Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN

WILMS TUMOR
SAPITRI WULANDARI
17.1385.S
PENGERTIAN

Wilms tumor adalah tumor ganas embrional ginjal yang berasal


dari metanefros. Nama lain tumor ini adalah nefroblastoma
atau embrioma renal. Tumor ini pertama kali dilaporkan oleh
runce pada tahun 1814, tetapi nama tumor "wilms" berasal dari
seorang ahli bedah (max wilms) yang mengungkapkan
gambaran klasik secara lengkap penyakit tersebut pada tahun
1899.
ETIOLOGI

Wilms tumor diduga timbul dari blastema metanefrik


primitif,prekursor ginjal normal. Mereka berbentuk perilobar,
intralobar atau keduanya, dan secara luas dianggap sebagai
prekusor tumor wilms. Walaupun penyebab tumor wilms tidak
diektahui, anak dengan kondisi genetik atau annomali
kongenital tertentu mengalami peningkatan resiko untuk
penyakit tersebut.
PATOFISIOLOGI

• Wilms tumor ini terjadi pada parenchyema renal


• Tumor ini pada sayatan memperlihatkan warna yang putih
atau keabu-abuan homogen, lunak
• Tumor tersebut akan menyebar atau meluas hingga ke
abdomen dan dikatakan sebagai suatu massa abdomen.
• Metastase tumor secara hematogen dan limfogen : paru,
hati, otak dan bone marrow.
TANDA DAN GEJALA

• Ada massa abdominal • Demam


• Haematuri • Pucat
• Hipertensi • Lethargi
• Nyeri abdomen • Anorexia
• Anemia • Metastase ke paru, nafas pendek,
dyspnea, batuk, nyeri dada
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Ivp
• Foto thoraks
• Ultrasonografi
• Ct-scan
• Magnetic resonance imaging (MRI)
PENATALAKSANAAN

1. Farmakologi
• Kemoterapi
• Aktinomisin D
• Vinkristin
• Adriamisin
2. Non farmakologi
• Pembedahan
• Radioterapi
KOMPLIKASI

Pasien yang bertahan dari tumor wilms memiliki resiko untuk


beberapa efek disamping di kemudian hari seperti :
kardiomiopatik, skoliosis, hipertensi dsn pre-hipertnesi,
insufisiensi ginjal dan kandung kemih, gangguan fungsi paru,
infertilitas dan keganasan sekunder. Pasien dengan tumor wilms
bilateral terkadang tetap mengalami kegagalan atau insufisiensi
ginjal. Wanita yang bertahan dari tumor wilms dapat mengalami
penyulit kehamilan dan persalinan.
PATHWAYS

Infolnkontinuitas jarigan
PENGKAJIAN FOKUS
1. Identitas
Menanyakan nama, jenis kelamin ,alamat, nomor telepon
yang bisa dihubungi
2. Riwayat kesehatan
• Riwayat kesehatan sekarang
Klien mengeluh kencing berwarna seperti cucian daging,
bengkak sekitar perut. Tidak nafsu makan, mual , muntah dan
diare. Badan panas hanya sutu hari pertama sakit.
• Riwayat kesehatan dahulu
Apakah klien pernah mengeluh kelainan pada ginjal
sebelumnya, atau gejala-gejala tumor wilms
• Riwayat kesehatan keluarga
Apakah ada riwayat keluarga klien pernah mengidap
kanker atau tumor sebelumnya
• Pola aktivitas :
Pola nutrisi dan metabolik
Pola eliminasi
Pola aktifitas dan latihan
Pola tidur dan istirahat
Persepsi diri
Hubungan peran
FOKUS INTERVENSI

Dx 1 : intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan


Fokus intervensi : pasien mendapat istirahat yang adekuat
• Pertahankan tirah baring bila terjadi edema berat
• Seimbangkan istirahat dan aktivitas bila ambulasi
• Instruksikan pada anak untuk istirahat bila merasa lelah
Dx 2 : perubahan nutrisi kurang dari kebutuhann tubuh
berhuungan dengan peningkatan kebutuhan
metabolisme, kehilangan protein dan penurunan intake
Fokus interfensi : kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi
• Catat intake dan output makanan secara adekuat
• Kaji adanya tanda-tanda perubahan nutrisi : anoreksia, letargi
• Beri makanan dalam porsi kecil tapi sering
• Beri vitamin dan zat besi sesuai intruksi
Dx 3 : kecemasan berhubungan dengan pembedahan dengan
nephrectomy.
Fokus intervensi : menurunkan rasa cemas
• Jelaskan semua prosedur yang akan dilkakukan pada anak
• Ajarkan untuk mengeksprsikan perasaan
• Ajarkan tentang perawatan yang dapat dilakukan keluarga sebelum dan
sesudah operasi
• Latihan tarik nafas dalam dan batuk efektif, penjelasan persiapan
puasa, pemasang NGT,
• Terapi bermain yang sesuai dengan kondisi.
• Informasi komplikasi kemoterapi dan radiasi.

Dx 4 : risiko infeksi berhubungan dengan tindakan pembedahan.


Fokus intervensi : mencegah infeksi
• Kaji tanda-tanda infeksi
• Kaji area pembedahan : luka insisi
• Monitor tanda-tanda vital tiap 4 jam
• Lakukan perawatan luka dengan teknik steril
Dx 5 : nyeri berhubungan dengan insisi pembedahan.
Fokus intervensi : meningkatkan rasa nyaman
• Kaji tingkat nyeri dengan skala nyeri
• Hindari palpasi dearah pembedahan kecuali sangat dibutuhkan
• Ajarkan untuk menghindari kembung setelah operasi : mobiliasi
dini minimal setelah pembedahan
• Berikan analgetik sesuai program
• Berikan posisi yang nyaman
• Anjurkan untuk tarik nafas dalam
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai