Anda di halaman 1dari 13

SEKOLAH ASKEP ADDISON

DISEASE
Kelompok 4 :
1. Aminuddin
2. Bagong Suprianto
3. Chandra Irawan
4. Reni Anggraeni
5. Resty Yuni Antika
6. Sukmawati
7. Sulastri
8. Slamet Ariyanto

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR


ANATOMI KELENJAR ADRENAL PENGERTIAN Addison Disease
kelainan yang disebabkan oleh ketidakmampuan
kelenjar adrenalis (korteks adrenalis)
memproduksi hormon glukokortikoid (kortisol)
disebut juga dengan chronic adrenal
insufficiency atau hypocortisolism

Hipotalamuskelenjar hipofisehormon
ACTHkelenjar adrenalkortisol
ETIOLOGI

Imunologi

Insufisiensi Isufisiensi
Adrenal Adrenal
gangguan sekresi
Primer hormon ACTH oleh Sekunder
kelenjar hipofisis

Tuberkulosis
WOC
TANDA DAN GEJALA
??????

 kelelahan, kelemahan, anoreksia, nausea,


nyeri abdomen, gastroenteritis, diare dan
labilitas mood
 Pada orang dewasa dengan penyakit
addison dapat dijumpai penurunan berat
badan 1 – 15 kg
 Hiperpigmentasi pada kulit dianggap
sebagai ciri khas penyakit Addison dan
dijumpai dalam 95% pasien dengan
insufisiensi adrenal kronis primer
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Analisa gas darah
• Uji ACTH
asidosis metabolic
Meningkat secara mencolok (primer) atau menurun
(sekunder) • Sel darah merah (eritrosit)
• Plasma ACTH hematokrit (Ht) meningkat (karena
hemokonsentrasi). Jumlah limfosit mungkin
mengkategorisasikan dengan insufisiensi adrenal rendah, eosinofil meningkat.
primer (tinggi), atau sekunder (normal atau rendah)
• CT Scan
• Serum elektrolit
Detektor klasifikasi adrenal dan pembesaran yang
Serum sodium biasanya menurun, sementara potassium sensitive
dan kalsium biasanya meningkat
• Gambaran EKG
• Glukosa: hipoglikemia Tegangan rendah aksis QRS vertical dan
• Ureum/ kreatinin gelombang ST non spesifik abnormal sekunder
akibat adanya abnormalitas elektrolik
Mungkin meningkat (karena terjadi penurunan perfusi
ginjal).
Syok akibat infeksi akut atau KOMPLIKASI
hiponatremia
Dehidrasi
Hiperkalemia
Hipotensi
Kardiak arrest
Diabetes mellitus
CA paru
Kolaps sirkulasi
PENATALAKSANAAN
Pengobatan cepat diarahkan untuk melawan syok.
 Pulihkan sirkulasi darah, berikan cairan,
pantau tanda-tanda vital, dan baringkan pasien
dalam posisi rekumben (setengah duduk)
dengan tungkai ditinggikan.
 Berikan hidrokortison IV, disertai dengan
dekstrosa 5% dalam salin normal.
 Kaji stress/keadaan sakit yang menimbulkan
serangan akut.
 Antibiotik dapat saja diresepkan untuk
mengatasi infeksi.
PENATALAKSANAAN
 Masukan oral mungkin dilakukan segera
setelah dapat ditoleransi.
 Jika kelenjar adrenal tidak dapat pulih
kembali fungsinya, maka perlu dilakukan
terapi penggantian preparat kortikosteroid
dan mineralokortikoid sepanjang
kehidupan.
 Masukan diit akan memerlukan tambahan
dengan garam selama waktu kehilangan
cairan gastrointestinal melalui muntah dan
diare.
Pengkajian
Primary survei
Periksa apakah ada gangguan pada Air way, Breathing , Circulation,
Disability dan Exposure yang terdampak
Secondary survei
Identitas
Keluhan Utama
Riwayat penyakit sekarang dan dulu
Psikososial
Pemeriksaan fisik
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Perfusi perifer tidak efektif b.d kekurangan volume


cairan.
2. Resiko Infeksi b.d ketidakadekuatan pertahan tubuh.
3. Intoleransi Aktivitas b.d kelemahan.
4. Gangguan Harga diri rendah b.d adanya kondisi fisik
yang memerlukan terapi sepanjang hidup, perubahan pada
pigmentasi kulit , perubahan berat badan, perubahan tanda-
tanda seks sekunder, dan perubahan fungsi dan peran.
RENCANA INTERVENSI MANDIRI
DAN KOLABORASI

intervensi addison.docx
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai