PERIODE
ANGKATAN ’45
By :
- Tiara Octavianita 1135030266
- Tiara Siti Masqariah 1135030267
- Tina Herliani 1135030268
- Tita Nur Kania 1135030269
Kel.5 (SI/IV/G)
12.02.15
Sejarah Karya Sastra
Angkatan ‘45
• Dalam belenggu
pendudukan Jepang.
”Apa salahku?”
”Salah Mas Nganten seperti salah sahaya, salah kita, berasal dari orang
kebanyakan.”
”Lantas Mbok, lantas?”
”Kita sudah ditakdirkan oleh orang yang kita puji dan yang kita sembah buat jadi
pasangan orang rendahan. Kalau tidak ada orang-orang rendahan, tentu tidak ada
orang atasan.”
”Aku ini, Mbok, aku ini orang apa? rendahan? atasan?”
”Rendahan Mas Nganten, maafkan sahaya, tapi menumpang di tempat atasan.”
”Jadi apa yang mesti aku perbuat?”
”Ah, beberapa kali sudah sahaya katakan. Mengabdi, Mas Nganten. Sujud, takluk
sampai tanah pada Bendoro...” (Pramoedya, 2003: 99)
Ciri-ciri Karya Sastra pada Angkatan ‘45
1. Cenderung bersifat realistis, sinis, dan ironi.