PERSALINAN
P 1 A0 Pernah bersalin 1x
P 0 A1 Pernah keguguran/ KET 1x
3
Pencetus proses persalinan
Menurunnya fungsi plasenta
Kadar Estrogen dan Progesteron
berkurang
Nutrisi plasenta berkurang
4
Teori penyebab persalinan
Rangsangan oksitosin
Pada akhir kehamilan kadar oxytocin bertambah, timbul
kontraksi otot rahim
Pengaruh kortisol janin
Hipofisis & kelenjar suprarenal janin juga memegang
peranan. Pada janin anensefalus proses persalinan lebih
lama
Pengeluaran prostaglandin
Penelitian menunjukkan Prostaglandin F2/E2 intravena,
intra dan ekstra-amnial menimbulkan kontraksi
myometrium pada setiap umur kehamilan.
Pada bumil sebelum melahirkan atau selama persalinan,
kadar prostaglandin tinggi pada air ketuban & darah
perifer
Peregangan otot uterus
Penurunan kadar progesteron
5
Teori penyebab persalinan
Rangsangan oksitosin
Pengaruh kortisol janin
Pengeluaran prostaglandin
Peregangan otot uterus
Penurunan kadar progesteron
Progesteron menimbulkan relaksasi otot-otot uterus,
sebaliknya estrogen meninggikan kerenggangan otot
rahim.
Selama kehamilan terdapat keseimbangan antara kadar
progesteron dan estrogen di dalam darah, tetapi pada
akhir kehamilan kadar progesteron menurun sehingga
timbul his
6
Aspek yang berpengaruh persalinan
Power
Passage
Passenger
(Provider)
Perubahan Fisiologis
Perubahan hormonal
PRA
PRB Reseptor
(bekerja estrogen α (ERA)
(antagonis PRA)
menginhibisi efek ↑↑
↓↓
progesteron) ↑↑
↑↑ reseptor
aktivasi formasi ↑↑ sintesis
oxytocin dan
gap-junction prostaglandin
COX-2
↑↑ PAF (platelets
activating
factors) janin
Perubahan Struktur Anatomis (Passage)
Keadaan segmen atas dan segmen bawah rahim pada persalinan
Perubahan Fisiologis
his persalinan (Power)
Presentasi Janin
Letak, Habitus, Presentasi, Posisi dan Variasi
(Passanger)
Habitus/ Sikap Janin
- 5 cm
HI -4
-3
-2
-1
0
H III Sp
+1 Sp
+2
+3
H IV +4
15
Penipisan dan pembukaan serviks
Primipara Multipara
Normal
17
His
Akhir Kala I
Awal Kala I Frekuensi 3-4x/ 10 mnt
Frekuensi 3-4x/ 10 mnt
Amplitudo 60 mmHg
Amplitudo 40 mmHg
Lama 60-90 detik
Lama 20-30 detik
Kala II
Frekuensi 3-4x/ 10 mnt
Tenaga meneran:
kontraksi diafragma &
otot dinding
abdomen
Amplitudo 60 mmHg
Kala III
Frekuensi berkurang
18
Aktifitas uterus menurun
Amplitudo 60-80
mmHg
Faktor yang berperanan
Power Passage Passenger
Kekuatan his Jalan lahir keras Ukuran janin
Kekuatan mengejan Jalan lahir lunak Posisi janin
Sinklitismus Asinklitismus
Sumbu kepala janin Sumbu kepala janin
tegak lurus terhadap miring terhadap pintu
pintu atas panggul atas panggul
20
2. Penurunan kepala janin ke rongga
panggul (Descens)
21
3. Fleksi
Dengan majunya kepala fleksi bertambah
hingga ubun-ubun kecil lebih rendah dari
ubun-ubun besar
Keuntungan fleksi : ukuran kepala lebih kecil
melalui jalan lahir
Diameter sub oksipito bregmatika (9,5 cm)
menggantikan diameter sub oksipito frontalis
(11cm)
Karena anak didorong maju dan mendapat
tahanan dari pinggir pintu atas panggul,
serviks, dan dinding panggul.
22
23
4. Putaran paksi dalam (rotasi interna)
Mekanisme putaran paksi dalam:
2
4. Putaran paksi dalam (rotasi interna)
25
5. Ekstensi
Terjadi setelah putaran paksi dalam selesai
Sebab sumbu jalan lahir pada pintu bawah panggul
mengarah ke depan atas.
Tertekan pada perineum
Bekerja dua kekuatan: mendesak ke bawah dan
tahanan dasar panggul yang menolak ke atas.
Suboksiput yang menjadi pusat pemutaran disebut
hipomoklion
26
6. Putaran paksi luar (eksterna)
Kepala anak memutar kembali kearah
punggung anak untuk menghilangkan torsi
pada leher yang terjadi karena putaran paksi
dalam.
Putaran dilanjutkan hingga belakang kepala
berhadapan dengan tuber iskiadikum
(sepihak)
Karena ukuran bahu (diameter bi-akromial)
berada dalam diameter antero posterior dari
PBP.
27
7. Ekspulsi
Bahu melintasi rongga panggul akan menyesuaikan
diri, sehingga di dasar panggul bahu akan berada
dalam posisi depan belakang.
Dilahirkan bahu depan terlebih dahulu baru
kemudian bahu belakang.
Kemudian bayi lahir keseluruhan
28
29
Kala dalam persalinan
Kala I Kala pembukaan
Serviks membuka sampai diameter 10 cm
30
Kala I (Kala Pembukaan)
31
Peristiwa pada Kala I
Mengeluarkan lendir + darah
(Bloody Show)
Ostium uteri internum terbuka,
sehingga serviks menipis dan
mendatar.
Ketuban pecah sendiri
Waktu kala I :
Primigravida ± 13 jam,
Multipara ± 7 jam.
32
Peristiwa pada Kala II
Kepala turun pada dasar panggul
Perasaan mengejan
Perineum melebar dengan anus membuka
Kepala dilahirkan dengan suboksiput
dibawah simfisis, dilanjutkan badan &
anggota badan dilahirkan
Waktu kala II :
Primigravida ± 1,5 jam,
Multipara ± 0,5 jam.
33
Peristiwa pada Kala III
Uterus berkontraksi, keras dan fundus uterus
agak diatas pusat
Plasenta lepas 6 – 15 menit setelah bayi
lahir, disertai pengeluaran darah
Batas waktu pengeluaran plasenta 2x15
mnt
34
Peristiwa pada Kala IV
Masa observasi setelah persalinan berakhir
dalam waktu 2 jam
Observasi dalam hal:
1) kontraksi uterus harus baik,
2) tidak ada perdarahan
3) plasenta dan selaput ketuban harus sudah lahir
lengkap,
4) kandung kencing harus kosong,
5) luka-luka diperineum harus dirawat dan tidak ada
hematoma,
6) resume keadaan umum bayi, dan
7) resume keadaan umum ibu.
35
TERIMA KASIH