Anda di halaman 1dari 19

OM

SWASTIASTU

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Anggota Angelia Putri Surya Haryanti

kelompok
(1981611040)

Pande Made Utariyani Dewi


(1981611047)

Made Ayu Prilla Winda Puspita


(1981611053)

Ni Made Madani Hapsari


(1981611054)

Ni Wayan Lia Apriani


05 (1981611054)
“FILSAFAT ILMU
DALAM ILMU-ILMU
SOSIAL”
PENDAHULUAN
LATAR
BELAKANG

Filsafat ilmu sosial merupakan sebuah ilmu yang


mempelajari bagaimana upaya untuk mencari
sebuah kebenaran dengan mengunakan akal
budi mengenai hakekat ilmu sosial, sebab-sebab
munculnya, asal usul ilmu dengan cara-cara
yang sistematis, koheren dengan metode
tertentu. Perilaku sosial dalam kajian sosiologi dapat
disesuaikan dengan teori kebenaran yang ada
pada kajian filsafat ilmu yakni teori tentang
kebenaran yang pertama yaitu teori
korespondensi atau the corespondencetheory of
truth, yang akan dibahas dalam makalah ini.
IDENTIFIKASI MASALAH
Perilaku Sosial
c
Perilaku dalam masyarakat bersifat tidak tetap
dapat berubah sesuai dengan keadaan.

Hubungan Perilaku Sosial Itu


Kebenaran Sebuah Kebenaran
Kebenaran yang ada dalam filsafat ialah kebenaran
yang berdasarkan pada akal budi. Kebenaran muncul Perilaku sosial dikatakan sebuah kebenaran karena
seiring dengan adanya filsafat yang merupakan induk sesuai dengan fakta yang ada sesuai dengan teori
ilmu pengetahuan. kebenaran korespondensi.
RUMUSAN MASALAH
c

Perilaku setiap individu selalu memiliki


perbedaan, sehingga kita tidak bisa
mengatakan bahwa perilaku sosial
seorang individu satu itu benar dan
mengatakan terhadap individu lainnya
bahwa itu benar. Contoh yang sering
ditemui ialah perilaku menyapa orang
yang lebih tua jika bertemu dijalan.
PEMBAHASAN
Pengertian Weber membuat klasifikasi
mengenai perilaku sosial atau
Perilaku Sosial tindakan sosial menjadi 4 yaitu:
1. Kelakuan yang diarahkan secara
Perilaku adalah merupakan
rasional kepada tercapainya
perbuatan atau tindakan dan
suatu tujuan.
perkataan seseorang yang
2. Kelakuan yang berorientasi
sifatnya dapat diamati,
kepada nilai.
digambarkan dan dicatat oleh
3. Kelakuan yang menerima
orang lain ataupun orang yang
orientasi dari perasaan atau
melakukannya.
emosi atau afektif.
4. Kelakuan tradisional bisa
dikatakan sebagai tindakan yang
tidak memperhitungkan
pertimbangan rasional.
PEMBAHASAN
Pengertian
Kebenaran Adapun teori-teori tentang
kebenaran, ada tiga macam yakni:

Kebenaran menurut Bradley adalah 1. Teori Korespondensi (The


kenyataan namun kenyataan itu tidak Correspondence Theory of
selalu yang seharusnya terjadi, Thruth)
karena kenyataan yang terjadi bisa 2. Teori konsistensi atau Teori
berbentuk ketidakbenaran, sehingga Koherensi (Coherence Theory
munculah dua pengertian kebenaran. of Truth)
Pertama adalah kebenaran yang 3. Teori Pragmatik (The Pragmatic
berarti nyata-nyata terjadi disatu Theory of Truth)
pihak dan yang kedua adalah
kebenaran dalam arti lawan dari
keburukan (ketidakbenaran).
PEMBAHASAN
Pengertian Weber membuat klasifikasi
mengenai perilaku sosial atau
Perilaku Sosial tindakan sosial menjadi 4 yaitu:
1. Kelakuan yang diarahkan secara
Perilaku adalah merupakan
rasional kepada tercapainya
perbuatan atau tindakan dan
suatu tujuan.
perkataan seseorang yang
2. Kelakuan yang berorientasi
sifatnya dapat diamati,
kepada nilai.
digambarkan dan dicatat oleh
3. Kelakuan yang menerima
orang lain ataupun orang yang
orientasi dari perasaan atau
melakukannya.
emosi atau afektif.
4. Kelakuan tradisional bisa
dikatakan sebagai tindakan yang
tidak memperhitungkan
pertimbangan rasional.
PEMBAHASAN
Kebenaran suatu perilaku sosial hanya dapat
dimengerti dari arti subjektif dan pola-pola
Perilaku Sosial motivasional yang berkaitan dengan perilaku
Sebuah tersebut, yang mana setiap perilaku sosial
Kebenaran pasti memiliki motif atau tujuan.

