Anda di halaman 1dari 19

ANGIOGRAFI RENAL

ANATOMI GINJAL MANUSIA


POSISI GINJAL
Secara umum, anatomi ginjal manusia dibagi menjadi tiga
bagian dari yang paling luar ke paling dalam, yaitu korteks
ginjal, medula ginjal, dan pelvis ginjal
1. Korteks (Cortex)
Korteks ginjal adalah bagian ginjal paling luar. Tepi luar korteks
ginjal dikelilingi oleh kapsul ginjal dan jaringan lemak, untuk
melindungi bagian dalam ginjal

2. Medula (medulla)

Medula ginjal adalah jaringan ginjal yang halus dan dalam.


Medula berisi lengkung Henle serta piramida ginjal, yaitu
struktur kecil yang terdapat nefron dan tubulus.
Tubulus ini mengangkut cairan ke ginjal yang kemudian
bergerak menjauh dari nefron menuju bagian yang
mengumpulkan dan mengangkut urine keluar dari ginjal.
3. PELVIS GINJAL (RENAL PELVIS)
Pelvis ginjal adalah ruang berbentuk corong di bagian paling
dalam dari ginjal. Ini berfungsi sebagai jalur untuk cairan dalam
perjalanan ke kandung kemih. Bagian pertama dari pelvis ginjal
mengandung calyces. Ini adalah ruang berbentuk cangkir kecil
yang mengumpulkan cairan sebelum bergerak ke kandung
kemih.
Hilum adalah lubang kecil yang terletak di bagian dalam ginjal,
di mana ia melengkung ke dalam untuk menciptakan bentuk
seperti kacang yang berbeda. Pelvis ginjal melewatinya, serta:

• Arteri ginjal, membawa darah yang kaya akan oksigen dari


jantung ke ginjal untuk proses filtrasi.
• Vena ginjal, membawa darah yang disaring dari ginjal kembali ke
jantung
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
Prosedur ini memungkinkan visualisasi arteri renalis. Arteri
femoralis atau aksilaris ditusuk dengan jarum khusus dan
kemudian sebuah kateter disisipkan melalui arteri femoralis serta
iliaka ke dalam aorta atau arteri renalis. Media kontras
disuntikkan untuk menghasilkan opasitas suplai arteri renalis.
Angiografi memungkinkan evaluasi dinammika aliran darah,
memperlihatkan vaskulatur yang abnormal dan membantu
membedakan kista renal dengan tumor renal.
Angiografi Renal bisa dilakukan untuk mendeteksi kelainan pada
pembuluh darah ginjal, misalnya :

• aneurisma
• penyempitan pembuluh darah (stenosis atau vasospasme)
• malformasi arteriovena (kelainan sambungan antara arteri
dan vena)
• trombosis (bekuan darah di dalam pembuluh darah) atau
sumbatan
• hipertensi renovaskular (tekanan darah tinggi akibat
penyempitan arteri ginjal)
Angiografi Renal juga bisa dilakukan untuk :

• mendeteksi kondisi lain seperti tumor, perdarahan,


komplikasi cangkok ginjal, dan invasi tumor ke pembuluh
darah
• melihat konfigurasi pembuluh darah ginjal sebelum
pembedahan
• menunjukkan adanya penyakit ginjal atau gagal ginjal
• memeriksa donor dan penerima cangkok ginjal, yaitu
untuk menentukan jumlah pembuluh darah arteri dan
vena pada setiap ginjal
Hal-hal yang perlu diketahui sebelum pemeriksaan angiografi
Renal :
- Meskipun kecil, pemeriksaan angiografi Renal juga memiliki
risiko untuk terjadinya komplikasi, seperti :

• Reaksi alergi terhadap zat kontras


• Perdarahan akibat tusukan pada pembuluh darah
• Cedera pada saraf
• Terbentuknya trombus (bekuan darah) di dalam
pembuluh darah
• Hematoma (daerah yang membengkak akibat adanya
akumulasi darah)
• Infeksi
• Gagal ginjal
• Kerusakan dinding pembuluh darah arteri yang bisa
menyebabkan terbentuknya bekuan darah
– Beberapa hal yang bisa mengganggu akurasi hasil pemeriksaan
angiografi Renal :

• Sisa zat kontras dari pemeriksaan sebelumnya, misalnya


barium
• Adanya gas atau tinja pada usus

Persiapan angiografi Renal :

• Informasikan ke dokter atau tenaga medis jika :


• Terdapat riwayat paparan radiasi sebelumnya, misalnya
pernah rontgen atau CT scan. Hal ini berhubungan dengan
akumulasi paparan radiasi yang didapat selama waktu
tertentu.
• Sedang hamil atau kemungkinan hamil, karena berisiko
untuk terjadi cacat bawaan.
• Alergi atau sensitif terhadap obat-obat tertentu, zat
kontras, yodium, atau lateks.
• Memiliki gagal ginjal atau masalah ginjal lainnya, karena
lebih rentan untuk mengalami kerusakan ginjal setelah
mendapatkan paparan zat kontras, terutama jika
menggunakan metformin (obat diabetes)
• Terdapat riwayat gangguan perdarahan
• Mengkonsumsi obat pengencer darah (misalnya aspirin)
atau obat lain yang mengganggu pembekuan darah. Obat-
obat tersebut sebaiknya dihentikan sebelum pemeriksaan.
• Mengkonsumsi obat tertentu atau supplemen herbal
• Dokter akan menjelaskan prosedur pemeriksaan. Utarakan
pertanyaan, jika ada, mengenai prosedur yang akan
dilakukan.
• Anda akan diminta untuk menandatangani surat persetujuan
dilakukannya tindakan. Bacalah dengan seksama dan tanyakan
jika ada sesuatu yang belum jelas.
• Puasa setidaknya 8 jam sebelum pemeriksaan
• Bisa diberikan obat penenang untuk pemeriksaan. Oleh karena
itu, sebaiknya ada orang lain yang bisa mengantar pulang
setelahnya.
• Bisa diberikan obat antikolinergik untuk mengurangi produksi
air ludah, asam lambung, dan aktivitas saluran cerna.
• Pemeriksaan angiografi ginjal bisa membutuhkan waktu
pemulihan hingga 12-24 jam, sehingga perlu dipersiapkan
untuk rawat inap.
• Perlu dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui masa
pembekuan darah.
Hal-hal yang umumnya terjadi saat pemeriksaan
angiografi ginjal :
• Dokter akan menjelaskan prosedur pemeriksaan. Utarakan
pertanyaan, jika ada, mengenai prosedur yang akan dilakukan.
• Pakaian, perhiasan, atau benda lain yang bisa mengganggu
pemeriksaan harus dilepas.
• Akan diberikan pakaian khusus untuk digunakan selama
pemeriksaan.
• Anda akan diminta untuk buang air kecil sebelum pemeriksaan
dimulai
• Anda akan diposisikan di meja pemeriksaan
• Akan dipasang jalus intravena di tangan
• Perlu dilakukan pemeriksaan darah untuk melihat fungsi ginjal
• Anda akan dihubungkan ke monitor EKG untuk melihat aktivitas
listrik jantung selama pemeriksaan. Selain itu, tekanan darah,
detak jantung, dan laju pernafasan juga akan dipantau.
• Sirkulasi di bawah daerah yang akan dipakai untuk memasang
kateter akan ditandai dan diperiksa setelah pemeriksaan selesai
• Kulit di daerah selangkangan dibersihkan dan disuntikkan obat
anestesi lokal. Kemudian sebuah jarum khusus dipasang ke
dalam pembuluh darah arteri di selangkangan. Adakalanya, bisa
digunakan pembuluh darah arteri di daerah siku.
• Setelah jarum terpasang, sebuah kateter dimasukkan hingga
mencapai aorta dekat arteri ginjal. Fluoroskopi digunakan untuk
memastikan lokasi kateter.
• Zat kontras kemudian dimasukkan melalui kateter dan mungkin
akan muncul rasa asin atau rasa besi di mulut, panas, sedikit
sakit kepala, mual, atau muntah.
• Katakan pada petugas medis yang ada jika Anda merasa sesak
nafas, berkeringat, terasa baal, atau berdebar-debar.
• Setelah zat kontras diberikan, dilakukan foto sinar-X serial. Foto
serial pertama menunjukkan arteri ginjal dan foto serial kedua
menunjukkan aliran darah kapiler dan vena.
• Mungkin bisa dilakukan pemberian zat kontras tambahan,
tergantung dari jenis pemeriksaan yang dilakukan.
• Setelah pemeriksaan selesai, kateter bisa dilepas dan diberikan
tekanan pada daerah bekas tusukan untuk mencegah terjadinya
perdarahan.
• Setelah luka bekas tusukan berhenti berdarah, luka kemudian
ditutup dan agak ditekan untuk mencegah perdarahan lebih
lanjut atau memar yang luas di bawah kulit.
ANGIOGRAFI ENAL
Hal-hal yang perlu diketahui setelah pemeriksaan angiografi
Renal :

• Setelah pemeriksaan selesai, Anda perlu berbaring datar


selama beberapa jam dan dipantau di ruang pemulihan,
antara lain berupa pemeriksaan tekanan darah, nadi,
pernafasan, perdarahan, dan sirkulasi pada tungkai.
• Tungkai atau lengan yang digunakan untuk pemasangan
kateter harus dijaga agar tetap lurus selama 12 jam.
• Bisa diberikan obat untuk mengatasi rasa nyeri atau tidak
nyaman akibat luka bekas suntikan atau akibat berbaring
datar dan diam untuk waktu lama.
• Dianjurkan untuk banyak minum untuk membantu
mengeluarkan zat kontras dari dalam tubuh.
• Anda bisa melanjutkan aktivitas dan makan seperti biasa
setelah pemeriksaan selesai dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai