Anda di halaman 1dari 23

Informasi membuat tempe

Dibuat oleh:lathifah nuriyatus s.(14)

Tapel 2017-2018
Smpn 3 gresik
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan
YANG MAHA ESA atas segala rahmat dan
karuniaNYA, sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas penulisan laporan hasil percobaan Cara
Pembuatan Tempe Kedelai dalam usaha untuk
memenuhi tugas dari mata pelajaran Biologi di
SMPN 3 GRESIK ini.
Kami sampaikan terima kasih kepada Ibu Guru
Dharma,sehingga tugas percobaan dan penulisan
laporan ini dapat kami selesaikan.

Harapan kami, semoga laporan ini dapat


memberikan manfaat bagi pihak lain, khususnya
bagi kami.

Gresik,16 September 2017

Penyusun
I. JUDUL :
CARA MEMBUAT TEMPE KEDELAI
II. MANFAAT :
Agar kita dapat lebih tahu secara detail dan lebih memahami mengenai
bagaimana cara pembuatan tempe kedelai sebagai salah satu cara dalam
memanfaatkan bioteknologi.

III. TUJUAN :
Untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Biologi mengenai hal-hal
yang berkenaan dengan pemanfaatan bioteknologi melalui pembuatan tempe
kedelai.

IV. ALAT dan BAHAN :


4.1. ALAT :
kompor
panci
tampah/nyiru
saringan
plastik pembungkus
staples
gunting
sendok
4.2. BAHAN :
kacang kedelai 0,5 kg
ragi tempe
air
V. CARA KERJA
1. Cuci kacang kedelai hingga bersih dan rendam semalaman. Tidak ada waktu
pasti dalam proses perendaman kacang kedelai. Sudah kebiasaan sejak turun
temurun lama perendaman kacang kedelai adalah semalaman.
Proses pencucian dan perendaman
kacang kedelai
2. Setelah direndam semalaman, kulit kacang kedelai akan sedikit mengelupas.
Tahap selanjutnya adalah mengupas seluruh kacang kedelai yang telah
direndam dan cuci hingga bersih.

Proses pelepasan kulit kacang kedelai


3. Rebus kacang kedelai sampai kacang kedelai terasa empuk. Tidak ada waktu
pasti pada proses ini. Cara terbaik adalah dengan cara mencoba menekan-
nekan kacang kedelainya. Jika sudah empuk, tiriskan dan dikipas-kipas
sambil diaduk sampai hangat.

Proses memasak kacang kedelai


sampai empuk
4. Campur kacang kedelai yang sudah ditiriskan dengan ragi. Perbandingannya
adalah 1kg kedelai (ketika masih mentah) dengan 2gr ragi.
Proses pencampuran kacang kedelai
dengan ragi
5. Bungkus kacang kedelai yang telah dicampur ragi dengan plastik atau daun
pisang. Daun pisang akan memperkuat rasa tempe sedangkan plastik akan
membuat proses pembuatan tempe menjadi lebih praktis.

Proses memasukkan kedelai kedalam


plastik

Gulung ujung plastik hingga mencapai


kacang kedelai
Dalam gambar ini digunakan steples
untuk perekat

Kacang kedelai yang sudah didalam


bungkul plastik
6. Langkah selanjutnya adalah melubangi plastik agar proses pembuatan tempe
dapat terjadi. Pada penggunaan daun pisang, hal ini tidak diperlukan karena
daun pisang tidak akan kedap udara seperti halnya pembuatan tempe dengan
menggunakan plastik. Untuk ukuran plastik seperti di gambar, kami
menyarankan untuk melubangi plastik 8 kali.

Proses pelubangan pada permukaan


plastik
7. Tahap terakhir adalah proses penyimpanan pada suhu normal sekitar 2 hari
atau 224 jam. Hindari tempat yang terlalu panas ataupun terlalu dingin agar
proses pembuatan tempe terjadi dengan sempurna.
Tahap terakhir yaitu menyimpan
tempe selama 2 hari pada suhu normal
VI. PEMBAHASAN
Kacang kedelai sebelum direndam, dibersihkan terlebih dulu dengan
tujuan untuk membersihkan dari kotoran atau batu yang ada.
Sedangkan perendaman kacang kedelai bertujuan agar waktu
perebusan kacang kedelai tidak terlalu lama karena kacang kedelai
sudah terlalu keras setelah direndam.
Setelah direbus, kacang kedelai didiamkan kira-kira setengah jam
dengan tujuan agar rebusan menjadi agak dingin dan tangan akan
tahan saat harus mengelupaas kulit arinya.
Pengelupasan kulit ari dan pencucian kacang kedelai setelah dikelupas
kulit arinya bertujuan agar kacang kedelai bersih dan ragi dapat melekat
langsung pada biji kedelai secara merata sehingga tempe yang
dihasilkan akan lebih bagus dan tampak putih.
Kacang kedelai diratakan di atas tampah/nyiru bertujuan agar kacang
kedelai cepat dingin dan kering sehingga ragi dapat melekat dengan
baik dan merata. Bila kacang kedelai masih panas dan ditaburi ragi,
maka hasil tempenya tidak akan bagus karena panas pada kacang
kedelai akan mempercepat kerja ragi sehingga tempe tampak sudah
jadi tetapi bagian dalam masih keras atau bahkan bagian luarnya akan
tampak hitam-hitam. Sedangkan bila kacang kedelai masih basah dan
diberi ragi, maka sebagian ragi akan larut dalam air sehingga kacang
kedelai tidak dapat menjadi tempe yang bagus atau sebagian kacang
kedelai masih mentah (tidak mengalami proses peragian).
Pembungkusan kacang kedelai beragi dengan plastic bertujuan agar
bentuk dan ukuran tempe bias seragam dan lebih bersih.
Plastik ditusuk-tusuk di beberapa tempat adalah bertujuan agar uap air
yang terbentuk dalam proses peragian dapat menguap, sehingga
tempe yang dihasilkan bias bagus dan tidak busuk.
Bungkusan kacang kedelai beragi disimpan ditempat yang hangat
bertujuan agar kerja dari ragi tempe dapat optimal sehingga kacang
kedelai dapat secara merata tertutup oleh serabut-serabut putih yang
dihasilkan dalam proses peragian dan tempe yang dihasilkan bagus
jadinya.
VIII. KESIMPULAN
Pembuatan tempe menggunakan ragi adalah salah satu pemanfaatan
bioteknologi yang artinya memanfaatkan organisme hidup untuk
menghasilkan produk yang bermanfaat (dimana bentuk dan rasa produk hasil
berbeda dengan bentuk dan rasa bahan bakunya).

Dengan adanya produk bioteknologi tersebut (dalam percobaan ini adalah


tempe) akan memudahkan bagi konsumen untuk mengolahnya menjadi suatu
bahan makanan.
Bahan baku:
- kacang kedelai 68kg @ Rp 6.500,- = Rp.442.000,-
- ragi tempe 3 bungks @ Rp. 10.000 = Rp. 30.000,-
Sub total Rp. 472.000
Bahan tambahan:
- 1/4 kg plastik = Rp. 7.500,-
- Obat nyamuk bakar (alat bantu rekat) = Rp. 1.500,-
- 3 ikat Daun pisang @1200 = Rp. 3.600,-
- Gas 16000/3 (gas diisi ulang tiap 3 hari) = Rp. 5.400
Sub total Rp. 18.000,-
Gajih karyawan
- Ongkos harian 4 orang x @Rp. 20.000,- = Rp. 80.000,-
- Uang rokok 4x Rp.5000 = Rp. 20.000,-
Sub total = Rp. 100.000
Transportasi = Rp. 40.000,-
Maka jumlah total biaya produksi harian adalah sebesar:
Bahan baku = Rp. 472.000,-
Bahan tambahan = Rp. 18.000,-
Gaji karyawan = Rp. 100.000
Trasnportasi = Rp. 40.000
Total biaya produksi = Rp. 662.000
Dengan hari libur satu hari dalam seminggu dan rata-rata 30 hari dalam sebulan, maka
hari efektip produksi menjadi 26 hari, dan hari jumat adalah hari dimana kegiatan produksi
diliburkan.
Total biaya produksi dalam satu bulan menjadi:
26 (hari) x Rp. 622.000,- = Rp.16.172.000
Jumlah total biaya produksi bulanan adalah Rp.16.172.000
Hasil Produksi Dan Harga Jual
dengan menggunakan bahan baku kacang kedelai sebanyak 68kg bisa
menghasilakan sebanyak 820 bungkus (yang biasa terjual habis) dengan
rincian:
- Bungkus besar = 252 bungkus
- Bungkus kecil = 568 bungkus
Dengan harga jual bungkus kecil Rp. 1000 dan bungkus besar Rp.1500
(pedagang pasar biasa memotongnya kembali dalam bentuk yang lebih kecil,
dengan tujuan margin menjadi lebih tinggi).
Dengan harga tersebut maka nilai penjualan akan menjadi :
Bungkus besar = 252 x 1500 = Rp. 378.000,-
Bungkus kecil = 568 x 1000 = Rp. 568.000,-
Total penjualan Rp.946.000,-
Perhitungan total penjualan bulanan menjadi :
26 (hari) x Rp.946.000 =Rp.24.596.000,-
Jadi penjualan total dalam satu bulan adalah Rp.24.596.000,-
Tips Pemasaran:
Mungkin kalian pernah dengar kisah sukses orang Indonesia yang menjual
tempe dijepang yang bernama Mas Rustomo, tapi kali ini saya gak akan
membahas profil Mas Rustomo secara sepesifik tapi lebih ke stragteginya dalam
memasarkan tempe, dia berhasil menjual tempe sampe kepasar swalayan-
swalayan dijepang, lalu apa keunggulan produk tempenya dengan produk tempe
orang Indonesia. Sekali lagi keunggulannya dalam memasarkan tempe di Jepeng
adalah masalah kemasan. Coba kalian pikirkan sebagian orang yang berbelanja
di pasar swalayan adalah orang kelas menengah, dan mereka rela mengeluarkan
uang yang lebih mahal untuk tampilan produk yang lebih baik, dan keheginisan
produk, haa dari celah itu kita dapat memanfaatkan pasar, dengan menjaga
kebersihan produksi tempe itu sendiri, kalo biasanya paprik tempe terkenal
kumuh dan gak seberapa higenis, bukannya saya mencela pabrik tempe di
Indonesia tapi saya melihat sendiri rata-rata pabrik tempe di Indonesia kurang
bersih, baik kita kembali ketopik pembicaraannya masalah pemasaran tempe,
haa dengan kemasan yang menarik itulah kita bisa menggambarkan keheginisan
produk kita ke pelanggan, sehingga kita bisa lebih mudah masuk kepasar
swalayan, bahkan kalo bisa pasar exspor, tapi ingat presentasi bahwa produk itu
sangat baik ke penlanggan itu juga sangat baik, lalu bagaimana cara
mempresentasikan produk kita ke pelanggan, kan kita gak bisa
mempresentasikan produk kita ke setiap pelanggan? Kalo kalian tanya tentang
itu, maka saya akan menjawab kita tidak perlu mengatakan kesetiap pelanggan
bahwa produk kita sangat higenis, kita cukup memberi tulisan ke kemasan
tempe tentang kandungan gizi sampai dengan manfaat tempe itu sendiri,
sehingga pelanggan tau bahwa tempe mempunyai manfaat yang sangat besar
buat kesehatan, dan akhirnya dia membeli produk kita karna dia tau bahwa
manfaat tempe buat kesehatan sangatlah besar.
Informasi membuat tempe

Dibuat oleh:SABILATUS SAADAH(28)


Tapel 2017-2018
Smpn 3 gresik
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan
YANG MAHA ESA atas segala rahmat dan
karuniaNYA, sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas penulisan laporan hasil percobaan Cara
Pembuatan Tempe Kedelai dalam usaha untuk
memenuhi tugas dari mata pelajaran Biologi di
SMPN 3 GRESIK ini.
Kami sampaikan terima kasih kepada Ibu Guru
Dharma,sehingga tugas percobaan dan penulisan
laporan ini dapat kami selesaikan.

Harapan kami, semoga laporan ini dapat


memberikan manfaat bagi pihak lain, khususnya
bagi kami.

Gresik,16 September 2017

Penyusun
I. JUDUL :
CARA MEMBUAT TEMPE KEDELAI
II. MANFAAT :
Agar kita dapat lebih tahu secara detail dan lebih memahami mengenai bagaimana cara
pembuatan tempe kedelai sebagai salah satu cara dalam memanfaatkan bioteknologi.

III. TUJUAN :
Untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Biologi mengenai hal-hal yang
berkenaan dengan pemanfaatan bioteknologi melalui pembuatan tempe kedelai.

IV. ALAT dan BAHAN :


4.1. ALAT :
kompor
panci
tampah/nyiru
saringan
plastik pembungkus
staples
gunting
sendok
4.2. BAHAN :
kacang kedelai 0,5 kg
ragi tempe
air
V. CARA KERJA
8. Cuci kacang kedelai hingga bersih dan rendam semalaman. Tidak ada waktu
pasti dalam proses perendaman kacang kedelai. Sudah kebiasaan sejak turun
temurun lama perendaman kacang kedelai adalah semalaman.
Proses pencucian dan perendaman
kacang kedelai
9. Setelah direndam semalaman, kulit kacang kedelai akan sedikit mengelupas.
Tahap selanjutnya adalah mengupas seluruh kacang kedelai yang telah
direndam dan cuci hingga bersih.

Proses pelepasan kulit kacang kedelai


10. Rebus kacang kedelai sampai kacang kedelai terasa empuk. Tidak ada waktu
pasti pada proses ini. Cara terbaik adalah dengan cara mencoba menekan-
nekan kacang kedelainya. Jika sudah empuk, tiriskan dan dikipas-kipas sambil
diaduk sampai hangat.

Proses memasak kacang kedelai


sampai empuk
11. Campur kacang kedelai yang sudah ditiriskan dengan ragi. Perbandingannya
adalah 1kg kedelai (ketika masih mentah) dengan 2gr ragi.
Proses pencampuran kacang kedelai
dengan ragi
12. Bungkus kacang kedelai yang telah dicampur ragi dengan plastik atau daun
pisang. Daun pisang akan memperkuat rasa tempe sedangkan plastik akan
membuat proses pembuatan tempe menjadi lebih praktis.

Proses memasukkan kedelai kedalam


plastik

Gulung ujung plastik hingga mencapai


kacang kedelai
Dalam gambar ini digunakan steples
untuk perekat

Kacang kedelai yang sudah didalam


bungkul plastik
13. Langkah selanjutnya adalah melubangi plastik agar proses pembuatan tempe
dapat terjadi. Pada penggunaan daun pisang, hal ini tidak diperlukan karena
daun pisang tidak akan kedap udara seperti halnya pembuatan tempe dengan
menggunakan plastik. Untuk ukuran plastik seperti di gambar, kami
menyarankan untuk melubangi plastik 8 kali.

Proses pelubangan pada permukaan


plastik
14. Tahap terakhir adalah proses penyimpanan pada suhu normal sekitar 2 hari
atau 224 jam. Hindari tempat yang terlalu panas ataupun terlalu dingin agar
proses pembuatan tempe terjadi dengan sempurna.
Tahap terakhir yaitu menyimpan tempe
selama 2 hari pada suhu normal
VI. PEMBAHASAN
Kacang kedelai sebelum direndam, dibersihkan terlebih dulu dengan tujuan
untuk membersihkan dari kotoran atau batu yang ada.
Sedangkan perendaman kacang kedelai bertujuan agar waktu perebusan kacang
kedelai tidak terlalu lama karena kacang kedelai sudah terlalu keras setelah
direndam.
Setelah direbus, kacang kedelai didiamkan kira-kira setengah jam dengan tujuan
agar rebusan menjadi agak dingin dan tangan akan tahan saat harus
mengelupaas kulit arinya.
Pengelupasan kulit ari dan pencucian kacang kedelai setelah dikelupas kulit
arinya bertujuan agar kacang kedelai bersih dan ragi dapat melekat langsung
pada biji kedelai secara merata sehingga tempe yang dihasilkan akan lebih bagus
dan tampak putih.
Kacang kedelai diratakan di atas tampah/nyiru bertujuan agar kacang kedelai
cepat dingin dan kering sehingga ragi dapat melekat dengan baik dan merata.
Bila kacang kedelai masih panas dan ditaburi ragi, maka hasil tempenya tidak
akan bagus karena panas pada kacang kedelai akan mempercepat kerja ragi
sehingga tempe tampak sudah jadi tetapi bagian dalam masih keras atau bahkan
bagian luarnya akan tampak hitam-hitam. Sedangkan bila kacang kedelai masih
basah dan diberi ragi, maka sebagian ragi akan larut dalam air sehingga kacang
kedelai tidak dapat menjadi tempe yang bagus atau sebagian kacang kedelai
masih mentah (tidak mengalami proses peragian).
Pembungkusan kacang kedelai beragi dengan plastic bertujuan agar bentuk dan
ukuran tempe bias seragam dan lebih bersih.
Plastik ditusuk-tusuk di beberapa tempat adalah bertujuan agar uap air yang
terbentuk dalam proses peragian dapat menguap, sehingga tempe yang
dihasilkan bias bagus dan tidak busuk.
Bungkusan kacang kedelai beragi disimpan ditempat yang hangat bertujuan agar
kerja dari ragi tempe dapat optimal sehingga kacang kedelai dapat secara
merata tertutup oleh serabut-serabut putih yang dihasilkan dalam proses
peragian dan tempe yang dihasilkan bagus jadinya.
VIII. KESIMPULAN
Pembuatan tempe menggunakan ragi adalah salah satu pemanfaatan bioteknologi yang
artinya memanfaatkan organisme hidup untuk menghasilkan produk yang bermanfaat
(dimana bentuk dan rasa produk hasil berbeda dengan bentuk dan rasa bahan
bakunya).

Dengan adanya produk bioteknologi tersebut (dalam percobaan ini adalah tempe) akan
memudahkan bagi konsumen untuk mengolahnya menjadi suatu bahan makanan.
Bahan baku:
- kacang kedelai 68kg @ Rp 6.500,- = Rp.442.000,-
- ragi tempe 3 bungks @ Rp. 10.000 = Rp. 30.000,-
Sub total Rp. 472.000
Bahan tambahan:
- 1/4 kg plastik = Rp. 7.500,-
- Obat nyamuk bakar (alat bantu rekat) = Rp. 1.500,-
- 3 ikat Daun pisang @1200 = Rp. 3.600,-
- Gas 16000/3 (gas diisi ulang tiap 3 hari) = Rp. 5.400
Sub total Rp. 18.000,-
Gajih karyawan
- Ongkos harian 4 orang x @Rp. 20.000,- = Rp. 80.000,-
- Uang rokok 4x Rp.5000 = Rp. 20.000,-
Sub total = Rp. 100.000
Transportasi = Rp. 40.000,-
Maka jumlah total biaya produksi harian adalah sebesar:
Bahan baku = Rp. 472.000,-
Bahan tambahan = Rp. 18.000,-
Gaji karyawan = Rp. 100.000
Trasnportasi = Rp. 40.000
Total biaya produksi = Rp. 662.000
Dengan hari libur satu hari dalam seminggu dan rata-rata 30 hari
dalam sebulan, maka hari efektip produksi menjadi 26 hari, dan hari jumat
adalah hari dimana kegiatan produksi diliburkan.
Total biaya produksi dalam satu bulan menjadi:
26 (hari) x Rp. 622.000,- = Rp.16.172.000
Jumlah total biaya produksi bulanan adalah Rp.16.172.000

Hasil Produksi Dan Harga Jual


dengan menggunakan bahan baku kacang kedelai sebanyak
68kg bisa menghasilakan sebanyak 820 bungkus (yang biasa
terjual habis) dengan rincian:
- Bungkus besar = 252 bungkus
- Bungkus kecil = 568 bungkus
Dengan harga jual bungkus kecil Rp. 1000 dan bungkus
besar Rp.1500 (pedagang pasar biasa memotongnya kembali
dalam bentuk yang lebih kecil, dengan tujuan margin menjadi
lebih tinggi).
Dengan harga tersebut maka nilai penjualan akan menjadi :
Bungkus besar = 252 x 1500 = Rp. 378.000,-
Bungkus kecil = 568 x 1000 = Rp. 568.000,-
Total penjualan Rp.946.000,-
Perhitungan total penjualan bulanan menjadi :
26 (hari) x Rp.946.000 =Rp.24.596.000,-
Jadi penjualan total dalam satu bulan adalah
Rp.24.596.000,-
PEMASARAN TEMPE:
Pemasaran (Inggris:Marketing) adalah proses penyusunan komunikasi terpadu
yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam
kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian
bertumbuh menjadi keinginan manusia. Contohnya, seorang manusia
membutuhkan air dalam memenuhi kebutuhan dahaganya. Jika ada segelas air
maka kebutuhan dahaganya akan terpenuhi. Namun manusia tidak hanya ingin
memenuhi kebutuhannya namun juga ingin memenuhi keinginannya yaitu
misalnya segelas air merek Aqua yang bersih dan mudah dibawa. Maka
manusia ini memilih Aqua botol yang sesuai dengan kebutuhan dalam dahaga
dan sesuai dengan keinginannya yang juga mudah dibawa.
Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang
menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product),
penetapan harga (price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan
barang (promotion). Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut
pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan
prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju.
Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan
dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari
sebuah perusahaan. Hal ini juga didukung oleh pendapat Swastha Strategi
adalah serangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana
sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya.] Sehingga
dalam menjalankan usaha kecil khususnya diperlukan adanya pengembangan
melalui strategi pemasarannya. Karena pada saat kondisi kritis justru usaha
kecillah yang mampu memberikan pertumbuhan terhadap pendapatan
masyarakat. Pemasaran Menurut W.Y.Stanton pemasaran adalah sesuatu yang
meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk
merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli
aktual maupun potensial.[3] Berdasarkan definisi di atas, proses pemasaran
dimulai dari menemukan apa yang diinginkan oleh konsumen. Yang akhirnya
pemasaran memiliki tujuan yaitu :
1. Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan
dan perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk
yang dihasilkan.
2. Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang
berhubungan dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai
kegiatan, mulai dari penjelasan mengenai produk, desain produk, promosi
produk, pengiklanan produk, komunikasi kepada konsumen, sampai
pengiriman produk agar sampai ke tangan konsumen secara cepat.
3. Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk
cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.
Pada umumnya kegiatan pemasaran berkaitan dengan koordinasi beberapa
kegiatan bisnis. Strategi pemasaran ini dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai
berikut :
1. Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat
2. Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik dan
sosial/budaya.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pemasaran : Dari
sudut pandang penjual :
1. Tempat yang strategis (place),
2. Produk yang bermutu (product),
3. Harga yang kompetitif (price), dan
4. Promosi yang gencar (promotion).
Dari sudut pandang konsumen :
1. Kebutuhan dan keinginan konsumen (customer needs and wants),
2. Biaya konsumen (cost to the customer),
3. Kenyamanan (convenience), dan
4. Komunikasi (comunication).
Dari apa yang sudah dibahas di atas ada beberapa hal yang dapat
disimpulkan, bahwa pembuatan produk atau jasa yang diinginkan oleh
konsumen harus menjadi fokus kegiatan operasional maupun perencanaan
suatu perusahaan. Pemasaran yang berkesinambungan harus adanya
koordinasi yang baik dengan berbagai departemen (tidak hanya di bagian
pemasaran saja), sehingga dapat menciptakan sinergi di dalam upaya
melakukan kegiatan pemasaran.

Anda mungkin juga menyukai