Respon Imun Terhadap Tumor
Respon Imun Terhadap Tumor
TUMOR
Dr.Deliana Bastari Sp PA
Pembidaraan mengenai sistem imun akan
melibatkan jugadiskusi mengenai respon
imun terhadap tumor,yang juga
melibatkan mekanisme aktifasi sel T,sel B
dan limfosit.
Dari penelitian dibuktikan bahwa sel tumor
mengeluarkan HLA dan antigen golongan
darah walau dalam konsentrasi
rendah,bagaimanapun tumor dapat
dikenali pejamu sebagaib jaringan yang
berbeda dengan jaringan normal.
Transformasi sel ganas berkaitan dengan
perubahan genetik yang rumit,dimana sel
ganas mengekspresikan protein yang
dianggap asing oleh sistem imun.
Dikemukakan oleh Ehrlich pengenalan sel
tumor autolog oleh sistem imun
merupakan mekanisme positif membasmi
sel yang mengalami transformasi.
Istilah Surveilans imun dikemukakan
L.Thomas dan McFarlane B,untuk
mengacu pengenalan dan penghancuran
sel bukan diri saat sel tersebut muncul.
Bukti kuat adanya surveilans imun ini
adalah dengan adanya peningkatan
penderita kanker pada pejamu dengan
defisiensi imun.
Dari data dimana jumlah penderita kanker
lebih banyak dijumpai pada orang yang
tidak mengalami defisiensi imun menjadi
pertanyaan bagaiman sel kanker dapat
menghindari hal ini pada pejamu
imunokompeten.
Mekanisme pelolosan diri:
1.Pertumbuhan berlebihan dari selektif
varian negatif antigen
2.Hilang atau berkurangnya ekspresi
antigen histokompatibilitas.
3.Tidak adanya kostimulasi.
4.Imunosupresi.
Pada penelitian dibuktikan penderita
tumor membentuk respon imun terhadap
sel tumor,denga dijumpainya
limfosit,makrofag serta reaksi reaksi pada
kelenjar limfe.
Dengan pemeriksaan imunohistokimia
dapat dibuktikan berbagai tingkatan dari
limfosit yang berbeda beda terhadap
respon seluler terhadap tumorInteraksi
seluler sebagai mekanisme pembunuh sel
tumor tergantung pada sitotoksin oleh
limfosit T.
Mekanisme selular anti tumor.
Imunitas seluler dan humeral dapat
memiliki aktivitas anti tumor.Beberapa
efektor selular
Antara lain,limfosit T sititoksik,sel
natural killer,makrofag,mekanisme
humeral
Limfosit T sitotoksik
.Pada manusia peranan sel T sitotoksik
yang telah tersensitisasi secara spesifik
berperan protektif terutama pada
neoplasma terkait virus(limfoma burkitt
akibat EBV ,tumor HPV).
Sel T menghasilkan sel CD8+MHC-
restrictid menandakan peran sel T dalam
imunitas yang dapat mematikan sel tumor
autolog.
Pada sebagian kasus sel T CD8+ tidak
terbentuk in vivo tapi dihasilkan melalui
imunisasi dengan sel dendritik yang
dirangsang oleh antigen tumor
Menurut MacFarkane B limfosit T
memonitor sel penderita dan bereaksi
melawan sesuatu yang membentuk
antigen permukaan asing.Dengan cara ini
klon sel ganas dapat dihancurkan.
Ditemukan bukti bukti menyokong imunologi
pada tumor.
Penderita defisiensi imun kongenital 200 kali
lebih banyak menderita kanker.penderita
cangkok organ yang menerima pengobatan
imunosupresif mudahh terkena limfoma non
Hodgkin dan penderita AIDS sering menderita
Sarkoma Kaposi.
Sel NK.sel ini mampu menghancurkan sel
tumor tanpa sensitisasi lebih dahulu.Sel ini
membentuk lini pertahanan pertama
terhadap tumo.Sel NK dapat melisiskan
berbagai sel tumor pada manusia
termasuk tumor yang tampaknya
imunogenik.
Sel T dan sel NK menhasilkan antitumor
yang saling melengkapi..Bila tidak ada
antigen MHC kelas 1,sel ini tidak dapat
dikenali oleh sel T,tapi tumor dapat
merangsang sel NK karena sel NK
dihambat dengan dikenalinya molekul
kelas 1 autolog normal.Hambatan pada
reseptor NKG2D menyebabkan hewan
lebih rentan terhadap karsinogen.
Makrofag.Secara in vitro makrofag aktif
menunjukkan sitotoksisitas selektif terhadap sel
tumor.Sel T,sel NK dan makrofag bekerja sama
dalam reksi anti tumor karena sitotoksin yang
dikeluarkan sel T dan sel NK adalah aktifator
kuat bagi makrofag.el ini dapat menghancurkan
tumor dengan mekanisme yang sama untuk
membunuh mikroba(pembentukan metabolit
oksigen atau sekresi TNF).
Mekanisme humeral.Mekanisme ini turut
dalam destruksi tumor melalui cara
aktivasi komplemen dan induksi
sitotoksisitas seluler dependen antibodi
oleh sel NK.
Antigen tumor.