Oleh:
DEWI NOVITA KOMALASARI, S.Kep
NIM. 113119011
c. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam dan
memperkenalkan diri - Menerapkan komunikasi terapeutik
2. Menjelaskan maksud dan tujuan - Pasien dapat bersedia saat dilakukan tindakan
3. Menanyakan kesiapan pasien saat karena mengetahui tujuan tindakan tersebut
hendak dilakukan tindakan - Mencegah kecemasan pada pasien saat
hendak dilakukan tindakan
d. Tahap Kerja
1. Menjaga privasi pasien
2. Mengatur posisi pasien sehingga luka - Menerapkan etika keperawatan
dapat terlihat jelas - Memudahkan perawat dalam melukan
3. Mencuci tangan tindakan
4. Membuka peralatan - Mencegah transmisi mikroorganisme dan
5. Memakai sarung tangan steril menerapkan 5 momen dalam mencucci
6. Membersihkan luka dengan NaCl tangan
7. Melakukan debridemen bila terdapat - NaCl 0,9% merupakan cairan yang bersifat
jaringan nekrotik ( bila ada bula fisiologis, non toksik. Agar luka tetap lembab
jangan dipecah, tapi dihisap dengan dan tidak basah
spuit steril setelah hari ke 3) - Salep tropika berfungsi untuk mempercepat
8. Membersihkan luka dengan NaCl kesembuhan luka
9. Mengeringkan luka dengan - Luka ditutup agar mengurangi transmisi
menggunakan kassa streril pathogen dari lingkungan luar
10. Memberikan obat topikal sesuai
luasnya luka
11. Menutup luka dengan kassa streril,
kemudian dipasang hipavik atau
perban
12. Merapikan pasien
Tahap terminasi
Luka Bakar/Combustio
Imunosupresi
Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan pertahanan primer tidak adekuat ;
kerusakan perlindungan kulit.