PRAKTIK LAPANGAN :
UNTUK MENINGKATKAN
KETRAMPILAN DAN SIKAP/ATITUD
PESERTA
1 PENDAHULUAN
PENGERTIAN SEAL, FUNGSI SEAL
MACAM-MACAM SEAL
2 PRINSIP KERJA MECHANICAL SEAL
3 KOMPONEN MECH SEAL
STATIONARY UNIT
ROTARY UNIT
4 PEMILIHAN MATERIAL MECH SEAL
5 PEMASANGAN MECH SEAL
EQUIPMENT CHECK POIN
SEAL CHECK POIN
6 SEALING SYSTEM
7 PEMELIHARAAN MECH SEAL
8 PENYEBAB KEGAGALAN MECHANICAL SEAL
9 TROUBLE SHOOTING
10 PABRIKAN MECH SEAL
Antara komponen yang diam dan komponen yang bergerak /berputar terdapat celah (trhoat)
yang memungkinkan fluida mengalir . Aliran dari celah ini tidak dikehendaki dalam proses
produksi , sehingga untuk mencegah keluarnya fluida tersebut dipasang alat yang disebut
seal / perapat.
Ada berbagai macam seal yang dipasang pada pompa / compressor, tergantung dari media yang di
transfer, tingkat bahaya dari fluida, dan konstruksi mesin yang digunakan.
Berbagai macam seal tersebut a.l.
Tugas mechanical seal adalah mencegah keluarnya fluida melalui throat antara
komponen static ( casing) dengan komponen rotary ( shaft ). Maka dari itu mech. Seal
juga mempunyai 2 komponen utama yaitu;
1. Stationary unit – komponen yang dipasang pada stationary komponen ( casing)
2. Rotary unit - komponen yang dipasang pada rotating komponen ( shaft ).
Pada stationary unit dipasang seal ring dan pada rotary unit dipasang insert . Seal
ring dan insert mempunyai permukaan yang sangat rata dan dipasang berhimpitan
sehingga fluida tidak bocor.
Untuk mendapatkan himpitan yang konstan dan baik, maka dipasang spring pada
salah satu seal face mech seal.
Pada setiap pergesekan benda akan timbul panas (tribology), maka untuk menghindari
panas yang berlebihan pada mech. seal diberikan pendingin ( QUENCHING ).
Pada type mechanical seal ini, dinamic gasket (Oring) bergerak axial terhadap shaft sleeve untuk
mengimbangi agar seal face selalu bersentuhan rapat dengan insert ringmya pada waktu terjadi goyangan
yang diakibatkan oleh missaligment atau karena keausan seal face.
Keuntungan dari mech seal ini adalah konstruksinya yang sederhana sehingga harganya menjadi lebih
murah, dapat dipakai untuk segala bentuk dan ukuran mesin.
Kekurangan dari mech seal type ini, karena dinamic gasket (O ring) terus menerus bergerak terhadap
shaft sleeve, maka lambat laun shaft sleeve akan aus dan terjadi kebocoran.
Pada type mechanical seal ini, dinamic gasket (Oring) tidak bergerak terhadap shaft sleeve. Untuk
mengimbangi agar seal face selalu bersentuhan rapat dengan insert ringnya dipasang metal below atau
elastomer below. Metal below pada mech seal biasanya terbuat dari lempengan-lempengan plate yang
disambung dengan las dan mempunyai bentuk sedemikian rupa sehingga bisa berfungsi sebagai spring.
Keuntungan dari mech seal ini adalah bisa dipakai untuk temperatur yang rendah hingga temperatur
yang tinggi .
Kekurangan dari mech seal type ini, karena dinamic gasket (O ring) terus menerus
bergerak terhadap shaft sleeve, maka lambat laun shaft sleeve akan aus dan terjadi kebocoran.
BALANCED SEAL
Mixer seal didesain untuk dapat bekerja baik pada shaft yang radial
deflexnya cukup besar dan bahkan dapat bekerja tanpa pelumasan
High pressure seal dipakai pada tekanan kerja tinggi ( >600 PsiG /
41 bar ). Konstruksi dari seal ring, drive pin dan gland lebih besar.
