Anda di halaman 1dari 38

PERAN PERAWAT DI KLASTER

KESEHATAN SAAT BENCANA

Ns. Welas Riyanto, M.Kep. Sp.Kep.MB


Ketua Umum DPP HIPGABI
Disampaikan pada :
Seminar & Workshoop “Pelatikan DPW HIPGABI PROVINSI KALIMANTAN UTARA“
Aula Lt 6 RSUD Tarakan – Kalimantan Utara, Minggu 15 Desember 2019
FAKTA KONDISI TEKTONIK
INDONESIA

2
WILAYAH RAWAN BENCANA GEMPABUMI
Definisi Bencana (1)

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian


peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan
masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor
alam dan/atau non-alam maupun faktor
manusia sehingga mengakibatkan timbulnya
korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda, dan dampak psikologis
(UU 24/2007)

HIMPUNAN PERAWAT GAWAT DARURAT DAN BENCANA INDONESIA 4


(Indonesian Emergency and Disaster Nurses Association – IEDNA)
DEFINISI BENCANA (2)
Suatu gangguan serius terhadap
keberfungsian suatu masyarakat, sehingga
menyebabkan kerugian yang meluas pada
kehidupan manusia dari segi materi, ekonomi
atau lingkungan dan yang melampaui
kemampuan masyarakat yang bersangkutan
untuk mengatasi dengan menggunakan
sumberdaya mereka sendiri.
(ISDR, 2004)

HIMPUNAN PERAWAT GAWAT DARURAT DAN BENCANA INDONESIA 5


(Indonesian Emergency and Disaster Nurses Association – IEDNA)
JENIS BENCANA
(UU 24/2007 Tentang Penanggulangan Bencana)

ALAM

BENCANA NON ALAM DAMPAK KESEHATAN

SOSlAL

SDM KESEHATAN

HIMPUNAN PERAWAT GAWAT DARURAT DAN BENCANA INDONESIA


(Indonesian Emergency and Disaster Nurses Association – IEDNA)
BENCANA
BENCANA NON ALAM BENCANA SOSIAL
BENCANA ALAM
Gempa bumi, tsunami, gunung meletus, Gagal teknologi, kebakaran, Konflik, Teror, Bom, dll
banjir, kekeringan, angin topan, epidemi dll
tanah longsor dll

KEGAWATDARURATAN
SEHARI-HARI

Kecelakaan Lalin, laut, udara


Tawuran, Demo
Kegawatdaruratan kesehatan, dll Sumber: Antara
SIKLUS PENANGGULANGAN BENCANA

Kejadian
Bencana
(Disaster impact)
Tanggap darurat
Kesiagaan
(acute response)
(preparedness) TAHAP
Bbrp jam s/d 2 mg
TANGGAP
DARURAT

Mitigasi TAHAP Pemulihan


PRA (recovery)
(Mitigation) BENCANA TAHAP
PASCA 2 mg s/d 3 bulan
BENCANA

Pencegahan Rekonstruksi
(prevention) (reconstruction/rehabilitation)

3 bulan s/d 3 th
Pra Bencana Tanggap Darurat Pasca Bencana

HIMPUNAN PERAWAT GAWAT DARURAT DAN BENCANA INDONESIA


(Indonesian Emergency and Disaster Nurses Association – IEDNA)
DAMPAK PERMASALAHAN KESEHATAN

Korban luka/cacat Korban meninggal Infrastruktur & Faskes rusak Pengungsi

 Obat dan bahan habis pakai, Alat kesehatan


 Alat transportasi (Ambulans, Mobil klinik, perahu karet, motor URC, kendaraan ops.) PERLU
 Alat komunikasi (HT, RIG, HP satelit) PERAN SERTA
 RS lapangan dan SDM Kes trampil (Manajemen Bencana, ATLS, dll) MASYARAKAT
 Alat dan bahan sanitasi termasuk air bersih (water purifier, PAC, insektisida, dll) (Swasta, Akademisi)
 Sarana penunjang lain (gen set, tenda lapangan, kantong jenazah dll)
PRINSIP PENANGGULANGAN BENCANA

