Anda di halaman 1dari 14

.

,
P
N E
A .K
AT
S
,

AW B U L
A

E R A
EP
W
T
K A

AT
M
H
K
AWS A
A
R

E R I .L
P RITN S
K Y: K E P
B .
M
TUJUAN PEMBELAJARAN
 Menjelaskan tujuan dari memilih berkarier di
keperawatan
 Menjelaskan pendidikan di balik karier yang
dipilih di keperawatan kritis
 Menjelaskan model sinergi dan bagaimana
dampaknya terhadap hasil yang positif bagi
pasien-pasien yang sedang dalam perawatan
kritis
 Mendiskusikan isu-isu terkait regulasi yang
berdampak terhadap perawat keperawatan
kritis dan lingkungannya
 Menjelajahi tantangan-tantangan di masa
depan bagi perawat keperawatan kritis
PENDAHULUAN
 Memilih berkarier di keperawatan seharusnya
merupakan suatu jalan hidup, sebuah tujuan untuk
menyembuhkan, melindungi, dan melayani
sesama.
 Merawat pasien secara kompeten merupakan
sebuah panggilan yang tidak semua orang
menyadarinya.
 Hidup di dunia keperawatan, walaupun nyaman,
tidak akan membuat praktisinya menjadi jutawan,
tapi keperawatan mampu menjanjikan pekerjaan
yang stabil, bermanfaat, dan memuaskan bagi
orang-orang yang memiliki kekuatan moral,
stamina, kepandaian, dan ulet.
 Bekerja sebagai perawat keperawatan kritis
memerlukan lebih banyak latihan dan kerja keras
agar tetap kompeten di bidang tersebut.
PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN
 Keperawatan kritis merupakan bidang
yang sangat teknis dan umumnya
dianggap melampaui level lulusan baru.
 Sering kali, pengalaman di bidang
keperawatan medikal bedah diperlukan
sebelum memasuki lingkungan
keperawatan kritis.
STANDAR, ORGANISASI, DAN SERTIFIKASI:
PENIGKATAN KUALITAS PELAYANAN
 Standar Perawatan American Association of Critical Care Nurses (AACN)

Standar Penjelasan
I Pengkajian Perawat yang bertanggung jawab atas pasien dengan sakit
akut maupun kritis bertugas mengumpulkan data relevan
terkait kesehatan pasien
II Diagnosis Perawat yang bertanggung jawab atas pasien dengan sakit
akut maupun kritis menganalisis data hasil pengkajian untuk
kemudian menegakkan diagnosis
III Identifikasi Perawat yang bertanggung jawab atas pasien dengan sakit
hasil yang akut maupun kritis menyusun kriteria hasil yang diharapkan
dicapai dari pasien setelah diberikan perawatan
IV Perencanaan Perawat yang bertanggung jawab atas pasien dengan sakit
akut maupun kritis menyusun rencana perawatan yang
menjabarkan intervensi untuk mencapai kriteria hasil yang
sudah direncanakan
V Impelementa Perawat yang bertanggung jawab atas pasien dengan sakit
si akut maupun kritis mengimplementasikan intervensio
sebagaimana yang sudah direncanakan
VI Evaluasi Perawat yang bertanggung jawab atas pasien dengan sakit
akut maupun kritis mengevaluasi perkembangan pasien dan
ORGANISASI
 AACN bukan satu-satunya organisasi yang
mewadahi perawat keperawatan kritis
 Contoh: Society of Critical Care Medicine
(SCCM), American Heart Association, American
Lung Association, dan Hospice and Paliative
Nurses Association
 Organisasi-organisasi keperawatan kritis berdiri
untuk memberitahukan kepada masyarakat apa
saja yang dilakukan oleh perawat keperawatan
kritis.
 Mereka menyediakan pelayanan tak ternilai
kepada perawat dengan cara mengembangkan
standar, panduan praktik, serta sarana
komunikasi untuk pendidikan dan perubahan
SERTIFIKASI
 Guna menyediakan pelayanan prima, perawat harus
tersertifikasi di suatu area keperawatan kritis yang
spesifik
Sertifikasi yang disediakan AACN
CCRN Sertifikasi Keperawatan Kritis/Akut Pasien Dewasa, Neonatus, dan
Pediatrik
PCCN Sertifikasi Keperawatan Progresif
CMC Sertifikasi Subspesialis Pengobatan Jantung
CSC Sertifikasi Subspesialis Bedah Jantung
ACNP Sertifikasi Praktisi Keperawatan Akut
C
CCNS Sertifikasi Perawat Spesialis Keperawatan Akut Pasien Dewasa,
Neonatus, dan Pediatrik
CNML Sertifikasi Perawat Pemimpin dan Manajer
KOMUNIKASI DAN ANGGOTA TIM PELAYANAN
KESEHATAN: MENENTUKAN OTORITAS
 Keterampilan komunikasi dan
kepemimpinan merupakan
karakteristik esensial dari perawat
keperawatan kritis.
 ACCN telah menyatakan bahwa
hal-hal tersebut merupakan
elemen esensial bagi terciptanya
lingkungan kerja yang sehat
STANDAR AACN UNTUK PERAWATAN KRITIS
Pengkajian Kemampuan untuk menanyakan dan mengevaluasi
kritis praktik secara terus menerus dengan menggunakan
praktik berbasis bukti, bukannya tradisi
Pembuatan Penggunaan pengumpulan data yang kompeten dengan
keputusan cakupan tanda & gejala yang lebih global; Implementasi
klinis keterampilan keperawatan dengan berfokus pada
pengambilan keputusan dan berpikir kritis
Perawatan Implementasi dari lingkungan yang terapeutik dan supportif
dalam menyediakan perawatan kepada pasien dalam
interaksinya dengan keluarga dan penyedia pelayanan
kesehatan yang lain
Advokasi Kemampuan untuk melindungi dan mendukung hak asasi,
serta keyakinan pasien dan keluarga
Memikirkan Bernegosiasi dan mengarahkan dalam sistem pelayanan
sistem kesehatan untuk menyediakan sumber daya yang bermanfaat
bagi pasien dan keluarga
Fasilitator Meningkatkan dan menyediakan kesempatan pembelajaran
pembelajaran formal maupun nonformal bagi pasien, keluarga, dan juga
` anggota tim kesehatan lainnya
Berespons Menganalisis dan mengimplementasikan perawatan
terhadap berdasarkan pada perbedaan aspek sosiokultural, ekonomi,
keberagaman gender, dan kultural-spiritual dari pasien, keluarga dan
TANGGUNG JAWAB PERAN PERAWAT
KEPERAWATAN KRITIS
1. Mendukung dan menghormati otonomi pasien, serta pengambilan
keputusan yang diinformasikan
2. Menjadi penegah apabila ada keraguan kepentingan siapa yang
dilayani
3. Membantu pasien untuk memperoleh perawatan yang diperlukan
4. Menghormati nilai, keyakinan, dan hak pasien
5. Memberikan edukasi kepada pasien/yang mewakilkan dalam
pengambilan keputusan
6. Menerangkan hak pasien untuk memilih
7. Mendukung keputusan pasien/yang mewakilkan atau
memindahtangankan perawatan kepada perawat keperawatan kritis
dengan kualifikasi yang setara
8. Menjadi perantara bagi pasien yang tidak bisa mengambil keputusan
sendiri dan juga pasien yang memerlukan intervensi darurat
9. Memonitor dan menjamin kualitas pelayanan
10.Berlaku sebagai penghubung antara pasien/keluarga pasien dan
anggota tim kesehatan lain
ISU-ISU REGULASI YANG MEMPENGARUHI
LINGKUNGAN PERAWATAN KRITIS
Keselamatan pasien
 Peristiwa sentinel dan mencakup
ekstubasi tak terencana
 Ventilator tak berfungsi
 Pelepasan drain, infus, atau kateter
yang tidak hati-hati
 Kesalahan medikasi
 Kerusakan alat infus
Unit terbuka versus unit tertutup
Kerahasiaan dan privasi
TANTANGAN KE DEPAN BAGI PERAWAT
KEPERAWATAN KRITIS

Tantangan ekonomi
Tantangan pekerjaan
Tantangan pendidikan
KISAH NYATA
Bertahun-tahun yang lalu, ada seorang anak perempuan
yang bercita-cita menjadi perawat. Sebagai salah satu
dari tiga bersaudara, secara finansial ia tidak mampu
membiayai 4 tahun kuliah; ia pun mengambil jalan
pintas, yaitu bersekolah di akademi keperawatan.
Setelah bekerja di rumah sakit, ia kemudian tertairk di
keperawatan kritis, tapi pada saat itu ia merasa
kemampuan praktiknya masih terbatas kecuali apabila
ia menjadi RN. Diperlukan waktu 5 tahun kerja keras
untuk memperoleh gelar kesarjanaannya di
keperawatan, dengan bantuan dana dari rumah sakit.
Merasa masih membutuhkan pendidikan, ia pun menjadi
perawat pertama yang memperoleh gelar CCRN dan
menjadi figur pemimpin dengan mendirikan komite
prosedur keperawatan kritis. Masih merasa
membutuhkan pendidikan tingkat lanjut, ia mendaftar
di Universitas yang jauh jaraknya guna mendapat gelar
master. Ia sekarang sedang mengambil kuliah program
doktor, menikmati menulis dan mengedit teks, dan
senang mengajar keperawatan kritis pada
ARIGATO…..!!!!

Anda mungkin juga menyukai