Pengantar Managemen
A
T
A
S
Nama : >Roy Candra Surbakti.
>BASTIAN TITO J.N
KEPEMIMPINAN DAN KEMAMPUAN
ANTARPRIBADI
Definisi Kepemimpinan
Menurut Stoner J.A., R.E. Freeman dan D.R. Gilbert Jr (1995)
Leadership ( Kepemimpinan) adalah proses mengarahkan dan memengaruhi anggota kelompok untuk
menjalankan tugas.
Menurut Griffin (2004) Pemimpin adalah invidu yang mampu memengaruhi perilaku orang lain tanpa
harus mengandalkan kekerasan.
` Kekuasaan
Menurut Griffin (2004) Kekuasaan (Power) adalah kemampuan memengaruhi orang
lain .
Menurut Schermehorn J.R. (1996) Kekuasaan adalah Kemampuan untuk mendapatkan orang
lain untuk tersedia melakukan sesuatu yang diinginkan.
Menurut Griffin (2004) Tedapat 5 jenis kekuasaan , yaitu:
1. Legitimate power ( Kekuasaan yang terlegitimasi atau sah )
Adalah kekuasaan yang diperoleh sebagai konsekuensi hierarki dalam organisasi .
2. Reward Power ( Kekuasaan balas jasa )
Adalah kekuasaan untuk memberikan atau menunda balas jasa. Balas jasa yang dimaksud dapat
berupa gaji, bonus,rekomendasi promosi,pujian,pengakuan,dan penugasan yang menarik.
3. Coercive power ( Kekuasaan Paksaan )
Adalah Kekuasaan untuk memaksakan kepatuhan dengan memakai ancaman psikologis,emosional
atau fisik.
4. Referent Power ( Kekuasaan Referent )
Adalah kekuasaan yang diperoleh dari karisma,keteladanan,sikap dan kepribadian dari pemimpin.
5. Expert power ( Kekuasaan Ahli )
Adalah kekuasaan karena infosmasi maupun keahlian. Semakin sedikit orang yang memiliki
informasi berharga,semakin besar expert power yang dimilikinya.
Studi sifat Kepemimpinan
Beberapa ahli psikologi dan peniliti berpaya mengidentifikasi karakteristik personal dari pemimpin. Pendekatan
ini beramsumsi bahwa pemimpin memiliki sifat kepribadian yang merupakan pembawaan sejak lahir.
1. Leaders dan Non-Leaders
Peniliti berkesimpulan bahwa pemimpin merupakan sosok yang cerdas,ekstrover, dan percaya diri. Abraham
Lincoln dikenal sebagai sosok yang mody dan introver.
2. Effective dan Non-Effective Leaders
Studi ini dilakukan untuk membedakan antara pemimpin yang efektif dan tidak efektif menemukan bahwa
intelegensial,insiatif,self assurance, dan kemampuan mensupervisi memiliki keterkaitan dengan kinegja
manager. Semakin tinggi intelegensi,insiatif,self assurance, dan kemampuan mensupervisi seorang manager,
semakin mampu manager tersebut semakin menjadi pemimpin yang efektif.
Studi perilaku Kepemimpinan
1. Studi Michigan
Pada tahun 1940-an Rensis Likert memimpin penelitian mengenai kepemimpinan dengan payung Lembaga nya
adalah University of Michigan . Likert melakukan wawancara dengan para pimpinan (leadears) dan pengikut
(follower). Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa terdapat 2 bentuk dari perilaku pemimpin yaitu :
a. Job-centered leader behavior ( perilaku yang berpusat pada pekerjaan ). Perilaku pemimpin jenis ini memberikan
perhatian lebih pada pekerjaan karyawan,prosedur pekerjaan,dan sangat tertarik terhadap kinerja.
b. Employee-centered leader behavior ( perilaku yang berpusat pada karyawan ) perilaku pemimpin ini memberikan
perhatian lebih pada membangun tim yang kompak dan memastikan kekuasaa karyawan,dimana kepedulian
utamanya adalah kesejahteraan karyawan.
2. Studi Ohio State
Studi ohio state menggunakan metode survei dengan alat bantu kuesioner. Hasil riset ini menyatakan bahwa terdapat
2 perilaku atau gaya kepemimpinan dasar yaitu:
a. Initiating- structure behavior ( berorientasi pada stuktur ). Tipe pemimpin ini akan mencoba mendefinisikan secara
jelas peran pemimpin dan karyawan sehingga masing-masing memahami,serta membentuk mekanisme
komunikasi formal.
b. Consideration behavior ( perilaku perhatian atau berorientasi pada karyawan ). Tipe pemimpin ini lebih
memperlihatkan kepedulian terhadap kayawan serta berupaya menciptakan suasana kerja yang ramah dan
kondusif .
Studi kepemimpinan pendekatan situasional.
Teori kepemimpinan situasional fokus pada beberapa faktor antara lain:
1. Task requirement ( Tuntutan Tugas )
2. Peers expectation and behavior ( Harapan dan perilaku rekan kerja)
3. Karakteristik,harapan dan perilaku karyawan
4. Budaya dan kebijakn organisasi
Teori Neocharismatic
Teori ini menerangkan mengenai symbol, daya Tarik emosional dan komitmen pengikut ( Follower )
yang luar biasa ( extra-ordinary)
A. Kepemimpinan Karismatik
Para pengikut mengaitkan kemampuan kepemimpinan yang heroic atau extra-ordinary setelah
mereka melihat perilaku. Beberapa studi menjelaskan karakteristik kepemimpinan karismatik sebagai
berikut:
1. Vision and Articulation 5. Unconventional behavior
2. Personal Risk
3.Environmental sensitivity
4. Sensitivity to Follower Needs
B. Kepempinan transformasi
Menurut Stoner J.A ., R.E. Freeman and D.R. Gilbert Jr.(1995) terbagi 2 yaitu :
1. Pemimpin transaksional ( contingent ) yaitu melakukan kontrak pertukaran penghargaan dan
upaya,menjajnjikan penghargaan atas kinerja yang baik.
Management by exception ( aktif ): melihat dan mencari deviasi berdasarkan aturan dan standar,serta
melakukan tindakan korektif.
Management by exception ( pasif ) : mengintervensi bila tidak sesuai standar.
Laissez- faire : melepaskan tanggung jawab,mengindar perbuatan keputusan.
2. Pemimpin transformasional ( charisma) : memberikan visi dan misi,meraih respek dan
kepercayaan.
Inspiration : mengomunikasikan harapan yang tinggi,mengekspresikan pentingnya tujuan dengan
cara sederhana.
Intelectual stimulation : mendorong intelegensia,rasionalitas,dan berhati-hati dalam menyelesaikan
masalah.
Individualized consideration : memberikan perhatikan personal,melatih, dan memberikan saran.
C. Kepemimpinan visioner
Adalah kepemimpinan yang dijalankan oleh seseorang yang mempunyai kemampuan untuk
mengreasikan dan mengartikulasi visi organisasi di masa depan yang realitis,kredibel, dan menarik.
Negoisasi
Adalah proses pembuatan keputusan Bersama pada saat beberapa pihak memiliki harapan dan
keinginan berbeda menurut Roger Fisher dan Wiliam Ury and Schermerhorn J.R. (1996). Terdapat 4
aturan dalam prinsip negoisasi yaitu :
a. Memisahkan orang dari masalah d. Meminta hasil berdasarkan standar sasaran.
b. Fokus pada kepentingan, Bukan posisi
c. Kembangkan alternatif,sebelum memutuskan sesuatu
Stres
Stres dalam bekerja dipengaruhi oleh beberapa factor penyebab antara lain:
1. Tipe pekerjaan tidak sesuai dengan harapan karyawan
2. Pekerjaan yang membosankan,tidak variative
3. Pekerjaan yang terlalu memberatkan
4. Kolega atau rekan kerja
5. Pimpinan yang sulit
Stress tidak selamanya bersifat negative. Apabila stress yang terjadi justru menyebabkan timbulnya
semangat untuk bangkit,berupaya lebih keras,memacu kreativitas dan memunculkan berbagai
ide,stress yang demikian merupakan yang positif (Constructive Stress). Sedangkan stres yang justru
menyebabkan disfungsional dalam bekerja disebut stress negative ( Destructive Stress).
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH