Anda di halaman 1dari 109

FOTOGRAFI

SARJONO
pengertian
F OT O G RA F I

Istilah fotografi diambil dari bahasa Yunani, yaitu ‘phos’, ‘photos’


berarti sinar/cahaya (light) dan kata: ‘grapho’ berarti melukiskan:
(to describe).

Suatu proses untuk mendapatkan representasi yang akurat (benar


dan tepat) dari obyek dengan menggunakan reaksi kimia antara
cahaya/sinar serta berbagai macam energi yang memancar,
dengan permukaan yang sudah dipersiapkan secara kimiawi atau
media penyimpan data.

SARJONO 2011
SARJONO 2011
sejarah

F OT O G RA F I

Sejarah perjalanan fotografi dipenuhi rentetan peristiwa yang


berkaitan dengan upaya untuk mengabadikan alam sekitar melalui
tahapan eksperimentasi alat dan materi. Peristiwa yang terjadi
memacu aktivitas berkarya untuk memenuhi kebutuhan jaman yang
berkesinambungan memberi alur sejarah munculnya fotografi

SARJONO 2011
sejarah

F OT O G RA F I

Pertama kali foto berhasil dibuat oleh Nicephore Niepce dengan


bahan lembaran pewter (campuran timah putih dan timah hitam)
pada 1826. Hasil penemuan Wedgwood terus dilakukan dan
dikembangkan oleh para ahli hingga 1839, dan berhasil merekam
bayangan proyeksi camera obscura di atas kertas berlapis garam
perak.

SARJONO 2011
arti penting

F OT O G RA F I
Segala sesuatu di dunia ada atau ditiadakan agar berakhir dalam buku,
sekarang berakhir dalam fotografi.

Teknologi fotografi (yang diikuti oleh televisi dan internet) telah mengubah
wajah dunia menjadi dunia gambar.

Segala sesuatu belum mencapai kepenuhannya sebelum itu berakhir dalam


foto dan, secara lebih khusus, belum hadir dalam media massa. Dalam surat
kabar, kita dapat mengelompokkan berita atas dasar foto. Pemberitahuan
suatu peristiwa sering dinilai lebih berbobot bilamana disertai foto (ST.
Sunardi, 2002:209-210)
SARJONO 2011
perlengkapan

F OT O G RA F I

Kamera, lensa
dan
media penyimpan data

SARJONO 2011
istilah dan konsep

k a m e r a
Kamera pada dasarnya sebuah kotak yang dilengkapi berbagai
macam fasilitas pendukung untuk menentukan hasil gambar.

Pada perkembangan prasarana kamera menuntut kebutuhan


terhadap kepedulian dalam merekam suatu kejadian atau peristiwa
dan menangkap momen estetis.

SARJONO 2011
konsep kamera

k a m e r a

SARJONO 2011
sejarah

k a m e r a

SARJONO 2011
Camera Obscura

Camera Obscura
Konstruksi camera obscura yang dibuat oleh Kircher, 1646 di Roma,
menunjukkan posisi fotografer dalam kamar gelap sedang merekam obyek
melalui lubang pinhole dan meletakkan plat film sebagai media rekam.
SARJONO 2011
(John P. Schaefer, Basic Techniques of Photography, 1994:7)
SARJONO 2011
Kamera mammoth

SARJONO 2011
Camera obscura
Camera Lucida
hasil rancangan
William Hyde
Wollaston, 1806,
merupakan inovasi
dalam sejarah
perkembangan
fotografi yang
dapat digunakan
seniman dalam
memproyeksikan
bayangan fantasi
untuk
menghasilkan
imajinasi tertentu.

(John P Schaefer,
Basic Techniques
of Photography,
1994:8).
SARJONO 2011
teknologi

k a m e r a
Kemajuan teknologi media rekam mendorong perkembangan bentuk
dan jenis kamera antara lain : Box Camera, Folding hand camera,
View camera, Motion picture camera, Reflecting ground-glass
camera, Portrait or studio camera, Miniature camera, Morion picture
camera, Viewfinder (compact camera), single-lens reflex (SLR), Twin-
lens Reflex (TRL), dan View camera.

SARJONO 2011
SARJONO 2011
SARJONO 2011
SARJONO 2011
teknologi

k a m e r a
Secara luas dapat disebutkan bahwa sekarang ini telah
tersedia berbagai macam jenis dan bentuk kamera,
namun secara garis besar dapat digolongkan menjadi 4
macam yaitu: Change box camera, Magazine camera,
Reflex camera, Roller slides /roll film camera, View
camera
SARJONO 2011
jenis & bentuk kamera

Roller slides & roll film camera

Kamera jenis ini merupakan perkembangan dari kamera yang


menggunakan lembaran plat (kaset). Kamera jenis roller slides
menggunakan film gulungan. Untuk pertama kalinya kamera yang
menggunakan film gulungan adalah Kodak yang diperkenalkan
oleh George Eastman, 1888.

