Susu 6 7-Mikrobiologi Susu Proses Kerusakan Susu
Susu 6 7-Mikrobiologi Susu Proses Kerusakan Susu
Susu
Fakultas Peternakan
Universitas Andalas
2012
• Mikroba masuk ke dalam susu melalui sapi, udara,
makanan, peralatan penanganan susu dan juga pemerah
• Ketika mikroba masuk ke dalam susu, maka jumlahnya
akan segera berlipat ganda.
• Pencegahan mikroba untuk mencemari susu lebih efektif
dari pada pengontrolan pertumbuhan mikroba yang telah
mencemari susu
• Peralatan pemerahan harus dibersihkan sebelum dan
setelah penggunaan – pembilasan saja tidak cukup
• Pertumbuhan mikroba dapat dikontrol melalui
pendinginan susu karena kebanyakan mikroba
berkembang lebih lambat pada suhu lingkungan yang
lebih rendah. Pendinginan susu juga memperlambat
kerusakan kimia susu
• Suhu awal susu segar adalah sekitar 38°C. Bakteri akan
berlipatganda dengan sangat cepat pada kondisi susu
yang masih hangat setelah pemerahan dan
pengasaman susu berlangsung cepat pada suhu ini
• Jika susu tidak segera didinginkan atau disimpan
ditempat teduh pada suhu 16°C, suhu hanya akan
turun sampai 28°C (mendekati suhu ruang)
• Pendinginan susu menyebabkan pertumbuhan bakteri
akan menurun dan aktifitas enzim akan terhambat.
Karena itu, susu memiliki masa simpan yang lebih lama
jika didinginkan.
Bakteri pada susu
• Kontaminasi selama penanganan susu segar dapat
meningkatkan jumlah bakteri dengan cepat. Susu merupakan
makanan ideal bagi mikroba sehingga banyak bakteri mudah
tumbuh didalamnya.
• Beberapa bakteri (bakteri asam laktat) berguna dalam
pengolahan susu, menyebabkan susu menjadi asam yang
mengarah kepada produk fermentasi seperti yoghurt, dadih.
• Bagaimanapun, susu dapat mengandung bakteri patogen
seperti salmonella, Mycobacterium tuberculosis, Listeria dan
Brucella dari cemaran lingkungan sekitar, yang pada akhirnya
akan menyebabkan penyakit
• Bakteri lain dapat menyebabkan kerusakan ataupun
terciptanya produk olahan susu berkualitas rendah.
• Produk susu asam dari keberadaan bakteri yang
memfermentasi susu dapat dijumpai pada produk
yoghurt, dadih, dan sejenisnya. Produk ini
dihasilkan melalui aksi fermentasi oleh bakteri
pada laktosa susu. Sehingga susu menjadi lebih
mudah dicerna dibandingkan dengan susu segar.
• Mikroba awal yang terdapat pada susu
merefleksikan tingkat kontaminasi mikroba pada
awal produksi. Jumlah bakteri awal pada susu
bervariasi, biasanya berada pada range < 1000 -
106 cells/ml. Jumlah yang tinggi (> 105 cells/ml)
membuktikan bahwa telah terjadi tingkat
kehigienisan yang rendah selama proses
produksi.
Sumber kontaminasi
• Bagian luar ambing : secara normal ambing mengandung
bakteri yang dapat mencemari susu sesaat setelah cairan
berupa susu disekresikan micrococci, streptococci
• Sapi yang terinfeksi penyakit : infeksi mastitis
Streptococcus pyogenes or Staphylococcus aureus ;
brucellosis Brucella abortus ; Tuberculosis
Mycobacterium tuberculosis
• Lingkungan : Coliform dan Bacillus kotoran sapi
• Peralatan pemerahan : alat pemerahan, pipa susu, tempat
penyimpanan yang tidak bersih
• Sumber lain yang beragam : tanah, pakan, lantai, lalat,
serangga, tikus.
Mikroba yang digunakan pada
pembuatan susu fermentasi
• Mikroba yang memfermentasi laktosa menjadi
asam laktat mesophilic dan thermophilic
Fungsi kultur starter pada susu
fermentasi
• Memproduksi asam laktat dari laktosa
• Memproduksi aroma, flavor, alkohol aroma
dan flavor khas untuk tiap jenis starter, alkohol
terutama dihasilkan oleh yeast yang penting
pada pembuatan kefir dan koumiss
• Menghambat mikroba yang tak diinginkan
produksi asam laktat akan menurunkan pH
sehingga menghambat mikroba perusak dan
patogen.
Patogen umum pada infeksi mastitis yang juga
memungkinkan terjadinya kontaminasi pada susu