Anda di halaman 1dari 5

Bab III

Hasil dan Pembahasan

3.1 Macam-Macam Konflik dan Cara Mengatasinya


3.1.1 Konflik Perusahaan dengan Masyarakat

Masalah konflik sosial pada prinsipnya bisa dan dapat terjadi pada beragam organisasi
atau perusahaan apapun bentuknya karena masyarakat dipaksakan untuk bersaing meneruskan
kehidupannya terlebih bagi masyarakat yang berada dekat dengan lingkungan perusahaan
beroperasi. Sehingga untuk mengantisipasi terjadinya konflik sosial diperlukan suatu
kebijakan strategi antisipasi awal (Pre-emptive strategy) dalam penyelesaian konflik sosial
yang ada pada masyarakat dan perusahaan. Alasan yang paling mendasar mengapa antisipasi
awal konflik sosial perlu dilakukan dan diwaspadai adalah bahwa dengan adanya perusahaan
dapat membawa pada perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat baik secara sosial,
ekonomi, politik dan budaya. Masalah konflik sosial ini bisa menjadi isu krisis. krisis yang
terjadi dalam sebuah perusahaan sesungguhnya adalah isu yang tadinya dianggap tidak
penting oleh pihak manajemen tetapi dapat berakibat fatal pada citra perusahaan.

Menurut Hardjana (1994) bahwa konflik terjadi karena disebabkan oleh perbedaan,
pertentangan,antara dua orang atau dua kelompok yang berlawanan dengan yang lain sehingga
kelompok lain menjadi terganggu. Hal ini sesuai dengan teori tersebut bahwa, konflik yang
terjadi pada masyarakat dan perusahaan merupakan konflik yang disebabkan oleh
pertentangan dan perbedaan kondisi sosial, ekonomi dan budaya pada masyarakat sekitar
perusahaan. Perbedaan dan perubahan nilai yang dirasakan oleh masyarakat sangat terlihat
baik dari sisi sosial, ekonomi dan budaya antara sebelum dan sesudah perusahaan tersebut
dibangun. Masyarakat beranggapan bahwa kondisi sosil ekonomi mereka berubah
disaat ;perusahaan tersebut dibangun. Perusahaan tersebut dapat terbangun karena berdiri di
lahan masyarakat. Pergeseran nilai ini membuat tingkat kesenjangan yang tinggi dalam
perekonomian masyarakat. Sehingga lapangan pekerjaan dijadikan bentuk persaingan
antar masyarakat termasuk di dalamnya faktor kemiskinan, pengangguran pemuda
desa, maupun kecemburuan sosial, dan timbulnya konflik antar masyarakat serta
masalah sosial lainnya Sehingga antara komunitas masyarakat yang sebelumnya
menjalin hubungan yang harmonis kini berubah menjadi masyarakat kurang harmonis.

Penyelesaian konflik yang terjadi antara perusahaan dengan masyarakat sangat


bergantung pada kebijakan yang ditetapkan oleh perusahaan. Kebijakan tersebut dapat
ditetapkan oleh manajemen pada perusahaan tersebut atau yang lebih dikenal dengan
public Relation perusahaan yang ada disekitar masyarakat. public Relation merupakan
cara atau metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi antara
pihak perusahaan dengan masyarakat melalui komunikasi yang dibangun kepada
masyarakat.

Ada beberapa cara yangdapat dilakukan oleh menajemen melalui public Relation
yaitu, dengan melakukan mediasi dan musyawarah antara perusahaan dengan
masyarakat guna dapat menemukan titik permasalahan dengan melibatkan pemerintah
sehingga permasalahan tersebut dapat diatasi. Adapun kebijakan yang dapat diberikan
berupa CSR kepada masyarakat desa, pelatihan kepada masyarakat desa yang mampu
memberikan lapangan pekerjaan, serta ikut secara partisipatif dalam kegiatan yang
dilaksanakan oleh pemerintah dan masyarakat desa.

3.1.2 Perbedaan Gaya Bekerja


.Nilai adalah arahan dalam berperilaku sehari-hari. Ketika karyawan bekerja
dengan aktivitas kerja yang selaras dengan sesuatu yang mereka anggap penting, maka
energy, motivasi, hasrat dan keinginan mereka pun akan muncul untuk mencapai
tujuan tersulit sekalipun. Nilai kerja dan nilai pribadi bisa menjadi sumber daya hebat
untuk suatu organisasi.Nilai yang tidak jelas atau tidak diketahui bisa menghasilkan
konflik yang dapat menghambat kinerja karyawan.
Karyawan memilik cara dan gaya bekerja masing-masing sesuai dengan
pengalaman mereka dalam bekerja sebelumnya. Sehingga ketika karyawan memasuki
perusahaan baru, mereka memiliki perbedaan budaya kerja yang berbeda akan saling
bekerja sama memahami budaya kerja karyawan lainnya. Proses kerjasama ini yang
nantinya akan menimbulkan konflik-konflik dalam perusahaan.
Untuk mengatasi hal tersebut pihak perusahaan menetapkan dan menegaskan
aturan yang ada dengan mediasi musyawarah dan FGD (Focus Discussion Grup).
Unsur nilai yang ada dalam pertemuan rutin adalah musyawarah dan mufakat. Selain
itu acara gathering yang biasanya berupa outbond mengandung unsur gotong royong
dialamnya. Apabila konflik yang terjadi sudah dapat dikatakan mengganggu kinerja
karyawan, maka manajemen konflik berupa pembentukan “agents of change” yang
berisi para manajer lini. Manajemen konflik lainnya adalah dengan diadakannya Focus
Group Discussion. Dalam Focus Group Discussion ini mengandung unsur
musyawarah dan mufakat juga, seperti pertemuan-pertemuan rutin yang diadakan
guna mencapai hasil yang sesuai dengan visi dan misi perusahaan.
3.1.3 Konflik Perusahaan dengan Pekerja
Kelompok kepentingan adalah kelompok dalam pengertian sosiologi yang
ketat dan kelompok ini adalah agen riil dari konflik kelompok. Artinya dari kelompok
kepentingan yang memiliki struktur anggota yang jelas, serta program dan tujuan yang
jelas tersebut maka pihak kelompok kepentingan di dalamnya selalu berusaha untuk
menentang pemegang kekuasaan misalkan para pihak serikat menentang sikap
arogansi pimpinan suatu perusahaan yang semena-mena melakukan penyimpangan
terhadap kelompok buruh atau pekerja.
Konflik yang terjadi antara karyawan dengan perusahaan sering kali
disebabkan oleh pemberian upah atau gaji yang tidak sesuai. Pemberian gaji atau upah
yang sesuai tentunya menimbulkan konflik antara perusahaan dengan karyawan.
Karyawan yang tidak puas dengan keputusan perusahaan dapat mengakibatkan
rusaknya kinerja karyawan seperti melakukan aksi protes, mogok kerja dan lain
sebagainya.
Untuk mengatasi konflik tersebut maka ada beberapa upaya yang dilakukan
sepeti Mediasi dan Negosiasi. upaya-upaya yang dilakukan seperti diadakan
perundingan bepartited semacam dialog antara manajemen guna membicarakan
masalah-masalah yang terjadi diperusahaan, dengan melalu pendekatan nomatif.
Dengan tujuan memberi kesempatan bagi pekerja untuk kembali bekerja dan
mendapatkan kembali haknya sebagaimana mestinya dan sebagai bagian dari mitra
utama perusahaan Agar perselisihan tidak berlarut-larut serta cepat terselesaikan.
Daftar Pustaka

Mahmud. Siska. 2016. Bentuk Penyelesaian Konflik Sosial (Identifikasi Bentuk Penyelesaian
Konflik Antara Public Relations Pt Donggi Senoro Liquefied Natural Gas
Kabupaten Luwuk Banggai Dengan Masyarakat). Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik. Universitas Tompotika Luwuk Banggai.

Anda mungkin juga menyukai