Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN ANALISA SINTESA TINDAKAN PERAWATAN LUKA BAKAR

DI INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD)


RSUD BANYUMAS

Oleh:
DEWI NOVITA KOMALASARI, S.Kep
NIM. 113119011

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
2020
LAPORAN ANALISA SINTESA TINDAKAN PERAWATAN LUKA BAKAR
DI RUANG IGD RSUD BANYUMAS

Inisial pasien : Tn.B


Tanggal masuk : 4 Mei 2020
Diagnosa medis : Combustio derajat 2
No.RM : 123457

1. Diagnosa keperawatan dan dasar pemikiran


a. Diagnosa keperawatan
DS: -
DO:
- Adanya luka bakar di kadua kaki dan tangan sebelah kiri dengan total luas
luka bakar adalah 45%

Diagnosa keperawatan : Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan


pertahanan primer tidak adekuat ; kerusakan perlindungan kulit.
b. Dasar pemikiran

Luka bakar (Combustio) disebabkan oleh pengalihan energi dari suatu


sumber panas kepada tubuh. Panas dapat dipindahkan lewat hantaran atau radiasi
elektromagnetik. Destruksi jaringan terjadi akibat koagulasi, denaturasi protein
atau ionisasi isi sel. Kulit dan mukosa merupakan lokasi destruksi jaringan.
Jaringan yang dalam termasuk organ visceral dapat mengalami kerusakan karena
luka bakar elektrik atau kontak yang lama dengan burning agent. Nekrosis dan
keganasan organ dapat terjadi. Kehilangan integritas kulit dengan pelepasan
faktor-faktor inflamasi yang abnormal, perubahan immunoglobulin serta
komplemen serum, gangguan fungsi neutrofil, limfositopenia. Imunosupresi
membuat pasien luka bakar beresiko tinggi untuk mengalami sepsis. Hilangnya
kulit menyebabkan ketidakmampuan pengaturan suhunya.

2. Tindakan keperawatan yang dilakukan


Perawatan luka bakar
3. Prinsip-prinsip

Prinsip Tindakan Rasional

a. Persiapan alat: - Setiap tindakan yang akan dilakukan oleh


1. Set instrumen steril yang berisi seorang perawat harus disiapkan peralatannya
- 3 kom terlebih dahulu
- 1 pinset anatomis
- 1 pinset sirugis
- 1 bengkok/nearbecken
- 1 klem
- Gunting debriddemen
- Kassa steril
2. Spuit 5 cc atau 10 cc
3. Gunting plester
4. Desinfektan
5. Bengkok 2 buah (1 buah berisi larutan
desinfektan)
6. Nacl 0,9 %
7. Hepafik
8. Handscoon steril
9. Handscoon bersih
10. Obat luka sesuai kebutuhan

b. Tahap Pra Interaksi


1. Melakukan verifikasi program
pengobatan klien - Memverivikasi program pengobatan klien
2. Mencuci tangan sebelum melakukan tindakan meminimalkan
3. Menempatkan alat didepan pasien terjadinya kesalahan dalam prosedur tindakan
dengan benar yang akan dilakukan oleh perawat
- Mencegah dan memiminimalkan penyebaran
mikroorganisme
- Memudahkan perawat untuk melakukan
tindakan

c. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam dan
memperkenalkan diri - Menerapkan komunikasi terapeutik
2. Menjelaskan maksud dan tujuan - Pasien dapat bersedia saat dilakukan tindakan
3. Menanyakan kesiapan pasien saat karena mengetahui tujuan tindakan tersebut
hendak dilakukan tindakan - Mencegah kecemasan pada pasien saat
hendak dilakukan tindakan

d. Tahap Kerja
1. Menjaga privasi pasien
2. Mengatur posisi pasien sehingga luka - Menerapkan etika keperawatan
dapat terlihat jelas - Memudahkan perawat dalam melukan
3. Mencuci tangan tindakan
4. Membuka peralatan - Mencegah transmisi mikroorganisme dan
5. Memakai sarung tangan steril menerapkan 5 momen dalam mencucci
6. Membersihkan luka dengan NaCl tangan
7. Melakukan debridemen bila terdapat - NaCl 0,9% merupakan cairan yang bersifat
jaringan nekrotik ( bila ada bula fisiologis, non toksik. Agar luka tetap lembab
jangan dipecah, tapi dihisap dengan dan tidak basah
spuit steril setelah hari ke 3) - Salep tropika berfungsi untuk mempercepat
8. Membersihkan luka dengan NaCl kesembuhan luka
9. Mengeringkan luka dengan - Luka ditutup agar mengurangi transmisi
menggunakan kassa streril pathogen dari lingkungan luar
10. Memberikan obat topikal sesuai
luasnya luka
11. Menutup luka dengan kassa streril,
kemudian dipasang hipavik atau
perban
12. Merapikan pasien

Tahap terminasi

1. Mengevaluasi dari hasil tindakan yang - Menerapkan etika keperawtan


telah dilakukan - Mengetahui respon pasien terhadap tindakan
2. Membereskan dan mengembalikan alat yang telah dilakukan perawat
ketempat semula - Menerapkan komunikasi terapeutik
3. Berpamitan dengan pasien/keluarga - Menerapkan 5 momen mencuci tangan yaitu
4. Mencuci tangan setelah melakukan tindakan dan terkena
5. Mencatat kegiatan yang telah dilakukan cairan tubuh pasien
dalam lembar catatan keperawatan
- Dokumentasi setiap tindakan wajib
dilakukan agar dapat menetukan catatan
perkembangan pasien

4. Analisa tindakan keperawatan

Luka Bakar/Combustio

Radiasi perpindahan panas dari zat cair/air panas ke jaringan kulit

Destruksi jaringan kulit

Kehilangan integritas kulit dengan pelepasan faktor-faktor inflamasi yang abnormal

Imunosupresi

Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan pertahanan primer tidak adekuat ;
kerusakan perlindungan kulit.

Dilakukannya tindakan Perawatan luka bakar


5. Bahaya yang dapat terjadi
a. Luka terinfeksi
Antisipasi : Lakukan tindakan dengan prinsip steril
b. Terpecahnya Bula karena salah prosedur tindakan
Antisipasi : Lakukan tindakan dengan hati-hati agar tidak memecahkan Bula
6. Hasil yang didapat dan maknanya
- Mencegah terjadinya syok
- Mencegah dan mengobati infeksi dan sepsis
- Mempercepat proses penyembuhan
- Memperbaiki bagian integritas kulit yang rusak
- Luka terlindungi dari lingkungan luar
7. Tindakan keperawatan lain yang dapat untuk mengatasi diagnosa diatas (mandiri dan
kolaboratif)
a. Mandiri
1) Memonitor vital sign
2) Memonitor tanda-tanda syok dan dehidrasi
b. Kolaborasi
Medis :
1) Memberikan O2 sesuai kebutuhan
2) Melakukan hidrasi sesuai kebituhan cairan
3) Memberikan terapi untuk mengurangi nyeri
Melakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui timbulnya komplikasi lain akibat
perawatan luka bakar
8. Evaluasi diri
a. Luka bersih dan tampak merah
b. Mahasiswa melakukan tindakan perawatan luka bakar secara mandiri setelah
mendapatkan persetujuan dari tim medis maupun perawat (tempat Tn. B berada).
9. Daftar pustaka
Mancon, m, 2003. Manajemen Luka, Jakarta : EGC
Sabistan D, 2000. Buku Ajar Bedah, Jakarta : EGC
Sam, 2011. Asuhan Keperawatan dengan Combustio, Jakarta: EGC
Wahab, Abdul. 2011. Resusitasi Cairan Pasien Luka Bakar. PPT Fakultas Kedokteran
Universitas Hassanudin: Makassar.

Anda mungkin juga menyukai