Anda di halaman 1dari 19

Konsep dan Askep

Tumor Lambung
Dina Nurpita S
Anatomi Fisiologi Lambung
• Lambung adalah organ berbentuk J, terletak pada bagian
superior kiri rongga abdomen di bawah diafragma. Semua
bagian kecuali bagian kecil terletak pada bagian sisi garis
tengah. Regio-regio lambung terdiri dari :
a. Bagian jantung lambung adalah area di sekitar pertemuan
esofagus dan lambung (pertemuan gastroesofagus).
b. Fundus adalah bagian yang menonjol ke sisi kiri atas mulut
esofagus.
c. Badan lambung adalah bagian yang terdilatasi di bawah
fundus yang membentuk dua pertiga bagian lambung.
d.Bagian pilorus lambung menyempit di ujung bawah lambung
dan membuka ke duodenum.
• Fungsi lambung terdiri dari penyimpanan makanan, digesti
protein, produksi HCl, produksi faktor intrinsik (glikoprotein,
vitamin B12 dan absorpsi) (Sloane, 2004).
Pengertian
• Neoplasma : bentukan sel-sel baru yang bentuk,sifat
dan kinetikanya berbeda dari sel normal asalnya
(autonom dan liar), terjadi karena mutasi atau
transformasi sel normal akibat adanya kerusakan
gen yang mengatur pertumbuhan dan deferensiasi
sel
• Tumor gaster terdiri atas tumor jinak dan tumor
ganas. Tumor jinak dibagi atas tumor jinak epitel
(benigna epithelial tumor) dan tumor jinak non
epitel. Neoplasma jaringan ikat yang banyak
ditemukan adalah tumor otot polos.
Jenis
Pembengkakan

Neoplasma non neoplasma

Maligna benigna kista radang hipertropi

Karsinoma Sarkoma
FAKTOR RISIKO
• Gastritis kronis menjadi atropi dan metaplasia
intestinal sampai displasia premaligna
• Diet tinggi makanan asap, kurang buah-buahan
dan sayuran dapat meningkatkan risiko
terhadap tumor lambung
• Inflamasi lambung
• Ulkus lambung
Patofisiologi
• Kanker dapat terjadi pada semua bagian lambung tetapi lebih
sering ditemukan pada sepertiga distal. Kebanyakan kanker-
kanker lambung adalah adeno karsinoma dan terjadi dalam
bentuk-bentuk polypoid, ulseratif atau infiltratif. Bentuk
ulseratif merupakan bentuk yang paling sering terjadi dan
mungkin menampakkan gejala-gejala semacam ulkus
peptikum, yang karenanya sering kali memperlambat
diagnosis dan mendorong pasien untuk mengobati sendiri.
Tumbuhnya kanker pada pintu masuk atau pintu keluar
lambung dapat menimbulkan tanda-tanda obstruksi esofagus
dan pilorus (nyeri ulu hati dan cepat kenyang). Pada
umumnya bagaimanapun tanda-tanda awal dari kanker
lambung tersebut tidaklah nampak. Kanker lambung dapat
menyebar secara langsung melalui dinding lambung jaringan-
jaringan yang berdekatan, ke pembuluh limfe, ke kelenjar
limfe regional di lambung, ke organ-organ perut lain dan
cenderung menyebar ke arah intraperitoneal. Prognosis
tergantung pada dalamnya invasi dan tingkatan metastasis
Manifestasi klinis
• Gejala klinis yang ditemukan tidak khas, dapat
dalam bentuk keluhan nyeri epigastrium
• Gejala penyakit progresif dapat meliputi tidak
dapat makan, anoreksia, dispepsia, penurunan
berat badan, nyeri abdomen, konstipasi, anemia
dan mual serta muntah.
Penatalaksanaan
• Operatif
 Tidak ada pengobatan yang berhasil menangani tumor lambung
kecuali mengangkat tumornya. Bila tumor telah menyebar ke area
lain yang dapat di eksisi secara bedah, penyembuhan tidak dapat
dipengaruhi. Pada kebanyakan pasien ini paling efektif untuk
mencegah gejala seperti obstruksi dapat diperoleh dengan reaksi
tumor.
 Bila gastrektomi subtotal radikal dilakukan, puntung lambung di
anastomosikan pada yeyenum, seperti pada gastrektomi untuk
ulkus.
 Bila gastrektomi total dilakukan kontinuitas gastrointestinal di
perbaiki dengan anastomosis pada organ vital lain seperti hepar,
pembedahan dilakukan terutama untuk tujuan paliatif dan bukan
radikal. Pembedahan paliatif dilakukan untuk menghilangkan
gejala obstruksi dan disfagia.
Kemoterapi, untuk pasien yang menjalani pembedahan namun
tidak menunjukkan perbaikan, pengobatan dengan kemoterapi
dapat memberikan kontrol lanjut terhadap penyakit dan paliatif.
Komplikasi
• Perforasi
• Hematemesis
• Obstruksi pada bagian
bawah lambung dekat pilorus
• Adhesi
• Metastase pada berbagai organ seperti hati,
pankreas dan kolon.
Pemeriksaan Penunjang
• Ultrasound : identifikasi metastatik dan evaluasi
respon pengobatan.
• Biopsi (aspirasi, eksisi, jarum) : untuk
menggambarkan pengobatan.
• Penanda tumor untuk monitor kanker dan
membantu mendiagnosis kanker.
• Tes kimia skrining misalnya elektrolit, tes ginjal,
tes hepar, tes tulang.
• Cek DL dengan diferensial dan trombosit :
menunjukkan anemia
Klasifikasi Tumor
• Tumor
▫ To : tidak ditemukan tumor
▫ T1 : < 2cm
▫ T2 : 2-5 cm
▫ T3 : >5 cm
▫ T4 : penyebaran ke kulit
Masalah keperawatan

• Nyeri
• Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
• Cemas
• Intoleransi aktivitas
• Perubahan citra tubuh
• Berduka
Tujuan intervensi keperawatan
• Mempertahankan status nutrisi yang adekuat
• Mencapai peredaan nyeri
• Peningkatan toleransi aktivitas dan penurunan tingkat
keletihan
• Menunjukkan peningkatan citra tubuh dan harga diri
• Tidak mengalami komplikasi
Nyeri

• Kaji karakteristik nyeri & ketidaknyamanan


• Tenagkan pasien bahwa anda mengetahui bahwa
nyeri yang dirasakannya nyata & anda akan
membantu pasien dalam mengurangi nyeri tersebut
• Kaji faktor lain yang menunjang nyeri
• Berikan analgesik yang telah diresepkan
• Kaji respon perilaku pasien terhadap nyeri &
pengalaman nyeri
• Ajarkan pasien strategi baru untuk meredakan nyeri
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan

• Sesuaikan diet sebelum & setelah pemberian obat


• Gunakan distraksi, teknik relaksasi & imajinasi
sebelum, selama & setelah kemoterapi
• Berikan anti emetik / sedatif yang diresepkan

Anda mungkin juga menyukai