Anda di halaman 1dari 68

BENTUK SEDIAAN OBAT

(DOSAGE FORM)
•Tablet : hisap, salut, effervescent, bukal, sublingual dll
ORAL • Kapsul : Cangkang keras, Cangkang lunak
• Cairan : suspensi, sirup, elixir, emulsi dll

TOPIKAL KRIM, SALEP (unguenta), GEL, LOTION, LINIMENTUM,

PARENTERAL iv (intravena), sc (subcutan), im (intramuscular), id


(intradermal), intrakardiak, intraspinal, intraarticular

SUPPOSITORIA REKTAL, VAGINAL

TRANSDERMAL Obat obat hormon,

INSTILASI Tetes mata, tetes telinga, tetes hidung


BENTUK SEDIAAN OBAT (BSO)

1. Bentuk Sediaan Solida (Padat)


2. Bentuk Sediaan Semi Solida (setengah Padat)
3. Bentuk Sediaan Liquida (Cair)
Bentuk Sediaan Solid (Padat)
Bentuk Sediaan Solida (Padat)

1. Tablet
2. Kapsul
3. Pulvis
4. Pulveres
TABLET
DEFINISI

Sediaan padat yang mengandung


bahan obat dengan atau tanpa
bahan pengisi, dibuat dengan
cara dikempa dalam bentuk
umumnya tabung pipih, yang
kedua permukaannya
rata/cembung.
TABLET

ZAT-ZAT TAMBAHAN dalam


pembuatan tablet:
1. Zat Pengisi : laktosa, sukrosa,
glukosa etc
2. Zat pengikat: pati, gelatin, gom
arab etc
3. Zat pelicin : Talk, Mg-stearat,
asam stearat etc
4. Penghancur : Primojel
TABLET
1. TABLET KUNYAH (cheweable) : cara
pemakaiannya dengan cara dikunyah,
contoh : tablet antasida

2. TABLET SUBLINGUAL : Tablet yang


disisipkan dibawah lidah, contoh:
obat vasodilator →ISDN

*2 cara diatas berguna untuk penyerapan


obat yang dirusak oleh cairan
lambung/sedikit sekali dicerna sal.
Cerna → akan langsung diserap mll
pembuluh darah
3. TABLET BUKAL :
Tablet yang disisipkan disekitar
TABLET
selaput lendir pipi, contoh : tablet
progesteron
cara diatas berguna
untuk penyerapan
obat yang dirusak
oleh cairan
lambung/sedikit
sekali dicerna sal.
Cerna → akan
langsung diserap mll
pembuluh darah
4. TABLET HISAP (Lozenges)
→ tablet yang dapat melarut/ hancur TABLET
perlahan dalam mulut

 Ditujukan u/ pengobatan iritasi lokal/


ataupun nfeksi mulut dan tenggorokan
 Ex : FG Troches
Degirol
TABLET
5. TABLET EFFERVESCENT
→ Tablet berbuih yang dibuat
dengan cara kompresi granul
yang mengandung garam
efervescent/bahan lain yang
dapat melepaskan gas ketika
bercampur dengan air,
seperti as.sitrat-Na.karbonat.

Contoh : CDR, Redoxon,


Aspirin effervescent
TABLET
6. TABLET SALUT

Tablet disalut dengan berbagai


alasan:

 melindungi zat aktif dari


cahaya, udara, kelembaban
 menutupi rasa dan bau yang
tidak enak
 membuat penampilan lebih
menarik
* mengatur tempat pelepasan
obat dalam sal.cerna
 Macam tablet salut:
TABLET
 tablet salut biasa → biasanya
disalut dengan gula

 tablet salut enterik → tujuannya


menunda pelepasan obat sampai
melewati lambung → obat rusak
karena cairan lambung atau obat
dapat mengiritasi lambung

 Contoh : Bisakodil (karena dapat


mengiritasi lambung)
7. TABLET VAGINAL (vaginal
insert) TABLET
 dimaksudkan untuk
diletakkan dalam vagina
dengan alat penyisip
khusus, di dalam vagina
obat akan dilepaskan

 umumnya untuk efek lokal.

 Contoh : Naxogin complex


vaginal, Flagystatin tab
vaginal
TABLET
8. TABLET BERLAPIS (Multi Layer
Tablet)

Tablet yang dibuat berlapis-lapis,


dengan tujuan :
1. Memisahkan bahan obat yang
tak tercampurkan
2. Jika diinginkan efek yang
bersambung
3. Estetika

Contoh : Decolgen Tab


TABLET
9. TABLET LEPAS LAMBAT
→ Tablet yang dibuat sedemikian rupa untuk melepaskan
obatnya secara perlahan-lahan sehingga zat aktif akan
tersedia selama jangka waktu tertentu setelah obat
diberikan.

Umumnya dikenal sebagai tablet yang kerjanya : controlled


release, delayed release, sustained release, sustained
action, prolonged release, timed realease, slow release.

Contoh: Avil retard, Profenid CR, Isoptin SR, Adalat OROS


KAPSUL
Sediaan berupa serbuk obat yang diisikan dalam cangkang kapsul atau
sediaan cairan setengah padat yang dibungkus dengan kapsul dasar

a. Kapsul Keras
 Cangkang dibuat dari gelatin
 Isi : serbuk, butiran, granul, tablet kecil, bahan semi padat/cairan
b. Kapsul Lunak
 Cangkang dibuat dr campuran gelatin,gliserol,sorbitol/
metilselulosa
 Isi : cairan, suspensi, bahan bentuk pasta
Tujuan Dibuat Kapsul

1. Menghindari rasa pahit /tidak enak dari bahan obat


2. Dapat membagi obat dalam dosis yang tepat
3. Melindungi obat dari pengaruh luar ( pengaruh
oksidasi dar O2 )
KAPSUL
VARIASI UKURAN CANGKANG KAPSUL

Ukuran Kapasitas
Kapsul Volume rata-rata(ml)
000 1,36
00 0,95
0 0,67
1 0,48
2 0,38
3 0,27
4 0,20
5 0,13
PULVIS
(Serbuk)
campuran obat dan atau bahan kimia dalam bentuk
kering halus dan homogen .

Pulvis = Bulk Powder = serbuk yang tak terbagi

Contoh:
Caladine powder, enbatic serbuk tabur
PENGGUNAAN PULVIS

1. Sebagai Obat Luar


 digunakan sebagai anti septik
 anti fungal

2. Sebagai obat Dalam


→Pemakaian obat melalui mulut, kerongkongan,
alat pencernaan
Contoh: Pemakaian antasida
** PULVIS DENTRI FICUS

Pulvis yang sering digunakan oleh dokter gigi


yang merupakan serbuk yang sangat halus
yang dipakai untuk bubuk gigi, biasanya
mengandung CaCO3; Magnesia ; Carmin
Sebagai pewarna
PULVERES
→ Merupakan suatu campuran yang terdiri dari 1 atau
lebih bahan obat yang dibuat dalam bentuk terbagi-
bagi , yang kering , halus dan homogen.

Tujuan Dibuat dalam bentuk Pulveres :


1. Diinginkan dosis tertentu
2. Diinginkan beberapa macam obat pada
satu sediaan sesuai dengan kepentingan pengobatan
3. Campuran obat lebih stabil dibandingkan larutan

** harus diperhatikan tak tercampurnya obat-obatan


baik secara kimia, fisik, maupun farmakologis.
Kekurangan Sediaan Pulveres

1. Rasa obat yang pahit / tidak enak


2. Kesulitan dalam menahan terurainya
bahan yang higroskopis
3. Mudah menguap dan mencair
Bentuk Sediaan liquida
(CAIR)
Bentuk Sediaan Cair
1. Sirup
2. Eliksir
3. Suspensi
4. Emulsi
5. Tingtur
SIRUP

Sediaan cair berupa larutan yang mengandung


sakarosa

Kecuali dinyatakan lain, kadar sakarosa tidak


kurang dari 64,0% dan tidak lebih dari 66,0%
Sirup dibagi menjadi 2 : SIRUP
1. Non Medicated
Syrup/Flavored vehicle
Sirup
Contoh:Cherry Syrup,
Cocoa Syrup, orange
syrup.

2. Medicated syrup/ sirup


obat
Contoh:Sirup
Piperazina Sitrat, Sirup
Isoniazid.
SIRUP
Komponen Sirup:
1. Gula atau pengganti gula
2. Pengawet antimikroba
3. Pembau
4. Pewarna
5. Juga banyak sirup-sirup, terutama yang dibuat
dalam perdagangan, mengandung pelarut-
pelarut khusus, pembantu kelarutan,
pengental dan stabilisator.
ELIKSIR

cairan jernih, rasanya manis, larutan hidroalkohol digunakan


untuk pemakaian oral, umumnya mengandung flavuoring
agent untuk meningkatkan rasa enak

Eliksir bersifat hidroalkohol, maka dapat menjaga stabilitas


obat baik yang larut dalam air maupun alkohol.
ELIKSIR
Proporsi jumlah alkohol bergantung pada keperluan:

 Zat aktif yang sukar larut dalam air, namun larut dalam alkohol
→ perlu kadar alkohol yang lebih besar.
 Kadar alkohol berkisar antara 10-12%.
 Umumnya konsentrasinya 5-10%.
 Namun, ada eliksir yang menggunakan alkohol 3% saja, dan yang
tertinggi dapat mencapai 44%.

Pemanis yang biasa digunakan → gula /sirup gula, namun


terkadang digunakan sorbitol, glycerinum, dan saccharinum
ELIKSIR
Pembagian Eliksir:

1. Medicated Elixirs
 Eliksir yang mengandung bahan berkhasiat obat
 Pemilihan cairan pembawa zat aktif obat harus mempertimbangkan
kelarutan & kestabilannya dalam air dan alkohol.
2. Non Medicated Elixirs
 Eliksir yang digunakan sebagai bahan tambahan
 Ditambahkan pada sediaan dengan tujuan:
* Meningkatkan rasa/menghilangkan rasa.
* Sebagai bahan pengencer eliksir yang mengandung bahan
aktif obat
ELIKSIR
Kelebihan Eliksir:
 Mudah ditelan dibandingkan dengan tablet atau kapsul.
 Rasanya enaaaaaaak!
 Larutan jernih dan tidak perlu dikocok lagi

Kekurangan Eliksir:
 Alkohol kurang baik untuk kesehatan anak.
 Mengandung bahan mudah menguap, sehingga harus
disimpan dalam botol kedap dan jauh dari sumber api.
SIRUP vs ELIKSIR
Dibandingkan dengan sirup:
 Eliksir biasanya kurang manis dan kurang kental
karena mengandung gula lebih sedikit maka
kurang efektif dibanding dengan sirup di dalam
menutupi rasa obat yang kurang menyenangkan.

 Eliksir mudah dibuat larutan, maka lebih disukai


dibanding sirup.
SUSPENSI

merupakan sediaan cair yang


mengandung partikel padat tidak
larut yang terdispersi dalam fase
cair.

Beberapa suspensi dapat langsung


digunakan, sedangkan yang lain
berupa campuran padat yang harus
dikonstitusikan terlebih dahulu
dengan pembawa yang sesuai
segera sebelum digunakan
Jenis Suspensi
• Suspensi Oral → ditujukan untuk penggunaan oral

• Suspensi Topikal → ditujukan untuk penggunaan pada kulit

• Suspensi Tetes Telinga → ditujukan untuk diteteskan pada telinga bagian


luar

• Suspensi Optalmik → ditujukkan untuk penggunaan pada mata.

• Suspensi u/ injeksi →sediaan berupa suspensi serbuk dalam medium cair


yang sesuai dan tidak disuntikan secara intravena atau kedalam saluran
spinal.

• Suspensi untuk injeksi terkontinyu →sediaan padat kering dengan


bahan pembawa yang sesuai untuk membentuk larutan yang memenuhi
semua persyaratan untuk suspensi steril setelah penambahan bahan
pembawa yang sesuai.
Keuntungan Suspensi
a. Bahan obat tidak larut dapat bekerja sebagai
depo, yang dapat memperlambat terlepasnya
obat .

b. Beberapa bahan obat tidak stabil jika tersedia


dalam bentuk larutan.

c. Obat dalam sediaan suspensi rasanya lebih enak


dibandingkan dalam larutan, karena rasa obat
yang tergantung kelarutannya.
Kekurangan Suspensi
a. Rasa obat dalam larutan lebih jelas.

b. Tidak praktis bila dibandingkan dalam bentuk


sediaan lain, misalnya pulveres, tablet, dan
kapsul.

c. Rentan terhadap degradasi dan kemungkinan


terjadinya reaksi kimia antar kandungan dalam
larutan di mana terdapat air sebagai katalisator
.
Contoh Suspensi

 Biogesik anak
 Magasida
 Sanmag
 Polysilane
 Mucostatin
 Inpepsa
dll
EMULSI

sediaan yang mengandung bahan obat cair atau


cairan obat terdispersi dalam cairan pembawa
distabilkan dengan zat pengemulsi atau surfaktan
yang cocok

suatu sistem heterogen yang tidak stabil secara termodinamika,


yang terdiri dari paling sedikit dua fase cairan yang tidak
bercampur, dimana salah satunya terdispersi dalam cairan
lainnya dalam bentuk tetesan–tetesan kecil, yang berukuran
0,1-100 mm, yang distabilkan dengan emulgator/surfaktan
yang cocok.
Komponen Emulsi
A. Komponen Dasar:

1. Fase dispers / fase internal / fase diskontinyu


→ zat cair yang terbagi-bagi menjadi butiran kecil kedalam zat cair
lain.

2. Fase kontinyu / fase eksternal / fase luar


→ zat cair dalam emulsi yang berfungsi sebagai bahan dasar
(pendukung) dari emulsi tersebut.

3. Emulgator
→ zat yang berfungsi untuk menstabilkan emulsi.
B. Komponen Tambahan

Bahan tambahan yang sering ditambahkan pada emulsi untuk


memperoleh hasil yang lebih baik, misalnya colouris, preservatif
(pengawet), antioksidant.

 Preservatif → metil dan propil paraben, asam benzoat, asam


sorbat, fenol, kresol, dan klorbutanol, benzalkonium klorida, fenil
merkuri asetat, dll.

 Antioksidan → asam askorbat, L.tocoperol, asam sitrat, propil


gallat dan asam gallat.
EMULGATOR
(Emulsifying aAgent)
Emulgator Alam Emulgator Buatan

Tumbuh-tumbuhan:
* Sabun
Gom arab,tragacant, agar-
agar,chondrus * Tween (20,40,60,80)
* Span ( 20,40,80)
Hewani:
gelatin, kuning telur, kasein,
dan adeps lanae

Tanah dan mineral:


Veegum / Magnesium
Aluminium Silikat
Tipe Emulsi
 Tipe O/W (Minyak dalam Air)
→ emulsi yang terdiri dari butiran minyak yang
tersebar kedalam air. Minyak sebagai fase
internal dan air fase eksternal

 Tipe W/O (Air dalam Minyak)


→ emulsi yang terdiri dari butiran air yang
tersebar kedalam minyak. Air sebagai fase
internal sedangkan fase minyak sebagai fase
eksternal
Pemakaian Emulsi
1. Dipergunakan sebagai obat dalam /
peroal → Umumnya emulsi tipe O/W.

2. Dipergunakan sebagai obat luar → Bisa


tipe O/W maupun W/O → tergantung
banyak faktor misalnya sifat zat atau
jenis efek terapi yang dikehendaki
Contoh Emulsi

 Curvit
 Curcuma Plus
 Scott original VITA
 Scott+DHA
dll
TINCTURE

larutan mengandung etanol atau hidroalkohol


dibuat dari bahan tumbuhan atau senyawa kimia.

Contoh:
tingtur iodium, tingtur opium, tingtur pennyroyal,
tingtur benzoin dll
Keuntungan:
 Etanol dapat melarutkan zat yg kurang larut
dalam air
 Pelarut dapat juga bertindak sbg pengawet
(etanol → antimikroba)
BENTUK SEDIAAN SEMI SOLID
(Setengah Padat)
SEMI-SOLID
DOSAGE FORMS
OINTMENTS, CREAMS, PASTES & GELS
BASIC INTRODUCTION
 Definition: Semi solid pharmaceutical system comprise a body of
product ,which when applied to skin or accessible mucous membranes tends
to alleviate or treat a pathological condition or other protection against
harmful environment.

Ointment
s
Pastes

Creams

Gels/
Jelly
Salep
 Salep :
- sediaan setengah padat yang
mengandung satu atau lebih bahan
obat terlarut atau terdispersi dalam
bahan dasar salep yang cocok.

- Salep merupakan sediaan yang


mudah dioleskan dan ditujukan untuk
pemakaian topikal pada kulit atau
selaput lendir.
CREAMS

 sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut
atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai
 Dasar krim : W/O dan O/W

W/O Creams O/W Creams

Contain lipophyllic Contains O/W


emulsifying agent emulsifying agent

Used as emollient or as O/W creams are


cleansing agent elegant drug delivery
system
 sediaan semi padat yang mengandung
satu atau lebih bahan obat dengan
konsistensi yang lebih padat daripada
salep.

 Pasta juga ditujukan untuk pemakaian


topikal.
 sistem semi padat terdiri dari suspensi yang dibuat
dari partikel anorganik yang kecil atau molekul
organik yang besar,
 terpenetrasi oleh suatu cairan.
 transparan

 Digunakan untuk
- Pengobatan
- lubricant
 Inhalasi adalah
sediaan obat atau
larutan atau suspensi
terdiri atas satu atau
lebih bahan obat
yang diberikan
melalui saluran nafas
hidung atau mulut
untuk memperoleh
efek lokal atau
sistemik.
Infusa

 Infusa adalah
sediaan cair yang
dibuat dengan
mengekstraksi
simplisia nabati
dengan air pada
suhu 90° C selama
15 menit.
Aerosol
 Aerosol adalah sediaan yang
dikemas di bawah tekanan,
mengandung satu atau lebih
bahan aktif (terapeutik)
yang dilepas pada saat
sistem katup yang sesuai
ditekan.

 Sediaan ini digunakan untuk


pemakaian topikal pada
kulit dan juga untuk
pemakaian lokal pada
hidung, mulut atau paru-
paru.
 Salep mata adalah
salep steril yang
digunakan pada
mata.

 Larutan obat mata


adalah larutan steril,
bebas partikel asing
yang merupakan
sediaan dibuat dan
dikemas sedimikian
rupa hingga sesuai
digunakan pada
mata.
Suppositoria

 sediaan padat
dalam berbagai
bobot dan bentuk
yang diberikan
melalui rektal,
vagina atau uretra,
umumnya meleleh,
melunak atau
melarut pada suhu
tubuh.
Implant atau pelet
 sediaan dengan massa padat
steril berukuran kecil, berisi
obat dengan kemurnian
tinggi (dengan atau tanpa
eksipien), dibuat dengan cara
pengempaan atau
pencetakan.

 tujuan untuk memperoleh


pelepasan obat secara
berkesinambungan dalam
jangka waktu lama.
 Injeksi adalah sediaan steril,
bebas pirogen yang digunakan
secara parenteral.

 Merupakan sediaan steril


berupa larutan, emulsi atau
suspensi atau serbuk yang
harus dilarutkan atau
disuspensikan lebih dahulu

 disuntikkan dengan cara


merobek jaringan ke dalam
kulit atau melalui kulit atau
selaput lendir.
Ampul
 Larutan topikal
yaitu sediaan cair
yang
dimaksudkan
untuk
penggunaan
topikal pada kulit
atau mukosa.
gargarisma
 Sediaan Obat Berupa larutan yang umumnya pekat dan harus
diencerkan terlebih dahulu sebelum digunakan.

 Gargarisma secara garis besar digunakan untuk mencegah atau


mengobati infeksi pada bagian tenggorokkan. Obat Kumur
(Gargarisma / Gargle) digunakan dengan cara dikumur, tidak ditelan.

 Obat kumur ini disimpan dalam wadah yang tertutup yang biasanya
berbentuk botol, Harus terdapat pemberitahuan untuk :
“Pengenceran sebelum digunakan” dan “Untuk Dikumur tidak
ditelan”

Anda mungkin juga menyukai