMBEBANAN
3. BEBAN HIDUP
Adalah beban yang dipengaruhi
oleh pengguna dan penghuni bangunan
gedung serta struktur yang bukan beban
konstruksi dan lingkungan.

4. BEBAN BANJIR
a. Beban hidup merata Pembebanan pada dinding
banjir tidak boleh melebihi 20 psf (0,96
b. Beban hidup terpusat kN/m^2). Beban banjir terbagi menjadi 4
jenis pembebanan lain, yaitu beban dasar,
c. Beban pada pegangan tangga beban hidrostatis, beban hidrodinamis,
d. Beban impak dan beban gelombang.

e. Beban derek
f. Beban hidup atap
JENIS JENIS PEMBEBANAN
5. BEBAN ANGIN 6. BEBAN GEMPA

Ada tiga jenis arah gaya yang terjadi pada


Terjadi akibat adanya beban beban gempa, dua diantaranya merupakan
horizontal yang dihasilkan oleh gaya horizontal yang bekerja pada arah
berlawanan sementara satu gaya vertikal
angin itu sendiri. bekerja akibat berat bangunan itu sendiri
KOMBINASI PEMBEBANAN
A. SIMBOL
Ak : Beban kejadian luar biasa L : Beban hidup

D : Beban mati Lr : Beban hidup atap

Di : Berat es
R : Beban hujan

E : Beban gempa
S : Beban salju

F : Beban fluida
T : Beban peregangan sendiri
Fa : Beban banjir

W : Beban angin
H : Beban tanah

Wi : Angin pada es
KOMBINASI PEMBEBANAN
B. KOMBINASI BEBAN TERFAKTOR YANG DIGUNAKAN DALAM METODE DESAIN KEKUATAN

1. 1,4D
2. 1,2D + 1,6L + 0,5 (Lratau S atau R)
3. 1,2D + 1,6 (Lr atau S atau R) + (L atau 0,5W)
4. 1,2D+1,0W+L+0,5(Lr atau S atau R)
5. 1,2D + 1,0E + L + 0,2S
6. 0,9D + 1,0W
7. 0,9D + 1,0E
KOMBINASI PEMBEBANAN
B. KOMBINASI BEBAN NOMINAL YANG MENGGUNAKAN DESAIN TEGANGAN IZIN

1. D
2. D+L
3. D + (Lr atau S atau R)
4. D + 0,75L + 0,75(Lr atau S atau R)
5. D + (0,6W atau 0,7E)
6. D + 0,75L + 0,75(0,6W) + 0,75(Lr atau S atau R)
7. D + 0,75L + 0,75(0,7E) + 0,75S
8. 0,6D + 0,6W
9. 0,6D + 0,7E
KOMBINASI PEMBEBANAN
B. KOMBINASI BEBAN UNTUK KEJADIAN LUAR BIASA

1. (0,9 atau 1,2)D + Ak+ 0,5L + 0,2S


: Untuk menahan efek dari suatu kejadian luar biasa
2. (0,9 atau 1,2)D + 0,5L + 0,2(Lr atau S atau R)
: Untuk sisa struktur yang pernah rusak
METODE PERANCANGAN
STRUKTUR BETON BERTULANG

1. Metode Tegangan Kerja


- Potongan penampangan direncanakan, asumsi hubungan
tegangan-regangan secara linear
- Besarnya tegangan ijin ditentukan berdasarkan kekuatan tekan
beton dan kuat leleh baja dengan nilai proporsi.
METODE PERANCANGAN
STRUKTUR BETON BERTULANG

2. Metode Kekuatan Batas


- Direncanakan dengan memperhitungan perilaku regangan
inelastik sampai batas maksimum kekuatan material
Alasan berkembangnya metode :
- Pemilihan factor beban secara rasional
- Diagram tegangan regangan beton bersifat non linear dan
bergantung waktu
- Perilaku inelastik pada beban yang besar
METODE PERANCANGAN
STRUKTUR BETON BERTULANG

3. Metode Kekuatan dan Kemampuan Layan


- Mempersyaratkan perencanaan struktur harus mengacu pada
beberapa kondisi batas
Batasan utama : kekuatan saat beban ultimate, defleksi saat layan
dan retak saat bekerjanya beban layan
- Digunakan sebagai dasar perencanaan penampang
- Dijadikan acuan SNI 03-2847-2002

Anda mungkin juga menyukai