Acara :
Direktorat Penyehatan Lingkungan
ACARA DITJEN P2PL 3 MARET 2015
Tgl. 4 Maret 2015
WRS-INVEST 2015
1
ANTI
KORUPSI
Pendidikan : S1 Akuntansi
S2 Keuangan
Mengikuti berbagai diklat anti korupsi
Pekerjaan : Inspektur Investigasi Itjen Kemenkes sejak
Januari 2011
WRS-INVEST 2013 2
OUTLINE PAPARAN
1. ANTI KORUPSI ??
2. KORUPSI ?
3. FRAUD DAN KORUPSI ?
4. PERBUATAN TERGOLONG TPK DI INDONESIA ?
5. DATA INDEK PEMBERANTASAN KORUPSI (IPK) ?
6. KONDISI KEMENKES SEBELUM DAN SESUDAH 2011 ?
7. UPAYA-UPAYA PENCEGAHAN KORUPSI DI KEMENKES
2011 SD 2014 ? DALAM MEWUJUDKAN WILAYAH BEBAS
DARI KORUPSI
ANTI KORUPSI ??
3.0
Parlemen; 4,5
Peradilan; 4,4
2.0
Militer; 3,1
Media, 2.4
Polisi; 4,5
1.5
1.0
Skala 1-5, Skor 1 berarti tidak korup sama sekali, sedangkan Skro 5 berarti sangat korup
94%
100% 84% 85%
80% 83%
90% 77%
80% 64% 68%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Korupsi
Terdapat 3(tiga) jenis korupsi, yaitu : Benturan kepentingan (conflic
of interest), bribery (penyuapan), dan extortion (pemerasan).
Menurut hasil riset (Migdad 2008), korupsi meliputi sekitar
sepertiga dari seluruh fraud, sedangkan penyuapan dan
pemerasan sangat sukar untuk diungkapkan kecuali ada pengaduan
atau ketangkap tangan.
Foreksik
Audit
Asset Misappropriation
Bentuk-bentuk penyalahgunaan aset, antara lain:
- Pencurian kas, seperti mengambil uang kas di
brankas, pembayaran kas untuk kreditur fiktif,
hasil penagihan kepada debitur yang tidak
disetorkan ke kas, pembayaran pegawai fiktif.
- Kecurangan dalam inventory, seperti pencurian
persediaan
- Penggunaan aset perusahaan atau negara
untuk kepentingan pribadi
- Dll.
Foreksik
Audit
Kecurangan Laporan Keuangan
Berbagai cara sering dilakukan seperti
menghilangkan transaksi, membuat transaksi
palsu, pernyataan saldo akhir yang salah
secara sengaja, dll.
BENTUK –BENTUK KORUPASI Foreksik
Audit
Ps 2,3
aps.8
Ps.9
Ps.7(1) a,b,c,d.
Ps.7(2)
Ps 10.a,b,c. Ps.12(h)
1.
Korupsi 3. 5.
Kerugian Penggelapan Perbuatan
Keuangan dalam jabatan Curang
negara
UU No.31/1999 Jo
UU No.20/2001 ttg
7. Ps.12B jo
TPK Gratifikasi ps.12 C
2. 6.
Korupsi kaitan 4. Benturan
ADA 30 BENTUK/JENIS dg. Suap Pemerasan Kepentingan
TPK, DIKELOMPOKKAN Menyuap Pengadaan
MENJADI 7
Ps .5(1) a,b
Ps .5(2)
Ps.12 e,f,g. Ps.12 i
Ps. 6(1) a,b,(2),
Ps. 12.a,b,c,d.
WRS-INVEST 2013 18
7 (tujuh) BENTUK KORUPSI
2 Suap Menyuap
4 Pemerasan
5 Perbuatan Curang
7 Gratifikasi
06/11/2013 19
Pengertian Korupsi 16
PENGERTIAN TP KORUPSI
UU No 31 Tahun 1999 Jo.UU No 20 Tahun 2001
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
PASAL 2 (1)
SETIAP ORANG YANG SECARA MELAWAN HUKUM
MELAKUKAN PEBUATAN MEMPERKAYA DIRI SENDIRI DAN
ATAU ORANG LAIN ATAU SUATU KORPORASI YANG DAPAT
MERUGIKAN KEUANGAN NEGARA ATAU PEREKONOMIAN
NEGARA, DIPIDANA DENGAN PIDANA PENJARA SEUMUR
HIDUP ATAU PIDANA PALING SINGKAT 4 (EMPAT) TAHUN
DAN PALING LAMA 20 TAHUN, DENDA PALING SEDIKIT
RP200.000.000,- DAN PALING BANYAK RP1.000.000.000,-
.
Foreksik
GONE Theory (Bologna 1993) Audit
Pressure
(tekanan)
Opportunity Rationalization
(kesempatan) (pembenaran)
Halus
3. KONVERSI
dan canggih
2. MENYEMBUNYIKAN
1. MELAKUKAN FRAUD
WRS-INVEST 2013 25
FENOMENA Kasus yang Foreksik
GUNUNG ES terungkap Audit
Kasus yang
TIDAK terungkap
WRS-INVEST 2013 26
DUA FAKTOR PENYEBAB KORUPSI
FAKTOR INTERNAL
FAKTOR EKSTERNAL
Faktor internal
merupakan
penyebab korupsi yang faktor penyebab
datang dari diri pribadi terjadinya korupsi karena
sebab-sebab dari luar.
06/11/2013 27
FRAUD (TEORI DIAMOND FRAUD)
06/11/2013 28
CAPABILITY
1. POSITION/FUNCTION : Memiliki posisi ttt
cenderung korup
2. BRAINS : semakin pintar, semakin berpeluang
3. CONFIDENCE/EGO: Koruptor lebih percaya diri
4. COERCION SKILL : Humanis, jiwa sosial, mampu
mempengaruhi orang lain
5. EFECTIVE LYING: Berbohong secara konsisten dan
efektif
6. IMMUNITY to STRESS: tenang, mampu kontrol
emosi
06/11/2013 29
3 tingkatan KORUPSI
Material benefit
(Mendapatkan keuntungan material
yang bukan haknya melalui
kekuasaan)
Abuse of power
(Penyalahgunaan kekuasaan)
Betrayal of trust
(Pengkhianatan kepercayaan)
Pengkhianatan terhadap kepercayaan
(betrayal of trust)
• Pengkhianatan korupsi
paling sederhana
• Orang mengkhianati
kepercayaan adalah
koruptor.
• Amanat dapat berupa
apapun, baik materi maupun
non materi
• Anggota DPR memanfaatkan
jabatan untuk kepentingan
pribadi merupakan bentuk
korupsi
KORUPSI YANG TERKAIT DENGAN
GRATIFIKASI (ps 12 b dan ps.12 c)
Pasal 12 B
(1) Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dianggap pemberian suap,
apabila berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya,
dengan ketentuan sebagai berikut:
a. yang nilainya Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) atau lebih, pembuktian bahwa gratifikasi
tersebut bukan merupakan suap dilakukan oleh penerima gratifikasi;
b. yang nilainya kurang dari Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah), pembuktian bahwa gratifikasi
tersebut suap dilakukan oleh penuntut umum.
(2) Pidana bagi pegawai negeri atau penyelenggara negara sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
adalah pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan
paling lama 20 (dua puluh) tahun, dan pidana denda paling sedikit Rp 200.000.000,00 (dua ratus
juta rupiah) dan paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
Pasal 12 C
(1) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 12 B ayat (1) tidak berlaku, jika
penerima melaporkan gratifikasi yang diterimanya kepada Komisi Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi.
(2) Penyampaian laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib dilakukan oleh
penerima gratifikasi paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal
gratifikasi tersebut diterima.
(3) Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dalam waktu paling lambat 30 (tiga
puluh) hari kerja sejak tanggal menerima laporan wajib menetapkan gratifikasi
dapat menjadi milik penerima atau milik negara.
(4) Ketentuan mengenai tata cara penyampaian laporan sebagaimana dimaksud
dalam ayat (2) dan penentuan status gratifikasi sebagaimana dimaksud dalam ayat
(3) diatur dalam Undang-Undang tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi. WRS-INVEST 2013 32
KORUPSI YANG TERKAIT DENGAN
GRATIFIKASI
WRS-INVEST 2013 33
SANKSI ATAS PELANGGARAN GRATIFIKASI
WRS-INVEST 2013 34
Contoh Gratifikasi
Pemberian hadiah atau uang sebagai ucapan terima kasih karena telah
dibantu.
Hadiah atau sumbangan pada saat perkawinan anak dari pejabat oleh
rekanan kantor pejabat tersebut.
Pemberian tiket perjalanan kepada pejabat atau keluarganya untuk
keperluan pribadi secara cuma-cuma.
Pemberian potongan harga khusus bagi pejabat untuk pembelian
barang/jasa dari rekanan.
Pemberian pinjaman tanpa bunga kepada pejabat dari rekanan.
Pemberian biaya atau ongkos naik haji dari rekanan kepada pejabat.
Pemberian hadiah ulang tahun atau pada acara-acara pribadi lainnya
dari rekanan.
Pemberian hadiah atau souvenir kepada pejabat pada saat kunjungan
kerja.
Pemberian hadiah atau parsel kepada pejabat pada saat hari kerja
keagamaan, oleh rekanan atau bawahannya.
Seluruh pemberian tersebut di atas, dapat dikategorikan sebagai
gratifikasi, apabila ada hubungan kerja atau kedinasan antara pemberi
dengan pejabat yang menerima, dan/atau
WRS-INVEST 2013 35
PERMENKES 14/2014 TENTANG
PENGENDALIAN GRATIFIKASI
DI LINGKUNGAN KEMENKES
1 Kategori Gratifikasi
36
Kenapa Diperlukan Pengendalian Gratifikasi
di Lingkungan Kemenkes ??
UU No 31/1999
Juncto UU No
20/2001 tentang
Pemberantasan TPK Permenkes
14/2014
Ttg Pengendalian
mengatur 30 jenis TPK, dikelompokkan menjadi 7 jenis TPK, Gratifikasi
salah satu diantaranya adalah gratifikasi (pasal 12 B (1)
dan(2) dan penjelasannya
Pasal 12 B ayat 1
Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau
penyelenggara negara dianggap pemberian suap,
apabila berhubungan dengan dan berlawanan
dengan kewajiban atau tugasnya
• Dilatar Belakangi
Pasal 12 C ayat (1)
Bahwa Pasal 12 B ayat (1) tidak berlaku jika oleh Berbagai
penerima melaporkan gratifikasi paling lambat 30 Isu-isu penting
(tiga puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal
gratifkasi tersebut diterima.
Gratifikasi
Tidak
Dianggap
Dianggap
Suap
Suap
Tidak
Terkait
Terkait
Kedinasan
Kedinasan
39
GRATIFIKASI DIANGGAP SUAP
40
GRATIFIKASI TIDAK DIANGGAP SUAP
41
…….LANJUTAN GRATIFIKASI TIDAK DIANGGAP SUAP
42
…….LANJUTAN GRATIFIKASI TIDAK DIANGGAP SUAP
44
….Lanjutan UNIT PENGENDALIAN GRATIFIKASI
UPG Kemenkes :
Analisa, pelaporan, monev ke KPK
terkait Gratifikasi
46
Batasan Waktu Pelaporan GRATIFIKASI
KPK
15 hari
30 hari
5 hari
UPG Unit Utama
5 hari
UPG Unit
Pelaksana Teknis
Aparatur
Kemenkes 47
KETENTUAN LAIN
Setiap pihak ketiga yang
bekerja atau menjadi
mitra Kementerian
Kesehatan wajib
menandatangani pakta
integritas
48
DAMPAK MASIF KORUPSI
Korupsi tidak hanya berdampak
terhadap satu aspek kehidupan
saja. Korupsi
menimbulkan efek
domino yang meluas terhadap
eksistensi bangsa dan negara.
06/11/2013 49
51
Macet Lagi
52
kerugian negara akibat
korupsi 40%dana
APBN per tahun !!*
siapa yang menikmati?
•Transparansi Internasional (TI) Indonesia mencatat kalau uang rakyat dalam praktek Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) menguap oleh prilaku korupsi. Dwipoto Kusumo dari Transparansi Internasional
(TI) Indonesia mengatakan mengatakan, " Sekitar 30 sampai 40 persen dana menguap karena dikorupsi," katanya, korupsi terjadi 70
persennya pada pengadaan barang dan jasa oleh pemerintah., Sabtu (30/07/2011) di Pangkalpinang. (Bangkapost 30 Juli 2011)
06/11/2013 53
Dampak Korupsi
06/11/2013 54
PERCEPATAN PEMBERANTASAN KORUPSI
DI CINA
WRS-INVEST 2013 55
UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN
KORUPSI DI KEMENKES
• PENERAPAN SISTEM PENGENDLIAN INTERN PEMERINTAH
(SPIP) DI MASING-MASING UNIT KERJA/SATKER
• REPOSISI PERAN INSPEKTORAT JENDERAL DARI
WATCHDOG MENJADI QUALITY ASSURANCE, KONSULTATIF
DAN KATALISATOR
• REFORMASI BIROKRASI DENGAN 8 AREA PERUBAHAN DI
TINGKAT KEMENTERIAN
• PENERAPAN PROGRAM WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI
(WBK) DAN WILAYAH BIROKRAT BERSIH, KOMPETEN DAN
MELAYANI (WBBKM), , MATERINYA SAAT INI TELAH DIGANTI
DARI 8 (DELAPAN) INDIKATOR HASIL DAN 20(DUA PULUH)
INDIKATOR PROSES MENJADI 6 INDIKATOR RB (MINIATUR
RB DI TK SATKER)
WRS-INVEST 2013 56
Pengertian budaya
Budaya
(Edgard H. Schein)
06/11/2013 57
Mengapa Korupsi Bisa Menjadi Budaya ?
Mempertahankan
Tdk Cepat Puas Hedonis
Hidup
06/11/2013 58
A. NILAI-NILAI ANTI-KORUPSI
1 2 3 4
KEJUJURAN KEPEDULIAN KEMANDIRIAN KEDISIPLINAN
9 5
NILAI-NILAI TANGGUNG
KEADILAN
JAWAB
ANTI KORUPSI
6
8 7
KERJA KERAS
KEBERANIAN KESEDERHANAAN
AKUNTABILITAS
TRANSPARANSI
KEWAJARAN
KEBIJAKAN
KONTROL KEBIJAKAN
06/11/2013 60
ASSESSMENT BUDAYA ANTI KORUPSI
SANGAT PERMISIF
SATUAN/U
NIT BUDAYA
PERMISIF
KERJA ANTI
KORUPSI
ANTI KORUPSI
PENGAMANAN ASET
KEPATUHAN THD UU
06/11/2013 63
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN
BETTER FASTER
(lebih baik) (lebih cepat)
CHEAPER
(lebih murah)
PELAYANAN PRIMA
20/02/2020 64
KEGIATAN PBAK KEMENKES 2013
B0.3 (TRIWULAN I)
PENETAPAN AREA POTENSI RAWAN KORUPSI :
KEGIATAN PENGADAAN BARANG/JASA,
PELAYANAN UNIT LAYANAN TERPADU(ULT),
PENGELOLAAN DAN PENERIMAAN PNBP,
PELAYANAN PUBLIK (LOKUS KANTOR PUSAT,
UPT VERTIKAL : KKP JAKARTA,BBTKL JAKARTA, RSUD ADAM
MALIK MEDAN,RSUP DR.HASAN SADIKIN BANDUNG,RSUP
Dr.WAHIDIN SUDIRO HUSODO MAKASSAR,POLTEKKES PEKAN
BARU,POLTEKKES KUPANG POLTEKKES MENADO, ULP
KEMENKES, ULT KEMENKES