• Kemungkinan terjadinya penolakan oleh tubuh resipien (hiperakut,
akut, dan kronik) Dalam keadaan normal, sistem kekebalan akan menyerang dan menghancurkan jaringan asing. Jika sistem kekebalan resipien tidak dikendalikan, maka organ yang dicangkokkan dapat ditolak oleh tubuh resipien. Obat-obat immunosupresan dapat menekan sistem kekebalan untuk mencegah penolakan tetapi obat tersebut juga memiliki risiko. • Kematian Transplantasi Organ dari Aspek Etika • Transplantasi merupakan upaya terakhir untuk menolong seorang pasien dengan kegagalan fungsi salah satu organ tubuhnya. Dari segi etik kedokteran, tindakan ini wajib dilakukan jika ada indikasi, berlandaskan beberapa pasal dalam kodeki, yaitu : • Pasal 2. “Seorang dokter harus senantiasa melakukan profesinya menurut ukuran tertinggi.“ • Pasal 10. ”Setiap dokter harus senantiasa mengingat dan kewajibannya melindungi hidup” insani. • Pasal 11. “Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala ilmu dan keterampilannya untuk kepentingan penderita” • Pasal-pasal tentang transplantasi dalam PP No. 18 tahun 1981, pada hakekatnya telah mencakup aspek etik, terutama mengenai dilarangnya memperjual belikan alat dan jaringan tubuh untuk tujuan transplantasi ataupun meminta kompensasi material lainnya. • Transplantasi dipandang dari sudut etika harus dipertimbangkan empat sudut prinsip dasar Biomedikal Etik yaitu6: • Respect for autonomy Bahwa mendonorkan organ merupakan perbuatan mulia. Keputusan untuk mendonorkan organ merupakan keputusan (otonomi pendonor) yang diputuskan sendiri tanpa ada paksaan dari pihak lain. • Non Maleficence Setiap operasi transplantasi yang dijalankan selalu mengandung risiko. Donor harus diberi penjelasan mengenai risiko yang akan timbul apabila melakukan pendonoran. Mempersiapkan tim dokter yang mumpuni dibantu dengan teknologi memadai dapat meminimalkan resiko kegagalan operasi. • Beneficence Prinsip berbuat kebaikan mendikte kita untuk berbuat baik kepada orang lain, terutama apabila tidak mengandung risiko bagi pemberi kebaikan. Dalam hal transplantasi organ tujuan kebaikan tersebut dapat hilang apabila lebih tinggi risikonya. • Justice Prinsip keadilan dalam donasi dan transplantasi organ lebih relevan terhadap alokasi organ, yang menyangkut kepada perlakuan yang adil, sama dan sesuai dengan kebutuhan pasien yang tidak terpengaruh pada faktor lain. Transplantasi Organ dari Segi Agama Budha • Dalam pengertian Budhis, seorang terlahir kembali dengan badan yang baru. Oleh karena itu, pastilah organ tubuh yang telah didonorkan pada kehidupan yang lampau tidak lagi berhubungan dengan tubuh dalam kehidupan yang sekarang. • Dalam Sutra of Golden Light chapter 18 menunjukan bahwa Budha memberikan tubuhnya untuk menyelamatkan seekor harimau betina. Bagi penganut agama Budha mendonorkan organ adalah perbuatan yang sangat positif.