SARJONO 2011
jenis & bentuk kamera

camera viewfinder

jenis kamera yang paling sederhana, bentuknya kecil dan dilengkapi


prasarana pengatur cahaya, pengatur kecepatan, termasuk autofocus,
pemutar film, pengatur ASA, serta lampu blitz yang semuanya dijalankan
secara otomatis. kamera viewfinder yang sederhana tersebut, sering
terjadi kesalahan paralaks yaitu ketidaksamaan antara obyek yang
terlihat di kamera dengan hasil gambar yang terekam. Selain itu kamera
jenis viewfinder tidak dapat digunakan untuk trik-trik kamera; stop
action/show action, double-expost, close up, dan lain-lain sebagainya

SARJONO 2011
jenis & bentuk kamera

camera viewfinder

viewfinder

Terjadi paralaks
Lensa penerima
pengantar gambar

SARJONO 2011
Jenis dan bentuk

kamera viewfinder

SARJONO 2011
sistem pembiasan pada camera viewfinder

SARJONO 2011
jenis & bentuk kamera

View-camera

View-camera dilengkapi fasilitas atau peralatan mekanis yang menguntungkan


bagi pemotret, adanya prasarana untuk melihat obyek dari dalam atau belakang
kamera, prasarana untuk mengatur ketajaman gambar, dan obyek yang terlihat
dan akan direkam melalui lensa sehingga tidak terjadi adanya kesalahan paralaks.
View-camera pada umumnya model bentuknya besar dan untuk pengamatan
obyek diproyeksikan pada layar pengamat diperlukan kain penutup warna hitam

SARJONO 2011
sket view-camera

SARJONO 2011
view-camera

SARJONO 2011
view-camera

SARJONO 2011
Kamera studio
Pada umumnya digunakan dalam proses merekam objek dalam studio.
Kamera studio menggunakan plat film berupa lembaran dengan ukuran
besar (6 x 6 cm) untuk menjamin mutu cetak dan reproduksi gambar secara
maksimal.

Kamera Dalam air


Bagi penyelam atau petualang dalam laut memanfaatkan kamera yang
diperlengkap dengan kedap air serta fasilitas merekam yang sesuai dengan
kondisi, hal ini sangat mendukung proses merekam momen yang ada.

Kamera 3-D
Mempunyai 2 lensa, yang membuat sekaligus 2 gambar tiap kali pemotretan,
untuk mengamati fotonya harus menggunakan pengamat stereo, sehingga
pengamat mendapat kesan melihat objek 3 dimensi.

SARJONO 2011
Kamera Polaroid
(Instan Camera) Kamera langsung jadi tanpa menggunakan plat film tetapi
embar foto yang telah diberi lapisan peka cahaya. Pada lembaran tersebut
terdapat baterai tipis sebagai sarana pengembangan gambar.

Kamera disk
Sarana penyimpanan gambarnya memakai film yang berbentuk cakram (disk),
sementara proses pencucian dan pencetakan masih seperti film biasa

Kamera digital

Selain itu, ada beberapa jenis kamera :


• Kamera 126 mm Ukuran film 28 x 28 mm, filmnya di dalam kemasan
cartridge.
• Kamera 120 mm Ukuran film dengan lebar 6 cm .
• Kamera 110 mm Ukuran film 13 x 17 mm, filmnya di dalam kemasan
cartridge.
• Kamera 35 mm Ukuran film 24 x 36 mm, filmnya di dalam kemasan kaset.
• Kamera 8 mm Ukuran film 8 x 11 mm, filmnya di dalam kemasan cartridge

SARJONO 2011
SARJONO 2011
jenis & bentuk kamera

change box camera


jenis kamera yang menggunakan plat film berupa kaset, pada
umumnya terdiri dari 12 lembar, yang tersusun dalam satu tempat
(kaset). Penggunaan plat film dan proses penggantian sangat
mudah, tidak ditentukan oleh ruangan khusus, artinya dapat diganti
pada alam terbuka meskipun di bawah terik matahari. Change box
camera dilengkapi fasilitas jumlah penggunaan film

SARJONO 2011
jenis & bentuk kamera

magazine camera
Kamera jenis magazine camera mempunyai fasilitas untuk

menyimpan 12 lembar atau 40 lembar plat film. Dalam aktifitas kerja

peralatan kamera tersebut dilengkapi sarana untuk menggantikan

lembar plat yang telah digunakan secara mekanik untuk

memudahkan operasional
SARJONO 2011
jenis & bentuk kamera

reflex camera

Kamera jenis reflex dapat dibedakan menjadi 2 jenis,


yaitu kamera jenis SLR atau Single–Lens Reflex dan
TLR (Twin-Lens Reflex).

SARJONO 2011
jenis & bentuk kamera

TLR (twin-lens reflex)

dilengkapi 2 lensa; lensa atas berfungsi sebagai pembidik obyek dan lensa
bawah berfungsi sebagai lubang cahaya yang meneruskan ke media
penyimpan data. Kedua lensa tersebut disusun dalam satu perangkat dan
dijalankan secara mekanis. Komponen lensa yang demikian sangat
memungkinkan sekali terjadi kesalahan paralaks karena kedua lensa
pembidik dan perekam gambar berbeda letaknya.

SARJONO 2011
jenis & bentuk kamera

twin lens-reflex

SARJONO 2011
kamera jenis tlr

SARJONO 2011
jenis & bentuk kamera

single lens-reflex

SARJONO 2011
jenis & bentuk kamera

SLR (single-lens reflex)

dilengkapi prasarana mekanis untuk memudahkan penggunaan

memotret, misal; prasarana untuk mengatur ketajaman gambar yang

dapat merekam gambar dengan obyek dekat hingga jarak tidak

terhingga, selain itu dapat menghasilkan gambar dengan berbagai

macam variasi dan trik-trik kamera.


SARJONO 2011
komponen dan fasilitas kamera slr

SARJONO 2011
komponen dan fasilitas kamera slr

SARJONO 2011
komponen dan fasilitas kamera slr

SARJONO 2011
komponen dan fasilitas kamera slr

SARJONO 2011
komponen dan fasilitas kamera slr

SARJONO 2011
komponen dan fasilitas kamera slr

SARJONO 2011
fasilitas kamera slr

SARJONO 2011
The viewing
system.

Fasilitas pembidik
berguna untuk melihat
gambar atau obyek.
Sistem pembidik
dilengkapi lensa
penglihat sehingga
obyek tampak jelas.

Fotografi (sarjono:2010)
The film.
Pada satu bidang kamera yang tertutup terdapat sarana untuk
penempatan plat film. Proses pencahaya akan menayangkan gambar
cermin yang masuk melalui lensa dan diteruskan pada bidang datar.
Obyek yang diterima bidang datar akan menghasilkan gambar cermin
yang terbalik dan pada saat demikian dapat direkam melalui plat film

Fotografi (sarjono:2010)
The film advance.
Untuk menggantikan
setiap plat film, fasilitas kamera (khususnya jenis kamera yang
menggunakan film gulungan) dilengkapi roll film. Fasilitas roll film
dikerjakan secara mekanik/elektrik berfungsi untuk menggulung plat
film yang telah terbakar atau disinari sehingga hasil gambar cermin
tidak tumpang tindih

Fotografi (sarjono:2010)
Shutter.
Pada satu titik pencahayaan
sebelum proses penyinaran
plat film terdapat alat
pengatur kecepatan bukaan
rana atau shutter. Sistem
bukaan rana terbuat dari plat
logam atau kain yang secara
mekanik bergeser ke
samping kanan-kiri. Gerakan
menutup dan membuka
shutter dapat ditentukan
melalui indicator:
B,1,2,3,5,8,10,15,20, dan
seterusnya yang terdapat
pada kotak kamera.

Fotografi (sarjono:2010)
Rana atau tirai pada kamera SLR sebagai pengatur cahaya
Hot shoe Tombol pembuka rana

Indikator jumlah frame

Penggulung film
Indikator kecepatan

viewfinder
Tangkai peminda frame film
Sarana
penghubung
kabel blitz
dengan
kamera

Rana (cermin)

Pengontrol waktu
Baterai kamera

Sarana
penghubung tripod Sarana penghubung
Motordrive

Alat penghenti
gulungan film

Sarana penggulung
Sekaligus sebagai
Pembuka
Bodi kamera
Setiap kamera dilengkapi rangkaian lensa yang berfungsi untuk
menentukan cahaya sehingga menghasilkan gambar cermin yang
tajam dan terfokus

lensa kamera slr

lensa pada kamera diibaratkan mata manusia. Lensa kamera


berfungsi untuk melihat suatu objek atau momen yang selanjutnya
diterima plat film atau media penyimpan data sehingga dapat
menghasilkan bayangan. Lensa kamera terdiri dari rangkaian
komponen lensa-lensa yang berguna untuk merekam suatu peristiwa
atau momen estetis

SARJONO 2011
Komponen dan fasilitas alat pengontrol pada lensa terdiri dari:

1. Zoom control alat untuk mengatur dekat-jauh jarak pandang.


2. Aperture ring ring pengontrol pencahayaan atau diafragma yang
dapat ditentukan dengan indikator bukaan lensa: 4, 5-6, 8, 11, 16,
22, dan 34
3. Aperture lock alat pengunci untuk menentukan bukaan diafragma
yang dikehendaki agar tidak berubah atau ber-geser.
4. Manual-focus ring alat untuk mengatur kondisi jarak pandang atau
fokus
5. Distance window jendela untuk melihat jarak pandang yang
ditunjukkan dengan indikator meter atau kaki (feet)
6. Focusing index ada dua indikator untuk menentukan jarak pandang
(fokus) yang ditandai dengan warna hitam dan putih. Pada
umumnya, warna putih menunjukan indikator meter dan hitam untuk
menunjukkan jarak (feet)
7. Focus-range limiter
8. AF-drive coupling autofocus merupakan prasarana untuk mengatur
jarak pandang secara automatis. Fasilitas AF-Drive dapat bekerja
karena ada komponen penggerak (motor) dalam kamera.
9. Data terminals komponen elektrik yang menghubungkan fasilitas
lensa pada kamera.
10. Stop-down actuator komponen lensa yang berfungsi untuk
menghubungkan lensa dengan kamera. Komponen lensa tersebut
selain berfungsi untuk mengunci dan menyambungkan ke body
camera, juga menentukan hubungan elektronika antara kamera dan
lensa.

Fotografi (sarjono:2010)
Diaphragm.
System penyinaran plat
film pada kamera
dilengkapi alat
pengontrol cahaya atau
diafragma yang
berfungsi membuka dan
menutup lensa. Alat
pengontrol tersebut
diatur secara mekanik
dan besar kecilnya
lubang diafragma dapat
ditentukan melalui
indicator yang terdapat
pada ring lensa
Bukaan diafragma menunjukkan, semakin besar indikator maka bukaan menyempit
Indikator bukaan
diafragma

Sarana penghubung
kamera auotfocus

Indikator
jarak
pandang

Indikator
ukuran lensa

Bukaan diafragma

Fotografi (sarjono:2010)
Ring pengatur pencahayaan atau diafragma terdapat pada suatu komponen
lensa. Ring diafragma merupakan prasarana untuk menentukan ruang batas
ketajaman jarak tertentu dengan cara mengatur bukaan rana. Besar-kecilnya
bukaan rana pada ring diafragma diatur dengan nomor indikator: 1,1-4, 2, 2-8,
4, 5-6, 8, 11, 16, 22, 32, dst.

Untuk menentukan ketepatan jarak pandang atau fokus, komponen


lensa dilengkapi dengan ring pengatur yang dilengkapi dengan
indikator: 0,45; 0,5; 0,7; 1; 3, 5; 7; 10; dan jarak tak terhingga (~).
Indikator ring pengatur jarak pandang merupakan petunjuk untuk
mengetahui jarak antara objek dengan kamera.
Fotografi (sarjono:2010)
lensa kamera slr

ring pengatur
jarak pandang

Indikator jarak
yang ditentukan

Indikator pengatur
Cahaya (diafragma)

SARJONO 2011
pengatur
jarak pandang
Out of foc us in foc us

Out of foc us in foc us

SARJONO 2011
bentuk dan jenis

lensa kamera foto

SARJONO 2011
bentuk dan jenis

lensa kamera foto

1. Ultrawide-angles: 20 mm and wider


2. Wide-angles: 24-50 mm
3. Standard lenses: around 50 mm
4. Telephoto lenses: 80-250 mm
5. Super telephoto: 250 and above
SARJONO 2011
bentuk dan jenis

lensa kamera foto

SARJONO 2011
Adapun bentuk dan jenis lensa dapat

dibedakan menjadi

1. Ultrawide-angles: 20 mm and wider

2. Wide-angles: 24-50 mm

3. Standard lenses: around 50 mm

4. Telephoto lenses: 80-250 mm

5. Super teleephoto: 250 and above

SARJONO 2011
SARJONO 2011 wide tele
SARJONO 2011
SARJONO 2011
SARJONO 2011
SARJONO 2011
SARJONO 2011
SARJONO 2011
SARJONO 2011
SARJONO 2011
sarana pendukung

kamera foto

SARJONO 2011
SARJONO 2011
SARJONO 2011
SARJONO 2011
SARJONO 2011
SARJONO 2011
SARJONO 2011
SARJONO 2011
SARJONO 2011
SARJONO 2011 studio
SARJONO 2011
SARJONO 2011
SARJONO 2011
SARJONO 2011
SARJONO 2011
perkembangan kamera

SARJONO 2011
SARJONO 2011
SARJONO 2011
SARJONO 2011
SARJONO 2011
SARJONO 2011
SARJONO 2011
SARJONO 2011
SARJONO 2011
Kamera 3 dimensi

SARJONO 2011
SARJONO 2011
SARJONO 2011
SARJONO 2011

Anda mungkin juga menyukai