0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
38 tayangan12 halaman
- Daphnia sp. adalah jenis zooplankton yang hidup di air tawar dan dipengaruhi oleh suhu, oksigen terlarut, dan pH perairan.
- Daphnia sp. dapat hidup pada rentang suhu 18-24°C, pH 6.7-9.2, dan kadar amonia yang dapat ditolerir.
- Daphnia sp. bersifat filter feeder yang memakan bakteri, alga, dan detritus organik berukuran 20-140 mikrometer.
- Daphnia sp. adalah jenis zooplankton yang hidup di air tawar dan dipengaruhi oleh suhu, oksigen terlarut, dan pH perairan.
- Daphnia sp. dapat hidup pada rentang suhu 18-24°C, pH 6.7-9.2, dan kadar amonia yang dapat ditolerir.
- Daphnia sp. bersifat filter feeder yang memakan bakteri, alga, dan detritus organik berukuran 20-140 mikrometer.
- Daphnia sp. adalah jenis zooplankton yang hidup di air tawar dan dipengaruhi oleh suhu, oksigen terlarut, dan pH perairan.
- Daphnia sp. dapat hidup pada rentang suhu 18-24°C, pH 6.7-9.2, dan kadar amonia yang dapat ditolerir.
- Daphnia sp. bersifat filter feeder yang memakan bakteri, alga, dan detritus organik berukuran 20-140 mikrometer.
2. NURMALA 071 2017 0008 3. ASTRIYANI ASIZ 071 2017 0001 4. MUH. FIKRI BAHTIAR 071 2017 0011 5. SITTI NASRAH 07120170013 Daphnia sp. adalah jenis zooplankton yang hidup di air tawar, mendiami kolam-kolam atau danau-danau. Daphnia sp. dapat hidup di daerah tropis dan subtropis. Kehidupan Daphnia sp. dipengaruhi oleh beberapa faktor ekologi perairan antara lain: suhu, oksigen terlarut dan pH (Mokoginta, 2003). Kisaran suhu yang dapat ditolerir bervariasi sesuai adaptasinya pada lingkungan tertentu (Mokoginta, 2003). Daphnia sp. dapat hidup dalam air yang kandungan oksigen terlarutnya sangat bervariasi yaitu dari hampir nol sampai lewat jenuh. Ketahanan Daphnia sp. pada perairan yang miskin oksigen mungkin disebabkan oleh kemampuannya dalam mensintesis haemoglobin (Mokoginta, 2003). Daphnia sp. hidup pada kisaran pH cukup besar, tetapi nilai pH yang optimal untuk kehidupannya sukar ditentukan. Lingkungan perairan yang netral dan relatif basah yaitu pada pH 7,1 – 8,0 baik untuk pertumbuhannya. Pada kandungan amoniak antara 0,35 – 0,61 ppm, Daphnia sp. masih dapat hidup dan berkembangbiak dengan baik (Mokoginta, 2003). Klasifikasi Daphnia sp. menurut Pennak (1953) dan Ivleva (1973) dalam Casmuji (2002) adalah sebagai berikut: Kelas : Crustacea Subkelas : Branchiopoda Divisio : Oligobranchiopoda Ordo : Cladocera Famili : Daphnidae Genus : Daphnia Spesies : Daphnia sp. Secara morfologi segmen pada tubuh Daphnia sp. hampir tidak terlihat. Pada bagian tubuh menyatu dengan kepala. Bentuk tubuh membungkuk kearah bagian bawah, hal ini terlihat dengan jelas melalui lekukannya. Beberapa spesies Daphnia sebagian besar anggota tubuh tertutup oleh carapace, dengan kaki semu yang berjumlah enam pasang dan berada pada rongga perut. Bagian tubuh yang paling terlihat adalah mata, antena dan sepasang setae (Pennak, 1989). Pada dinding tubuh Daphnia sp. bagian punggung membentuk suatu lipatan yang menutupi anggota tubuh lain sehingga terlihat seperti cangkang. Bagian ini membentuk kantung sebagai tempat menampung telur. Pada bagian cangkang tersebut terbentuk karena banyak menyerap air, kulit yang lunak kemudian menjadi keras. Kerasnya cangkang terbentuk ketika minera-mineral pembentuk cangkang tersedia di perairan (Siregar, 1996). Pada keadaan baik Daphnia sp. berkembang secara parthenogenesis, dimana individu baru berasal dari telur-telur yang tidak dibuahi. Cara ini hanya menghasilkan individu betian saja dan jumlah telur yang dihasilkan rata- rata 10-20 butir (Edmonson dalam Casmuji, 2002). Pada saat kondisi kurang baik, seperti adanya perubahan temperatur, kurangnya makanan dan akumulasi limbah, produksi telur secara parthenogenesis menjadi berkurang bahkan beberapa menetas dan telur berkembang menjadi individu jantan (Hickman, 1967 dalam Casmuji, 2002). Dengan munculnya Daphnia jantan, maka populasi mulai bereproduksi secara seksual. Beberapa Daphnia memakan jenis crustacean dan rotifer (Branchionus), namun sebagian besar Daphnia adalah filter feeder dengan memakan alga berukuran kecil dan berbagai macam detritus organik termasuk bakteri. Partikel makanan yang tersaring kemudian dibentuk menjadi bolus yang akan turun melalui rongga pencernaan sampai penuh dan melalui anus ditempatkan di bagian ujung rongga pencernaan. Sepasang kaki pertama dan kedua digunakan untuk membentuk arus kecil saat mengeluarkan partikel makanan yang tidak mampu terserap (Waterman,1960). • Daphnia hidup pada selang suhu 18-24°C Selang suhu ini merupakan selang suhu optimal bagi pertumbuhan dan perkembangan Daphnia. Diluar selang tersebut, Daphnia akan cenderung dorman. Daphnia membutuhkan pH sedikit alkalin yaitu antara 6.7 sampai 9.2. Seperti halnya mahluk akuatik lainnya pH tinggi dan kandungan amonia tinggi dapat bersifat mematikan bagi Daphnia, oleh karena itu tingkat amonia perlu dijaga dengan baik dalam suatu sistem budidaya mereka. Daphnia sp. termasuk hewan filter feeder, memakan berbagai macam macam bakteri, ragi, alga bersel tunggal, detritus, dan bahan organic terlarut (Rodina dalam Casmuji, 2002). Daphnia sp. muda berukuran panjang kurang dari satu millimeter menyaring partikel kecil ukuran 20- 30 mikrometer, sedangkan yang dewasa dengan ukuran 2-3 mm dapat menagkap partikel sebesar 60-140 mikrometer (Fasil’eva dalam casmuji, 2002). Keunggulan Daphnia sp. Sebagai pakan alami untuk benih dan ikan hias air tawar potensial adalah : 1. Mudah di cerna oleh benih ikan sebab mengandung enzim pencernaan yang berfungsi untuk menghancurkan diri-sendiri. 2. Pemberian Daphnia sp. yang hidup tidak menyabakan penurunan kualitas air. 3. Kandungan asam amino esensial pada Daphnia sp. hampir mirip dengan artemia sehingga nilai nutrisinya tinggi. Kultur Daphnia di bak tembok Kultur Daphnia di kolam tanah Siapkan sebuah bak tembok berukuran Daphnia bisa juga dikultur di kolam tanah. panjang 4 m, lebar 3 m dan tinggi 0,5 m Bahkan hasilnya bisa melebihi Dapnia yang Keringkan selama 3 hari; dikultur di bak. Caranya, Isi air setinggi 30 – 35 cm; Siapkan kolam tanah ukuran 100 m2; Masukan 2 ember kecil kotoran ayam atau Keringkan selama 4 – 5 hari; puyuh yang sudah kering; Isi air setinggi 40 – 60m dan hentikan bila Tebarkan 0,5 liter induk Daphnia; sudah penuh; Biarkan berkembang sendiri; Tebarkan 2 karung kotoran ayam atau puyuh yang sudah kering; Panen pada hari ke 7 – 12 dari penebaran; Tebarkan induk 2 liter induk Daphnia; Panen dilakukan dengan sekup net halus. Biarkan berkembang sendiri; Hasilnya ditampung dalam ember atau baskom. Panen pada hari ke 7 – 12 dari penebaran induk. Setiap bak dengan ukuran di atas dapat menghasilkan Daphnia sebanyak 1 kg dan Seperti di bak, panen dilakukan dengan puncaknya bisa menghasilkan 2 kg sehari. sekup net halus. Namun sekup net itu telah Agar bisa berkembang lagi, maka dilakukan diberi tangkai dari bambu atau kayu. pemupukan ulang selama 1 minggu sekali dan Hasilnya ditampung dalam ember atau panen bisa dilakukan pada hari ke 5 atau baskom. Sebuah kolam seukuran di atas tergantung populasinya. dapat menghasilkan Daphnia sebanyak 4 kg bahkan bisa 5 kg sehari. TERIMA KASIH