Anda di halaman 1dari 23

Sekilas tentang Syok

“Overview of Shock”
1

Disusun oleh:
Wahyudi Teguh Rejeki P, S.Ked

Pembimbing:
dr. Aidyl Fitrisyah, SpAn
2 Outline

1. Definisi

2. Fisiologi Sirkulasi

3. Jenis-jenis Syok

4. Tanda Klinis

5. Tatalaksana
Definisi
3
• Syok ≠ hipotensi.

• Syok adalah kegagalan untuk memberikan


dan/atau menggunakan oksigen dalam jumlah
yang memadai (hipoperfusi)
4
Fisiologi Sirkulasi
PENGIRIMAN OKSIGEN/OXYGEN
5 DELIVERY (DO2)
• Pengiriman oksigen/Oxygen delivery (DO2) adalah
produk cardiac output (CO) dan kandungan oksigen darah
arteri.

• Hb adalah konsentrasi hemoglobin (g/L),


• SaO2 adalah saturasi Hb arteri
• PaO2 adalah tekanan parsial oksigen arteri.
• 1,39 mL O2/g Hb (kapasitas maksimum pembawa O2 secara
teoritis).
Dengan asumsi kandungan oksigen arteri yang memadai, CO
adalah penentu utama DO2.
6 HUBUNGAN DO2 – VO2
 Global DO2 pada orang dewasa saat istirahat sekitar
1000 mL/menit dan konsumsi oksigen (VO2) sekitar 250
mL/menit.
 Dalam keadaan normal, tambahan O2 yang dipasok
tidak digunakan untuk memenuhi permintaan
metabolisme dan secara konseptual dapat dianggap
sebagai persediaan cadangan (suplai independen
O2).
 Saat istirahat, pada orang orang sehat DO2 dapat
diturunkan dari 14 mL/kg/menit menjadi 7
mL/kg/menit tanpa ada tanda-tanda kekurangan
oksigenasi.
7 HUBUNGAN DO2 – VO2 (Cont)

 Setelah
DO22 O
Jika DO 2 diekstraksi
menurun,
turun lebih
VOjauh,secara
2 awalnya
maksimal
ekstraksi
tetap tidak dari
oksigen dari Hb,
berubahHb
pengurangan
karena cadangan
ditingkatkan DO lebih
untuk
2O lanjut akan
2 digunakan.
mempertahankandibatasi
Jika suplai
DO2 turun
pasokanO2
lebih
(dependen
oksigen yang suplai
jauh, ekstraksi cukupO2ke
) jaringan.
oksigen dari Hb ditingkatkan untuk
mempertahankan pasokan oksigen yang cukup ke
jaringan.
Dysoxia
8
 Dysoxia terjadi ketika DO2 melebihi titik kritis dari suplai
independen (DO2 critical).

Suplai O2 yang tidak memadai  metabolisme seluler anaerob 


produksi adenosin trifosfat (ATP) kurang efisien  disfungsi seluler dan
organ.
Secara klinis disfungsi dysoxia dimanifestasikan dengan gambaran
gangguan organ-akhir; penurunan kesadaran, penurunan pengisian ulang
kapiler, oliguria, dan hiperlaktatemia.
9 Jenis-jenis Syok
 Syok Hipovolemik
Syok hipovolemik terjadi ketika kehilangan darah
akut atau kehilangan cairan yang berlebihan
(misalnya pendarahan saluran cerna, saluran
kemih, dan lukabakar) yang menyebabkan
penurunan sirkulasi volume darah.
 Syok Kardiogenik
Syok kardiogenik terjadi ketika jantung sebagai
pusat suplai sirkulasi O2 gagal memompa darah.
Iskemia miokard adalah penyebab paling umum
dari syok kardiogenik.
10 Jenis-jenis Syok (Cont)
 Syok Obstruktif
Obstruksi aliran darah yang melalui ruang jantung
akan menyebabkan penurunan curah jantung.
Keterbatasan aliran darah terjadi karena obstruksi
di dalam jantung (misalnya trombosis katup,
myxoma) atau kompresi ekstrinsik (misalnya tension
pneumothorax, tamponade jantung).
 Syok Distributif
Syok distributif terjadi karena kegagalan distribusi
darah vaskular oleh autoregulasi vaskular, sistem
saraf otonom, dan hormon.
11 Tanda Klinis

Dapat dipengaruhi sejumlah faktor seperti:


 proses yang mengarah ke syok
 tingkat keparahan pencetus penyakit atau
cedera
 kondisi fisiologis pasien
 efek obat-obatan.
Mekanisme kompensasi untuk syok dan manifestasi
klinis selanjutnya dipengaruhi oleh usia lanjut,
penyakit kardiovaskular, dan penyakit otonom.
12 Tatalaksana

Resusitasi syok adalah keadaan darurat medis.


Tujuan terapi adalah untuk secara cepat dan
efektif mengembalikan DO2 sistemik dan
meningkatkan perfusi jaringan.
Prinsip-prinsip manajemen syok adalah:
 Suplai O2
 Akses vaskular
 Volume resusitasi
 Vasoaktif agen
 Tatalaksana penyakit pencetus ataupun cedera
 Monitoring.
13 Suplai oksigen

 Pastikan semua penyebab hipoksia segera


dikoreksi termasuk dengan FiO2 yang tercukupi,
memastikan ventilasi tercukupi dan bahwa
setiap penyebab gangguan pernafasan yang
reversible dapat dikoreksi.
14 Akses vaskular

 Insersi kanul intravena sangat penting untuk


pemberian cairan dan obat-obatan. Ukuran
kanula merupakan pertimbangan penting
karena memiliki implikasi besar terhadap laju
aliran cairan laminar

Oleh karena itu untuk pemberian cairan intravena yang


cepat, kanulasi vena menggunakan kateter lebar sangat
penting.
15 Resusitasi cairan

Resusitasi cairan adalah strategi terapi pertama


dalam manajemen syok, terutama pada syok
hipovolemik atau distribusif.
 Trendelenburg
Posisi ini akan menyebabkan pergerakan otomatis
darah dari kaki dan vena panggul dan
meningkatkan pengisian tekanan vena dan MAP.
16 Resusitasi cairan (Cont)
 Kristaloid
Kristaloid terdiri dari elektrolit dan air.
Cairan ini dapat melewati membran semipermeabel
dengan mudah dan cepat didistribusikan melalui
ruang intravaskular dan ekstravaskular.
Waktu yang dibutuhkan agar terjadi keseimbangan
cairan di seluruh kompartemen tubuh tergantung
pada:
(1) osmolalitas cairan,
(2) zat yang terlarut dan
(3) integritas endotel pembuluh darah.
Kristaloid murah, mudah diberikan dan mengisi cairan
intravaskular dan ekstravaskular.
Namun dapat terjadi edema interstitial dan perubahan
elektrolit.
17 Resusitasi cairan (Cont)
 Koloid
Mengandung molekul besar yang tidak dapat
melewati membran semipermeabel.
Tetap berada dalam sirkulasi lebih lama, memiliki
volume distribusi yang lebih kecil dan lebih efektif
dalam meningkatkan volume intravaskular
daripada volume kristaloid dalam jumlah yang
sama.
Koloid dapat mengembalikan volume sirkulasi lebih
cepat, bertahan lebih lama (pada tahap awal) dan
lebih jarang menyebabkan edema interstitial.
Namun lebih mahal, pada pasien kritis cairan dapat
menumpuk di interstitium, serta menyebabkan edema
interstitial persisten.
18 Resusitasi cairan (Cont)

 Albumin
Bersifat iso-onkotik dan dengan infus dapat cepat
meningkatkan volume sirkulasi.
Disediakan dalam botol kaca sehingga membatasi
kecepatan infus dan peningkatan volume plasma
hanya berlangsung beberapa jam.
Meningkatkan volume cairan yang bersirkulasi
dengan menarik cairan dari interstitium.
Namun, prosesnya membutuhkan waktu lebih
lama.
19 Resusitasi cairan (Cont)

 Solusio Pati (Dextrose)


Solusio pati dapat menganggantian
volume intravaskular lebih efektif dan
aman pada pasien dengan syok septik.

 Darah
Penggunaan darah pada dasarnya
terbatas pada syok karena perdarahan
akut atau untuk mengoreksi anemia yang
menyebabkan gangguan pengiriman O2.
20 Agen vasoaktif

 Ketika pemberian cairan gagal


mengembalikan pengiriman oksigen
yang memadai dan perfusi organ gagal,
agen vasoaktif harus dimulai.
 Pada syok yang ekstrem, mungkin perlu
dilakukan resusitasi cairan dan terapi
vasoaktif secara bersamaan.
 Agen vasoaktif umumnya disebut
sebagai ‘inotropi’ karena meningkatkan
kontraktilitas jantung.
21 Tatalaksana penyakit
pencetus ataupun cedera
 Ketika memperbaiki sirkulasi dengan
diresusitasi, penyebab gangguan
sirkulasi juga perlu diidentifikasi dan
diperbaiki. Jika tidak maka syok akan
terus memburuk dan dapat
menyebabkan kematian.
22 Monitoring
 Pemantauan klinis sering dinilai:
kesadaran,
denyut jantung,
tekanan darah,
laju pernapasan,
urin output,
perfusi perifer dan
Suhu.

Gas darah, pH, dan monitoring laktat


bemanfaat untuk menilai kecukupan
resusitasi seluler.
23
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai