& RUO
PRODUK ALKES
TU ALL SUBDIT
MANDIRI KHUSUS
• Informasi Produk • CFS Dalam • SAS • SparePart
• Bea Cukai Negeri • Notifikasi
• Wewenang • CoE • RUO Perubahan
Impor • Bahan Baku • CFS Impor
• Rekomendasi • Sampel dalam
Impor utk rangka Izin Edar
Komplementer, • Promosi
tes pasar, purna
jual
http://esuka.binfar.kemkes.go.id
ALUR PROSES SUKET
SAS
(Special Access Scheme)
UNDANG-UNDANG Pasal 106 Sediaan farmasi dan alat
NO 36 TAHUN 2009 tentang kesehatan hanya dapat diedarkan
KESEHATAN setelah mendapat IZIN EDAR
Berdasarkan Permenkes No. 62 Tahun 2017 Tentang Izin Edar Alat Kesehatan, Alat
Kesehatan Diagnostik In Vitro, dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga
Bagaimana jika alat kesehatan sangat
dibutuhkan, namun belum memiliki izin edar
di Indonesia?
Permenkes No.51 tahun 2014
Tentang Pemasukan Alat Kesehatan Melalui Mekanisme Jalur Khusus
(Special Access Scheme)
SAS
Alkes Baru
Program Pameran
Pelayanan Pemerintah di Penelitian dan Pendidikan dan Kesehatan
Kesehatan Bidang Pengembangan Pelatihan Berskala
Kesehatan Nasional
Alkes Baru
Program
Penelitian Penanggulangan
Pelayanan Pemerintah
KLB, wabah,
di Bidang dan
Kesehatan Pengembangan atau bencana
Kesehatan
Permenkes No.62 Tahun 2017, Pasal 48 Setiap Alat Kesehatan, Alat Kesehatan Diagnostik In Vitro dan PKRT bukan
baru, termasuk yang telah direkondisi dan/atau remanufakturing dilarang diimpor, digunakan dan/atau diedarkan di
wilayah Republik Indonesia.
Permendag No. 48/M-DAG/PER/7/2015 Tentang Ketentuan Umum di Bidang Impor, Pasal 2 (1) barang yang diimpor
harus dalam keadaan baru.
PELAPORAN SAS PENGAWASAN SAS
• Setiap pemohon wajib melaporkan
seluruh penerimaan dan/atau
pendistribusian alat kesehatan yang Dirjen
masuk melalui jalur khusus/ SAS ke Dirjen,
tembusan Kadinkes Prov dan Kab/Kota Kadinkes
• Dokter atau instansi terkait penanggung Prov
jawab harus melakukan pemantauan
terhadap penggunaan alat kesehatan Kadinkes
yang masuk melalui jalur khusus/ SAS, dan Kab/Kota
melaporkan setiap Kejadian yang Tidak
Diinginkan (KTD) ataupun yang diduga
sebagai KTD kepada Dirjen paling lambat
7 (tujuh) hari setelah kejadian
• Pelaporan harus disertai dengan
penjelasan
Persyaratan SAS
1. Surat permohonan yang ditujukan ke Direktur 10. Surat pernyataan setuju untuk memberikan
Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan. laporan kemanfaatan produk.
2. Surat kuasa dari penerima SAS kepada pengimpor 11. Sertifikat GMP / ISO 13485 dari pabrik.
jika penerima SAS dan pengimpor berbeda. 12. 1Bukti bahwa alat kesehatan tersebut sudah
3. Invoice. terdaftar di negara asal.
4. Pemberitahuan Impor Barang (PIB) dan/atau 13. Khusus untuk permohonan SAS yang berulang
Airway Bill (AWB) dan/atau Master Airway Bill harus melampirkan izin SAS yang lama.
(MAWB) dan/atau Bill of Lading (BL). 14. Khusus untuk permohonan SAS yang akan
5. Packing list digunakan di rumah sakit harus melampirkan
rekomendasi dari Direktorat Jenderal Pelayanan
6. Akta pendirian institusi atau lembaga non
Kesehatan Kementerian Kesehatan.
pemerintah penerima donasi.
7. Brosur/ katalog/ data pendukung lainnya 15. Khusus untuk penggunaan sendiri harus
menyertakan surat keterangan dari dokter yang
mengenai produk.
bertanggung jawab terkait penggunaan alat
8. Surat pernyataan tidak diperjualbelikan. sesuai diagnosa penyakit.
9. Surat rekomendasi dari BAPETEN untuk alat 16. Persyaratan lain sesuai ketentuan yang berlaku.
kesehatan yang mengandung pengion.
Alur SAS
RUO
Research Use Only
Definisi:
Alat Kesehatan dan Alat Kesehatan Diagnostik In Vitro yang sedang dalam tahap
pengembangan penelitian dan belum disetujui digunakan untuk tujuan klinis atau
dinyatakan sebagai produk RUO oleh instansi yang berwenang di negara asal
pabrikan
Biaya PNBP
Ketentuan:
Rp. 250.000,-
Definisi:
Surat Keterangan Impor Untuk spare part adalah surat
keterangan yang ditujukan untuk memberikan informasi
kepada Bea dan Cukai bahwa produk yang diimpor merupakan
sparepart dari suatu produk alat kesehatan yang sudah
memiliki izin edar dari Kementerian Kesehatan.
Persyaratan:
No. Persyaratan
1 Surat permohonan yang ditujukan ke Direktur Penilaian Alat kesehatan dan
PKRT menggunakan kop surat perusahaan.
2 Daftar spare part yang diajukan.
3 Sertifikat produksi/ IPAK/Sertifikat Distribusi.
4 Izin edar yang masih berlaku dan penandaannya.
5 Brosur/katalog/ manual book yang memberikan informasi terkait fungsi
sparepart yang diajukan.
Sparepart VS Aksesoris
“Sparepart ” berarti produk
yang digunakan untuk mengganti
komponen yang telah ada di dalam
alat kesehatan tidak memerlukan
persetujuan izin edar tersendiri.