Anda di halaman 1dari 14

MENENTUKAN KADAR SENYAWA

DENGAN SPEKTROFOTOMETRI
UV-VIS
Latifah Nur Halimah 1704015282
Reza Gitta Deviyolanda 1704015285
Selvi Angelia Fernika 1704015197
Zihan Nida F. 1704015174
Heriyandi 1704015336
Nofita Anggiawati 1704015074
Definisi

Spektrofotometer UV/Vis alat analisis


sampel dengan menggunakan prinsip-prinsip
absorpsi radiasi gelombang elektromagnetik oleh
bahan untuk panjang gelombang sinar UV
sampai dengan sinar tampak.
• Spektrofotometer UV/Vis digunakan untuk menentukan
kandungan zat organik/anorganik dalam larutan.

• Sinar Ultraviolet (UV) memiliki panjang gelombang 200-


400 nm.
• Sumber sinarnya adalah lampu ‘’Lampu Deuterium’’

• Sinar tampak (vis) memiliki panjang gelombang 400-800


nm.
• Sumber sinarnya adalah lampu ‘’Tungsten Filament’’
Komponen-komponen spektrofotometer yang penting yaitu:
Sumber energi radiasi yang stabil terdiri atas bahan yang dapat
tereksitasi ke tingkat energi yang tinggi melalui:
a.proses pemanasan dengan bantuan arus listrik
b. proses pelepasan elektron pada beda tegangan yang tinggi

Monokromator (celah, lensa, cermin, dll.)


Monokromator mampu menghasilkan radiasi dengan lebar pita
efektif sebesar 35 - 0,1 nm.

Wadah sampel transparan (cuvet)


Cuvet terbuat dari kuarsa atau silika untuk radiasi UV dan gelas
biasa atau kuarsa untuk radiasi sinar tampak. Tebal cuvet bervariasi
dari 1-10 cm.

Detektor radiasi yang dilengkapi recorder


Fungsinya adalah mengabsorpsi foton yang menumbuknya dan
mengubahnya menjadi kuantitas yang dapat diukur seperti arus
listrik atau perubahan suhu. Sebagian besar detektor modern
mengubah energi foton menjadi sinyal listrik yang segera
mengaktifkan meteran /recorder.
Pada analisis kualitatif dengan spektrofotometri UV-Vis
ada 2 hal yang dapat ditentukan, yaitu :
1. Pemeriksaan kemurnian spektrum UV-Vis.
2. Penentuan panjang gelombang maksimum.

Pada pemeriksaan kemurnian spektrum dilakukan


dengan membandingkan spektrum dengan pembanding
(Standard Reference).
Spektrofotometer UV-Vis dapat melakukan
penentuan terhadap sampel yang berupa larutan,
gas, atau uap. Untuk sampel yang berupa larutan
perlu diperhatikan pelarut yang dipakai antara lain:
1.Pelarut yang dipakai tidak mengandung sistem
ikatan rangkap terkonjugasi pada struktur
molekulnya dan tidak berwarna.
2.Tidak terjadi interaksi dengan molekul senyawa
yang dianalisis.
3.Kemurniannya harus tinggi atau derajat untuk
analisis.
Prinsip Kerja Spektrofotometri UV-VIS

Prinsip kerja spektrofotometer UV-Vis adalah interaksi


yang terjadi antara energi yang berupa sinar monokromatis
dari sumber sinar dengan materi yang berupa molekul.
Besar energi yang diserap tertentu dan menyebabkan
elektron tereksitasi dari keadaan dasar ke keadaan
tereksitasi yang memiliki energi lebih tinggi.
Hukum yang mendasari prinsip kerja
Spektrofotometri UV-VIS
Hukum Lambert-Beer
Hukum Lambert-Beer (Beer`s law) adalah hubungan linearitas
antara absorban dengan konsentrasi larutan sampel.
Konsentrasi dari sampel di dalam larutan bisa ditentukan dengan
mengukur absorban pada panjang gelombang tertentu dengan
menggunakan hukum Lambert-Beer.

A : Absorbansi
a : Tetapan absorbtivitas (jika konsentrasi larutan yang diukur
dalam ppm)
b : Tebal larutan/ Tebal kuvet
C : Konsentrasi larutan yang diukur
ε : Tetapan absorbtivitas molar (jika konsentrasi larutan yang
diukur dalam ppm)
Cara kerja Spektrofotometri UV-VIS

Sumber
Radiasi
Monokromator Sampel Detektor Recorder

Cara kerja alat spektrofotometer UV-Vis yaitu sinar dari


sumber radiasi diteruskan menuju monokromator. Cahaya
dari monokromator diarahkan terpisah melalui sampel
dengan sebuah cermin berotasi. Detektor menerima
cahaya dari sampel secara bergantian secara berulang-
ulang, Sinyal listrik dari detektor diproses, diubah ke digital
dan dilihat hasilnya, selanjutnya perhitungan dilakukan
dengan komputer yang sudah terprogram.
Contoh analisis kadar amonia dalam sampel dengan UV-ViS

Ambil dengan teliti


Siapkan 7 buah menggunakan pipet masukkan ke
labu takar 50 mL volume larutan standar
ammonia 10 mg/L NH3-N dalam labu takar 50
yang sudah
dengan volume berturut mL.
dibersihkan turut (0,1,2,5,10 ml)

Tambahkan sedikit Ambil dengan teliti


aquades menggunakan masukkan ke secara duplo (dua kali)
botol semprot kira-kira 10 dalam masing- menggunakan pipet
mL pada masing-masing masing dua buah volume sampel yang
labu takar,homogenkan akan diuji sebanyak 5 mL
labu takar 50 mL.

Tambahkan sedikit Tambahkan 5 mL reagen


Tambahkan larutan nessler B menggunakan
zinc sulfate (ZnSO4) aquades menggunakan
botol semprot kira-kira pipet volume ke dalam
sebanyak 0,5 mL 10 mL pada masing- masing-masing larutan
menggunakan pipet masing labu standar, blanko, dan
mikro,homogenkan takar,homogenkan sampel
Tambahkan sedikit Tambahkan 1 mL reagen
aquades menggunakan Tambahkan 2 tetes nessler A menggunakan pipet
botol semprot kira-kira 10 larutan rochelle mikro ke dalam masing-
masing larutan standar,
mL pada masing-masing salt, kemudian blanko, dan sampel.
labu takar,homogenkan Encerkan dengan aquades
homogenkan. sampai 50 mL (tanda garis).

Catat hasil pengukuran Ukur nilai absorbansi


masing-masing larutan Gojog larutan hingga
dalam lembar kerja dan homogen, dan
lakukan perhitungan dengan alat
spektrofotometer UV- diamkan ± 30 menit.
kadar amonia dalam
Vis pada panjang Gojog lagi agar tetap
sampel
gelombang 430 nm homogen
Kelebihan Spektrofotometri UV-VIS
• Panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih
terseleksi.
• Caranya sederhana.
• Dapat menganalisa larutan dengan konsentrasi
yang sangat kecil.
Kekurangan Spektrofotometri UV-VIS
• Absorbsi dipengaruhi oleh pH larutan, suhu dan adanya
zat pengganggu dan kebersihan dari kuvet.
• Hanya dapat dipakai pada daerah ultra violet yang
panjang gelombang >185 nm.
• Pemakaian hanya pada gugus fungsional yang
mengandung elektron valensi dengan energy eksitasi
rendah.
• Sinar yang dipakai harus monokromatis.
THANKS YOU

Anda mungkin juga menyukai