Anda di halaman 1dari 45

UPAYA PENANGGULANGAN

KASUS DBD DI WILAYAH


KECAMATAN ANYER
BILQIS ELFARIANTI
LARAS SURAKUSUMA
Latar Belakang
• Penyakit Demam Berdarah Dengue
(DBD) merupakan salah satu
masalah kesehatan masyarakat
penting di Indonesia dan sering
menimbulkan suatu letupan
Kejadian Luar Biasa (KLB)
KASUS DBD DI INDONESIA
CFR
CASE FATALITY RATE
Chart Title
3%

2%
Presentase

2%
CFR
1% Target

1%

0%
2005 2006 2007
Tujuan
1. Menemukan faktor – faktor yang menyebabkan
tingginya angka kasus DBD di wilayah kecamatan
Anyer pada tahun 2019
2. Menemukan upaya pemecahan masalah dan
alternatif untuk menurunkan kasus DBD wilayah
kecamatan Anyer
3. Menyusun Plan of Action dalam upaya
penanggulangan kasus DBD di wilayah kecamatan
Anyer pada tahun 2019
Manfaat
Dalam penulisan Plan of Action ini diharapkan
dapat memberikan kontribusi kepada pihak
Puskesmas dalam melaksanakan upaya
penanggulangan kasus DBD di wilayah kecamatan
Anyer.
Analisis Situasi
Data Penduduk
1. Jumlah penduduk : 50.442 jiwa
2. Luas daerah : 146,29km2
3. Proporsi penduduk miskin : 30,45% (sekitar 15.359 jiwa)
Data sarana kesehatan
SARANA KESEHATAN JUMLAH
Puskesmas Kecamatan 1 buah
Puskesmas Pembantu 5 buah
Puskesmas Keliling 1 buah
Posyandu 68 buah
Balai Pengobatan 10 buah
Dokter Praktek 6 buah
Bidan Praktek 18 buah
Kader Aktif 21 orang
Jumlah Tenaga Kesehatan
TENAGA KESEHATAN JUMLAH (ORANG)
Dokter Umum 2
Dokter gigi 2
Perawat 11
Bidan 9
Analisis 1
Jurim 2
Pengatur Gizi 1
Sanitarian 1
Analisis Masalah
Data 10 Penyakit Terbanyak
1. ISPA 31,34%
2. DHF 10,75%
3. Penyakit pada system otot dan pengikat 9,90%
4. Diare 7,51%
5. Penyakit infeksi kulit 7,49%
6. Penyakit darah tinggi 5,80%
7. Penyakit saluran pernapasan 5,41%
8. Penyakit kulit alergi 3,79%
9. Asma 3,83%
10. Lainnya 12,27%
Masalah lain
1. Cakupan jamban keluarga 60%
2. Cakupan sumber air minum 70%
3. Cakupan K1 50%
4. Cakupan K4 65%
Penilaian dengan Skor Hanlon
Rank Penyakit Urgensi Intervensi Biaya Mutu TOTAL
1 DHF
2 ISPA
3 Diare
4 Hipertensi 3 4 5 4 16
5 Penyakit saluran napas 4 3 3 4 14
6 Asma 3 3 3 3 12
7 Alergi 3 2 3 3 11
8 Penyakit otot
9 Infeksi kulit
10 Lainnya 2 3 2 2 9
Prioritas Masalah
URGENSI
Demam berdarah Dengue menjadi masalah yang sangat penting di
wilayah Anyer, seiring ditemukannya banyak kasus baru penderita DBD
disana. Pada tahun ini, di Banten sendiri sudah ditemukan 220 pasien
yang menderita DBD, dan 3 korban meninggal.
Masalah ini tentunya sangat penting, karena penyebaran penyakit DBD
terkait dengan keadaan lingkungan, dan apabila tidak segera ditangani
dan tidak ada upaya pencegahan, maka dapat terus terjadi peningkatan
jumlah kasus baru kedepannya.
INTERVENSI
Tindakan yang dapat dilakukan adalah memberikan penyuluhan tentang
demam berdarah dengue, usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah
penyebaran seperti melalui 3M plus, dan juga pemantauan berkala oleh
jumantik.
BIAYA
Untuk melakukan sosialisasi mengenai demam berdarah dengue, dapat
digunakan untuk leaflet, poster, atau media lainnya pada tempat yang
sering dilalui oleh masyarakat, sehingga masyarakat tahu dan ingat akan
bahaya demam berdarah dengue dan bisa ikut berperan dalam
mencegah penyebaran penyakit ini. Selain itu, juga perlu penyuluhan,
serta pelatihan tenaga kesehatan dan kader ataupun jumantik.
Jika dihitung secara kasar, perkiraan biaya yang perlu dikeluarkan tidak
terlalu banyak dan tergolong cukup murah.
KEMUNGKINAN
MENINGKATKAN MUTU
Penyakit Demam Berdarah Dengue tentunya dapat menyebabkan
penurunan produktivitas individu. Usaha seperti penyuluhan,
pemerikssaan jentik berkala, dan melakukan 3M+ dapat mencegah
terjadinya kasus Demam Berdarah Dengue. Hal ini akan meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat dan dapat berdampak pada terjadinya
penurunan angka kesakitan dan kematian. Keadaan ini juga mengurangi
kemungkinan terjadinya penyebaran penyakit serta terjadinya kejadian
luar biasa.
Penyebab Masalah
Diagram Ishikawa
Manusia Metode
Masyarakat • Belum optimalnya penyuluhan kesehatan mengenai
• Masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit DBD, cara penularan dan pencegahannya.
penyakit, cara penularan, pengobatan dan pencegahan
DBD
• Kurang berjalannya kerjasama lintas program dalam
• Masyarakat belum melaksanakan gerakan 3M secara
optimal pencegahan dan penanggulangan penyakit DBD
• Belum optimalnya kinerja kader yang berperan sebagai
jumatik Belum berjalannya pemeriksaan jentik berkala

Tokoh Masyarakat Tidak optimalnya program fogigng


• Belum optimalnya peran serta RT/ RW dalam
Tidak dilaksanakannya gotong royong bersama untuk
menghimbau masyarakat untuk berprilaku hidup bersih
dan sehat seperti program 3M+ membersihkan lingkungan sekitar

Tenaga Kesehatan
• Kurang optimalnya peran serta petugas kesehatan
untuk peningkatan pemberantasan jentik nyamuk

Tingginya Angka Kasus


DBD di Kecamatan
Anyer

Material Lingkungan
•Kurangnya pemanfaatan media informasi seperti papan •Lingkungan kurang bersih dan tidak sehat
informasi, poster, pamflet, dan leaflet tentang penyakit DBD •Cuaca hujan terus menerus
dan upaya pencegahannya di tempat-tempat umum.
Alternatif
Pemecahan
Masalah
Memberikan Revitalisasi
Penyuluhan peran petugas
DBD kepada pemantau
masyarakat jentik

Manusia
Penyebaran
leaflet dan
penempelan
poster

MATERIAL
Pemeriksaan
Pertemuan
Jentik Berkala
Dengan Tokoh
dan Pemberian
Masyarakat
Bubuk Abate

Kerjasama Melakukan
Lintas Program Fogging Focus

METODE
Gotong
Royong
Rutin

Lingkungan
Plan of Action
PLAN
Penanggung Waktu dan
Kegiatan Tujuan
Jawab Tempat

22 Agustus
2019

Meningkatkan
Pemegang
Rapat Lintas kerjasama Jam 13.00
program P2M
Program lintas WIB
DBD,Promkes.
program

Ruang Rapat
Puskesmas
Penanggung Waktu dan
Kegiatan Tujuan
Jawab Tempat

26 Agustus
2019
Revitalisasi
peran
Rapat
petugas
dengan Pimpinan
JUMANTIK Jam 10.00
petugas Puskesmas
terhadap
JUMANTIK
pemantauan
jentik
Ruang Rapat
Puskesmas
Penanggung Waktu dan
Kegiatan Tujuan
Jawab Tempat

25 Agustus
Menghimbau 2019
Lurah, Ketua
RT, ketua RW
untuk
Rapat dengan
berperan serta
Pimpinan Pimpinan
aktif dalam Jam 13.00 WIB
Masyarakat Puskesmas
menggerakkan
(Lurah/RT/RW)
warganya
untuk
melaksanakan
program 3M+ Ruang Rapat
Puskesmas
ACTION
Penanggung Waktu dan
Kegiatan Tujuan
Jawab Tempat

25 Agustus 2019
Menambah di Puskesmas
Anyer
pengetahuan
Memberikan masyarakat 1 September
penyuluhan tentang 2019 di Masjid
tentang DBD penyakit DBD, Mahasiswa Anyer
kepada cara
masyarakat di penularan FK UNAND 8 September
tiap-tiap dan 2019 di
Musholla Anyer
kelurahan pencegahan
DBD dengan 15 September
gerakan 3M+ 2019 di lapangan
Penanggung Waktu dan
Kegiatan Tujuan
Jawab Tempat

Puskesmas,
Posyandu,
Menambah Kantor Lurah,
pengetahuan Sekolah,
Penyebaran masyarakat Masjid, Pasar,
leaflet, tentang Rumah Makan
penempelan penyakit DBD, Mahasiswa
poster cara UNAND
mengenai penularan dan
penyakit DBD pencegahan tanggal 25
DBD dengan Agustus- 15
gerakan 3M+ Desember
2019.
Penanggung Waktu dan
Kegiatan Tujuan
Jawab Tempat

Pemeriksaan Populasi nyamuk


Jentik Berkala menjadi terkendali
dan P2M
(Pembera- 29 Agustus
pembagian
ntasan 2019, Rumah
bubuk abate
penduduk di
di wilayah Penyakit
Petugas dapat kecamatan
kerja Menular)
cepat tanggap Anyer
Puskesmas dengan lingkungan
Ambacang yang berpotensi DBD
terjadinya penyakit
Kuranji menular dengan
vector nyamuk
terutama DBD
Penanggung Waktu dan
Kegiatan Tujuan
Jawab Tempat

Rumah
Memutus penduduk di
Bekerjasama kecamatan
mata rantai
dengan Dinkes dan Anyer
penularan
pihak Dinkes Program
dan
untuk P2M DBD,
membunuh
melakukan serta
nyamuk
fogging di petugas 1–3
dewasa
Kecamatan fogging September
yang telah
Anyer 2019
terinfeksi
Penanggung Waktu dan
Kegiatan Tujuan
Jawab Tempat

Pembina
Tiap
Gotong wilayah
Terciptanya minggu
royong dan pihak
lingkungan dilakukan
rutin di kelurahan,
yang bersih di
lingkungan RT/RW
dan sehat kecamatan
kecamatan setempat,
Anyer.
Masyarakat
Indikator
Keberhasilan
Indikator
Kegiatan
Keberhasilan

Terlaksana penyuluhan
minimal 4 kali
Memberikan
penyuluhan
tentang DBD Angka partisipasi
kepada masyarakat >100 orang
masyarakat
Tingkat pengetahuan
meningkat menjadi >
90% dengan kuesioner
Indikator
Kegiatan
Keberhasilan

Terlaksanya penyebaran
leaflet Minimal tertempel
Penyebaran leaflet poster di 5 tempat strategis
dan penempelan pada masing-masing
poster mengenai kelurahan, misalnya :
penyakit DBD,cara Posyandu,Kantor Lurah,
penularan dan cara Sekolah,Masjid,Pasar, Rumah
pencegahannya Makan
Indikator
Kegiatan Keberhasilan

Terlaksana pemeriksaan
jentik berkala 1x 3 bulan

Pemeriksaan Jentik Angka bebas jentik > 95%


Berkala dan
pembagian bubuk
abate Dibagikannya satu bungkus bubuk
abate di tiap rumah yang telah
dilakukan pemeriksaan jentik berkala
Kegiatan Indikator
Keberhasilan

Terlaksananya fogging
focus mencakup 400
rumah dalam 1 RW

Bekerjasama dengan
pihak Dinkes untuk
melakukan foggng.
Kegiatan Indikator
Keberhasilan

Terlaksana gotong royong


di tiap kelurahan setiap
Melakukan gotong minggu
royong rutin di
lingkungan kelurahan
Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai