CATATAN MILENIAL
Pengumuman
PendesainSampul Untuk mengejar nomor -nomor yang tertinggal,
ElaNurlaelah nomor ini dijadikan nomor rangkap (8-9).
TEBAL 22 HALAMAN
Penerbit
Indramayu;
Tidak dijual !
Surat izin penertiban ketua: Ela Nurlaelah
Karyaku.com, 2022 Tugas UAS 23 Desember 2022
PUISI
SUA
RA MALAM
ht
CHAIRIL ANWAR
tp
s: Dunia badai dan topan
// Manusia mengingatkan,
w
w "Kebakaran di Hutan"
w.
se
Jadi ke mana
p Untuk damai dan reda?
e
n
Mati.
u Barang kali ini diam kaku saja
h
n dengan ketenangan selama bersatu
y
mengatasi suka dan duka
a.
c kekebalan terhadap debu dan
o
m
nafsu.
/2 Berbaring tak sedar
0
22 Seperti kapal pecah di dasar lautan
/0 jemu dipukul ombak besar.
5/
p Atau ini.
ui
si
Peleburan dalam Tiada
- dan sekali akan menghadap cahaya.
s
u .......................................................
ar Ya Allah! Badanku terbakar —
a-
m segala samar.
al
a
Aku sudah melewati batas.
m Kembali? Pintu tertutup dengan
.h
t keras.
m
l?
m Februari, 1943
=1
PANTUN JENAKA
Duduk di atap si kucing betina
Tak hentinya mengeong-ngeong
Kulihat wanita cantik jelita
Malang melanda punggungnya bolong
Jalan-jalan ke Surabaya
Jangan lupa oleh-olehnya
Bila wajah kita ceria
Hidup ini pun terasa bahagia
https://jogja.suara.com/amp/read/2021/12/21/130348/kumpulan-pantun-jenaka-untuk-lomba-sastra
PUISI VAGINA
Karya: Widya Husein
Eros telah mati…
Yogyakarta, 2018
https://kepotimes.com/read/puisi-vagina-widiya-husein-
LS01R2k1cHpJN0I3SQ
Ela Nurlaelah
22 DESEMBER 2022
Walau dengan kain sisa lusuh hitam bendera kami kibarkan utopia lama
Walau dengan pamflet foto kopi yang tak berwarna kami sebarkan bertumpuk gelisah
Walau dengan sayur makanan yang terbuang kami bagikan beribu keriangan
walau dengan teguk akhir alkohol bergelimpang kami serahkan nasib pada tawa
walau dengan buku bekas berjejalan ditaman kami bacakan sekerat kemarahan
walau dengan poster ringkih anti kekerasan kami gambarkan rasa dalam dukungan
walau dengan spanduk kusam bernyawa penolakan kami bentangkan impul dan harapan
walau dengan panggung mungil atau pentas murahan kami tantang semua ketidak mungkinan
walau dengan diskusi spontan dikamar kontrakan kami bincangkan tentang masa depan
walau dengan kekalahan setiap turun kejalan kami telan sedih dan tangis kawan
walau dengan coretan kutipan ditembok kota kami tuliskan puisi tercela
walau dengan sekian edisi zine tak berkala kami kabatkan aneka gairah
https://makanxmentah.wordpress.com/2017/03/08/senartogok-propagasi-lirik/
Cairil Anwar (26 Juli 1922 – 28 April 1949),
BIOGRAFI
dijuluki sebagai "Si Binatang Jalang" (dari
Raden Adjeng Kartini (21 April 1879 – 17 September 1904) atau sebenarnya lebih
tepat disebut Raden Ayu Kartini[a] adalah seorang tokoh Jawa dan Pahlawan
Nasional Indonesia.[1] Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan
Nusantara. Ia adalah seorang aktivis perempuan Indonesia terkemuka yang
mengadvokasi hak-hak perempuan dan pendidikan perempuan. Ia mempunyai
tanggal lahir yang sama seperti dr. Radjiman Wedyodiningrat, yakni sama-sama
lahir pada 21 April 1879.
Lahir
21 April 1879
Jepara, Hindia Belanda
Meninggal
17 September 1904 (umur 25)
Rembang, Hindia Belanda
Nama lain
Raden Ayu Kartini
Dikenal atas
Emansipasi wanita
Suami/istri
K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojoadhiningrat
Anak
Soesalit Djojoadhiningrat
S A S T R A Chairil Anwar
Ibu….
Pernah aku merajuk
Katanya aku manja
Ibu….
Setiap kali aku tersilap
Dia hukum aku dengan nasihat
Namun….
Tidak pernah aku lihat air mata dukamu
Mengalir di pipimu
Ibu….
Aku sayang padamu…
Tuhanku…
Aku bermohon padamu
Sejahterakan lah dia
Selamanya….
https://koranperbatasan.com/salam-perbatasan/baca/48184/kritik-sastra-puisi-ibu.html
K R I T I K S A S T R A P u i s i I b u
GUMELAR TI BABAHEULA
SAJAK TERIMAKASIH IBU
LIMA WARNA GEUS LILA
IBU ADALAH PELITA KAMI
BERTAHUN-TAHUN KEMUDIAN BERGANTI TAHUN
KELUARKAN KAMI DARI KEGELAPAN HATI
MENUJU JALAN YANG DIBERKATI OLEH TUHAN PEREUM BULAN DEMI BULAN
SEMOGA SELALU DIBERKATI
SAJAK YA TUHAN
KEMANUSIAAN PRIBADI
MAAF SIAPA YANG PENUH DENDAM
DAN BUATLAH JANTUNG INI BERDEBAR DERIVASI KEMANUSIAAN
KENCANG TIDAK AKAN BERUBAH DENGAN ORANG LAIN
SEHINGGA SEMUA KELELAHAN BERKURANG
ITU SUDAH LAMA MUNCUL
https://rumussoal.com/contoh-sajak/
KANCIL DAN
ANJING
Fabel
PEMBURU
Dengan berpikir panjang akhirnya anjing berhasil Pesan moral: apabila kita
ditipu oleh sang kancil. Ia termakan kata-katanya dan mempunyai semangat
tidak terima atas perkataan kancil. Akhirnya anjing
dan keinginan kuat untuk
membuka pintu kandang dan mengusir kancil dari
tempatnya. Anjing juga mengancam kancil apabila ia
mewujudkannya, ccepat
masih mendekati pemburu, ia akan dimangsa. atau lambat pasti
keinginan tersebut akan
Sang kancil pun langsung menjauhi tempat pemburu
terwujud.
tadi dan berusaha meloloskan diri. Sang pemburu
datang untuk mengambil buruannya. Melihat
buruannya yang lepas, membuat pemburu sangat
marah. Pemburu tadi akhirnya marah kepada anjing
tadi. Dengan kecerdikan kancil membuatnya terlepas
dari bahaya yang mengancamnya.
https://www.bola.com/ragam/read/4895780/contoh-contoh-cerita-fabel-singkat-lengkap-beserta-pesan-moralnya
27
T E K S
Anekdot
Abstrak
Abstrak adalah bagian di awal paragraf yang berfungsi memberi Teks anekdot adalah teks yang memaparkan cerita singkat yang
gambaran tentang isi teks. Biasanya bagian ini menunjukkan hal
unik yang akan ada di dalam teks. menarik, lucu, dan mengesankan karena isi teks anekdot berupa
Orientasi
Orientasi adalah bagian yang menunjukkan awal kejadian cerita kritik atau sindiran terhadap kebijakan, layanan publik, perilaku
atau latar belakang bagaimana peristiwa terjadi. Biasanya
penulis bercerita dengan detail di bagian ini. penguasa, atau suatu fenomena/ kejadian.
Krisis atau Komplikasi
Krisis atau komplikasi adalah bagian dimana terjadi hal atau
masalah yang unik atau tidak biasa yang terjadi pada si penulis
Tujuan Teks Anekdot
atau orang yang diceritakan.
Tujuan teks anekdot adalah untuk mengungkapkan suatu
Reaksi
kebenaran yang di dalamnya ada sindiran secara tidak langsung.
Reaksi adalah bagian bagaimana cara penulis atau orang yang
Artinya teks anekdot bukan sekadar hanya lelucon semata, tetapi
ditulis menyelesaikan masalah yang timbul di bagian krisis tadi.
memiliki nilai-nilai atau makna dibalik cerita lucunya.
Koda
Koda adalah bagian akhir dari cerita unik tersebut. Bisa juga
dengan memberi kesimpulan tentang kejadian yang dialami
Penyajian teks anekdot dapat berbentuk teks narasi, dialog, dan
penulis atau orang yang ditulis. cerita bergambar. Dalam penyajian teks anekdot selalu
menggunakan kalimat langsung.
https://news.detik.com/berita/d-6431440/teks-anekdot-adalah-ciri-ciri-struktur-cara-membuat-dan-contoh/amp#amp_tf=Dari%20%251%24s&aoh=16717810039702&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com
BIOGRAFI
R. DEWI SARTIKA
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Dewi_Sartika
Kebangsaan: Indonesia.
“Tentu saja. Aku juga pernah muda seperti kamu. Dan aku juga
berani, kalau perlu kurang ajar. Aku pisahkan antara urusan
keluarga dan kepentingan pribadi dengan perjuangan penegakan
keadilan. Tidak seperti para pengacara sekarang yang kebanyakan
berdagang. Bahkan tidak seperti para elit dan cendekiawan yang
cemerlang ketika masih di luar kekuasaan, namun menjadi lebih
buas dan keji ketika memperoleh kesempatan untuk menginjak-
injak keadilan dan kebenaran yang dulu diberhalakannya. Kamu
pasti tidak terlalu jauh dari keadaanku waktu masih muda. Kamu
sudah membaca riwayat hidupku yang belum lama ini ditulis di
sebuah kampus di luar negeri bukan? Mereka menyebutku Singa
Lapar. Aku memang tidak pernah berhenti memburu pencuri-
pencuri keadilan yang bersarang di lembaga-lembaga tinggi dan
gedung-gedung bertingkat. Merekalah yang sudah membuat
kejahatan menjadi budaya di negeri ini. Kamu bisa banyak belajar
dari buku itu.”
"Aku tidak datang untuk menentang atau memuji Anda. Anda dengan seluruh
sejarah Anda memang terlalu besar untuk dibicarakan. Meskipun bukan bebas
dari kritik. Aku punya sederetan koreksi terhadap kebijakan-kebijakan yang
sudah Anda lakukan. Dan aku terlalu kecil untuk menentang bahkan juga terlalu
tak pantas untuk memujimu. Anda sudah tidak memerlukan cercaan atau pujian
lagi. Karena kau bukan hanya penegak keadilan yang bersih, kau yang selalu
berhasil dan sempurna, tetapi kau juga adalah keadilan itu sendiri.”
“Tidak apa. Jangan surut. Katakan saja apa yang hendak kamu katakan,”
sambung pengacara tua menenangkan, sembari mengangkat tangan, menikmati
juga pujian itu, “jangan membatasi dirimu sendiri. Jangan membunuh diri
dengan diskripsi-diskripsi yang akan menjebak kamu ke dalam doktrin-doktrin
beku, mengalir sajalah sewajarnya bagaikan mata air, bagai suara alam, karena
kamu sangat diperlukan oleh bangsamu ini.”
“Terima kasih. Begini. Belum lama ini negara menugaskan aku untuk membela
seorang penjahat besar, yang sepantasnya mendapat hukuman mati. Pihak
keluarga pun datang dengan gembira ke rumahku untuk mengungkapkan
kebahagiannya, bahwa pada akhirnya negara cukup adil, karena memberikan
seorang pembela kelas satu untuk mereka. Tetapi aku tolak mentah-mentah.
Kenapa? Karena aku yakin, negara tidak benar-benar menugaskan aku untuk
membelanya. Negara hanya ingin mempertunjukkan sebuah teater
spektakuler, bahwa di negeri yang sangat tercela hukumnya ini, sudah ada
kebangkitan baru. Penjahat yang paling kejam, sudah diberikan seorang
pembela yang perkasa seperti Mike Tyson, itu bukan istilahku, aku pinjam dari
apa yang diobral para pengamat keadilan di koran untuk semua sepak-
terjangku, sebab aku selalu berhasil memenangkan semua perkara yang aku
tangani.
CERPEN K A R Y A P U T U W I J A Y A
PER ADILAN RAKYAT
HTTPS://RINIINTAMA.WORDPRESS.COM/PERADILAN-RAKYAT-CERPEN-PUTU-WIJAYA/
Aku ingin berkata tidak kepada negara, karena pencarian keadilan tak boleh
menjadi sebuah teater, tetapi mutlak hanya pencarian keadilan yang kalau perlu
dingin danbeku. Tapi negara terus juga mendesak dengan berbagai cara supaya
tugas itu aku terima. Di situ aku mulai berpikir. Tak mungkin semua itu tanpa
alasan. Lalu aku melakukan investigasi yang mendalam dan kutemukan faktanya.
Walhasil, kesimpulanku, negara sudah memainkan sandiwara. Negara ingin
menunjukkan kepada rakyat dan dunia, bahwa kejahatan dibela oleh siapa pun,
tetap kejahatan. Bila negara tetap dapat menjebloskan bangsat itu sampai ke titik
terakhirnya hukuman tembak mati, walaupun sudah dibela oleh tim pembela
seperti aku, maka negara akan mendapatkan kemenangan ganda, karena
kemenangan itu pastilah kemenangan yang telak dan bersih, karena aku yang
menjadi jaminannya. Negara hendak menjadikan aku sebagai pecundang. Dan
itulah yang aku tentang.
Negara harusnya percaya bahwa menegakkan keadilan tidak bisa lain harus
dengan keadilan yang bersih, sebagaimana yang sudah Anda lakukan selama ini.”
Pengacara muda itu berhenti sebentar untuk memberikan waktu pengacara senior
itu menyimak. Kemudian ia melanjutkan.
ADILAN RAKYAT
oleh negara. Aku dengar sebuah tim yang sangat tangguh akan diturunkan.”
“Setelah kau datang sebagai seorang pengacara muda yang gemilang dan
meminta aku berbicara sebagai profesional, anakku,” rintihnya dengan
amat sedih, “Aku terus membuka pintu dan mengharapkan kau datang lagi
kepadaku sebagai seorang putra. Bukankah sudah aku ingatkan, aku rindu
kepada putraku. Lupakah kamu bahwa kamu bukan saja seorang
profesional, tetapi juga seorang putra dari ayahmu. Tak inginkah kau
mendengar apa kata seorang ayah kepada putranya, kalau berhadapan
dengan sebuah perkara, di mana seorang penjahat besar yang terbebaskan
akan menyulut peradilan rakyat seperti bencana yang melanda negeri kita
sekarang ini?” ***