CUSHING
DEFINISI
Insufisiensi aksis HPA (hipotalamus-pituitari-
adrenal) dan gangguan pada ritme sekresi
sirkadian kortisol
Sindrom Cushing (sesuai etiologi glukokortikoid)
eksogen
kelebihan kortisol karena memakai steroid dari luar tubuh
endogen
kelebihan kortisol BUKAN karena steroid dari luar tubuh
Sindrom Cushing (sesuai etiologi ACTH)
ACTH-dependen
ACTH disekresi o/ adenoma hipofisis
penyebabnya berasal dari kelebihan ACTH (diproduksi o/
adenoma hipofisis) merangsang produksi kortisol
berlebihan di adrenal = Penyakit Cushing
ACTH berasal dari tumor non-hipofisis (ektopik)
ACTH-independen
kortisol diproduksi otonom o/ kel. adrenal (adenoma,
karsinoma, hiperplasia adrenal masif)
Sindrom McCune-Albright
Pseudo-Cushing’s Syndrome
• ACTH dependen / independen
Penyebab
• eksogen / endogen
Penyakit
dasarnya
• Operasi
• Radioterapi
Pilihan
terapi • Medikamentosa
TSS =
transsphenoidal
selective
adenomectomy
OPERASI
PENYAKIT CUSHING
Pilihan pertama = operasi transfenoidal
(adenomektomi)
angka kesembuhan 80-90% pada mikroadenoma,
50% pada makroadenoma
hipofisis berada di dasar otak mengakses daerah
mll hidung (sinus sfenoid) dgn endoskopi
hemihypophysectomy (pengambilan ½ dari kel.
hipofisis) atau hypophysectomy subtotal
(pengambilan ¾ dari kel. hipofisis)
Dulu sebelum operasi transfenoid (dan sekarang,
bila operasi tsb gagal).. dilakukan adrenalektomi
bilateral
setelah adrenalektomi terapi sulih hormon =
hidrokortison, fludrokortison
why? pengangkatan mikroadenoma supresi sel
kortikotrofik plasma kortisol pasca operasi mjd
berkurang <30 nmol perlu terapi glukokortikoid
pengganti
dosis perlahan diturunkan (tapering off) mencapai dosis
maintenance (dalam 3-7 hari) LIHAT DI SLIDE
ADRENOKORTIKOSTEROID BELAKANG
hari ke-5, kadar kortisol jam 9 pagi harus diperiksa (terapi
hidrokortison dihentikan sementara selama 24 jam)
komplikasi = sindrom Nelson (hiperpigmentasi
postadrenalektomi) + tumbuhnya tumor hipofisis
hilangnya feedback negatif setelah adrenalektomi
SINDROM CUSHING ACTH-DEPENDEN
EKTOPIK
Harus tahu penyebabnya dulu, dimana tempat ACTH
diproduksi dgn lebay
Bila tumor belum metastasis (karsinoid bronkial, timoma)
prognosis baik
Bila sudah metastasis (karsinoma small-cell) prognosis
buruk
Bila tidak ditemukan fokus tempat tumornya
adrenalektomi bilateral monitoring penderita pasca
operasi, karena tumor primer bisa muncul bertahun2
kemudian
Hipokalemia berat, ditangani dgn:
terapi pengganti K+ dgn dosis besar
Spironolakton u/ m’hambat efek mineralokortikoid
Anti-steroidogenesis (ketokonazol, metyrapone)
efek samping = hipoadrenalisme
dosis ketokonazol = 400-800 mg/hari dgn dosis terpisah
SINDROM CUSHING ACTH-INDEPENDEN
(ADRENAL CUSHING)
Pilihan pertama = operasi
adrenalektomi unilateral
prognosis baik angka kesembuhan 100%
teknik minimal invasif (adrenalektomi per laparoskopi )
minum deksametason)
bila kadar kortisol plasma pagi >180 nmol/L hentikan
deksametason
kartu pengguna steroid
edukasi u/ peningkatan dosis steroid bila ada stress atau
sakit lainnya
adrenalektomi bilateral pasca operasi: substitusi
hormonal glukokortikoid & mineralkortikoid
karsinoma
prognosis buruk meninggal 2th setelah diagnosis
walaupun sudah metastasis pengangkatan tumor tetap
dilakukan u/ meningkatkan respon thd terapi mitotane
dosis mitotane = 6-12 gr/hari oral dalam 3 atau 4 dosis
terpisah
terapi kombinasi = etoposide, doxorubicine, dan mitotane
(+cisplatin atau +streptozotocin)
ADRENOKORTIKOSTEROID
SINTETIK
BIOSINTETIK
Hormon adrenokortikal natural dilepaskan dari
korteks adrenal, dikontrol o/ ACTH
(kortikotropin; dari hipofisis).
Kortikosteroid yg natural dan sintetik u/
diagnosis (dexamethasone suppresion test) dan
talak penyakit adrenal
MEKANISME KERJA
Kortikosteroid memengaruhi kecepatan sintesis
protein
Memasuki sel (mll membran plasma, difusi pasif)
hanya di jaringan target, bereaksi dgn
reseptor protein spesifik dlm sitoplasma sel
m’bentuk kompleks reseptor-steroid kompleks
berubah konformasi bergerak menuju nukleus
berikatan dgn kromatin
Ikatan ini m’stimulasi transkripsi RNA dan
sintesis protein spesifik induksi sintesis
protein efek fisiologis steroid
FARMAKODINAMIK
Kortikosteroid memengaruhi metabolisme
karbohidrat, protein, lemak, fungsi CVS, ginjal,
otot lurik, sist. saraf
Dibedakan mjd 2:
glukokortikoid
penyimpanan glikogen hepar
efek anti-inflamasi
mineralokortikoid
keseimbangan air dan elektrolit
efek penyimpanan glikogen hepar kecil
Efek kortikosteroid berhubungan dgn besarnya
dosis = >> dosis, >> efek didapat
Ada juga keterkaitan kerja kortikosteroid dgn
hormon lain = permissive effects
cth: otot polos bronkus tidak berespon thd
katekolamin bila gaada kortikosteroid pemberian
kortikosteroid dosis fisiologis mengembalikan respon
tsb
efek lipolitik katekolamin, ACTH menghilang bila
gaada kortikosteroid
METABOLISME LEMAK
Penggunaan glukokortikoid dosis besar jangka
panjang (atau Sindrom Cushing) gangguan
distribusi lemak tubuh khas
lemak terkumpul berlebihan pada depot lemak
(leher belakang / buffalo hump, daerah
supraklavikula, wajah / moon face)
glukokortikoid hiperglikemia insulin meningkat
insulin berefek lipogenik dan antilipolitik pada jaringan
lemak daerah batang tubuh akumulasi lemak pada leher
belakang, supraklavikula, wajah
lemak di daerah ekstremitas menghilang
lemak daerah ekstremitas kurang sensitif thd insulin (lebih
sensitif thd efek lipolitik dari katekolamin, GH)
FARMAKOKINETIK (DARI FARMAKOTERAPI
UI)
Kortisol (hidrokortison) pada:
pemberian oral = absorbsi cukup baik
IV = u/ m’capai kadar tinggi dgn cepat dlm cairan
tubuh
IM = u/ m’dapat efek yg lama
osteoporosis
Katzung edisi 12
Greenspan
ncbi
csrf.net