Small Volume Parenteral 1
Small Volume Parenteral 1
Vial
Pre filled syringe
Ampul
Botol plastik
Rute Pemakaian
• Rute umum pemberian :
Rute Pemberian Volume Lazim Persyaratan Contoh
(ml)
Subkutan 0,5 – 2 Diusahakan Isotonik Insulin, Vaksin
Intramuskular 0,5 – 2 Dapat berupa larutan, emulsi, Hampir semua
minyak, atau suspensi, golongan obat
diusahakan isotonik
Intravena 1-1000 Larutan, emulsi, liposom Hampir semua
golongan obat
Rute lain
Rute Pemberian Volume Lazim Persyaratan Contoh
(ml)
Intra arterial 2-20 Larutan, emulsi antineoplastik,
antibiotik
Intrathecal 1-4 Harus isotonik Anastesi lokal,
analgesik
intraepidural 6-30 harus isotonik Anastesi lokal,
analgesik
intra articular 2-20 harus isotonik morfin, anastesi
lokal, steroid,
nsaid, antibiotik
Intracardial 0,2-1 Cardiotonik,
kalsium
Intrapleural 2-30 Harus isotonik Anastesi lokal,
kemoterapik
agent
Intradermal 0,05 Harus isotonik Diagnostik agent
KONSEP FORMULASI
Studi praformulasi
Contoh : pencarian informasi
terkait data sifat fisika kimia
dari bahan yang akan di
formulasikan sangat
Praformulasi memerlukan
Studi praformulasi bertujuan diperlukan pada proses
pertimbangan karakterisasi
untuk mendapatkan semua formulasi (misal :
fisika, kimia dan biologi dari
informasi yang berguna menentukan bahan
semua bahan obat dan
untuk tahap formulasi tambahan yang harus
bahan tambahan yang akan
selanjutnya. digunakan) dan proses
digunakan
produksi (misal :
menentukan prosedur kerja
yang tepat terkait dengan
stabilitas bahan).
5
Identitas
Bahan
Bentuk Kristal dan
stabilitas (pH,
Struktur molekul
cahaya, suhu dan
oksigen)
Pembawa
Bentuk sediaan
Tonisitas
8
Volume pembuatan
Rute Volume lazim Pembatasan formulasi Tipe pengobatan yang
(ml) diberikan
subkutan 2 Tidak harus isotoni Insulin, vaksin
intramuskular 2 Dapat berupa Hampir semua golongan
larutan,emulsi, minyak, obat
atau suspensi, lebih
disukai isotoni
10
Pembawa
• Pelarut Campuran
12
NON AIR
Digunakan apabila tidak dapat larut atau tidak stabil dalam pembawa air, Umumnya
menggunakan minyak untuk injeksi (Olea pro Injectione), meliputi minyak lemak, ester asam
lemak tinggi baik alam ataupun sintetis
Syarat minyak untuk injeksi :
1. Harus jernih pada suhu 10°C
2. Tidak berbau asing atau tengik
3. Bilangan asam 0,2 sampai 0,9
4. Bilangan iodium 79 sampai 128
5. Bilangan penyabunan 185 sampai 200
6. Harus bebas minyak mineral
FORMULASI SEDIAAN PARENTERAL
BAHAN
AKTIF
BAHAN
FORMULA
TAMBAHAN
PEMBAWA
BAHAN TAMBAHAN
TUJUAN :
1. Meningkatkan kelarutan
2. Mempertahankan stabilitas secara fisik dan kimia
3. Mempertahankan sterilitas larutan
4. Mengurangi rasa sakit atau iritasi jaringan
1. Meningkatkan Kelarutan
a. Pemakaian Co-solvent b. Digunakan Chemical
Seperti : solubilizer, seperti :
- Alkohol - Na benzoat : Coffein
- Propilenglikol - Etilendiamin :
- Polietilenglikol Theophyllin
- Gliserin
+ Antioksidan
A
Ex. Na metabisulfit
Alasan pengaturan pH :
1. Menjamin stabilitas
Perubahan pH dapat terjadi : sediaan
1. Selama penyimpanan 2. Mengurangi rasa sakit dan
2. Pelepasan konstituen iritasi saat injeksi
dari wadah dan tutup + DAPAR 3. Memberikan kondisi yang
3. Larutnya gas/uap tidak sesuai untuk
4. Reaksi dalam produk pertumbuhan
sendiri mikroorganisme
4. Meningkatkan aktivitas
fisiologi
mengatasi perubahan pH
pada penambahan asam
atau basa
C Pengaruh Suhu Sterilisasi
Multiple-dose
+ zat antibakteri
Sterilisasi cara filtrasi
Filling/Closing/Stoppering/Sealing
• Dilakukan pada ruang kelas A/B
Sterilisasi Akhir
• Tujuan Memebrikan jaminan yang lebih pada sterilitas sediaan
• Sterilisasi dapat dilakukan dengan autoklaf atau radiasi
• >80% bahan aktif obat small volume parenteral tidak tahan terhadap
pemanasan dan radiasi.
Quality Control
Small Parenteral Volume (SVP)
USP following tests for injection :
1 Content uniformity
2 Extractable volume
3 Pyrogen test
4 Sterility test
5 Particulate matter in injections
6 Bacterial endotoxin test
Dnyanpeeth, R. & Pune-, D., 2015. Quality Control Test ’ s for Parenteral Preparations : A Review .
Keywords : , 5(2), pp.1425–1430.
2. Extractable volume
• Single dose container
1. <5mL
untuk mengukur volume yang terpindahkan dari 5 kontainer tidak
kurang dari 40% volume dan tidak lebih dari 115% volume nominal
2. >5mL
3 kontainer secara terpisah tidak tidak kurang dari 40% volume dan
tidak lebih dari 110% volume nominal
Dnyanpeeth, R. & Pune-, D., 2015. Quality Control Test ’ s for Parenteral
Preparations : A Review . Keywords : , 5(2), pp.1425–1430.
3. Uji pirogen
• Dilakukan dengan menggunakan kelinci sebagai hewan uji. Awalnya
10 ml / kg berat badan hewan disuntikkan melalui pembuluh darah
tikus pada 37 ± 2 º C dalam waktu sepuluh menit dari awal
administrasi. Suhu dicatat pada 1, 2 dan 3 jam setelah injeksi.
Dnyanpeeth, R. & Pune-, D., 2015. Quality Control Test ’ s for Parenteral Preparations : A Review .
Keywords : , 5(2), pp.1425–1430.
4. UJI STERILITAS
• Dilakukan pada kondisi aseptik
• Hasil yang diterima menunjukkan bahwa tidak ada
kontaminasi mikroba ditemukan dalam sampel
dibawah kondisi pengujian
4. Elektronik counter
6. Uji Kebocoran Kemasan
Cara:
Letakkan ampul di dalam zat warna ( metilen blue 0,5-1%) dalam
ruang vakum.
Syarat:
Tidak ada zat warna yang berpenetrasi kedalam larutan (dapat dilihat
setelah luar ampul di bersihkan dari zat warna tersebut).
Uji kebocoran kemasan
Uji pada Wadah Gelas
• Uji transmisi cahaya
Menggunakan spektrofotometer dengan kepekaan dan ketelitian yang
sesuai untuk pengukuran jumlah cahaya yang ditransmisi oleh wadah dari
bahan gelas.
• Uji tahanan bahan kimia
Menetapkan daya tahan wadah gelas baru terhadap air. Tingkat
ketahanan ditentukan dari jumlah alkali yang terlepas dari kaca karena
pengaruh media pada kondisi ynag telah ditentukan. Pengujian
dilakukan di ruangan yang relatif bebas dari asap dan debu berlebihan
• Uji serbuk kaca
Uji dilakukan menggunakan serpihan kaca yang dihancurkan
dari wadah yang telah dipilih acak.
• Uji tahan terhadap air suhu 121⁰
• Uji arsen
Uji kebocoran kemasan
Uji pada Wadah plastik
Uji Fisika
a. Uji resin (Resin testing)
b. Uji wadah (Package testing)
c. Pemeriksaan visual pada kejernihan dan lapisan tambahan
d. Keretakan wadah atau Paneling
e. Kebocoran wadah (Body leakage)
f. Kebocoran tutup dan Integritas (Closure leakage and integrity)
g. Pemeriksaan ukuran (Demensional testing)
h. Pelabelan (labeling)
Uji Kimia
a. IR spectra
b. Uji logam berat
c. Pengisi tambahan
d. Plasticizer
e. Antioksidan
58