Pembimbing:
dr.Ester Tampubolon
dr.Monika Antoh
Identitas Pasien
Nama : Ny. S. H
Umur : 37 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Pasar Remu Sorong
Pekerjaan : IRT
BB/TB : 40 Kg / 150 Cm
Tanggal MRS : 6-8-2019 (09.00 WIT)
Keluhan Utama
Batuk sejak 1 bulan SMRS
Pulmo :
Tampak infiltrat pada apex paru kanan (+).
Trakea ditengah dan sinuses tajam diafragma licin
1. China
2. India 1.828.000 kasus
1.414.000 kasus
3. Indonesia
591.000 kasus
Klasifikasi
Sputum BTA
TB BTA (+)
TB BTA (-)
Tipe Pasien
Kasus baru
Kasus kambuh (relaps)
Kasus defaulted atau drop out
Kasus gagal
Kasus kronik
Kasus bekas TB
Patologi
TB paru lesi primer
TB paru lesi sekunder
Klasifikasi
Aktifitas radiologi
TB paru aktif
TB inaktif
Luas lesi
Minimal
Moderat
Advance
Cara
Penularan
Tidak OS
tertular dengan
BTA (+)
Respon
tubuh Batuk
Terhisap Mengelua
oleh orang rkan
yang droplet
sehat nuclei
Bertahan
di udara
Gejala Klinis Pemeriksaan Fisik
Demam keadaan umum: konjungtiva mata
atau kulit yang pucat, suhu
Batuk/batuk darah demam (subfebris), badan kurus
Sesak napas atau berat badan menurun.
Perkusi : jika terdapa cavitas yg
Nyeri dada besar hipersonor
Malaise Jika infiltrat luas redup
inj.
≥71 kg 5 tab 4KDT 5 tab 4KDT 5 tab 2KDT
Penatalaksanaan
OAT Sisipan (HRZE)
Paduan OAT ini diberikan kepada pasien BTA positif yang pada akhir pengobatan
intensif masih tetap BTA positif.
Paket sisipan KDT adalah sama seperti paduan paket untuk tahap intensif kategori
1 yang diberikan selama sebulan (28 hari)
Dosis KDT Sisipan : (HRZE)
SEKUNDER
Berobat teratur
Kontrol kontak dengan imunisasi TBC negatif dan Chemoprophylaxis pada
TBC positif
TERSIER
Rehabilitasi
Komplikasi • Atelektasis, hemoptisis,fibrosis, bronkiektasis,
paru pneumotoraks,gagal napas.