Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN KASUS

KEHAMILAN LEWAT
WAKTU
PEMBIMBING
G1P0A0 DR. FUTIHA ARABIA, SPOG (K)

GRAVIDA 42 – 43 OLEH
MINGGU DENGAN CENDY ANDESTRIA
(2015730020)
OLIGOHIDROAMNION

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEBIDANAN DAN PENYAKIT KANDUNGAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
RSUD SAYANG– CIANJUR
IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. E
Usia : 22 tahun
Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Kp. Babakan Tasik, RT
04/RW08 , Ciharashas, Cilaku
Tanggal Masuk RS : 30/10/2019
ANAMNESIS
(Autoanamnesis, tgl 30/10/2019, pkl 09.45, Ruang Nifas)

 KELUHAN UTAMA
Pasien datang ke IGD Kebidanan RSUD Sayang, rujukan Dr H.
Hermawan, SpOG. Pasien mengatakan kehamilannya sudah lewat
waktu, dimana taksiran persalinannya pada tanggal 12 Oktober
2019.

 RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pasien saat ini mengaku sedang hamil dengan usia
kehamilan hampir 10 bulan. Pasien mengaku merasakan mulas
sejak 1 minggu yll. Mulas dirasakan jarang 1 – 2 jam sekali dengan
durasi 5 – 10 detik. Keluhan tambahan berupa terkadang nyeri
pada perut saat bayi bergerak, juga merasakan nyeri pinggang
jarang-jarang, keluar lendir & darah (-), keluar air-air ketuban (-),
perut terasa kencang/keras (-), pusing & lemas (-), gerak janin masih
terasa dan teraba (+)
Saat pasien berobat ke Dr. Hermawan, pasien di USG dan
dikatakan kehamilannya sudah lewat waktu dan air ketubannya
sudah kering sedangkan keadaan bayinya masih baik namun harus
dilahirkan.
ANAMNESIS
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Pasien sebelumnya tidak ada riwayat hipertensi,
diabetes (-), penyakit kardiovaskuler (-), penyakit paru
(-), penyakit ginjal (-), dan penyakit liver (-). Riwayat
operasi (-). Riwayat keguguran (-)
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Pasien menyangkal dikeluarga terdapat penyakit
hipertensi, diabetes mellitus, penyakit kardiovaskuler,
penyakit paru, hati dan ginjal sebelumnya.
RIWAYAT ALERGI
Pasien tidak terdapat alergi terhadap obat-
obatan, makanan, minuman, cuaca atau suhu tertentu
dan debu.
RIWAYAT PENGOBATAN
Pasien mengaku selama hamil mengonsumsi
vitamin dan penambah darah yang diberikan oleh
bidan dan rutin dikonsumsi.
ANAMNESIS
 RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Pola makan pasien tidak teratur, 2-3 x/hari. Sehari-
hari pasien mengonsumsi nasih putih, lauk pauk, dan
sayur-sayuran jarang mengonsumsi buah dan tidak suka
makanan pedas. Pasien mengaku tidak mengonsumsi
alkohol, merokok (-),kopi (-) serta jarang berolahraga.
Saat awal kehamilan pasien mengaku mengalami mual &
muntah namun tidak menganggu aktivitas.
 RIWAYAT PENIKAHAN
Saat ini merupakan pernikahan pasien yang
pertama dan telah berjalan selama 1 tahun, pasien
menikah pada usia 21 tahun.
 RIWAYAT MENSTRUASI
 Menarche : usia 14 tahun (saat SMP)
 Siklus Haid : teratur
 Lama haid : 5 – 7 hari
 Panjang siklus : 28 – 30 hari
 Hari Pertama Haid Terakhir : 5 Januari 2019
ANAMNESIS
 RIWAYAT PERSALINAN

No Tempat Penolong Tahun Usia Jenis Penyulit Anak


Bersalin Hamil Persalinan JK BB Keadaan
(g)
1. Hamil
ini

 RIWAYAT KONTRASEPSI (-)

 RIWAYAT OBSTETRIK
 Hari Pertama Haid Terakhir : 5 Januari 2019
 Taksiran persalinan : 12 Oktober 2019
 Gravida : G1P0A0
 Usia kehamilan : 42 - 43 minggu
 ANC : rutin setiap bulan ke bidan
STATUS FISIK GENERALIS

(Pemeriksaan tgl 30/10/2019, pukul 10.00, Ruang Nifas)

Pemeriksaan Umum
 Keadaan umum : tampak sakit ringan
 Kesadaran : compos mentis
 Tanda-tanda vital
• Tekanan darah : 110/80 mmHg
• Nadi : 76 x/menit
• Pernapasan : 18 x/menit
• Suhu : 36.7 ºC
 Status Gizi
• BB : 56 kg
• TB : 146 cm
• IMT : 26,2 kg/cm²
• LILA : 26 cm
STATUS FISIK GENERALIS
 Kepala : normocephal , trauma (-)
 M ata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
RCL (+/+), pupil bul at & isokor
 M ulut : mukosa bibir l embab, sianosis (-/-)
 Leher : pembesaran KGB (-/-)
 Payudara : simetris, hiperpigmentasi pada kedua areola
mamae, puting menonjol (+), A SI (-)
 Thorax
 Paru-paru
 I nspeksi : normochest, dinding dada simetris, tanda l uka (-)
 Palpasi : v ocal fremitus teraba sama
 Perkusi : sonor pada kedua l apang paru
 A uskultasi : v esikular (+/+)
 Jantung : BJ I /BJ I I regular
 A bdomen : cembung l unak, teraba masa
 Ekstremitas atas : akral hangat (+/+), edema (-/-), CRT ≤ 2
detik
bawah : akral hangat (+/+), edema (-/-), CRT ≤ 2
detik
STATUS
OBSTETRIK& GINEKOLOGI
 Pemeriksaan Luar
 Inspeksi : cembung (+), linea nigra (+), striae gravidarum
(+), bekas operasi (-)
 HIS : (-)
 Palpasi : TFU 28 cm
 Leopold I : teraba lunak agak lebar(bokong)
 Leopold II : teraba punggung di sebelah sisi kanan dan
bagian-bagian kecil di sebelah sisi kiri
 Leopold III : teraba keras dan bulat(kepala)
 Leopold IV : bagian terbawah janin belum masuk PAP
 Auskultasi : DJJ 148 x/menit
 Pemeriksaan Dalam/VT
 Vagina vulva tidak ada kelainan,dinding vagina normal, rata,
tidak berbenjol², lunak, massa (-), nyeri tekan (-)
 Portio licin, kuncup, ø (-), lendir darah (-)
 Pemeriksaan Inspekulo : tidak dilakukan
PEMERIKSAAN
PENUNJANG

Tanggal : 30 Oktober 2019, pukul 09.42, IGD Kebidanan

PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN


HEMATOLOGI
Hemoglobin 10.7 12 – 16 g/dL
Hematokrit 32.0 37 – 47 %
Eritrosit 4.13 4.2 – 5.4 106/µL
Leukosit 14.7 4.8 – 10.8 103/µl
Trombosit 313 150 – 450 103/µl
MCV 77.5 80 – 94 fL
MCH 25.9 27 – 31 pg
CHCM 33.0 33 – 37 %
RDW-CV 17.7 10 - 15 fL
PDW 16.5 9 – 14 fL
MPV 9.5 8 – 12 Fl
DIFFERENTIAL
Neutrofil % 65.7 40 - 70 %
Limfosit % 23.9 26 – 36 %
Monosit % 5.6 4-8 %
Eosinofil % 1.8 1–3 %
Basofil % 0.40 0 – 0.2 %
PEMERIKSAAN
PENUNJANG

ABSOLUT
Limfosit # 3.50 1.00 – 1.43 103/µl
Monosit # 0.82 0.16 - 1.0 103/µl
Neutrofil # 9.63 1.8 – 7.6 103/µl
Eosinofil # 0.3 0 – 0.8 103/µl
Basofil # 0.06 0 – 0.2 103/µl
LUC # 0.38 0 – 0.4 103/µl
KIMIA KLINIK
GDS 71 74 – 106 mg%
Fungsi Hati < 31 U/L
AST (SGOT) 18 < 32 U/L
ALT (SGPT) 9
Fungsi Ginjal
Ureum 17.0 10 – 50 mg%
Kreatinin 0.6 0.5 – 1.0 mg%
Elektrolit
Natrium 140.8 135 – 148 mEq/L
Kalium 4.17 3.50 – 5.30 mEq/L
Calcium ion 1.13 1.15 – 1.29 mmol/L
IMUNOSEROLOGI
HBsAg NR NR
Tanggal : 30 Oktober 2019, pukul 17.40 , PEMERIKSAAN
Delima Nifas PENUNJANG
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN
HEMATOLOGI
Hemoglobin 10.9 12 – 16 g/dL
Hematokrit 33.8 37 – 47 %
Eritrosit 4.23 4.2 – 5.4 106/µL
Leukosit 22.3 4.8 – 10.8 103/µl
Trombosit 287 150 – 450 103/µl
MCV 79.9 80 – 94 fL
MCH 25.8 27 – 31 pg
MCHC 32.3 33 – 37 %
RDW-SD 49.3 37 - 54 fL
PDW 16 9 – 14 fL
MPV 9 8 – 12 Fl
DIFFERENTIAL
Limfosit % 7.5 26 – 36 %
Monosit % 2.2 4-8 %
Neutrofil % 89.5 40 - 70 %
Eosinofil % 0.7 1–3 %
Basofil % 0.1 <1 %
ABSOLUT
Limfosit # 1.67 1.00 – 1.43 103/µl
Monosit # 0.49 0.16 – 1.0 103/µl
Neutrofil # 19.97 1.8 – 7.6 103/µl
Eosinofil # 0.16 0 .02 – 1.50 103/µl
Basofil # 0.04 0.00 – 0.10 103/µl
RESUME

Ny. E datang ke IGD RSUD Sayang, rujukan Dr. H.


Hermawan. OS mengatakan kehamilannya sudah lewat
waktu dari taksiran persalinan tanggal 12 Oktober 2019. Saat
ini OS mengaku hamil hampir 10 bulan. Sejak 1 minggu yang
lalu, OS merasakan mulas tapi jarang 1 – 2 jam sekali
dengan durasi ± 5 – 10 detik. OS merasakan nyeri bila bayi
bergerak & nyeri pinggang jarang-jarang. OS mengatakan
janin masih terasa bergerak.
Saat di USG, dokter mengatakan kehamilannya
sudah lewat waktu dan ketuban sudah kering.

TTV dalam batas normal. HPHT : 5 Januari 2019. TP 12


Oktober 2019. UK : 42 – 43 minggu. Pemeriksaan Obstetri : TFU
28 cm, HIS : (-), DJJ : 148 x/mnt, kepala teraba di bawah
belum masuk PAP (Konvergen). Pemeriksaan dalam : V/V
t.a.k, portio kuncup, ø (-), lendir darah (-)
Diagnosis G1P0A0 gravida 42 – 43 minggu dengan
masuk oligohidroamnion

• Rawat inap
• Observasi KU, TTV, DJJ, HIS
Rencana • Cek analyzer, lab lengkap, PICT, HBsAg
tindakan • USG
• Rencana SC

• Infus RL 20 tpm
Tatalaksana • Terminasi kehamilan
LAPORAN PERSALINAN

Tanggal &
Anak Jenis BB PB Jenis
Jam Penolong Ket
ke persalinan (g) (cm) kelamin
persalinan

30/10/2019
1 SC 2900 49 Laki-laki Dokter Hidup
14.10
P1A0 partus post maturus lahir SC a/i
Diagnosis Oligohidroamnion
akhir
• Cefotaxime 2 x 1 IV
• Metronidazole 2 x 1 inf
Tatalaksana • Kaltrofen 3 x 1 supp

Prognosis ad bonam
FOLLOW UP
Tanggal S O A P
30/10/19 Mulas (+) jarang- KU : baik G1P0A0 R/ SC
gravida 42 –
jarang, gerakan janin Kes : CM
43minggu
(+) TD: 120/80 mmHg dengan
N: 72x/mnt oligohidroam
R: 18 x/mnt nion

DJJ : 148 x/mnt


30/10/19 post SC P1A0 a/i KU : baik Post SC P1A0 - Bedrest total s.d
15.40 a/i jam 01.00
oligohidroamnion Kes : CM - O2 2 Liter/mnt 12
Oligohidroam
dengan anestesi TD: 118/70 mmHg jam
nion dengan - Observasi KU &
spinal N: 82x/mnt anestesi spinal TTV setiap 30
R: 20 x/mnt menit 12 jam
- Analgetik
SpO2: 100% keterolac 3 x 30
mg IV
- Tidak puasa
(boleh makan &
minum)
FOLLOW UP
Tanggal S O A P
30/10/19 Nyeri luka op KU : baik P1A0 partus - Observasi KU, TTV,
16.00 post maturus SC
(+) Kes : CM perdarahan
a/i
TD: 120/80 Oligohidroamni - Ganti cairan infus
N: 80 x/mnt on - Terapi: cefotaxime
R: 18 x/mnt 2x1, metronidazole
S : 36.5 °C 2x1, kaltrofen 3x1
30/10/19 Nyeri luka op KU : baik P1A0 partus - Ganti cairan RL
22.00 post maturus SC - Memberikan terapi
(+) berkurang Kes : CM lanjutan
a/i
TD: 120/80 Oligohidroamni
N: 80x/mnt on
Skala nyeri 5 - 6
31/10/19 Nyeri luka op KU : baik P1A0 partus - Terapi lanjut
08.00 post maturus SC
(+) berkurang Kes : CM a/i
Mulas (+) TD: 90/60 Oligohidroamni
on
sedikit N: 85 x/mnt
Skala nyeri 3 – 4
TFU : 2 jari pusat
FOLLOW UP
Tanggal S O A P
31/10/19 Nyeri luka op (+) KU : baik P1A0 partus - Observasi KU, TTV,
14.00 post maturus SC
Kes : CM perdarahan
a/i
TD: 100/60 Oligohidroamni - Ganti cairan infus
N: 84 x/mnt on - Terapi : cefotaxime
R: 18 x/mnt 2x1, metronidazole
S : 36.7 °C 2x1, keterolac 3x1
31/10/19 Nyeri luka op (+) KU : baik P1A0 partus
21.00 post maturus SC - Memberikan terapi
berkurang Kes : CM lanjutan
a/i
TD: 100/80 Oligohidroamni
N: 82 x/mnt on
R : 24 x/mnt
01/11/19 Nyeri luka op KU : baik P1A0 partus - DC loss 1 x 24 jam
08.30 post maturus SC - R/cek residu besok
(+), pusing (+), Kes : CM pagi
a/i
keluar darah TD: 110/70 - Terapi : cefadroxil
Oligohidroamni 2x1 po, asam
pervaginam N: 74x/mnt on mefenamat 3x1 po,
sedikit R :18 x/mnt Fe 1x1po, urotractin
2x1 po, methycobal
TFU : 2 jari pusat 2x1 po
FOLLOW UP
Tanggal S O A P
01/11/19 Nyeri luka op (+) KU : baik P1A0 partus - Observasi KU, TTV,
14.00 post maturus SC
berkurang, BAK Kes : CM perdarahan
a/i
spontan (-) TD: 110/70 Oligohidroamni - Pelepasan infus
N: 82 x/mnt on - Anjuran mobilisasi
R: 18 x/mnt - Edukasi
01/11/19 Nyeri luka op (+) KU : baik P1A0 partus
21.00 post maturus SC - Memberikan terapi
berkurang Kes : CM lanjutan
a/i
Skala nyeri 3 TD: 120/80 Oligohidroamni
N: 78 x/mnt on
R : 18 x/mnt
02/11/19 Nyeri luka op KU : baik P1A0 partus - BLPL
08.00 post maturus SC - Terapi : cefadroxil
(+), pusing (-), Kes : CM 2x1 po, asmef 3x1
a/i
keluar darah TD: 120/80 po, Fe 1x1 po,
Oligohidroamni mteronidazole 2x1
pervaginam N: 86 x/mnt on po, urotractin 2x1 po
sedikit, BAK R :18 x/mnt - Lepas infus
- Ganti verban
spontan (+) TFU : 2 jari pusat
TINJAUAN
PUSTAKA
KEHAMILAN LEWAT
WAKTU

 DEFINISI
Kehamilan lewat waktu (serotinus, postterm pregnancy)
adalah kehamilan yang berlangsung selama 294 hari atau
42 minggu atau lebih. Istilah lain yang sering dipakai
adalah postmaturity, postdatism, atau postdates.

 ETIOLOGI
1. HPHT tidak jelas
2. Faktor potensial pada janin
3. Semua faktor yang menganggu mulainya persalinan
 PATOFISIOLOGI
1. Sindrom postmatur (unik & khas)  kulit keriput,
mengelupas lebar-lebar, badan kurus, kuku panjang,
tampak tua  hilangnya efek protektif verniks kaseosa
& apoptosis sel plasenta
2. Disfungsi plasenta  penurunan fungsi plasenta  <
kadar estriol  penuaan plasenta  < pasokan O2 
IUGR, gawat janin
3. Gawat janin  dapat akibat kompresi talipusat akibat
oligo
4. Oligohidroamion  cairan amnion < lewat 42 mgg 
penyebab terbentuknya mekonium kental. USG : tidak
adanya kantung vertikal cairan amnion lebih dari 2 cm
atau indeks cairan amnion (ICA) 5 cm atau kurang –
dianggap merupakan satu indikasi melakukan pelahiran
atau pengawasan ketat pada janin
KEHAMILAN LEWAT
WAKTU

