Anda di halaman 1dari 13

KELOMPOK :

1. Michelle Intani Kartika ( 9103019002 )


2. Sylvia Ardhanawati ( 9103019018 )
3. Liberata Skukubun ( 9103019020 )
4. Salomina Epere ( 9103019046 )
5. Ardi Faustian Maita ( 9103019052 )
PENGERTIAN

KESIMPULAN
TBC HASIL

FAKTOR
PENGERTIAN

Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit infeksi kronis yang


disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Sampai kini,
penyakit yang dapat menular secara cepat dan mudah itu adalah
TBC dan menjadi masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia
termasuk Indonesia, yang ditandai dengan jaringan granulasi
nekrotik (perkijauan) sebagai respons terhadap kuman tersebut.
Indonesia memiliki beban penyakit tuberkulosis yang tinggi.
Indonesia merupakan negara pertama diantara High Burden
Country (HBC) di wilayah WHO South-East Asian yang mampu
mencapai target global tuberkulosis untuk deteksi kasus dan
keberhasilan pengobatan pada tahun 2006.
PEMBAHASAN MASALAH
Jumlah kasus penyakit TB paru pada anak
mengalami perkembangan pesat, Negara
Indonesia menjadi salah satu negara yang
sebenarnya memiliki proporsi jumlah penderita
TB anak.Untuk menangani permasalahan TB
anak yang sudah banyak terjadi di berbagai
negara maka sudah dilakukan gebrakan dengan
menerbitkan berbagai panduan tingkat global
yang dikeluarkan WHO dan sudah mulai
diadopsi oleh berbagai negara di dunia termasuk
Indonesia (Kemenkes RI, 2016).
Lanjutan….
Penularan bakteri Mycobacterium Tuberculosis
terjadi ketika pasien TB paru mengalami batuk atau
bersin sehingga bakteri Mycobacterium Tuberculosis
juga tersebar ke udara dalam bentuk percikan dahak
atau droplet yang dikeluarkan penderita TB paru.
Jika penderita TB paru sekali mengeluarkan batuk
maka akan menghasilkan sekitar 3000 percikan
dahak dan percikan dahak tersebut telah
mengandung bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Salah satu upaya pencegahannya pencegahan TB
anak yang dilakukan yaitu dengan melakukan
tindakan pemberian imunisasi BCG.
Lanjutan…
Tindakan pemberian BCG terbukti
efektif dalam mencegah terjadinya TB
berat seperti TB militer dan TB
meningitis yang sering didapatkan pada
usia muda. Namun saat ini vaksin BCG
ulang tidak direkomendasikan lagi
karena vaksinisasi BCFG tidak terbukti
memberikan perlingdungan tambahan
pada anak-anak (Kemenkes RI, 2016).
HASIL

Terkait dengan hubungan status gizi, sosial ekonomi dan


pemberian imunisasi BCG dengan kejadian paru di Indonesia,
anak yang memiliki riwayat tidak mendapatkan imunisasi BCG
memiliki resiko terkena TB paru lebih besar dibandingkan anak
yang memiliki riwayat mendapatkan imunisasi BCG. Kebiasaan
merokok juga menjadi penyebab TBC, begitu juga responden yang
memiliki status ekonomi rendah dapat mengurangi daya tahan
tubuh menjadi lemah sehingga mudah terserang penyakit
tuberkulosis. Merokok dalam rumah merupakan faktor risiko
untuk terkena kejadian TB paru positif, polusi udara dalam
ruangan dari asap rokok tentu dapat meningkatkan risiko terinfksi
Kuman M. Tuberculosis.
Lanjutan….

Lingkungan fisik rumah dengan luas lantai rumah


sehat harus cukup untuk penghumi didalamnya,
artinya luas bangunan rumah harus disesuaikan
dengan jumlah penghuni agar tidak menyebabkan
overload. Hal tersebut tidak sehat, sebab
disamping menyebabkan kurangny akonsumsi
oksigen juga bila salah satu terkena penyakit
infeksi akan mudah menular kepada anggota
keluarga yang lainnya.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TBC

1. Faktor pertama tuberkulosis adalah faktor umur karena insiden


tertinggi penyakit tuberkulosis adalah pada usia dewasa muda di
Indonesia diperkirakan 75% penderita tuberkulosis adalah pada
kelompok usia produktif.
2. Faktor yang kedua adalah jenis kelamin yang lebih banyak menyerang
laki-laki daripada wanita, karena sebagian besar mempunyai kebiasaan
merokok.
3. Faktor ketiga adalah kebiasaan merokok yang dapat menurunkan daya
tahan tubuh, sehingga mudah untuk terserang penyakit terutama pada
laki-laki yang mempunyai kebiasaan merokok (Alsagaf, 2005).
4. Faktor keempat adalah kepadatan hunian yang merupakan faktor
lingkungan terutama pada penderita tuberkulosis yaitu kuman M.
tuberculosis dapat masuk pada rumah yang memiliki bangunan yang
gelap dan tidak ada sinar matahari yang masuk.
LANJUTAN……..

5. Faktor kelima adalah pekerjaan yang merupakan faktor risiko kontak


langsung dengan penderita. Risiko penularan tuberkulosis pada suatu
pekerjaan adalah seorang tenaga kesehatan yang secara kontak langsung
dengan pasien walaupun masih ada beberapa pekerjaan yang dapat menjadi
faktor risiko yaitu seorang tenaga pabrik (Luthfi, 2012).
6. Faktor keenam adalah status ekonomi yang merupakan faktor utama dalam
keluarga masih banyak rendahnya suatu pendapatan yang rendah dapat
menularkan pada penderita tuberkulosis karena pendapatan yang kecil
membuat orang tidak dapat layak memenuhi syarat-syarat kesehatan
(Manalu, 2010 ).
7. Faktor ketujuh adalah status gizi bahwa orang yang memiliki status gizi
buruk akan mengakibatkan kekurusan, lemah dan rentang terinfeksi TB
sehingga berdampak pada melemahnya daya tahan tubuh.
KESIMPULAN

1. Berdasarkan kondisi lingkungan rumah, yang berhubungan dengan TBC Paru BTA
positif adalah jenis lantai dan kontak serumah. Sedangkan faktor sosial ekonomi,
yang berhubungan dengan TBC Paru BTA positif adalah pendapatan perkapita.
2. Yang rentang terkena TBC adalah pada anak dan usia produktif.
3. Mereka yang mempunyai pendapatan perkapita rendah berisiko untuk menderita
TBC paru berisiko lebih besar untuk menderita TBC paru - paru daripada mereka
yang mempunyai pendapatan perkapita tinggi.
4. Keberadaan sumber kontak serumah merupakan variabel yang paling dominan
berhubungan dengan kejadian TBC paru BTA positif pada penduduk Indonesia yang
berumur 15 tahun keatas.

Anda mungkin juga menyukai