Jika suatu kebenaran itu Contoh sebuah perilaku sosial yang


berdasarkan fakta maka perilaku sesuai dengan fakta yang dapat disebut
sosial yang dibahas disini ini sebagai suatu kebenaran adalah
merupakan perilaku sosial yang seorang anak muda bertemu dengan
berdasarkan perilaku yang nyata. orang yang lebih tua maka harus
menyapa, jika tidak maka akan menjadi
Perilaku sosial sebagian dapat permasalahan dalam tata aturan
dimengerti sebagai suatu masyarakat tersebut yang mana telah
manifestasi rasionalitas, namun mempercayai bahwa anak muda yag
sebagian juga tidak dapat baik dan sopan pasti hormat kepada
dimengerti sebagai suatu orang yang lebih tua dengan cara
manifestasi rasionalitas. menyapa jika bertemu.
PEMBAHASAN
Ontologi Ilmu Dalam persoalan ontologi, sebuah
objek dapat dipaparkan melalui lima
Sosial butir pertanyaan. Pertama, objek
tersebut bersifat satu atau banyak.
Ontologi secara etimlogis berasal Kedua, bersifat transenden atau
dari bahasa yunani onto yang imanen. Ketiga, permanen atau
berarti sesuatu yang sungguh- baharu (berubah-ubah). Keempat,
sungguh ada, kenyataan yang jasmani atau rohani. Kelima, objek
sesungguhnya, dan logos yang tersebut bernilai atau tidak.
berarti studi tentang, teori yang
dibicarakan (Angeles,1981).
Setelah mengetahui objek dari ilmu sosial,
dapat ditarik kesimpulan bahwa ilmu sosial
merupakan ilmu yang berada dalam
struktur-struktur, dan mengambil bagian
yang menentukan proses alam (imanen).
PEMBAHASAN
Epistimologi Ada dua pandangan tentang ilmu
sosial khususnya yaitu:
Ilmu Sosial
1. lmu Sosial Bersifat Universal
Hal ini berarti ilmu sosial tidak tergantung pada
Epistimologi berasal dari bahasa yunani apa, siapa, kapan dan dimana dikembangkan. Klaim
episteme yang berarti pengetahuan dan universalitas metode ilmu sosial itu hanyalah
logos yang berarti ilmu atau teori. klaim naif. Pandangan ini beranggapan bahwa ilmu
Artinya, epistimologi adalah cabang sosial berkembang seiring perkembangan
filsafat yang mempelajari tentang masyarakat
hakikat sebuah pengetahuan. Dapat juga 2. Metode Induktif
dikatakan bahwa epistimologi bekerja Dalam mempelajari tentang gejala-gejala
dalam ranah metodologis sebuah ilmu sosial, biasanya dilakukan dengan
pengetahuan. menggunakan metode induktif, sebab
metode induktif lebih mengacu pada sesuatu
yang nampak (empiris), dan sebuah gejala
merupakan hal yang empirik.
PEMBAHASAN
Aksiologi Ilmu
Sosial Landasan aksiologis yang dimaksud adalah
pandangan tentang nilai yang mendasari
Aksiologi secara etimologis berasal asumsi asumsi ilmu sosial. Polemik yang
dari kata axios yang berarti nilai dan berkepanjangan yang menandai
logos yang berarti ilmu atau teori. perkembangan ilmu-ilmu social adalah
Jadi aksiologi dapat diartikan berkaitan dengan klaim bebas dan tidak
sebagai ilmu atau teori yang bebas nilai dalam ilmu- ilmu social.
mempelajari hakikat nilai. Bebas nilai artinya ilmu social harus
mengacu pada ilmu-ilmu alam yang
berusaha menangkap hukum- hukum alam
yang objektif yang tidak tercemari oleh
kepentingan-kepentingan manusiawi.
PEMBAHASAN
Lahirnya revolusi Prancis tahun 1789 M yang
Konstruksi Filsafat Sosial kemudian diikuti oleh revolusi baru tahun
dan Ilmu-Ilmu Sosial 1830 dan 1848, (Hamersma:51) telah
meruntuhkan susunan masyarakat feodal dan
mengawali proses demokratisasi, dialami oleh
Filsafat sosial merupakan cabang dari banyak orang sebagai sebuah kejutan.
filsafat yang mempelajari persoalan
sosial kemasyarakatan secara kritis, Di sisi lain bahwa mempelajari perilaku
radikal dan komprehensif. manyarakat tidak perlu dengan teori tetapi
Sejak Plato, dan Aristoteles kajian cukup dengan common sense, dalam hal ini
terhadap persoalan-persoalan harus dipandang dalam dua hal. Pertama,
kemasyarakatan sudah menjadi objek pandangan itu turun dari cara pemahaman
penelitian tersendiri. yang berbasis pada sosiologi pengetahuan
yang berfokus pada pengetahuan sehari-hari
orang awam. Kedua, pernyataan tersebut lebih
merupakan sinisme kaum positivis yang
menganggap bahwa hanya fenomena alam yang
bisa dijelaskan lewat postulat, paradigma,
teori, konsep, perspektif dan lain-lain.
PEMBAHASAN
Filsafat Sosial di Ritzer merupakan orang yang
Tengah Komplektisitas mengakomodasi beberapa hal dari Kuhn,
Perubahan Sosial terutama model paradigma dan
sekaligus mengambil ide Friedrich
tentang dual paradigma. Bagi Ritzer,
Perubahan sosial sebagai perubahan sosiologi sebagai body of scince tidak
yang terjadi dalam jangka waktu harus terjebak dalam penerapan model
tertentu. Konsep dasar perubahan sosial tunggal paradigma secara kaku, namun
mencakup tiga hal yakni: perbedaan, pada sosiologi memiliki paradigma jamak.
waktu berbeda, dan di antara keadaan
sistem sosial yang sama. Dengan
demikian perubahan sosial adalah setiap Filsafat sosial sebagai ilmu kritis
perubahan yang tak terulang dari sistem mempunyai karakter berbeda dari ilmu
sosial sebagai satu kesatuan (Piotr sosial positif. Karena sifatnya yang kritis,
Sztompka, 2007). maka filsafat sosial mengenal apa yang
disebut sebagai praxis dimana aksi
berperan sebagai sumber dan pengesahan
teori.
PENUTUP
KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas dapat


disimpulakan bahwa suatu perilaku sosial
dikatakan benar jika sesuai dengan fakta
yang telah ada dan mencakup pada
pengertian dari teori perilaku sosial
menurut Max Weber dan teori kebenaran
yang sesuai.
PENUTUP
SARAN

Untuk menentukan sebuah


perilaku sosial itu sesuai dengan
kebenaran atau tidak harus dilihat dan
dimengerti menurut arti subjektif dan
pola-pola motivisional yang berkaitan
dengan perilaku tersebut karena tidak
semua perilaku dapat dimengerti sebagai
suatu manifestasi rasional atau sesuai
akal.
SESI
DISKUSI
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai