Masalah konflik sosial pada prinsipnya bisa dan dapat terjadi pada beragam organisasi
atau perusahaan apapun bentuknya karena masyarakat dipaksakan untuk bersaing meneruskan
kehidupannya terlebih bagi masyarakat yang berada dekat dengan lingkungan perusahaan
beroperasi. Sehingga untuk mengantisipasi terjadinya konflik sosial diperlukan suatu
kebijakan strategi antisipasi awal (Pre-emptive strategy) dalam penyelesaian konflik sosial
yang ada pada masyarakat dan perusahaan. Alasan yang paling mendasar mengapa antisipasi
awal konflik sosial perlu dilakukan dan diwaspadai adalah bahwa dengan adanya perusahaan
dapat membawa pada perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat baik secara sosial,
ekonomi, politik dan budaya. Masalah konflik sosial ini bisa menjadi isu krisis. krisis yang
terjadi dalam sebuah perusahaan sesungguhnya adalah isu yang tadinya dianggap tidak
penting oleh pihak manajemen tetapi dapat berakibat fatal pada citra perusahaan.
Menurut Hardjana (1994) bahwa konflik terjadi karena disebabkan oleh perbedaan,
pertentangan,antara dua orang atau dua kelompok yang berlawanan dengan yang lain sehingga
kelompok lain menjadi terganggu. Hal ini sesuai dengan teori tersebut bahwa, konflik yang
terjadi pada masyarakat dan perusahaan merupakan konflik yang disebabkan oleh
pertentangan dan perbedaan kondisi sosial, ekonomi dan budaya pada masyarakat sekitar
perusahaan. Perbedaan dan perubahan nilai yang dirasakan oleh masyarakat sangat terlihat
baik dari sisi sosial, ekonomi dan budaya antara sebelum dan sesudah perusahaan tersebut
dibangun. Masyarakat beranggapan bahwa kondisi sosil ekonomi mereka berubah
disaat ;perusahaan tersebut dibangun. Perusahaan tersebut dapat terbangun karena berdiri di
lahan masyarakat. Pergeseran nilai ini membuat tingkat kesenjangan yang tinggi dalam
perekonomian masyarakat. Sehingga lapangan pekerjaan dijadikan bentuk persaingan
antar masyarakat termasuk di dalamnya faktor kemiskinan, pengangguran pemuda
desa, maupun kecemburuan sosial, dan timbulnya konflik antar masyarakat serta
masalah sosial lainnya Sehingga antara komunitas masyarakat yang sebelumnya
menjalin hubungan yang harmonis kini berubah menjadi masyarakat kurang harmonis.
Ada beberapa cara yangdapat dilakukan oleh menajemen melalui public Relation
yaitu, dengan melakukan mediasi dan musyawarah antara perusahaan dengan
masyarakat guna dapat menemukan titik permasalahan dengan melibatkan pemerintah
sehingga permasalahan tersebut dapat diatasi. Adapun kebijakan yang dapat diberikan
berupa CSR kepada masyarakat desa, pelatihan kepada masyarakat desa yang mampu
memberikan lapangan pekerjaan, serta ikut secara partisipatif dalam kegiatan yang
dilaksanakan oleh pemerintah dan masyarakat desa.
Mahmud. Siska. 2016. Bentuk Penyelesaian Konflik Sosial (Identifikasi Bentuk Penyelesaian
Konflik Antara Public Relations Pt Donggi Senoro Liquefied Natural Gas
Kabupaten Luwuk Banggai Dengan Masyarakat). Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik. Universitas Tompotika Luwuk Banggai.