Anda di halaman 1dari 32

AGLUTINASI

OLEH :
KELOMPOK 7
 AYU INDAH SARI. ARIFIN
 AWAL IKHWAN SYARIF
 MISRA NANI
 MIRA ANSYE MARIAYANTI
Sejarah

Dua orang ahli bakteri, Herbert Edward Durham dan


Maxvon Gruber, menemukan aglutinasi spesifik pada
tahun 1896. Penggumpalan ini diberi nama reaksi
Gruber-Durham. Gruber kemudian memperkenalkan
istilah agglutinin (dari bahasa Latin ; agglutinare)
untuk senyawa apapun yang menyebabkan
aglutinasi sel.
Aglutinasi

Aglutinasi dalam kedokteran dan zoologi adalah


penggumpalan dalam suatu cairan akibat pemberian
suatu bahan ke dalamnya. Kata berasal dari bahasa
Latin agglutinare, yang berarti "untuk menempel pada".

Contoh aglutinasi adalah peristiwa penggumpalan


protein dalam darah sebagai reaksi atas pemberian
suatu antigen.
Aglutinasi
 Aglutinasi adalah perlengketan sel –
sel darah merah yang disebabkan
oleh antibodi yang melekat pada
antigen – antigen beberapa sel darah
merah, sampai menimbulkan suatu
anyaman yang dapat menjerat sel sel
menjadi mengelompok.

 Peristiwa terjadinya agregasi yg


tampak sebagai akibat interaksi antara
ANTIGEN yg tak larut (Aglutinogen )
dengan ANTIBODI ( Aglutinin ).
Tahapan untuk menimbulkan aglutinasi

Tahap pertama yaitu antibodi yang


melekat pada antigen sel darah merah

Tahap kedua yaitu anyaman telah


terbentuk, menimbulkan gumpalan atau
aglutinasi.
UJI AGLUTINASI
Ag pada permukaan sel
Aglutinasi
Ab

Tak larut

Prinsip dasar reaksi aglutinasi


++ --
Gambar
Gambar Uji
UjiAglutinasi
AglutinasiSlide
Slide
Susp.
Ag

Inkubasi

Aglutinasi

Serum ( Ab )

Gambar Uji Aglutinasi tabung


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Proses Aglutinasi

 Rasio Ag & Ab
 Jenis Anti body
 Waktu Inkubasi
 Medium : Suhu, pH, kekuatan
ion-ion,viscositas,
molaritas
 Enzim proteolitik.
Pemeriksaan yang Menggunakan
Metode Aglutinasi

 Pemeriksaan golongan darah,


 Pemeriksaan widal,
 C-reactive protein (CRP),
 VDRL/TPHA,
 antistreptolysin-O (ASO),
 Rheumatoid Arthritic Factor (RAF)
REVIEW JURNAR I

JUDUL:
“Pengaruh Waktu Penyimpanan Antisera
Terhadap Daya Aglutinasi Metode Slide”
LATAR BELAKANG

 Penyimpanan reagen harus sangat diperhatikan agar


mendapatkan hasil yang akurat.
 Antisera golongan darah merupakan reagen untuk
melakukan pemeriksaan golongan darah metode slide,
sebagai reagen alternatif dapat digunakan serum manusia.
 Baik serum atau plasma harus segera dipisahkan dari sel-sel
darah dan segera digunakan atau disimpan dalam jangka
waktu tertentu agar kandungan antibodi dalam serum tetap
dalam keadaan optimal saat digunakan. Penyimpanan pada
suhu ruang (15-25°C) selama 4 jam praktis tidak mengubah
metabolit, enzim-enzim dan elektrolit-elektrolit.
TUJUAN PENELITIAN

 Untuk mengetahui pengaruh waktu


penyimpanan antisera terhadap daya
aglutinasi metode.
METODE PENELITIAN
 Penelitian ini merupakan penelitian
Eksperimen Semu (Quasi Eksperimental
Design).
Jumlah perlakuan sampel adalah 4 dengan
replikasi sebanyak 6 kali sehingga menjadi
24 unit percobaan. Analisis data dilakukan
secara deskriptif, data yang dikumpulkan
berupa data grade daya aglutinasi metode
slide dengan menggunakan antisera dari
serum sebagai reagen.
HASIL DAN PEMBAHASAN

 Didapatkan hasil daya aglutinasi pada 0


hari, 2 hari dan 4 hari penyimpanan antisera
adalah +4, penyimpanan antisera pada 6
hari menyebabkan terjadinya perubahan
daya aglutinasi menjadi +3.
HASIL DAN PEMBAHASAN
 Pada penelitian ini digunakan reagen alternatif antisera
yakni dari serum manusia.
 Pada hasil penelitian didapatkan perubahan hasil daya
aglutinasi pada hari keenam menjadi +3, hal ini adalah
karena terjadinya perubahan jumlah antibodi (rasio
antibodi) karena serum yang tidak segera digunakan
dapat mengakibatkan rusaknya struktur protein sehingga
akan menyebabkan penurunan jumlah protein termasuk
ratio atau jumlah antibodi itu sendiri. Oleh karenanya
daya aglutinasi antara antigen dan antibodinya pun
berkurang sehingga akan mempengaruhi hasil
pembacaan. Berdasarkan hal ini, maka untuk
pemeriksaan laboratorium yang memanfaatkan reaksi
antara antigen dan antibodi secara metode slide maka
haruslah diperhatikan waktu penyimpanan serum, agar
didapatkan hasil pembacaan yang valid.
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah


dilakukan maka didapatkan kesimpulan ada
pengaruh waktu penyimpanan antisera
terhadap daya aglutinasi metode slide pada
hari keenam penyimpanan.
REVIEW JURNAR II

JUDUL:
“Diagnostic Reliability of Widal slide
Agglutination Test for Enteric fever- still
a Query ”
LATAR BELAKANG

Demam tifoid adalah masalah kesehatan


masyarakat utama yang terkait dengan
morbiditas dan mortalitas yang signifikan di
banyak negara. Tes aglutinasi slide Widal
adalah tes yang biasa digunakan untuk
mendiagnosis demam enterik. Literatur
terbatas tersedia pada kemampuan
diagnostiknya dibandingkan dengan tes
aglutinasi tabung.
TUJUAN PENELITIAN

Untuk mengevaluasi kemanjuran tes


aglutinasi slide Widal untuk diagnosis
demam enterik.
METODE PENELITIAN
 Metode cross-sectional
 Dilakukan di departemen mikrobiologi di
perguruan tinggi dan rumah sakit medis Jawahar
Lal Nehru, Ajmer selama enam bulan dari
September 2013 hingga Maret 2014. Sebanyak
640 sampel serum yang diterima di departemen
mikrobiologi diproses untuk mendeteksi
keberadaan aglutinin anti O dan anti H terhadap
S. typhi, S. Paratyphi A dan S. Paratyphi B
melalui uji aglutinasi widal dan tube Widal sesuai
protokol standar. Titer signifikan untuk O dan H
aglutinin, 1: 160 diambil sebagai positif.
HASIL & PEMBAHASAN

 Hasil : Dari 154 sampel positif uji aglutinadi slide,


115 (18%) sampel diuji negatif dengan uji aglutinasi
tabung, sedangkan hanya 39 (6%) sampel positif
dengan aglutinasi slide dan tabung.
HASIL & PEMBAHASAN
Pembahan :
 Isolasi bakteri dari darah, sumsum tulang atau cairan tubuh
tetap menjadi standar emas untuk mendiagnosis demam
enterik. Tingkat isolasi yang relatif rendah dari kultur darah
dan metode alternatif seperti kultur sumsum tulang yang
bersifat invasif menjadi masalah bagi dokter untuk
menggunakannya sebagai alat diagnostik tunggal.
Meskipun, tes Widal memiliki sensitivitas dan spesifisitas
sedang tetapi tetap menjadi alternatif paling umum untuk
metode lain dalam mendiagnosis demam enterik. Kami
telah melakukan penelitian serupa baru-baru ini di mana uji
Widal memiliki sensitivitas 45% dan spesifisitas 86% .
 Dalam penelitian ini, tes aglutinasi slide dilakukan dengan
baik sebagai alat skrining karena memiliki sensitivitas
keseluruhan yang baik (100%) dan nilai prediksi negatif
(100%). Namun, dalam penelitian ini spesifisitas untuk slide
Widal relatif rendah (83,93%). Nilai prediktif positif (25,32%)
sangat rendah, yang merupakan ukuran penting alat
KESIMPULAN

 Uji Slide Widal memiliki sensitivitas tinggi dan NPV


(100%) dapat digunakan sebagai alat skrining tetapi
karena spesifisitas rendah (83,93%) setiap sampel positif
harus dikonfirmasi dengan uji Widal tabung.
REVIEW JURNAR III

JUDUL:
“Diagnostic Efficacy of Widal Slide
Agglutination Test against Widal tube
Agglutination Test in Enteric Fever”
LATAR BELAKANG
 Demam enterik adalah penyakit endemik
di India dan memerlukan diagnosis cepat
dan terjangkau.
 Tes aglutinasi slide Widal adalah tes
skrining cepat yang umum digunakan untuk
tujuan ini. Literatur yang tersedia tentang
kemampuan diagnostiknya dibandingkan
dengan tes aglutinasi tabung sangat sedikit.
TUJUAN PENELITIAN

Untuk mengevaluasi keefektifan uji


aglutinasi slide Widal dan uji aglutinasi
tabung untuk diagnosis demam enterik.
METODE PENELITIAN
 Uji eksak Fisher
 Hasil uji aglutinasi slide dibandingkan
dengan uji aglutinasi tabung dan dianalisis
menggunakan uji eksak Fisher.
Sensitivitas, spesifisitas, nilai prediksi
positif dan negatif dari aglutinasi slide
dihitung menggunakan metode aglutinasi
tabung sebagai standar untuk
perbandingan.
HASIL & PEMBAHASAN
 Hasil : Dari 294 (20%) sampel slide positif (dengan titer
signifikan pada tes semiquantitatif), 85 (28,9%) sampel
adalah aglutinasi tabung positif, sedangkan sisanya 209
(71,1%) memiliki titer di bawah level signifikan pada
aglutinasi tabung. Dengan demikian dapat terlihat pada
sampel 5,78% sementara 14,21% sampel diberi label yang
salah sebagai positif dengan tes aglutinasi slide karena
mereka sebenarnya memiliki titer kurang dari level
signifikan.
 Pembahan : Positif palsu yang tinggi dan nilai prediksi
positif yang rendah yang ditunjukkan oleh uji slide aglutinasi
adalah untuk mengingatkan bahwa hasil slide aglutinasi
tidak boleh hanya diandalkan untuk diagnosis dan
perawatan demam enterik. Melakukan uji aglutinasi slide
sebenarnya merupakan praktik yang umum di banyak
laboratorium dengan sumber daya terbatas sehingga jika
digunakan, hasilnya harus selalu dikonfirmasikan dengan uji
aglutinasi tabung dan ditafsirkan dengan mengacu pada
KESIMPULAN

 Diagnosis serologis demam enterik harus selalu


dikonfirmasi dengan uji aglutinasi tabung daripada hanya
bergantung pada hasil uji aglutinasi slide cepat.
DAFTAR PUSTAKA
 Raehun1, Yunan Jiwintarum2, Iswari Pauzi.2019. Pengaruh
Waktu Penyimpanan Antisera Terhadap Daya Aglutinasi
Metode Slide. Jurnal Analis Medika Bio Sains. ISSN: 2656-
2456
 Yadav K et al. 2017.Diagnostic reliability of Widal Slide
Agglutination Test for Enteric Fever- Still a
Query.International Journal of Research in Medical Sciences.
5(10):4407-4410
 Ujjwala N. Gaikwad,Monali Rajurkar.2014. Diagnostic
efficacy of Widal slide Agglutination Test Against Widal Tube
Agglutination Test in Enteric Fever. International Journal of
Medicine and Public Health (Vol.4) : 227-230
 https://www.academia.edu/35967805/AGLUTINASI
 https://id.wikipedia.org/wiki/Aglutinasi_(biologi)
THANKS FOR YOUR
ATTENTION 

Anda mungkin juga menyukai