January 23, 2020


1. Cepat dan Tepat
2. Prioritas
3. Koordinasi dan keterpaduan
4. Berdaya guna dan berhasil guna
5. Transfaran dan Akuntabelitas
6. Kemitraan
7. Pemberdayaan
8. Non Diskriminatif 11

9. Nonproselitisi
KLASTER PENANGGUNAGAN BENCANA :

Kesehatan

January 23, 2020


Pencarian dan penyelamatan

Pengungsian dan perlindungan

Pendidikan

Sarana dan Prasarana

Ekonomi
12

Pemulihan Dini / Goverment


Pengertian Klaster…..
Klaster merupakan sekelompok badan,
organisasi, dan/atau lembaga yang
bekerja sama untuk mencapai tujuan
bersama, yaitu untuk mengatasi
kebutuhan pada sektor tertentu
(seperti kesehatan).

Koordinatif menyatukan semua


pihak Dalam upaya
penanggulangan bencana.
13
January 23, 2020
14

HIMPUNAN PERAWAT GAWAT DARURAT DAN BENCANA INDONESIA


(Indonesian Emergency and Disaster Nurses Association – IEDNA)
Pendekatan Klaster…..

Dimulai pada :
 Gempa Bumi Yogyakarta tahun 2006
 dilanjutkan
 Gempa Sumatera Barat tahun 2009.

15

HIMPUNAN PERAWAT GAWAT DARURAT DAN BENCANA INDONESIA


(Indonesian Emergency and Disaster Nurses Association – IEDNA)
Klaster Kesehatan
Fokus kegiatan Klaster Kesehatan adalah untuk
menurunkan angka kesakitan dan angka kematian
dalam penanggulangan bencana.
Struktur dan Keanggotaan
 Koordinator: Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan (PPKK) –
Kementrian Kesehatan
 Ko-koordinator: Emergency and Humanitarian Action (EHA –
Aksi Tanggap Darurat dan Kemanusiaan), WHO

Keanggotaan: Kementrian/lembaga serta organisasi non


pemerintah yang bekerja di bidang kesehatan : PPK-Kemenkes,
WHO, UNICEF, dll

HIMPUNAN PERAWAT GAWAT DARURAT DAN BENCANA INDONESIA


(Indonesian Emergency and Disaster Nurses Association – IEDNA)
Tugas Dan Fungsi Klaster Kesehatan

 Mengidentifikasi pelaku penanggulangan bencana


 Memetakan sumber daya serta wilayah kerjanya;
 Menyusun perencanaan upaya penanggulangan bencana
 Menginformasikan hasil kajian, pelaksanaan, pemantauan,
evaluasi dan pembelajaran penanggulangan bencana bidang
kesehatan kepada Koordinator klaster nasional;
 Menjadi penghubung antara subklaster kesehatan dengan
Koordinator Klaster Nasional;
 Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan klaster lain
penanggulangan bencana bidang kesehatan;
 Mengkoordinasikan subklaster-subklaster dalam klaster
kesehatan;
 Memastikan upaya penanggulangan bencana yang dilakukan
oleh anggota klaster kesehatan sesuai dengan standar yang 17
berlaku dalam pemantauan, evaluasi dan pembelajaran.
Klaster Kesehatan terdiri dari :

January 23, 2020


 Sub Klaster Pelayanan Kesehatan
 Sub Klaster Pengendalian Penyakit
 Sub Klaster Penyehatan Lingkungan
 Sub Klaster Gizi
 Sub Klaster Pengelolaan Obat dan
Perbekalan Kesehatan
 Sub Klaster Kesehatan Keluarga
( Kesehatan Reproduksi, KIA)
 Sub Klaster Kesehatan Jiwa
 Sub Klaster Penatalaksanaan Korban
Meninggal
18

HIMPUNAN PERAWAT GAWAT DARURAT DAN BENCANA INDONESIA


(Indonesian Emergency and Disaster Nurses Association – IEDNA)
KEGIATAN KLASTER KESEHATAN PRA-BENCANA

January 23, 2020


KEGIATAN PRA BENCANA

a. Berbagi hasil kajian risiko bencana


PENGKAJIAN SITUASI
b. Pemetaan sumber daya bersama
KESEHATAN
b. Berbagi informasi peringatan dini

a. Berbagi rencana pengurangan risiko


bencana,
PERENCANAAN b. Ketika ada potensi bencana,
menyusun Rencana Kontinjensi bidang
kesehatan bersama

Bila memungkinkan melakukan kegiatan


bersama seperti penyusunan pedoman
PELAKSANAAN
atau prosedur tetap/SOP, peningkatan
kapasitas, gladi.

PEMANTAUAN, EVALUASI, 19
Berbagi hasil monitoring dan evaluasi
PEMBELAJARAN DAN
implementasi dan dampak, pelaporan
PELAPORAN
Pada saat normal atau tidak terjadi bencana,
anggota klaster atau subklaster :

January 23, 2020


 Melakukan pertemuan koordinasi untuk
berkenalan,
 Berbagi informasi terkini akan temuan masing-
masing,
 Berbagi hasil kajian risiko bencana,
 Berbagi rencana pengurangan risiko bencana, dan
bekerjasama.
 Ketika ada indikasi potensi bencana terjadi,
anggota klaster atau subklaster bertemu untuk
menyusun rencana kontinjensi.
 Kegiatan yang dapat dilakukan Klaster Kesehatan
saat Pra Bencana, antara lain melakukan
koordinasi dan penyusunan rencana kontinjensi
bidang kesehatan. 20
Kegiatan Klaster Kesehatan Tanggap Darurat

January 23, 2020


KEGIATAN SAAT TANGGAP DARURAT

PENGKAJIAN SITUASI Melakukan kaji cepat kesehatan/RHA


KESEHATAN bersama

Menyusun Rencana operasi dan


PERENCANAAN
rencana pemulihan dini bersama

Pelaksanaan sesuai rencana yang


PELAKSANAAN
ditetapkan

PEMANTAUAN, EVALUASI, Monitoring dan evaluasibersama,


PEMBELAJARAN DAN pembelajaran hasil implementasi dan
21
PELAPORAN dampak, pelaporan
Pada saat tanggap darurat, Kepala Dinas

January 23, 2020


Kesehatan Kabupaten/Kota/Provinsi/Menteri
Kesehatan mengaktivasi klaster kesehatan
sesuai dengan kewenangannya,

Berdasarkan syarat-syarat :
 Dampak krisis kesehatan yang luas;
 Potensi krisis kesehatan yang luas; dan
 Aktivasi 1 atau lebih sub klaster kesehatan.

22

HIMPUNAN PERAWAT GAWAT DARURAT DAN BENCANA INDONESIA


(Indonesian Emergency and Disaster Nurses Association – IEDNA)
POS UNGSI SEMENTARA TITIK
PENGUNGSIAN

 PELAYANAN
GAWAT DARURAT
 PERAWATAN
TIM AMBULAN DEVINITIF
TRIAGE
RESUSITASI EVAKUASI SISTEM
RUJUKAN

DAERAH BENCANA PRE-HOSPITAL HOSPITAL CARE


PRINSIP PELAYANAN KESEHATAN
SAAT BENCANA

The right patient to the right hospital by the right ambulance at


the right time through the right route

Penanganan dengan triase bencana  pemilihan


pasien yang tepat

Tidak menerapkan sistem rujukan berjenjang 


langsung ke fasyankes yg tepat

Menggunakan ambulans gawat darurat

Respon time yang cepat dan pemilihan jalur evakuasi


yg tepat
HIMPUNAN PERAWAT GAWAT DARURAT DAN BENCANA INDONESIA
(Indonesian Emergency and Disaster Nurses Association – IEDNA)
TIM REAKSI CEPAT

TIM YANG DIHARAPKAN DAPAT SEGERA BERGERAK DALAM


WAKTU 0-24 JAM SETELAH ADA INFORMASI KEJADIAN BENCANA

PELAYANAN KESEHATAN :

1. Dokter Umum/BSB
SURVEILANS
2. Dokter Spesialis Bedah Epidemiolog/Sanitarian
3. Dokter Spesialis Anastesi
4. Perawat Mahir
(Bedah/Gawat Darurat) PETUGAS
5. Tenaga D III/IV KOMUNIKASI
6. Apoteker / Ass. Apoteker
7. Sopir Ambulans
TIM BANTUAN KESEHATAN
TIM YANG DIBERANGKATKAN BERDASARKAN KEBUTUHAN
SETELAH TIM REAKSI/GERAK CEPAT DAN TIM PENILAIAN CEPAT
KEMBALI DENGAN LAPORAN HASIL KEGIATAN MEREKA DI
LAPANGAN

 DOKTER SPESIALIS
 DOKTER UMUM
 APOTEKER & ASISTEN APOTEKER
 PERAWAT MAHIR
 BIDAN (D3 KEBIDANAN)
 SANITARIAN (SKM/D3 KESLING)
 AHLI GIZI (D3/D4 GIZI/SKM)
 TENAGA SURVEILANS (D III/IV KESEHATAN/SKM)
 ENTOMOLOG (D III/IV KESEHATAN/SKM/SARJANA BIOLOGI)

HIMPUNAN PERAWAT GAWAT DARURAT DAN BENCANA INDONESIA


(Indonesian Emergency and Disaster Nurses Association – IEDNA)
Disaster Nurses
at The Time of Disaster

MOUNT KELUD ERRUPTION; MARCH 2014

JAKARTA FLOOD 2013-2014

MENADO LANDSILED JANUARI, 2012

TSUNAMY MENTAWAI OKTOBER 2010


Coordinator: Indonesian National Nursing Association (INNA) and Indonesian
Emergency and Disaster Nursing Association (IEDNA)
Team member:
Nursing Association and Sociaty: Pediatric Nursing; Maternity Nursing; Medical
Surgical Nursing; Community Nursing; Mental Health Nursing.
Faculty of Nursing University of Indonesia; Jakarta Provincial Nursing Diplome;
Husada Hospital Nursing Diplome

Activities:
Coordination and mobilization of all resources
 Nursing Treatment; wound care, health
assessment, green label medication support,
maternity conselling
 Play therapy: story telling, drawing
 Mental health: psychological stress reduction
activities
 Health education for preventing secondary
invection
 Actively looking for the sick people in the
flooded area
HIPGABI WEST JAVA, GARUT LANDSLIDE AND
FLOOD, 2016

HIMPUNAN PERAWAT GAWAT DARURAT DAN BENCANA INDONESIA


(Indonesian Emergency and Disaster Nurses Association – IEDNA)
Kegiatan Klaster Kesehatan Pasca Bencana

January 23, 2020


KEGIATAN PASCA BENCANA
PENGKAJIAN SITUASI Mengulas capaian upaya tanggap
KESEHATAN darurat dan kesenjangan pemulihan

PERENCANAAN Menyiapkan proses serah terima

Serah terima kepada


PELAKSANAAN
penanggungjawab wilayah

PEMANTAUAN, EVALUASI, monitoring , evaluasi dan


PEMBELAJARAN DAN pembelajaran upaya klaster pada saat
PELAPORAN tanggap darurat, pelaporan berjenjang
31

HIMPUNAN PERAWAT GAWAT DARURAT DAN BENCANA INDONESIA


(Indonesian Emergency and Disaster Nurses Association – IEDNA)
Monitor dan Evaluasi Klaster Kesehatan

January 23, 2020


No Kebijakan Aspek yang dimonitor dan dievaluasi
1. Setiap korban a. Pelayanan pra rumah sakit
mendapatkan b. Triase lapangan;
pelayanan c. Pos kesehatan (poskes) statis dan bergerak;
kesehatan d. Jumlah dan jenis tenaga di poskes;
sesegera mungkin e. Distribusi obat dan perbekalan kesehatan di
secara maksimal poskes;
dan manusiawi f. Ketersediaan alat dan jejaring komunikasi;
untuk kegiatan surveilans di lokasi pengungsi.
menyelamatkan g. Pelayanan rumah sakit
nyawa dan h. Pelayanan rujukan
mencegah
kecacatan

32

HIMPUNAN PERAWAT GAWAT DARURAT DAN BENCANA INDONESIA


(Indonesian Emergency and Disaster Nurses Association – IEDNA)
Monitor dan Evaluasi Klaster Kesehatan

January 23, 2020


No Kebijakan Aspek yang dimonitor dan dievaluasi
2. Pelayanan a. Koordinasi lintas program dan pertemuan
kesehatan kluster kesehatan;
lingkungan, gizi, b. Pencegahan penyakit dan penyehatan
kesehatan jiwa, lingkungan: kegiatan surveilans;
kesehatan ibu c. Pengendalian vektor; pengendalian penyakit
dan anak potensial KLB; air bersih dan sanitasi
maupun darurat; ketersediaan bahan dan alat
kesehatan kesling.
reproduksi d. Pengawasan terhadap penderita hiv/aids,
dilakukan secara dll.
terpadu e. Pelayanan gizi:
f. Kesehatan jiwa:
g. Kesehatan ibu dan anak
h. Kesehatan reproduksi 33
Monitor dan Evaluasi Klaster Kesehatan

January 23, 2020


No Kebijakan Aspek yang dimonitor dan dievaluasi
3. Identifikasi korban a. Tenaga DVI dan forensik;
meninggal akibat b. Kesiapan fasilitas kesehatan dalam
bencana pengelolaan jenazah;
dilakukan c. Ketersediaan kantong jenazah, dll
semaksimal
mungkin dan oleh
petugas yang
berwenang
4. Pelayanan a. Jumlah dan jenis tenaga kesehatan di
kesehatan sehari- fasilitas pelayanan kesehatan;
hari di fasilitas b. Pelayanan kesehatan bagi pasien yang
kesehatan harus membutuhkan pengobatan berkala seperti
tetap terlaksana TB, HIV/AIDS, kusta dll;
secara optimal c. Pelayanan kesehatan dasar;
d. Ketersediaan obat dan alat kesehatan, dll 34
Monitor dan Evaluasi Klaster Kesehatan

January 23, 2020


No Kebijakan Aspek yang dimonitor dan dievaluasi
5. Pelaksanaan a. Pembentukan pusat pengendali operasional
penanganan krisis kesehatan di dinas kesehatan
kesehatan provinsi/kabupaten/kota;
dilakukan secara b. Ketersediaan dana operasional tanggap
berjenjang mulai darurat di daerah;
dari tingkat c. Distribusi dan mobilisasi bantuan tenaga
Kabupaten/Kota, maupun logistik secara berjenjang;
Provinsi dan Pusat d. Pertemuan berkala koordinasi lintas program
dan kluster kesehatan;
6. Bantuan a. Pencatatan bantuan kesehatan baik dari
kesehatan dari dalam maupun luar negeri;
dalam maupun b. Verifikasi bantuan kesehatan sesuai
luar negeri kebutuhan;
mengikuti c. Pendistribusian bantuan kesehatan;
ketentuan yang d. Pemetaan titik distribusi bantuan kesehatan;35
berlaku. e. Pencatatan dan pelaporan distribusi bantuan
kesehatan.
Monitor dan Evaluasi Klaster Kesehatan

January 23, 2020


No Kebijakan Aspek yang dimonitor dan dievaluasi
7. Penyediaan a. Sistem informasi;
informasi yang b. Format pelaporan kejadian bencana;
berkaitan c. Alur dan mekanisme informasi;
dengan d. Disseminasi informasi ke
penanggulanga instansi/lembaga terkait.
n kesehatan
pada bencana.
8 Koordinasi a. Efektivitas koordinasi klaster kesehatan
dilakukan b. Efektivitas koordinasi sub-sub klaster
melalui kesehatan
pendekatan
klaster

36

HIMPUNAN PERAWAT GAWAT DARURAT DAN BENCANA INDONESIA


(Indonesian Emergency and Disaster Nurses Association – IEDNA)
KEBERHASILAN

 Pengambilan keputusan cepat dan tepat


 Dapat dideteksi awal bahan-bahan kimia

 Penyebaran informasi yang tepat dan jelas


SDM
 Kemampuan untuk detoksifikasi/dekontaminasi

 Penanganan evakuasi korban dengan tepat

 Pemberdayaan tim medis lapangan dan Rumah Sakit


 Penggunaan sistem komunikasi dan media yang tepat

HIMPUNAN PERAWAT GAWAT DARURAT DAN BENCANA INDONESIA


(Indonesian Emergency and Disaster Nurses Association – IEDNA)

Anda mungkin juga menyukai