Yuvita Anggraini
I4051191048
“
Identitas
‐ Nama klien : Tn C
‐ Usia : 72
‐ Jenis kelamin : Laki-laki
‐ Diagnosa medik : Diabetes mellitus dan
Diabetic foot ulcer
‐
‐ .
2
“
Riwayat Penyakit dan Luka
(Klien mengalami Diabetes mellitus sudah ±
10 tahun terakhir, klien sudah ±8 kali
merawat lukanya di Klinik kitamura,
awalnya kaki klien tergores dan lukanya
lama untuk sembuh)
3
Pemeriksaan Diagostik
Tanggal
18 12 2019
Pemeriksa
an
Leukosit
“
Hasil
13.4
Satuan
4-10 Ribu/µl
Nilai normal
4
“
Pemberian terapi
‐ Cefixime 2x1
‐ Fargetix 3x1
5
Diagnosa Keperawatan
“
‐ Kerusakan integritas jaringan b.d
gangguan sirkulasi
6
Intervensi
“
Diagno Tujuan Intervensi Rasional
sa
Kerusakan integritasSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 kali 1. Jaga kulit tetap kering 1. Kulit bersih dapa menghindari
jaringan b.d pertemuan (30 menit) diharapkan integritas jaringan dan bersih pembentukan ataupun
gangguan sirkulasi dapat membaik dengan kriteria hasil: 2. Monitor aktivitas dan perkembangan kuman dan
1. Perfusi jaringan kembali normal mobilisasi pasien bakteri
2. Tidak ada tanda-tanda infeksi 3. Monitor luka, lokasi, 2. Kerusakan integritas jaringan
3. Ketebalan dan tekstur jaringan dimensi, kedalaman dapat mengganggu aktivitas dan
normal luka, tanda-tanda pergerakan pasien
4. Menunjukkan permahaman dalam infeksi local 3. Mengkaji luka untuk menentukan
proses perbaikan luka dan mencegah 4. Ajarkan keluarga intervensi selanjutnya
terjadinya cedera berulang tentang luka dan 4. Meningkatkan pengetahuan
5. Menunjukkan terjadinya proses perawatan luka keliarga tentang luka dan
penyembuhan luka 5. Ganti balutan pada perawatan luka
interval waktu yang 5. Mengetahui perkembangan dari
7
sesuai penyembuhan luka
Evaluasi
“
Tanggal Diagnosa Implementasi Respon
17 Des 2019 Kerusakan integritas 1. Menjaga kulit tetap bersih 1. Dilakukan perawatan luka
jaringan dan kering 2. Pasien tampak sedikit ksulitan dalam berjalan karena
2. Memonitor aktivitas dan terdapat luka pada kaki dan terasa nyeri
mobilisasi pasien 3. Terdapat luka
3. Memonitor luka Lokasi luka kaki kiri
4. Mengajarkan keluarga Ukuran luka 12x4
tentang luka dan Sekitar luka terdapat nekrotik 60%, slough 40%jaringan
perawatan luka 4. Klien dan keluarga menyimak saat informasi diberikan
5. Mengganti balutam pada 5. Luka diperban setelah perawatan pada malam hari
interval waktu yang sesuai
8
Evaluasi
“
Tanggal Diagnosa Implementasi Respon
18 Des 2019 Kerusakan integritas 1. Menjaga kulit tetap bersih 1. Dilakukan perawatan luka
jaringan dan kering 2. Pasien tampak sedikit ksulitan dalam berjalan karena
2. Memonitor aktivitas dan terdapat luka pada kaki dan terasa nyeri
mobilisasi pasien 3. Terdapat luka
3. Memonitor luka Lokasi luka kaki kiri
4. Mengajarkan keluarga Ukuran luka
tentang luka dan Sekitar luka terdapat jaringan nekrotik 60%, slough
perawatan luka 40%, slough
5. Mengganti balutam pada 4. Klien dan keluarga menyimak saat informasi diberikan
interval waktu yang sesuai 5. Luka diperban setelah perawatan pada malam hari
9
Evaluasi
“
Tanggal Diagnosa Implementasi Respon
19 Des 2019 Kerusakan integritas 1. Menjaga kulit tetap bersih 1. Dilakukan perawatan luka
jaringan dan kering 2. Pasien tampak sedikit ksulitan dalam berjalan karena
2. Memonitor aktivitas dan terdapat luka pada kaki dan terasa nyeri
mobilisasi pasien 3. Terdapat luka
3. Memonitor luka Lokasi luka kaki kiri
4. Mengajarkan keluarga Ukuran luka
tentang luka dan Sekitar luka terdapat Slough 100%, dan inflamasi
perawatan luka 4. Klien dan keluarga menyimak saat informasi diberikan
5. Mengganti balutam pada 5. Luka diperban setelah perawatan pada malam hari
interval waktu yang sesuai
10
Evaluasi
“
Tanggal Diagnosa Evaluasi
“
Tanggal Diagnosa Evaluasi
“
Tanggal Diagnosa Evaluasi
•Wound bed:
Ukuran luka: panjang 12, lebar 4
Terdapat nekrotik 60 % slough 40 %
•Wound care:
Cleaning : Menggunakan air ozon, sabun, Nacl
Debridement : Surgical debridement
Dressing : Star Ag gel dan ribbon
•Penjelasan
Buka perban yang menutup luka dibantu dengan air ozon, kemudian luka dicuci dengan sabun lalu dibilas dengan
Nacl dan dikeringkan, setelah dikeringkan dengan kasa steril jaringan mati diangkat dengan menggunakan gunting
jaringan steril di irigasi dengan Nacl, kemudian dikeringkan dan tutup luka dengan star Ag dan ribbon selanjutnya
tutup dengan pad dan kasa gulung lalu di plester
14
18 Desember 2019
•Wound bed:
Ukuran luka: panjang 12, lebar 4
Terdapat granulasi 10% slough 90 %, terdapateritema dan inflamasi
•Wound care:
Cleaning : Menggunakan air ozon, sabun, Nacl
Debridement : Surgical debridement
Dressing : Madu dan metronidazole
•Penjelasan
Buka perban yang menutup luka dibantu dengan air ozon, kemudian luka dicuci dengan sabun lalu dibilas dengan
Nacl dan dikeringkan, setelah dikeringkan dengan kasa steril jaringan mati diangkat dengan menggunakan gunting
jaringan steril di irigasi dengan Nacl, kemudian dikeringkan dan tutup luka dengan star Ag dan ribbon selanjutnya
tutup dengan pad dan kasa gulung lalu di plester
15
19 Desember 2019
•Wound bed:
Ukuran luka: panjang 12, lebar 4
Terdapat slough 100 %, dan inflamasi
•Wound care:
Cleaning : Menggunakan air ozon, sabun, Nacl
Debridement : Surgical debridement
Dressing : Madu dan metronidazole
•Penjelasan
Buka perban yang menutup luka dibantu dengan air ozon, kemudian luka dicuci dengan sabun lalu dibilas dengan
Nacl dan dikeringkan, setelah dikeringkan dengan kasa steril jaringan mati diangkat dengan menggunakan gunting
jaringan steril di irigasi dengan Nacl, kemudian dikeringkan dan tutup luka dengan star Ag dan ribbon selanjutnya
tutup dengan pad dan kasa gulung lalu di plester
16
pembahasan
‐ Klasifikasi luka klien kronik
‐ Fase Inflmasi
‐ Cleansing: air ozon, sabun dan Nacl: Menurunkan jumlah bakteri dan membersihkan sisa
balutan lama, debridement jaringan nekrotik atau membuang jaringan dan sel mati dari
permukaan luka
‐ Deberidement: surgical debridement yang merupakan pembersihan luka dari kotoran dan
slough serta jaringan nekrotik yang terdapat pada luka.
17
Star AG dan ribbon
‐ Star ag digunakan sebagai antimikroba untuk manajemen luka baik luka akut maupun luka kronik star ag. Star ag
mengandung Colloidal silver. Colloidal silver adalah salah satu partikel yang dapat digunakan sebagai anti bakteri
terutama pada bakteri Staphylococcusaureus dan Eschericia Coli, colloidal silver tidak bersifat korosif terhadap sel
manusia (Saputra , Haryono, Laksmono, & Anshari, 2011).
‐ Ribbon gauze bekerja dengan mengikat dan menonaktifkan bakteri/ mikroorganisme, ikatannya bersifat irreversible
seingga bakteri aakan terangkat saat pergantian dressing. Balutan kasa terbuat dari tenunan dan serat non
tenunan, rayon, poliester, atau kombinasi dari serat lainnya. Berbagai produk tenunan ada yang kasar dan
berlubang, tergantung pada benangnya. Kasa berlubang yang baik sering digunakan untuk membungkus, seperti
balutan basah lembab normal saline. Kasa katun kasar, seperti balutan basah lembab normal saline, digunakan
untuk debridement non selektif (mengangkat debris dan atau jaringan yang mati). (Fatmadona & Oktarina, 2016)
18
madu
‐ Madu merupakan cairan kental, dengan kandungan gula jenuh, berasal dari
nektar bunga yang dikumpulkan dan dimodifikasi oleh lebah madu Apis
mellifera. Secara umum, madu memiliki kandungan utama ± 30% glukosa,
40% fruktosa, 5% sukrosa, dan 20% air; selain itu, terkandung pula sejumlah
senyawa asam amino, vitamin, mineral, dan enzim (Jull, 2013).Madu sejak
dahulu sering dipakai untuk menyembuhakan berbagai macam penyakit,
tepatnya sejakjaman mesir kuno pada tahun 2000 SM. Hal ini, dikarenakan
madu mempunyai sifat anti bakteri yang dapat membantu mengatasi infeksi
luka. Sifat anti inflamasi pada madu dapat mengurangi nyeri serta
meningkatkan sirkulasi yang berpengaruh pada proses penyembuhan
luka
19
tHANKS
20