Dudukan insert pada gland dibuat sangat halus dan presisi tinggi.
Pada mechanical seal type cartridge, seluruh rangkaian part mechanical seal sudah di set
dan dijadikan satu kesatuan seal lengkap dengan shaft sleeve. Sehingga pemasangan
pada pompa menjadi lebih mudah dan tidak memerlukan setting yang rumit. Hal yang
demikian ini mengurangi kesalahan pemasangan dan mempercepat waktu perbaikan
mesin.
Fluida yang dipompa akan masuk melalui celah antara shaft pompa dan casing,
selanjutnya fluida ditahan oleh himpitan seal ring yang berputar mengikuti shaft dengan
insert yang diam melekat pada gland mech seal.Agar seal ring dapat merapat dengan baik
pada insert, maka dipasang unit penekan (compression unit).
Gesekan terus menerus yang terjadi antara seal ring dan insert akan menimbulkan panas
yang dapat merusakkan face maupun “O’ ring. Untuk mengurangi panas tersebut
diperlukan pendingin ( quench ) yang sesuai dengan fluida yang dipompa. Untuk unit PA
digunakan air sebagai pendingin. Selain sebagai pendingin air juga berfungsi sebagai
pelumas untuk part yang saling bergesekan dan untuk flushing kotoran yang ada didalam
mech seal.
Sistim sealing pada mech seal double dipersyaratkan mempunyai tekanan 1,5 x suction
pressure. Jumlah air yang dipakai pada mech seal ini antara 6 ~ 8 L/min.
Pergerakan searah sumbu shaft ( axial shaft movement ) end play tidak boleh lebih dari
0,25mm. End play yang berlebihan akan mengakibatkan ;
- Pitting ( berlobang/dekok jawa), fretting ( spt ukiran/gerat2 ) dan terjadi aus yang
berlebihan pada bagian-bagian yang bersentuhan antara seal shaft packing dengan
shaft sleeve.
- Spring overloading atau under loading sehingga menyebabkan keausan dan
mengakibatkan kebocoran.
Radial shaft movement ( pergerakan arah tegak lurus sumbu ) tidak boleh lebih dari
0,05mm TIR. Karena pergerakan arah radial shaft ini akan mengakibatkan;
- Fretting pada shaft atau shaft sleeve.
- Bocor pada permukaan seal ( seal face).
- Terjadi vibrasi tinggi, sehingga merusakkan mech seal dan part mesin yang lain.
Shaft sleeve run out dan kebengkokan shaft tidak boleh lebih dari 0,07mm TIR.
Bend shaft yang tinggi akan mengakibatkan beban yang tinggi pada bearing, vibrasi tinggi
dan merusakkan mechanical seal.
Seal chamber face harus betul-betul tegak lurus terhadap shaft / shaft sleeve. Toleransi
penyimpangan max. 0.13mm TIR. Penyimpangan yang terlalu besar akan
mengakibatkan seal face mechanical seal miring sehingga mudah rusak ( aus/pecah
) dan part yang lain akan bergoyang pada saat berputar.
Kondisi ini akan mengakibatkan;
- Fretting pada shaft terhadap shaft sleeve.
- Fatique pada spring / metal belows.
- Aus dan pecah pada seal face.
Kedudukan seal chamber selain tegak lurus terhadap shaft juga harus 1 sumbu /
center terhadap shaft. Ketidak centeran sumbu ( concentricity) yang ditoleransi
adalah 0,13mm TIR.
Gerakan concentrik pada mechanical seal akan merubah tekanan hydraulic pada
seal mengakibatkan menurunnya performance dan umur mecanical seal.
Aligment pada driver juga mempengaruhi umur mechanical seal. Selain itu
pemasangan piping pada pompa juga berpengaruh pada umur mechanical seal.
Pemasangan piping yang sesuai dan aligment driver yang baik akan menjadikan
vibrasi pompa rendah. Kondisi ini akan menjadikan mech seal awet.
6.2.1. Semua part mech seal harus betul-betul bersih dari debu, terlebih pada part
yang saling bersinggungan ( seal ring,insert ring ).
6.2.2. pin dan spring harus terpasang tepat dan bebas bergerak.
6.2.3. Set screw tidak boleh macet dan tidak terlalu longgar.
6.2.4. Ketebalan dan kekerasan gasket harus pas dan sesuai.
6.2.5. Baut-baut gland harus betul-betul lurus dan berfungsi sempurna.
6.2.6. Ukuran rotary unit harus pas pada shaft sleeve / shaft.
6.2.7. Permukaan insert ring dan seal ring harus betul-betul rata dan halus
( min 3 light band). Kalau ada goresan pada seal face maka mech seal akan
bocor.
Setelah dilakukan pengecekan pada equipment check point dan mechanical seal
check poin maka pemasangan harus dilakukan dengan tepat dan hati- hati.
# Pemasangan mech seal type cartridge lebih sederhana dibanding pemasangan
mech seal type basic #
Masalah
Mechanical seal bocor
Penyebab
Baut pengikat gland (capscrew) kendor
Gland gasket mungkin rusak
Seal face tidak rata
Shaft packing atau insert mounting rusak
Seal face tergores
Produk dapat mengalir antara melaui celah diantara sleeve dengan shaft
Vibrasi yang berlebihan
Solusi
Perikasa kembali kedudukan pemasangan gland ring. Lepas kembali mechanical seal,
dan adakan pemeriksaan menyeluruh dan ganti part-part yang rusak
Masalah
Mechanical seal mengeluarkan bunyi berdecit
Penyebab
Tidak tersedianya cairan/ liquid dalam jamlah yang memadahi pada seal face
Solusi
Pasang bypass flussing
Pasang sebuah bush pada leher (throat) stuffing box
Keluarkan gelembung-gelembung udara yang terjebak dalam stuffing box
Periksa kondisi section pompa, jika perlu lakukan perbaikan
Masalah
Partikel/ debu dari carbon menggumpal pada daerah sekitar (luar) gland
Penyebab
Tidak tersedianya cairan/ liguid dalam jumlah yang memadahi pada seal face
Solusi
Tinjau ulang desain atau hubungi vendor dari mechanical seal
9. ANALISA KEGAGALAN MECHANICAL SEAL
Apabila terjadi kegagalan fungsi mechaical seal, maka harus diselidiki dan
dilakukan analisa penyebab kegagalan tersebut. Hasil analisa akan dipakai
sebagai acuan pengambilan langkah perbaikan, agar kejadian serupa tidak
terulang.
Tanda-tanda
Seal face termakan atau terkikis pada satu spot saja
Penyebab
Rate flushing berlebihan maupun flushing liquid terkontaminasi oleh partikel
abrasif
Perbaikan/ pencegahan
Kurangi rate dari flushing
Hindari partikel yang abrasif pada flushing liquid
Ganti seal carbon dengan material lain yang tahan erosi (tungsten
carbide)
Pindahkan posisi dari lubang flushing atau pasang suatu komponen, misal
“ shroud untuk melindungi seal face
9.1. Permasalahan Thermal
Contoh: Blistering
Tanda-tanda
Timbul gelembung-gelembung yang tidak rata pada permukaan seal face
Penyebab
Adanya cairan yang mempunyai viskositas tinggi yang menembus masuk pori-
pori karbon
Perbaikan/ pencegahan
Kurangi viskositas dari cairan/ liquid
Kurangi seringnya menyalakan dan menghidupkan equipment dalam
waktu pendek
Ganti karbon dengan material yang tidak berpori (tungsten carbide)
Periksa sistem flushing
8. ANALISA KEGAGALAN MECHANICAL SEAL ( lanjutan )
8.2.1. Seal face distortion ( keausan tidak merata pada seal sebagian seal
face). Seal face distortion dapat diakibatkan oleh hal-hal sbb;
8.2.2. Seal face deflection ( keausan tidak merata disekeliling seal face).
Seal face deflection dapat diakibatkan oleh hal-hal sbb;
Seal face tracking atau keausan pada seal face yang lebar lebih besar
dari ukuran seal face yang kecil. Hal ini dapat disebabkan karena missaigment
dari kedua permukaan seal face tersebut, operating condition dari equipment
yang tidak baik, seal deflection atau tekanan yang berlebihan pada equipment
componen.
8.2.5. Erosion.
Heat checking yaitu adanya kerusakan radial crack pada seal ring. Kerusakan
ini akan memotong atau menyekrap permukaan seal face lainya. Hal ini disebabkan
oleh kekurangan pelumasan, penguapan pada permukaan seal, kekurangan
pendinginan dan tekanan atau kecepatan yang berlebihan.
8.2.6.2. Vaporisation.
8.2.6.3. Blistering.
8.2.6.4. Spalling.
“O” ring yang mengalami overheating akan mengeras, retak dan rapuh
sehingga elastisitasnya akan berkurang atau hilang. Overheating disebabkan
oleh kekurangan cairan yang mengalir pada seal atau kesalahan pemilihan
material “O” ring.
Mechanical seal merupakan bagian mesin yang sangat sensitif terhadap kondisi
operasi dan rentan terhadap perobahan kondisi. Untuk itu mechanical seal
harus dikawal mulai saat pemilihan jenis dan material, pemasangan, start up,
pada saat operasi sampai pada saat pembongkaran.
- Pastikan tidak running pada saat pompa kosong ( dry running ), dan tidak
terjadi vapour lock.
- Jangan pernah membuka seal face untuk keperluan inspeksi,karena bila tidak
disetting ulang maka akan terjadi kebocoran/ mech seal tidak awet.
- Bila pompa tidak beroperasi untuk waktu yang lama, fluida harus di drain dan
mech seal diflushing sehingga tidak terjadi pengendapan dan scaling, baik
pada seal chamber maupun didalam mech seal.
- Untuk menjamin tercapainya kondisi diatas, maka harus ada inspeksi rutin
terschedule dan seluruh personil yang berkepentingan dengan peralatan /
equipment tersebut harus mengerti fungsi dak karakter mech seal dan peduli
dengan peralatan tersebut.
- P emilihan model, type, sistim sealing dan material yang tidak sesuai
dengan kondisi dan peruntukanya.
- T idak mengikutai prosedure pemasangan dengan benar.
- T idak menjalankan prosedure start up dengan benar.
- P emeriksaan dan pemeliharaan kurang / tidak konsisten.
- K ondisi Equipment tidak lagi memadai.
- K ondisi mechanical seal sudah tidak layak pakai.
- K ondisi operasi diluar kemampuan mechanical seal.
Dibawah ini adalah contoh bebrapa permasalahan mechanical seal yang paling
sering terjadi di lapangan.
1. Untuk pompa kecil, putar coupling / v belt dengan tangan untuk memastikan pompa tidak
ada halangan berputar.
2. Pastikan breaker sudah masuk / power stand by.
3. Pastikan water sealing mech seal sudah mengalir sesuai kebutuhan.
4. Tutup BV drain dan buka BV suction dan pastikan tidak ada kebocoran line.
5. Pada pompa centrifugal, throatle BV disch.
B. Menjalankan Pompa.
1. Check dan catat bila ada kelainan kondisi terakir pompa sebelum dimatikan.
2. Throatle BV disch.
3. Matikan pompa ( pada pompa centrifugal yang dischargnya lebih tinggi dari level tanki akan
terjadi putaran balik ), lock push botton.
4. Tutup BV suction , buka BV drain , pastikan isi line dan casing pompa kosong.
5. Water sealing bisa dimatikan minimal 1 jam setelah isi casing pompa kosong untuk
memberikan waktu flushing terhadap kotoran yang kemungkinan tersisa di mech seal dan
temperatur seal face sudah dingin.