Anda di halaman 1dari 15

Kelompok 3:

Intan fajria
Rosmita
M. Khaidir (Tidak Hadir)
Novi Anggraini (Tidak Hadir)
Rina Fitri (Tidak Hadir)
Pasien bpk usman dengan hipertensi dan stroke
iskemik, kelumpuhan tubuh sebelah kanan hemifarese
dekstra area jari tangan dan kaki tampak kontraktur.
Bicara pelo TD: 150/102 mmHg, Nadi 90x/menit, RR
20x/menit, suhu 37,7 celcius. Bapak usman sudah
ditinggalkan istrinya, semenjak menderita stroke usia
54 th.
Semua aktivitas bapak usman dibantu eliminasi di
pempers. Yang merawat adalah adik perempuannya.
Anakanya santi sudah menikah dan tinggal di kota
yang berbeda tidak pernah menjenguk, adiknya bpk
usman mengeluh dan merasa lelah merawat bpk
usman. Selain itu dukungan finansial juga tidak
terpenuhi dengan baik
Diagnosa Keperawatan yang
mungkin Muncul
 Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral.
 Gangguan Komunikasi Verbal.
 Hambatan Mobilitas Fisik.
 Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang
sakit.
 Ketidakmampuan keluarga menggunakan sumber daya
keluarga.
 Risiko jatuh.
 Risiko pendarahan.
 Risiko dekubitus.
Analisa data
• Diagnosa Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral
Data pendukung :
Stroke iskemik.

 Diagnosa Gangguan Komunikasi Verbal


Data Pendukung :
Pasien Bicara pelo.

 Diagnosa Hambatan Mobilitas Fisik


Data Pendukung :
Kelumpuhan tubuh sebelah kanan hemifarese dekstra area jari
tangan dan kaki tampak kontraktur.
Semua aktivitas bapak usman dibantu.
Intervensi
DX 1 : Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral
INTERVENSI :
 Monitoring TTV .
 Momonitoring GCS (glasgow coma scale/ skala
kesaadaran).
 Monitor status neurologis secara teratur.
 Anjurkan pasien untuk meminimalkan aktivitas yang
dapat menyebabkan kepala sakit misal ; mengejan
saat buang air besar, batuk panjang.
Sambungan
• Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi .
• Bantu pasien dalam ambulasi sesuai kebutuhan .
• Ajari teknik relaksasi .
• Beri tindakan nonfarmakologis untuk menghilangkan
rasa sakit misal; kompres .
Sambungan
DX 2 Gangguan Komunikasi Verbal
INTERVENSI :
 mengkaji dan melatih kemampuan pasien untuk
berbicara .
 menjelaskan kepada keluarga mengapa pasien tidak bisa
berbicara dan memahami pembicaraan.
 memberikan penguatan positif atas usaha pasien untuk
berkomunikasi.
 Ajarkan teknik komunikasi non verbal.
 Dengarkan dengan penuh perhatian setiap klien
berbicara .
 Memonitoring kebutuhan klien.
Sambungan
DX 3Hambatan Mobilitas Fisik
INTERVENSI :
 Observasi keadaan umum.
 Melakukan pengkajian mobilitas (ROM).
 Kaji kekuatan otot.
 Latih rentang gerak sendi.
 Atur tirah baring pasien setiap 2 jam sekali.
 Berikan penguatan positif selama aktifitas.
 kolaborasi pemberian terapi latihan fisik dengan fisioterapi.
 Bantu pasien dalam melakukan aktivitas.
 Anjurkan keluarga untuk selalu berada dekat klien.
 Anjurkan keluarga untuk membantu pasien dalam memenu
hi kebutuhannya.
Pertanyaan
1. Kelompok 2 (Maulia Fitri)
Bagaimana cara mengajarkan komunikasi non verbal
pada pasien stroke iskemik?

2. Kelompok 4 (Rauzatul Jannah)


Bagaimana cara perawat memberikan penguatan
positif pada pasien stroke iskemik?

3. Kelompok 3 (Rizka Saputri)


Praktekkan contoh rentang gerak sendi (ROM)?
Roleplay.....
Pemeran:
1. Intan Fajria: perawat 1
2. Rosmita : perawat 2
3. M. Khaidir: pasien (bpk usman)
4. Rina Fitri : adik pasien
5. Novi Anggraini: pembaca naskah
“Di sebuah rumah sakit terdapat seorang pasien bernama
bapak usman yang sedang menjalani perawatan stroke
iskemik dan hipertensi. Pasien di jaga oleh adiknya karena
semenjak menderita penyakit stroke pak usman ditinggal
oleh istrinya, semua aktivitas pak usman di bantu sehingga
adinya merasa lelah merawat pak usman”.
perawat memasuki ruangan pasien.

Perawat 1 : Assalamu’alaikum.
Adik pasien : Wa’alaikum salam.
Perawat 1 :Perkenalkan saya perawat 1 (intan) dan yang di
sebelah saya ini perawat 2 (rosmita), kami yang
bertugas pada siang ini, bagaimana dengan
keadaan bapak pada hari ini?
“pasien berbicara agak susah”
Adik pasien: begini sus, pak usman sedikit susah
berbicara.
Perawat 1 : ada keluhan yang lain yang dirasakan
bapak?
Adik pasien: sisi tubuh sebelah kanan juga tidak bisa di
gerakkan.
Perawat 1 : itu disebabkan karena bapak terkena
stroke, mungkin nanti ibu boleh gerakkan otot-
otot bapak yang tidak bisa di gerakkan supaya
tidak kaku.
Adik pasien: baik sus.
Perawat 1 : baiklah kalau begitu kami akan memeriksa
tanda-tanda vital bapak, dimana yang akan
diperiksa yaitu tekanan darah, nadi, suhu, dan
pernapasan, bagaiman bapak bersedia?
Pasien : iya (sambil mengangguk).
“kemudian perawat 2 yang akan memeriksan TTV bapak usman”.

Perawat 2: saya periksa sekarang ya pak.


Pasien : (menganggukkan kepala).

“setelah dilakukan pemeriksaan, perawat pun memberitahukan


hasilnya”.

Perawat 2: untuk hasil pemeriksaannya, tekanan darah:


150/102 mmHg, nadi: 90x/menit, pernapasan:
20x/menit, suhu: 37,7 celcius.
Adik pasien : bagaimana keadaan pak usman sus?
Perawat 2 : untuk tekanan darah bapak tinggi. Saran saya bapak
jangan terlalu banyak pikiran sehingga menimbulkan
stress. Bapak juga harus banyak beristirahat dan juga
minum obat secara rutin. Ibu juga harus selalu beri
dukungan ke bapak supaya bapak ada semangat,
insyaAllah nanti bapak akan sembuh.
“pasien Cuma menganggukkan kepala, tanda mengerti
apa yang perawat katakan”.
Adik Pasien : baik suster.

“ selanjutnya perawat 1 dan 2 pamit ke keluarga pasien”.

Perawat 1 : kalau begitu kami pamit dulu pak, buk ,


nanti kalau ada apa-apa ibu bisa panggillkan
kami di ruangan atau nanti ada perawat ganti.
Adik pasien: iya sus baik.
Perawat 1 & 2: Assalamu’alaikum.
Adik pasien : wa’alaikum salam.

“perawat 1 & 2 keluar dari ruang rawat pasien”.

Anda mungkin juga menyukai