Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK 7

PENENTUAN NILAI EPR DARI


PABRIK PEMBUATAN TAHU
DENGAN MENGGUNAKAN
ENERGI SURYA
1.Eunike Anastasia Tambunan/170405114
2.Ella Theresia Ginting/170405116
3.Hotmauli Krisnovita Aruan/170405121
4.Trisandiki Lingga/170405122
5.Mika Gilbert Siagian/170405177
PRESENTATION OUTLINE
OUR DISCUSSION POINTS

Tahu ?
Diagram Alir
Proses Pembuatan Tahu
Kebutuhan Bahan dan Utilitas
Energy Input
Energy Output
Energy Productivity Ratio (EPR)
TAHU.......

Tahu adalah makanan yang dibuat dari endapan


perasan biji kedelai yang mengalami koagulasi. Tahu berasal
dari Tiongkok, seperti halnya kecap, tauco, bakpau,
dan bakso.
Tahu telah mengalami indigenisasi di Indonesia sehingga
muncul berbagai varian tahu serta panganan berbahan tahu.
Tampilan luar tahu ada yang berwarna putih maupun kuning.
Karena populernya, tahu menjadi bagian tak terpisahkan
yang ditemui di tempat makan berbagai tingkat sosial di
Indonesia, bersama-sama dengan tempe.
Diagram Alir
PROSES PEMBUATAN TAHU
• PERENDAMAN DAN PENCUCIAN
Perendaman bahan baku kedelai umumnya dilakukan selama 2-3 jam. Pencucian
dilakukan untuk menghilangkan kotoran yang berupa pasir, kulit serta ranting
dari kacang kedelai yang ikut terbawa, dan menghilangkan kacang kedelai yang
busuk.

2. PENGGILINGAN
Penggilingan bertujuan untuk menghaluskan kedelai yaitu berbentuk bubur
kedelai. Selama proses penggilingan, dilakukan penambahan air secara kontinyu
yang bertujuan untuk mempermudah proses penggilingan.

3. PEMASAKAN
Pemasakan bertujuan untuk memperbaiki rasa dan aroma, membunuh bakteri
dan mempermudah koagulasi protein sehingga diperoleh tahu yang menyatu.
4.PENYARINGAN
Penyaringan dilakukan menggunakan kain saring. Penyaringa n bertujuan
untuk memisahkan susu kedelai dengan ampas setelah proses pemasakan.

PROSES 5.PENGGUMPALAN

PEMBUATAN penggumpal pada susu kedelai hasil penyaringan. Baha n penggumpal tersebut
Penggumpalan tahu dilakukan pada tahang denga n penambahan bahan

TAHU antara lain biang tahu ( air tahu “whey” yang diperam selama semalam)

6.PENCETAKAN
“Whey” atau air tahu dipisahkan dengan “curd” atau dibuang.
“Curd” yang diperoleh, dimasukkan ke dalam cetakan yang telah
dipersiapkan.
Kebutuhan
Bahan dan BIJI KEDELAI AIR
Utilitas 1200 kg/hari 1800 liter/hari

(proses
produksi 360
hari/tahun)

ENERGI LISTRIK
300 kWh/hari
PERHITUNGAN ENERGI INPUT
ENERGI INPUT
Basis Energi = 1 kWh = 3,6 MJ/kWh
1 kWh energi listrik/hari = Rp. 1.690/kWh
Biji Kedelai/Tahun = Rp. 3.456.000.000
Energi dari Bahan Baku Biji Kedelai
Energi Listrik/Tahun = 108.000 kWh
= (Rp.3.456.000.000/Rp.1.690/kWh) x 3,6 MJ/kWh
= 7.361.893,491 MJ
Energi yang Terpakai dari Energi Surya
= 108.000 kWh x Rp. 1.690/kWh
= Rp.182.520.000
Energi
= (Rp.182.520.000/Rp. 1.690/kWh) x 3,6 MJ/kWh
= 388.800 MJ
ENERGI INPUT
= 7.361.893,491 MJ + 388.800 MJ
= 7.750.693,491 MJ
ENERGY OUTPUT
Produksi Tahu/Tahun = Rp. 540.000 kg/Tahun
Harga Tahu yang Dijual/Tahun = Rp.5.400.000.000
Energi yang dihasilkan dari Tahu
= (Rp.5.400.000.000/Rp.1.690) x 3,6 MJ/kWh
= 11.502.958,57 MJ
ENERGY PRODUCTIVITY RATIO (EPR)
EPR = ENERGY OUTPUT/ENERGY INPUT
= 11.502.958,57 MJ/7.750.693,491 MJ
= 1,48

BERDASARKAN TEORI , JIKA EPR > 1, MAKA PABRIK


LAYAK UNTUK DIOPERASIKAN
DAN DATA YANG DIPEROLEH SESUAI DENGAN TEORI
TERIMA KASIH
“Let’s nurture
the nature, so
that we can
have a better
future.”
-UNKNOWN

AAI | Pro X

Anda mungkin juga menyukai