 DIAGNOSIS
1. Riwayat haid  HPHT ?  dengan rumus
Naegele
2. Pemeriksaan USG  menentukan taksiran
persalinan dan usia kehamilan

 KOMPLIKASI PADA JANIN


1. Oligohidroamnion
2. Janin diwarnai mekonium
3. Makrosemia
4. Dismaturitas bayi
KEHAMILAN LEWAT
WAKTU
 PENILAIAN RISIKO ANTEPARTUM
 Bertujuan untuk memutuskan apakah fetus masih
boleh tinggal di dalam rahim (menunggu
persalinan spontan) atau dilahirkan.
Penilaian kesejahteraan janin dapat dilakukan
dengan cara:
1. Menentukan oligohidroamnion dengan USG
2. Pemantauan DJJ tanpa beban (NST, non-stress
test) atau dengan beban (contraction stress
test)
3. Menentukan skor profil biofisik (gabungan
pemeriksaan NST & USG )
KEHAMILAN LEWAT
WAKTU
 GEJALA KLINIS
Serotinus adalah istilah yang menggambarkan sindrom
dismaturitas pada kehamilan serotinus.
Tanda-tanda serotinus meliputi :
 Menghilangnya lemak subkutan.
 Kulit kering, keriput atau retak-retak
 Pewarnaan meconium pada kulit, umbilicus dan
selaput ketuban.
 Kuku dan rambut panjang
 Bayi malas.
Clifford mengelompokkan klinis bayi serotinus sebagai
berikut :
1. Kulit keriput, mengelupas, kuku dan rambut panjang,
lemak subkutan hilang, belum ada meconium
2. Tanda Clifford I disertai meconium dan gawat janin
3. Tanda Clifford II disertai pewarnaan meconium
pada kulit dan kuku
KEHAMILAN LEWAT
WAKTU

 PENGELOLAAN
1. Ekspektatif
2. Aktif
 PROGNOSIS
Kematian janin pada kehamilan serotinus meningkat, bila
pada kehamilan normal (37 – 41 mingu) angka kematiannya
1,1% pada kehamilan 43 minggu, angka kematian bayo
menjadi 3,3% dan pada kehamilan 44 minggu menjadi 6,6%.
OLIGOHIDROAMNION

 DEFINISI
Volume air ketuban kurang dari 500 cc.
Oligohidroamnion kurang baik untuk janin karena
pertumbuhannya dapat terganggu oleh perlekatan
antara kulit janin dan amnion karena janin tertekan ke
dinding rahim
 GEJALA & TANDA
1. Rahim lebih kecil dari usia kehamilan
2. Bunyi jantung anak sudah terdengar sebelum
bulan ke – 5 dan terdengar lebih jelas (dengan
stetoskop)
3. Pergerakan anak dirasa nyeri oleh ibu
4. Sering berakhir dengan partus prematurus
OLIGOHIDROAMNION

 ETIOLOGI
1. Early onset oligohydroamnion  kurangnya cairan
amnion pada trimester II awal  kelainan janin dalam
berkemih & pada plasenta dalam perfusi, kecuali
ruptur membran
2. Oligohydroamnions after Midpregnancy 
menurunnya volume cairan amnion pada trimester II
akhir dan awal trimester III berhubungan dengan
IUGR, abnormalitas plasenta, komplikasi yang terjadi
pada ibu (pre eklampsia & penyakit pembuluh
darah) dan insufisiensi uteroplasental. Ditemukan
cairan amnion berkurang sekitar 8 % per minggu
pada kehamilan lebih dari 40 minggu
3. Gangguan kongenital  gangguan pada ginjal janin
4. Medikasi  penggunaan obat yang blokase sistem
renin-angiotensin
OLIGOHIDROAMNION

 EFEK DALAM KEHAMILAN


Malformasi janin, meningkatkan kemungkinan
kematian janin, pertumbuhan terhambat, tidak
adanya pola detak jantung, sindrom aspirasi
meconium. Selain itu dapat sebabkan hypoplasia
paru-paru
 MANAJEMEN
1. Evaluasi untuk kelainan janin dan gangguan
pertumbuhan
2. Maternal hidrasi (antepartum) dan amnionifusion
(intrapartum) (tidak dianjurkan)
 PEMERIKSAAN
1. USG  tidak adanya kantung vertikal cairan
amnion lebih dari 2 cm atau indeks cairan amnion
(ICA) 5 cm atau kurang
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai