Anda di halaman 1dari 11

Konflik Internal(Konflik Batin)

Dalam Perusahaan
Nama Kelompok 1 :
1. Della Verlica Chandra
2. Faridah Hasnah
3. Ken Zahra Nabila
4. Hanif Oktavianto
5. Risna Dwi Putri Susanto
6. Shafira Chyntia Adelia
Landasan Teori Konflik
Menurut Lewis Alfred Coser
Teori konflik menurut Lewis Alfred Coser
 Teori konflik yang dikemukakan coser merupakan sebuah sistem sosial yang bersifat fungsional.
Bagi Lewis ,konflik yang terjadi di dalam masyarakat tidak semata-mata menunjukkan fungsi
negatif saja ,tetapi dapat pula menimbulkan dampak positif .Oleh karena itu ,konflik bisa
menguntungkan bagi sistem yang bersangkutan. Bagi Coser ,konflik adalah salah satu bentuk
interaksi dan tak perlu diingkari keberadaannya .Seperti halnya dengan George Simmel,yang
berpendapat bahwa konflik merupakan salah satu bentuk interaksi sosial yang dasar,dan proses
konflik itu berhubungan dengan bentuk-bentuk alternatif seperti kerja sama dalam berbagai cara
yang tak terhitung jumlahnya dan bersifat kompleks.
 Lewis Coser menyatakan perselisihan atau konflik dapat berlangsung antara individu,kumpulan
atau antara individu dan kumpulan.Bagaimanapun ,konflik antara kelompok maupun yang intra
kelompok senantiasa ada di tempat orang itu hidup bersama. Coser juga menyatakan,konflik itu
unsur interaksi yang sangat penting ,dan sama sekali tidak boleh dikatakan bahwa konflik selalu
tidak baik atau memecah belah atau merusak .Konflik bisa saja menyumbang banyak kepada
kelestarian kelompok atau mempererat hubungan antara anggotanya. Seperti menghadapi
musuh bersama dapat mengintegrasikan orang menghasilkan solidaritas dan keterlibatan ,dan
membuat orang lupa akan perselisihan intern mereka sendiri.
 Dalam membahas berbagai situasi konflik, Coser membedakan konflik menjadi dua macam yaitu:
1. Konflik Realistis
 Konflik realistis yaitu konflik yang berasal dari kekecewaan terhadap tuntutan runtutan khusus yang
terjadi dalam hubungan dan dari perkiraan kemungkinan keuntungan para partisipan, yang di tujukan
pada obyek yang dianggap mengecewakan. Konflik realistis memiliki beberapa ciri antara lain:
a. Konflik muncul dari frustasi atas tuntutan khusus dalam hubungan dan dari perkiraan keuntungan anggota
dan yang diarahkan pada objek frustasi. Di samping itu, konflik merupakan keinginan untuk mandapatkan
sesuatu.
b. Konflik merupakan alat-alat untuk mendapatkan hasil-hasil tertentu. Langkah-langkah untuk mencapai
hasil ini jelas disetujui oleh kebudayaan mereka. Dengan kata lain, konflik realistis sebenarnya mengejar
power, status yang langka, sumber daya, dan nilai-nilai. Konflik akan berhenti jika aktor dapat menemukan
pengganti yang sejajar dan memuaskan untuk mendapatkan hasil akhir.
c. Pada konflik realistis terdapat pilihan-pilihan fungsional sebagai alat untuk mencapai tujuan. Pilihan-pilihan
amat bergantung pada penilaian partisipan atas solusi yang selalu tersedia. Contoh dari konflik ini yaitu para
karyawan yang mengadakan pemogokan kerja melawan manajemen perusahaan sebagai aksi menuntut
kenaikan gaji.
2. Konflik Non Realistis
 Konflik non realistis yaitu konflik yang bukan berasal dari tujuan tujuan saingan yang antagonis, melainkan
dari kebutuhan untuk meredakan ketegangan, paling tidak dari salah satu pihak. Contoh dari konflik ini
yaitu dalam masyarakat buta huruf, pembalasan dendam lewat ilmu gaib.
Pengertian Konflik Internal
 Konflik adalah perselisihan dan pertentangan baik antar individu, antar individu dengan lembaga, dan antar
lembaga dengan lembaga. Adanya konflik dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti faktor internal
dan faktor eksternal. Konflik yang disebabkan dari konflik eksternal berkaitan dengan hal diluar perusahaan
itu sendiri yang memberikan dampak bagi perusahaan. Sedangkan konflik internal terjadi di dalam
perusahaan seperti konflik dari keputusan yang diambil manajer, perselisihan antar karyawan,dan lain-lain.
 Beberapa faktor pemicu adanya konflik secara umum seperti adanya perbedaan individu dalam hal
pendirian dan perasaan. Hal itu, akan berdampak pada adanya konflik sosial. Hal tersebut dikarenakan
adanya kegiatan yang otomatis melibatkan hubungan sosial seseorang yang dapat menimbulkan
ketidakselarasan pandangan antar kelompok maupun individu. Faktor lain juga dapat disebabkan adanya
perbedaan latar belakang kebudayaan yang membentuk pribadi – pribadi yang berbeda, baik itu akan
berpengaruh pada pola pemikiran dan pendirian seseorang yang tentunya dapat memberikan dampak
pada sumber daya manusia yang ada di perusahaan tersebut.
 Selain itu, adanya perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok juga tidak kalah berpengaruh
dalam memicu adanya konflik internal, yang mana seorang manusia selain memiliki perasaan, pendirian dan
latar belakang kebudayaan yang berbeda juga dapat memiliki tujuan dalam berkarir yang berbeda-beda
pula. Sehingga hal tersebut pun sering kali menjadi persoalan yang cukup mengganggu perusahaan dalam
mencapai tujuan kesuksesannya. Jika isu-isu yang menyebabkan konflik tidak segera diselesaikan akan
berdampak negatif pada personel dan keuangan perusahaan. Kerja sama tim akan terganggu, menurunya
produktifitas, serta menurunya efisiensi waktu yang tadinya dapat digunakan dalam mengembangkan
perusahaan, justru harus digunakan untuk menyelesaikan permasalahan internal.
Kasus Pemecatan Karyawan Tokopedia
 Nama Tokopedia tercoreng akibat ulah sejumlah oknum karyawannya yang terbukti berbuat
curang saat flash sale digelar beberapa waktu lalu. Perusahaan langsung mengambil langkah
tegas dengan memecat puluhan karyawannya yang terlibat dalam kasus itu pada Jumat (24/8)
lalu. Kasus tersebut dinilai telah menodai integritas dan kepercayaan yang telah dibangun
perusahaan sejak berdiri pada Februari 2009 lalu. Tak heran isu ini membuat CEO Tokopedia William
Tanuwijaya merasa sangat kecewa.
 William berpendapat, membangun dan menjaga kepercayaan itu sulit dan harus dilakukan
bersama-sama oleh setiap elemen di Tokopedia tanpa terkecuali. Dan itu harus dilakukan dengan
aksi nyata, seperti apa aksinya? Pria berusia 36 tahun itu menjelaskan bahwa perusahaan e-
commerce-nya terus melakukan internal audit secara rutin. Hasil audit terakhir ditemukan
beberapa pelanggaran yang berhubungan dengan kegagalan menjaga standar integritas
Tokopedia.
 "Rasanya sangat terpukul dan kecewa ketika mendapati ada beberapa anggota team yang
melakukan pelanggaran sebanyak total 49 buah produk dari kampanye promosi Tokopedia," ucap
William di akun Facebook resminya, Selasa (28/8).
 Jumlah tersebut memang kecil jika dibandingkan dengan puluhan juta produk yang terjual setiap
bulannya, namun itu menjadi masalah kegagalan integritas dalam menjaga titipan kepercayaan
yang diberikan kepada perusahaan. Oleh sebab itu, Tokopedia telah dengan tegas
memberhentikan oknum Nakama (sebutan karyawan Tokopedia) yang terbukti terlibat dalam
pelanggaran ini.
 Permasalahan baru diketahui perusahaan dengan 2.650 karyawan itu, setelah melakukan audit internal. Mereka
menemukan transaksi 49 produk yang dilakukan oleh peJuru bicara Serikat Buruh Demokratik Kerakyatan (Sedar),
Sarinah menilai, PHK pekerja Tokopedia karena dugaan kesalahan berat. Hal tersebut menyangkut dugaan pidana
penipuan. Namun menurutnya, Pasal-pasal PHK karena kesalahan berat dalam Pasal 158 UU 13/2003 Tentang
Ketenagakerjaan, sudah dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi 012/PUU-I/2003. Sebab bertentangan dengan
konstitusi dan asas praduga tak bersalah. Lalu diperkuat dengan Surat Edaran kemenaker SE-13/MEN/SJ-HK/I/2005.
 “Tidak bisa main pecat saja," kata perempuan yang akrab dipanggil Sherin itu kepada reporter Tirto, Senin 28
Agustus 2018. Sherin menjelaskan, seharusnya Tokopedia memproses tudingannya pada pekerja secara hukum. Jika
pengadilan menyatakan pekerjanya terbukti melakukan tindak pidana, maka bisa dikenai PHK.
 “Perusahaan itu bukan pengadilan yang bisa memvonis orang melakukan perbuatan pidana. Kalaupun perusahaan
menangkap basah si pekerja, maka perusahaan hanya punya opsi memproses secara hukum dengan melaporkan
ke polisi," tegasnya. Jika dalam proses peradilan pekerja yang dituding lakukan tindak pidana harus ditahan, gaji
mereka harus dibayarkan. Menurut Sherin, hal itu sesuai dengan Pasal 160 UU Ketenagakerjaan.
 “Jika perusahaan ingin PHK karena mendesak, selain menunggu putusan pengadilan negeri, pengusaha bisa
mengajukan PHK ke lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial," jelasnya. Selain itu, menurut Sherin,
Tokopedia bisa memilih alternatif membuka peluang agar pekerja mengundurkan diri secara sukarela. Namun
konsekuensinya pekerja yang mengundurkan diri tersebut tak diproses pidana.
 “Si pekerja kalau dia enggak merasa melakukan perbuatan pidana, dia bisa menolak pengunduran diri karena
pengunduran diri itu hak pekerja sepenuhnya," ujarnya. Jika Tokopedia mengabaikan prosedur itu, Sherin
memandang tak akan ada jerat pidana bagi perusahaan. Tapi pekerja yang dikenai PHK tersebut tetap berhak
mendapat haknya seperti gaji.
 “Yang ada adalah PHK batal demi hukum. Artinya secara hukum hubungan kerja antara pengusaha dan pekerja
masih ada dan belum putus," ungkapnya.
 William mengaku keputusan yang diambil ini memang sulit dan berat. Namun, sebagai
pemimpin, ia harus berani melakukan hal benar untuk masa depan yang lebih baik. Ketika
Tokopedia menggelar flash sale mulai tanggal 15 hingga 17 Agustus 2018, ada banyak
produk dari berbagai kategori yang dijual secara murah dalam kampanye tersebut. Flash
sale ini dibuka setiap pukul 9 pagi dan 9 malam selama periode tersebut untuk memperingati
ulang tahun ke-9 Tokopedia. Namun muncul berbagai macam bentuk komplain dari
pemburu promo itu. Mereka mengadukan berbagai hal mulai dari server yang mendadak
eror hingga barang tertulis masih tersedia tapi tak bisa transaksi. Diduga saat itu beberapa
pekerja Tokopedia melakukan kecurangan yang menyebabkan persaingan dengan
konsumen menjadi tak adil.
 Menanggapi hal ini, Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Ignatius Untung
menjelaskan, fraud internal merupakan risiko yang tak terhindarkan bagi perusahaan mana
pun. “Kecurangan oleh oknum internal yang tidak bertanggung jawab lumrah terjadi dari
waktu ke waktu, baik di bisnis online maupun offline, bahkan di industri-industri yang
regulasinya secara ketat,” ujar Untung dalam keterangan resminya, Rabu (29/8/2018).
 Untung mengungkapkan bahwa sikap perusahaan terhadap internal fraud memang berbeda-
beda. “Ada yang mungkin memilih diam, ada juga yang mengambil tindakan tegas seperti
yang dilakukan oleh Tokopedia. Pastinya ini pilihan yang sulit, apalagi sebenarnya dari jumlah
barangnya kecil sekali. Tokopedia bisa saja memilih diam supaya tidak menimbulkan
pemberitaan,” tuturnya.
 Menurut Untung, justru hal ini membuktikan komitmen Tokopedia untuk melindungi
kepentingan konsumen. Sekaligus menjaga kepercayaan dari masyarakat. Sementara itu,
dirinya menyebutkan bahwa ini bukan pertama kalinya kasus fraud di startup menarik
perhatian publik. “Lewat teknologi, justru masalah-masalah tersebut bisa lebih mudah
terungkap dan dikelola dengan baik. Yang juga penting, harusnya kejadian ini memberikan
efek jera bagi oknum tidak bertanggung jawab, bukan malah perusahaan yang terkait.
Jangan sampai ketika nanti ada kejadian serupa, pelaku startup jadi malah enggan
melaporkan,” ujar Untung.
Cara Penyelesaian
1. Menjaga komunikasi
 Dalam sebuah organisasi apalagi perusahaan tentunya terdapat beberapa individu yang
terlibat dan membutuhkan komunikasi yang terjalin untuk menjalankan seluruh aktivitas yang
ada. Ketika sumber daya manusia yang ada pada perusahaan itu sendiri mampu menjaga
komunikasi, maka otomatis akan menghindari terjadinya hal buruk yang merugikan
perusahaan. Seperti misalnya, dapat terhindar dari kesalahpahaman, dapat membantu
membangun kinerja yang optimal baik secara individu atau secara tim, membangun
suasana yang kondusif sekaligus positif, dan lain-lain.
2. Menerapkan Keterbukaan
 Salah satu penyebab adanya konflik internal adalah kesadaran akan pentingnya
menyampaikan pendapat atau masukkan yang bersifat membangun. Seseorang sering kali
menyembunyikan permasalahan yang berkaitan dengan rekan di perusahaan atau bahkan
berkaitan dengan aktivitas di perusahaan itu sendiri. Sehingga jika hal semacam itu terjadi
maka tak heran jika adanya konflik yang memungkinkan adanya perselisihan pada internal
perusahaan. Untuk menghindari hal tersebut, maka sumber daya manusia yang ada
didalam perusahaan disarankan untuk terbuka jika ada permasalahan yang mengganggu
dan sama-sama ingin memperbaiki untuk kepentingan bersama.
3. Menerapkan Sikap Proaktif, Fleksibel dan Profesional
 Sikap ini dapat diterapkan dengan memberikan pengarahan yang baik dan tepat agar dapat
dijalankan pada masing-masing individu. Mengingat konflik internal ini dikhawatirkan akan
mengganggu kelangsungan perusahaan dalam mencapai kesuksesan dan merugikan
berbagai pihak . Untuk itu, dengan bersikap proaktif, fleksibel dan profesional maka diharapkan
setiap individu dapat aktif dalam mencari solusi penyelesaikan konflik dengan baik tepat.
4. Melakukan Konseling
 Untuk mengatasi konflik internal yang bisa dilakukan adalah memberikan konseling pada
individu atau kelompok yang bermasalah. Konseling dilakukan dengan mendengarkan dan
melakukan pengertian terhadap masalah yang timbul. Dengan konseling perusahaan dapat
mengidentifikasi sumber masalah dan mencari jalan terbaik dengan cara seadil mungkin.
Sehingga pihak yang bermasalah bisa berkompromi dan kembali fokus ke tugas dan tanggung
jawab pekerjaannya.

Anda mungkin juga menyukai