Anda di halaman 1dari 17

PERAWATAN PALIATIF

Kelompok :
1. Yunindya Triska W (P1337420218014)
2. Septian Rianto (P1337420218024)
3. Dwinda Maulina (P1337420218033)
4. Nur Hikmah R (P1337420218041)
5. Hendra Dwi A (P1337420218044)
6. Deni Nurvitasari (P1337420218046)
Pengertian Perawatan Paliatif
Perawatan paliatif care adalah pendekatan yang bertujuan memperbaiki
kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi masalah
berhubungan dengan penyakit yang dapat mengancam jiwa, melaui
pencegahan dan membantu meringankan penderitaan, identifikasi dini
dan penilaian yang tertib serta penanganan nyeri dan masalah lain baik
fisik, psikososial dan spiritual (WHO, 2011
Tujuan Perawatan Paliatif
Tujuan dari perawatan palliatif adalah untuk mengurangi penderitaan
pasien, memperpanjang umurnya, meningkatkan kualitas hidupnya,
juga memberikan support kepada keluarganya. Meski pada akhirnya
pasien meninggal, yang terpenting sebelum meninggal dia sudah siap
secara psikologis dan spiritual, tidak stres menghadapi penyakit yang
dideritanya.
Perawatan paliatif meliputi :

 Menyediakan bantuan dari rasa sakit dan gejala menyedihkan lainnya


 Menegaskan hidup dan memepercepat atau menunda kematian.
 Mengntegrasikan aspek-aspek psikologis dan spiritual perawatan
pasien
 Tidak mempercepat atau memperlambat kematian
 Meredakan nyeri dan gejala fisik lain yang mengganggu
 Menawarkan sistem pendukung untuk membantu keluarga
menghadapi penyakit pasien dan kehilangan mereka.
Prinsip Perawatan Paliatif

Menghormati atau menghargai martabat dan harga diri dari


pasien dan keluarga pasien, Dukungan untuk caregiver,
Palliatif care merupakan akses yang competent dan
compassionet, Mengembangkan professional dan social
support untuk pediatric palliatif care, Melanjutkan serta
mengembangkan pediatrik palliatif care melalui penelitian dan
pendidikan (Ferrell, & Coyle, 2007: 52)
Perawatan paliatif berpijak pada
pola dasar berikut ini :
 Meningkatkan kualitas hidup dan menganggap kematian sebagai
proses yang normal
 Tidak mempercepat atau menunda kematian.
 Menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang menganggu.
 Menjaga keseimbangan psikologis, sosial dan spiritual.
 Berusaha agar penderita tetap aktif sampai akhir hayatnya
 Berusaha membantu mengatasi suasana dukacita pada keluarga.
 Menggunakan pendekatan tim untuk mengatasi kebutuhan pasien
dan keluarganya
 Menghindari tindakan yang sia-sia
Hak-Hak Pasien Paliatif.

 Tahu status kesehatannya


 Ikut serta merencanakan perawatan
 Dapat informasi tindakan invasif
 Pelayanan tanpa diskriminasi
 Dirahasiakan penyakitnya
 Dapat bekerja dan dapat produktif
 Berkeluarga
 Perlindungan asuransi
 Pendidikan yang layak
Dimensi dari kualitas hidup menurut Jennifer J. Clinch,
Deborah Dudgeeon dan Harvey Scipper (1999) adalah :

 Penaganan permasalah kondisi fisik (gejala dan nyeri)


 Kemampuan fungsional dalam beraktifitas
 Kesejahteraan keluarga
 Kesejahteraan emosional
 Spiritual
 Fungsi sosial
 Kepuasan pada layanan terapi (termasuk pendanaan)
 Orientasi masa depan (rencana dan harapan)
 Seksualitas (termasuk “body image”)
 Fungsi okupasi
Tempat Perawatan Paliatif Care

 Rumah sakit, (Hospice hospital care), Poliklinik,


Rawat singkat, Rawat Inap
 Rumah (Hospice home care)
 Hospis (Hospice care)
 Praktek bersama , Tim/ kelompok perawatan
paliatif
Tim Paliatif
Dokter
 Dokter umum:
Dokter umum memiliki peranan penting terutama pada perawatan pasien
terminal di tingkat layanan primer (di puskesmas dan di rumah pasien)
sehingga tata laksana gejala fisik dan kebutuhan psikososial dan spiritual
dapat berjalan baik.
 Mengkoordinir tim paliatif di tingkat layanan primer
 Mengantisipasi dan mencegah timbulnya gejala dengan obat dan modalitas lain
 Mengidentifikasi gejala secara dini dan masalah psikologis, sosial dan spiritual
 Mengatur penggunaan obat sehingga kepatuhan pasien dapat terjaga
 Menggunakan modalitas non farmakologi
 Menyusun program paliatif
 Membangun hubungan kerja dengan tim paliatif di tingkat sekunder dan
mengkonsulkan pasien yang memerlukan
 Membangun kerjasama dan menggunakan sumber daya yang tersedia di wilayah
layanan primer untuk mengembangkan program paliatif
 Dokter Paliatif
Di tingkat layanan sekunder dan tertier:
1. Bertanggung jawab terhadap penatalaksanaan pasien paliatif
2. Melakukan penatalaksanaan nyeri dan gejala lain apabila terapi kausatif
belum atau tidak dilakukan
3. Mengkoordinasikan dengan tim penatalaksana nyeri dan gejala lain yang
memerlukan keahlian spesialis lain
4. Melakukan tatalaksana gejala pada pasien stadium termi-nal fase
menjelang akhir kehidupan
 Dokter Spesialis
Dokter spesialis berbagai disiplin melakukan identifikasi dan menentukan
pasien dalam stadium terminal dan mengkonsulkan kepada dokter paliatif
1. Melakukan tatalaksana gejala sesuai konsul dari dokter paliatif apabila
modalitas diperlukan (misalnya radioterapi untuk penatalaksanaan nyeri dan
perdarahan, gangguan psikiatri, tindakan bedah, fungsi paru dan ascites,
dll)
2. Dokter berperan penting dalam tim paliatif yang bersifat interdisipliner.
Dokter tersebut harus memiliki pengetahuan dan keterampilan sesuai
prinsip-prinsip pengelolaan paliatif. Dokter yang bekerja di pelayanan paliatif
bertanggung jawab dalam penilaian, pengawasan, dan pengelolaan pasien
paliatif.
Perawat Paliatif

 Perawat harus memiliki pengetahuan dan keterampilan sesuai


prinsip-prinsip pengelolaan paliatif. Perawat paliatif
bertanggung jawab dalam penilaian, pengawasan, dan
pengelolaan asuhan keperawatan pasien paliatif.
Perawat sebagai koordinator layanan paliatif:
1. Menyiapkan pelaksanaan program paliatif, baik rawat jalan,
rawat inap atau rawat rumah.
2. Menyiapkan peralatan medis yang diperlukan.
3. Mendistribusikan dan menghubungi tenaga pelaksana
kepada anggota tim atau ke unit layanan lain.
4. Menyusun jadwal kunjungan dan tenaga paliatif yang
diperlukan.
5. Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan program
paliatif.
 Perawat sebagai tenaga pelaksana:
1. Menerima permintaan asuhan keperawatan dari koordinator
program paliatif.
2. Berkoordinasi dengan anggota tim lain.
3. Menganalisa, menegakkan dan melakukan asuhan
keperawatan sesuai kebutuhan dan kondisi pasien
 Perawat Homecare:
1. Menerima permintaan perawatan homecare dari dokter
penanggung jawab pasien melalui koordinator program paliatif.
2. Berkoordinasi dan menganalisa program homecare dan dokter
penanggung jawab dan koordinator program paliatif.
3. Melakukan asuhan keperawatan sesuai program yang
direncanakan.
4. Reevaluasi atau evaluasi asuhan keperawatan yang telah
dilaksanakan.
5. Melaporkan setiap perkembangan pasien kepada dokter
penangung jawab pasien.
 Pelaku rawat (caregiver)
 Melakukan atau membantu pasien melakukan perawatan diri dan
kegiatan sehari hari (memandikan, memberi makan, beraktifitas sesuai
kemampuan pasien, dll)
 Memberikan obat dan tindakan keperawatan sesuai anjuran dokter
 Melaporkan kondisi pasien kepada perawat
Apoteker
Terapi obat merupakan komponen utama dari penatalak-
sanaan gejala dalam pelayanan paliatif. Apoteker memastikan
bahwa pasien dan keluarga memiliki akses penting terhadap
obat-obatan untuk pelayanan paliatif. Keahlian apoteker
dibutuhkan untuk memberikan informasi yang tepat mengenai
dosis, cara pemberian, efek samping dan interaksi obat-obatan
kanker, morfin dan anti nyeri lainnya yang diberikan kepada
pasien untuk menjalani terapi paliatifnya.
Paliatif Care Plan
Melibatkan seorang partnership antara pasien, keluarga, orang
tua, teman sebaya dan petugas kesehatan yang profesional.
Support fisik, emosional, psikososial dan spiritual khususnya,
melibatkan pasien pada self care, pasien memerlukan atau
membutuhkan gambaran dan kondisi (kondisi penyakit
terminalnya) secara bertahap, tepat dan sesuai, Menyediakan
diagnostic atau kebutuhan intervensi terapeutik guna
memperhatikan/memikirkan konteks tujuan dan pengaharapan
dari pasien dan keluarga

Anda mungkin juga menyukai