Anda di halaman 1dari 36

TEORI TERJADINYA

PERSALINAN

SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK PROV.LAMPUNG


Persalinan/ partus
Suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang
dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina
atau abdomen ke dunia luar
Inpartu Sedang mengalami proses persalinan
Persalinan Normal
Bayi lahir presentasi belakang kepala, tanpa
memakai alat atau pertolongan istimewa, tidak
melukai ibu dan bayi, berlangsung dalam waktu <24
jam
Persalinan Abnormal
Bayi lahir pervaginam dengan bantuan ekstraksi
cunam, ekstraksi vakum, versi & ekstraksi,
dekapitasi, embriotomi atau dilahirkan
perabdominam (seksio sesarea) 2
Status Obstetrik
Gravida Sedang dalam keadaan hamil

Para Pernah melahirkan bayi yang dapat hidup


(viabel)
Abortus Penghentian kehamilan sebelum janin viabel
(usia 20 minggu atau berat janin < 500 gram)
Hidup Jumlah anak yang sekarang masih hidup

G1 P 0 A 0 Sedang hamil pertama


G2 P 1 A 0 Sedang hamil ke dua, pernah bersalin 1x
G4 P 2 A 1 H 0 Sedang hamil ke empat, pernah bersalin 2x, pernah
keguguran/KET 1x, saat ini anak hidup 0
G2 P 1 A 0 H 2 Sedang hamil kedua, pernah bersalin 1x gemelli, saat
ini anak hidup 2

P 1 A0 Pernah bersalin 1x
P 0 A1 Pernah keguguran/ KET 1x

3
Pencetus proses persalinan
Menurunnya fungsi plasenta
Kadar Estrogen dan Progesteron
berkurang
Nutrisi plasenta berkurang

Tekanan pada ganglion


servikalis di pleksus
Frankenhauser

Iskemia otot uterus

4
Teori penyebab persalinan
Rangsangan oksitosin
Pada akhir kehamilan kadar oxytocin bertambah, timbul
kontraksi otot rahim
Pengaruh kortisol janin
Hipofisis & kelenjar suprarenal janin juga memegang
peranan. Pada janin anensefalus proses persalinan lebih
lama
Pengeluaran prostaglandin
Penelitian menunjukkan Prostaglandin F2/E2 intravena,
intra dan ekstra-amnial menimbulkan kontraksi
myometrium pada setiap umur kehamilan.
Pada bumil sebelum melahirkan atau selama persalinan,
kadar prostaglandin tinggi pada air ketuban & darah
perifer
Peregangan otot uterus
Penurunan kadar progesteron
5
Teori penyebab persalinan
Rangsangan oksitosin
Pengaruh kortisol janin
Pengeluaran prostaglandin
Peregangan otot uterus
Penurunan kadar progesteron
Progesteron menimbulkan relaksasi otot-otot uterus,
sebaliknya estrogen meninggikan kerenggangan otot
rahim.
Selama kehamilan terdapat keseimbangan antara kadar
progesteron dan estrogen di dalam darah, tetapi pada
akhir kehamilan kadar progesteron menurun sehingga
timbul his

6
Aspek yang berpengaruh persalinan
 Power
 Passage
 Passenger
 (Provider)

Perubahan pada ibu dalam proses persalinan


 Perubahan Hormonal

 Perubahan Struktur Anatomis

 Perubahan Fisiologis
Perubahan hormonal
PRA
PRB Reseptor
(bekerja estrogen α (ERA)
(antagonis PRA)
menginhibisi efek ↑↑
↓↓
progesteron) ↑↑

↑↑ reseptor
aktivasi formasi ↑↑ sintesis
oxytocin dan
gap-junction prostaglandin
COX-2

↑↑ PAF (platelets
activating
factors) janin
Perubahan Struktur Anatomis (Passage)
 Keadaan segmen atas dan segmen bawah rahim pada persalinan

 Perubahan bentuk rahim

 Faal ligamentum rotundum dalam persalinan

 Pendataran serviks dan pembukaan serviks

 Perubahan pada vagina dan dasar panggul

Perubahan Fisiologis
 his persalinan (Power)

 serviks melunak, hipermukus dan hipervaskularisasi (Passage)

 refleks meneran (Power)


Letak, Presentasi, Posisi, Habitus dan Variasi
(Passanger)
Letak Janin

Presentasi Janin
Letak, Habitus, Presentasi, Posisi dan Variasi
(Passanger)
 Habitus/ Sikap Janin

 Posisi dan Variasi Janin


Pemeriksaan Leopold
Penurunan kepala Periksa Dalam

- 5 cm
HI -4
-3
-2
-1
0
H III Sp
+1 Sp
+2
+3
H IV +4

Stasiun - 1 = 1 cm di atas spina iskiadika


Stasiun 0 = setinggi spina iskiadika
Stasiun + 1 = 1 cm di bawah spina iskiadika
Mekanisme terjadinya his
Efek kontraksi otot polos uterus
Terjadi tekanan yang merata, makin lama makin
kuat, dominansi di daerah fundus
Terjadi penipisan dan pembukaan serviks
Mendorong janin ke arah vagina

15
Penipisan dan pembukaan serviks
Primipara Multipara

Penipisan dilanjutkan Penipisan bersamaan


pembukaan dengan pembukaan
16
His
Kontraksi uterus yang RITMIS dan TERATUR selama proses
persalinan

Ada fase Kontraksi, dan


Relaksasi Simetris kanan-
Durasi makin lama kiri
Amplitudo makin kuat Dominansi
Frekuensi makin sering fundus
Merata

Normal

17
His
Akhir Kala I
Awal Kala I Frekuensi 3-4x/ 10 mnt
Frekuensi 3-4x/ 10 mnt
Amplitudo 60 mmHg
Amplitudo 40 mmHg
Lama 60-90 detik
Lama 20-30 detik
Kala II
Frekuensi 3-4x/ 10 mnt
Tenaga meneran:
kontraksi diafragma &
otot dinding
abdomen
Amplitudo 60 mmHg
Kala III
Frekuensi berkurang

18
Aktifitas uterus menurun

Amplitudo 60-80
mmHg
Faktor yang berperanan
Power Passage Passenger
Kekuatan his Jalan lahir keras Ukuran janin
Kekuatan mengejan Jalan lahir lunak Posisi janin

Gejala persalinan Tanda persalinan


Lightening His
Polakisuri (sering kencing) Nyeri melingkar
Teratur
Serviks matang Makin lama makin sering
His palsu Dibawa berjalan semakin kuat
Serviks mendatar
3-4 mgg sebelum persalinan
danmembuka
Nyeri di perut bawah
Tidak teratur
Bloody show
Pendek Ketuban pecah
Tidak berpengaruh pada
serviks
19
1. Kepala masuk pintu atas panggul
(Engagement)

Sinklitismus Asinklitismus
Sumbu kepala janin Sumbu kepala janin
tegak lurus terhadap miring terhadap pintu
pintu atas panggul atas panggul

20
2. Penurunan kepala janin ke rongga
panggul (Descens)

Tekanan dari cairan amnion


Tekanan langsung dari fundus ke
bokong
Kontraksi otot dinding perut
Badan janin berekstensi & menegang

21
3. Fleksi
Dengan majunya kepala fleksi bertambah
hingga ubun-ubun kecil lebih rendah dari
ubun-ubun besar
Keuntungan fleksi : ukuran kepala lebih kecil
melalui jalan lahir
Diameter sub oksipito bregmatika (9,5 cm)
menggantikan diameter sub oksipito frontalis
(11cm)
Karena anak didorong maju dan mendapat
tahanan dari pinggir pintu atas panggul,
serviks, dan dinding panggul.

22
23
4. Putaran paksi dalam (rotasi interna)
Mekanisme putaran paksi dalam:

Ubun-ubun kecil berputar ke depan ke bawah simfisis


Mekanisme penyesuaian posisi kepala dengan
bentuk jalan lahir (bidang tengah & pintu bawah
panggul)
Selalu bersamaan dengan majunya kepala
Terjadi setelah melewati station 0 (H III)

2
4. Putaran paksi dalam (rotasi interna)

Sebab terjadinya putaran paksi dalam:

Kombinasi elastisitas diafragma pelvis dan


tekanan intrauterin akibat his
Bagian terendah dari kepala mencari
tahanan yang paling sedikit (depan atas
hiatus genitalis antara m. levator ani kiri dan
kanan)
Ukuran terbesar bidang tengah panggul
adalah diameter antero posterior

25
5. Ekstensi
Terjadi setelah putaran paksi dalam selesai
Sebab sumbu jalan lahir pada pintu bawah panggul
mengarah ke depan atas.
Tertekan pada perineum
Bekerja dua kekuatan: mendesak ke bawah dan
tahanan dasar panggul yang menolak ke atas.
Suboksiput yang menjadi pusat pemutaran disebut
hipomoklion

26
6. Putaran paksi luar (eksterna)
Kepala anak memutar kembali kearah
punggung anak untuk menghilangkan torsi
pada leher yang terjadi karena putaran paksi
dalam.
Putaran dilanjutkan hingga belakang kepala
berhadapan dengan tuber iskiadikum
(sepihak)
Karena ukuran bahu (diameter bi-akromial)
berada dalam diameter antero posterior dari
PBP.

27
7. Ekspulsi
Bahu melintasi rongga panggul akan menyesuaikan
diri, sehingga di dasar panggul bahu akan berada
dalam posisi depan belakang.
Dilahirkan bahu depan terlebih dahulu baru
kemudian bahu belakang.
Kemudian bayi lahir keseluruhan

28
29
Kala dalam persalinan
Kala I Kala pembukaan
Serviks membuka sampai diameter 10 cm

Kala II Kala pengeluaran


Mulai pembukaan lengkap sampai Bayi
dilahirkan
Kala III Kala uri
Plasenta terlepas dan dilahirkan

Kala IV Kala Pengawasan


Mulai dari plasenta lahir sampai 2 jam
sesudahnya

30
Kala I (Kala Pembukaan)

31
Peristiwa pada Kala I
Mengeluarkan lendir + darah
(Bloody Show)
Ostium uteri internum terbuka,
sehingga serviks menipis dan
mendatar.
Ketuban pecah sendiri
Waktu kala I :
Primigravida ± 13 jam,

Multipara ± 7 jam.

32
Peristiwa pada Kala II
Kepala turun pada dasar panggul
Perasaan mengejan
Perineum melebar dengan anus membuka
Kepala dilahirkan dengan suboksiput
dibawah simfisis, dilanjutkan badan &
anggota badan dilahirkan
Waktu kala II :
Primigravida ± 1,5 jam,
Multipara ± 0,5 jam.

33
Peristiwa pada Kala III
Uterus berkontraksi, keras dan fundus uterus
agak diatas pusat
Plasenta lepas 6 – 15 menit setelah bayi
lahir, disertai pengeluaran darah
Batas waktu pengeluaran plasenta 2x15
mnt

34
Peristiwa pada Kala IV
Masa observasi setelah persalinan berakhir
dalam waktu 2 jam
Observasi dalam hal:
1) kontraksi uterus harus baik,
2) tidak ada perdarahan
3) plasenta dan selaput ketuban harus sudah lahir
lengkap,
4) kandung kencing harus kosong,
5) luka-luka diperineum harus dirawat dan tidak ada
hematoma,
6) resume keadaan umum bayi, dan
7) resume keadaan umum ibu.

35
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai