Anda di halaman 1dari 7

LEUKIMIA

Nama Anggota :
1. Vivi firizqy amalia
2. Hidayatun khasanah
3. Aisyah
4. Vilasufah zayn

03/12/2019 Unipdu Jombang


LEUKIMIA
Leukemia
Leukimia
Leukemia
Leukemia granulositik
lempotik /
limpositif
mielositik
ETIOLOGI
poliferasi sel leukosit yang
PEMERIKSAAN
mielositik kronikDIAGNOSTIK
( LGK/
kronis
akut
akut (LMA
(LLK)
) abnormal,
yang ganas, seringsel di sertai
LMK(LLA)
) leukemia mengenai stem
bentuk leukosit yang lain, dari
L
hematopoetik yang
pada
akan
normal,
berdiferenfiasi
Leukimia limpositif
jumlahnya
akut ke
(LLA)
jenis leukemia
gangguan dengan karakteristik
mieloproliferatif yang adanya
di proliferasi
tandai dengan dan
Darah tepi : Adanya pensitopenia,
E suatu keganasan
semua
limfositosis sel klonas
yang mieloit. limfosit
kadang-kadang
berlebihan danLMAdapatB ( jarang
merupakan
menyebabkan pada
• Factor genetic : virus tertentu akumulasi
menyebabkan sel-sel patologis
terjadinya dari
perubahansystem limfopoetikyang
struktur gen (sel
Uproduksi
limfosit berlebihan
T). Akut
perjhalan sel myeloid
penyakit ini( serigrnulosit)
biasanya perlahan,yang
Apa Itu
gambaran darah tepi monoton
leukemia-lhymphoma virus
• Radiasi
K
untuk leukimia. (Mary DiGilio,
/
terdapat
leukemia
mengakibatkan
HLTV)
relative
2014)matang.
dengan
kegagaln
sel
nonblast,
akumulasi
organ. LGK/LMK
LLA
yang
limpositik
organomegali
lebih
merupakan yang
(pembesaran
menyebabkan
mencakup
progresif
di temukan yang
gejala
pada
palingpatogonomik
organ dalam)
anemia, sering
20% leukemia
berjalan
anak-anak lambat
dan
(82%)
I terjadi
Sumsum tulang : Dari pemeriksaan lebih
sumsum sering di
tulangdi(18%)
akan temukan
trombositopenia
ditemukan dan pada
di
gambaran orang
akhiri yang
Leukimia ?
• Obat-obat imonosopresif,
M
monoton yaitu hanya terdiridewasa
• Factor heredita misalnyaI pada
yang
dari
dari
dari sel
pa
pada
limfosit
kardiogenik
puncaknya
usia
kembar
kenal
ling
umur
(85%)
sering
yang
seperti
limfopoetik
dewasa
pada umur
pertengahan
monozigot
dengan
Kronik
umur
di
jumpai
banding
patologis
3-7
(
kelainan40-50
Leukemia
inseden
panjang.
diethyelstilbestrol.
dengan
ringan
pada
kematian.secara
LLA
LLK
anak-anak
sedangkan
tahun tanpa
tahun)
orang
mielositik
akan
sistem
pengobatan
yang
dewasa
akut
lain
(LMA)
mencapai
cenderung
(15%)
abnormalitas
menyerang
di
anak-
terdesak (apabila sekunder). (ilmu
• Kelainan kromosom misalnya anak kesehatan
akan
permulaannya
A genetik pada hdup
down sederhana
anak:145)
2-3bulan
sindrom. setelah
mendadan lukimia
terdiagnosa
Leukemia dapat
progresif
lempotik di
terutama
dalam
kronis di
(LLK)
Pemeriksaan lain : yang di namakan
individu kromosom
yang berusia philadephia
50-70 tahun. di
akibatkanklasifikasikan
oleh kegagalan berdasarkan
dari sumsum tulang
Biopsi limpa masatemukan 1-3 bulan pada dengan
90-95%durasi
maturase selLeukemia
penderita gejala yang
LGK/LMK.
dan tipegranulositik
sel asal /
•Kimia darah singkat.
•Cairan cerebrospinal yaitu (Mary DiGilio,
mielositik 2014)
kronik ( LGK/
•Sitogenik LMK )

03/12/2019 Unipdu Jombang 2


LEUKIMIA
PENGKAJIAN

Riwayat
•Awitan demam tinggi yang tiba-tiba
•Perdarahan yang abnormal
ASUHAN
•Keletihan dan berkeringat malam
•Kelemahan, kelesuhan, infeksi berulang, dan menggigil
KEPERAWATAN
•Nyeri abdomen atau tulang pada pasien yang mengalami ALL, AML, atau leukimea
monoblastik akut
Temuan pemeriksaan fisik
•Takikardia, palpitasi, dan murmur aliran sistolik
•Penurunan ventilasi
•Pucat
•Pembesaran nodus limfe
•Pembesaran hati atau limpa

03/12/2019 Unipdu Jombang 3


Laboratorium
•Hitung darah menunjukan trombositopenia (normal: 150.000-400.000)2 dan
neutropenia (normal: 2.500-7.000)2 dan SDP yang beragam memperlihatkan jenis
sel
Pencitraan
•CT scan menunjukkan organ yang terkena, dan analisi cairan serebrospinal
menunjukkan invasi SDP yang abnormal pada sistem saraf pusat
Prosedur diagnostik
•Aspirasi sumsum tulang menunjukkan bahwa profilerasi SDP yang tidak matur
menegaskan diagnosis leukemia akut; jika aspirat kering atau bebas dari sel
leukemia, namun pasien memiliki tanda leukemia lain yang khas, biopsi sumsum
tulang; biasanya pada spina iliaka superior posterior, harus dilakukan
•Pungsi lumbal digunakan untuk mendeteksi keterlibatan meningeal

03/12/2019 Unipdu Jombang 4


LEUKIMIA
Diagnosis keperawatan Hasil yang Dicapai Intervensi
NANDA (NOC) (NIC)

Resiko infeksi Perlindungan Infeksi:


Kontrol Resiko:
Faktor resiko Independen
 mengidentifikasi tindakan  tempatkan pasien di ruangan
 malnutrisi; penyakit kronis
pribadi.lakukan skrining terhadap dan
 pertahanan primer tidah adekuat – untuk mencegah atau
batasi pengunjung, sesuai indikasi.
statis cairan tubuh, trauma jaringan, mengurangi risiko infeksi Larang penempatan tanaman hidup atau
prosedur invasif  mendemonstrasikan teknik bunga potong di riangan. Batasi buah dan
 pertahanan skunder tidak adekuat- sayuran telah dicuci atau dikupas.
sel darah putih imatur dengan atau perubahan gaya hidup  Berikan contoh dan wajibkan protokol
mencuci tanganyang baik untuk semua
granulosit yang rendah dan hitung untuk meningkatkan
personel dan pengunjung.
limfosit imatur/abnormal; lingkungan yang aman dan  Pantau suhu. Perhatikan korelasi antara
imunosupresi, supresi sumsumm peningkatan suhu dan terapi kemoterapi.
mencapai oenyembuhan
tulang; agens farmasi Observasi adanya demam yang berkaitan
Definisi tepat waktu dengan takikardia, hipotensi, dan
Rentan mengalami invasi dan perubahan mental yang tidak kentara.
 Cegah menggigil. Berikan cao\iran dan
multiplikasi organisme patogenik yang
berikan mandi air suam kuku
dapat mengganggu kesehatan menggunakan spons
 Anjurkn mengubah posisi secara sering
dan napas dalam

03/12/2019 Unipdu Jombang 5


Diagnosis keperawatan Hasil yang Dicapai Intervensi
NANDA (NOC) (NIC)

Risiko kekurangan volume cairan Hidrasi Manajemen cairan:


Independen
Faktor resiko Menunjukan volume cairan
 Pantau asupan dan haluaran. Hitung
 Faktor yang mempengaruhi adekuat, yang ditandai dengan kehilangan cairan yang tidak di sadari
kebutuhan cairan –status dan keseimbangan cairan. Catat
hipermetabolik, demam, tanda-tanda vital yg stabil;
penurunan heluaran urine ketika
predisposisi untuk pembentukan denyut nadi teraba;haluaran; asupannya adekuat. Ukur berat dan jenis
batu ginjal dan sindrom lisis tumor beratjenis, dan ph urine dalam ph urine
 Kehilangan cairan yang berlebihan-  Timbang BB setiap hari
batas normal  Pantau tekanan darah dan frekuensi
muntah, hemoragi, diare
jantung
 Penyimpangan yang memengaruhi Kontrol resiko:  Evaluasi turgor kulit, pengisian kapiler,
asupan-mual, anoreksia  Mengidentifikasi faktor dan kondisi umum membran mukosa
Definisi:  Perhatikan adanya mual dan muntah
resiko individual dan
Kerentanan mengalami penurunan  Anjuran asupa cairan secara bebas ketika
volume cairan intravaskular, interstisial, intervensi yang tepat asupan oral di lanjutkan kembali

dan atau intraseluer yang dapat  Memulai perilaku atau Kolaborasi


 Beri larutan IV dan elektrolit, sesuai
mengganggu kesehatan perubahan gaya hidup indikasi
 Beri medikasi, sesuai indikasi,
untuk mencegah
seperti:antiemik; seperti ondan setronatau
perkembangan dehidrasi granisetron, aprepitant, dronabinol
rasburicase
Kewaspadaan perdarahan:
Independen
.

03/12/2019 Unipdu Jombang 6


Diagnosis keperawatan Hasil yang Dicapai Intervensi
NANDA (NOC) (NIC)

Nyeri akut: Level nyeri: Manajemen nyeri:


Yang behubunga dengan:  Menyatkan nyeri mereda atau Independen
 Investigasi keluhan nyeri perhatikan
 Agenfisik-pembesaran organ dan terkendali perubahan intensitas (menggunakan skala
nodus limfe, sumsum tulang  Tampak rlaks dan mampu tidur 0-10[atau skala yang mirip]) dan lokasi
besama dengan sel leukemia nyeri
dan istirahat dengan baik.
 Agens kimiawi-terapi antileukimia  Pantau ttv, dengan memperhatikan
Kontrol nyeri:
 Psikologis-ansietas, ketakutan perubahan tekanan darah, frekuensi
Definisi Menunjukkan perilaku untuk jantung, dan pola napas, perhatikan
mengatasinyeri isyarat nonverbal, seperti topeng nyeri,
Pengalaman senori dan emosonal tidak
meringis, menangis, menarik diri, otot
menyenangkan yg muncul akibat tegang, dan gelisah.
kerusakan jaringan aktual atau potensial  Tentukan tingkat nyeri yang dapat
atau yang digambarakan sebagai diterima klien dan bantu klien mencapai
kerusakan (international association for kontrol nyeri
the study of pain) awitan yang tiba-tiba  Sediakan lingkungan yang tenang dan
kurangi stimulasi yang menimbulkan
atau lambat dari intensitas ringan hingga
stress; suara berisik, pencahayaan , dan
berat dengan akhir yang dapat di suara yang konstan
antisipasi atau diprediksi  Atur pada posisi nyaman, dan sangga
sendi dan ekstremitas menggunakakn
bantal
 Ubah posisi secara berkala dan berikan
atau bantu latihan rentang gerak ringan

03/12/2019 Unipdu Jombang 7

Anda mungkin juga menyukai