ANEMIA
Anemia merupakan kondisi klinis akibat kurangnya suplai sel darah
merah sehat, volume sel darah merah, dan atau jumlah hemoglobin.
Penurunan jumlah SDM yang beredar adalah penyebab anemia lazim.
Ini dapat terjadi akibat kehilangan darah, produksi SDM tidak cukup
atau peningkatan kerusakan SDM.
Jenis kelamin.
? c. kultur, ras dan etnis
Stomatitis
. Koilonychia . Atrofi papil angularis
(cheilosis)
lidah
kuku sendok (spoon
nail), kuku menjadi permukaan lidah keradangan pada
rapuh, bergaris garis menjadi licin dan sudut mulut
vertikal dan menjadi mengkilap karena sehingga tampak
cekung sehingga papil lidah sebagai bercak
mirip sendok. menghilang, dan berwarna pucat
luka halus pada keputihan.
Your Logo or Name Here 13
lidah.
Gejala Anemia defisiensi vitamin B12
Pucat kelemahan
• pucat,
• keletihan, • Keletihan
• Ikterik, limpa yang
• splenomegali • Pucat
membesar
• Pembengkakan ringan • kelemahan
tangan dan kaki karena
• warna kulit progresif,
yang menyakitkan, membuang
priapisme (ereksi seperti • dispnea pada
perunggu SDM yang
penis yang menetap aktivitas,
dan menyakitkan), • hiperplasia hancur atau
nyeri abdomen, • sakit kepala
sumsum tulang. rusak.
ulkus pada kulit. • takikardi.
Your Logo or Name Here 16
Thank You
DAFTAR PUSTAKA
Lemone.P.,Burke.K.M.,Bauldoff.G. 2012.
Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.
TELAAH JURNAL
HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN
ANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS BULELENG III
ABSTRAK
sectional. Variabel dependen pada penelitian ini adalah pola makan,
sedangkan variabel independennya yaitu anemia pada ibu hamil.
Pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah
sampel sebanyak 25 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan
kuesioner dan pemeriksaan Hb (haemoglobin) ibu hamil menggunakan
meode sahli. Analisa data menggunakan uji statistik korelasi pearson
product moment. Hasil penelitian ini menunjukkan sebagain besar 17
(68%) responden mengalami anemia ringan dan 11 (44%) responden
memiliki pola makan yang cukup. Pola makan pada ibu hamil
berhubungan bermakna dengan kejadian anemia (p<0,05).
Hubungan antara pola makan dengan kejadian anemia kuat, dengan
intrepretasi semakin kurang pola makan ibu hamil maka kejadian
anemia semakin tinggi. Ibu hamil diharapkan memiliki pola makan
yang baik sesuai jumlah kebutuhan pada masa kehamilan.
RINGKASAN
Anemia adalah gejala dari kondisi yang mendasari, seperti kehilangan
komponen darah, elemen tidak adekuat atau kurangnya nutrisi yang
dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah yang mengakibatkan
penurunan kapasitas pengangkut oksigen darah (Utami 2015). Anemia
disebabkan defisiensi beberapa zat gizi seperti zat besi, dan vitamin B12.
Anemia gizi pada masa kehamilan sering diidentikkan dengan anemia zat
besi. Setiap ibu hamil harus memiliki status gizi yang baik dengan pola makan
yang teratur dan bergizi seimbang. Menurut Arisman, dkk, (2007) penyebab
Anemia selama kehamilan adalah sebagai berikut : a) Kurangnya
mengkonsumsi makanan yang kaya akan zat besi, terutama yang berasal dari
sumber hewani yang mudah diserap, b) Kekurangan zat besi karena
kebutuhan zat besi yang meningkat seperti pada kehamilan, c) Kehilangan zat
besi berlebihan pada perdarahan termasuk saat haid berlebihan, sering
melahirkan dengan jarak yang dekat, d) Pemecahan eritrosit yang terlalu
cepat (hemolisis)
METODE
Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dimana
pada penelitian ini variabel sebab akibat yang terjadi pada
obejek penelitian secara simultan dalam waktu yang
bersamaan, untuk memperoleh data yang lebih lengkap
dilakukan dengan cepat (Notoatmodjo, 2002).
HASIL PENELITIAN
D).AnemiaHemolitik
Penatalaksanaan anemia hemolitik
E).AnemiaAplastik
disesuaikan dengan penyebabnya. Bila karena
Tujuan utama terapi adalah pengobatan
reaksi toksik imunologik yang dapat diberikan
yang disesuaikan dengan etiologi
adalah kortikosteroid (prednison, prednisolon),
darianemianya.
kalau perlu dilakukan splenektomi apabila
keduanya tidak berhasil dapat diberikan obat-obat
glostatik, seperti klorobusil dansiklophosfamit.
OBAT UNTUK
ANEMIA
1. TABLET BESI (Fe) DOSIS
Zat Besi di butuhkan untuk produksi hemoglobin (hb). Diminum sesudah makan malam atau menjelang
tidur
INDIKASI
pengobatan anemia defisiansi zat besi penggunakan dapat berupa mual dan nyeri lambung, konstipasi,
diluar indikasi ini, cenderung menyebabkan penyakit diare dan kemungkinan timbulnya feses yang
penimbunan zat besi dan keracunan zat besi. berwarna hitam kepada pasien.
INDIKASI
DOSIS 4.ADFER
Per oral: dewasa 50-150 mikrogram atau lebih, anak 50-105 INDIKASI
mikrogram sehari, 1-3x/hari
perdarahan selama masa pertumbuhan, usia lanjut & masa
Injeksi intramuscular dosis rumatan 1 mg per bulan. penyembuhan, kehamilan, menyusui, anemia yang
disebabkan malnutrisi
3.RIBOFLAVIN
EFEK SAMPING
Berfungsi sebagai koenzim dalam metabolisme flavo-protein
Gangguan saluran pencernaan
dalam pernafasan sel. Sehubungan dengan anemia, riboflavin
DOSIS
dapat memperbaiki anemia normokromik-normo-sitik. yang
digunakan cukup 10 mg sehari per oral atau IM. Dosis awal 1-2 kapsul sehari.
ASAM FOLAT
EMINETON
ETABION
FERCEE Kapsul
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
A. Pemeriksaan Laboratorium
1. Hemoglobin (Hb)
Penentuan indeks eritrosit secara tidak langsung dengan flowcytometri atau menggunakan rumus :
MCV akan menurun apabila kekurangan zat besi semakin parah, dan pada saat anemia mulai berkembang. Dihitung
dengan membagi hematokrit dengan angka sel darah merah.Nilai normal 70-100 fl, mikrositik < 70 fl, dan makrositik >
100 fl.
a. Mean Corpuscle Haemoglobin (MCH)
MCH adalah berat hemoglobin rata-rata dalam satu sel darah merah.Dihitung dengan membagi hemoglobin dengan
angka sel darah merah. Nilai norma 27-31 pg, mikrositik hipokrom < 27 pg, dan makrositik > 31 pg.
a. Mean Corpuscular Haemoglobin Concentration (MCHC)
MCHC adalah konsentrasi hemoglobin eritrosit rata-rata.Dihitung dengan membagi hemoglobin dengan
hematokrit.Nilai normal 30-35% dan hipokrom < 30%.
3.Pemeriksaan Hapusan Darah Perifer
Sediaan apusan darah tepi (SADT) merupakan suatu pemeriksaan hematologi yang
dapat memberikan banyak informasi bagi seorang klinisi untuk penapisan, diagnosis,
dan monitoring suatu penyakit. Kepentingan diagnostik SADT masih tidak bisa
digantikan oleh alat hematologi otomatis maupun teknik molekuler, terutama di
negara berkembang seperti Indonesia, dimana masih terbatasnya alat di sebagian
besar daerah. Pemeriksaan SADT dapat melihat morfologi sel darah tepi yang dapat
membantu diagnosis morfologi berbagai penyakit hematologi primer maupun
sekunder.
Edukasi
keluarga • Pemahaman keluarga mengenai pentingnya kecukupan zat besi dan
dampaknya pada tumbuh kembang serta kemampuan kognitif anak
pentingnya dinilai masih cukup minim. Maka penting mengedukasi keluarga
melalui kegiatan edukasi yang terarah tentang pentingnya
zat besi agar kecukupan zat besi.
bebas anemia
Tujuan edukasi pada keluarga untuk mewujudkan hidup
sehat di masyarakat sebagai bentuk kontribusi mendukung
pemerintah dalam meningkatkan kualitas kesehatan
keluarga
Menambah asupan Makanan yg
Perdarahan yg nutrisi pada janin mengandung zat
besi tinggi, seperti
Edukasi dan umum terjadi
adalah perdarahan
Mencegah anemia bayam, hati ayam,
ikan, sereal, kacang-
defisiensi zat besi
promosi karena haid atau kacangan, kentang,
daging merah,
kesehatan pada gastrointestinal, Mencegah makanan laut, tahu,
segera perdarahan saat dan kedelai dapat
anemia defisiensi konsultasikan ke masa persalinan membantu
mencegah ADB.
besi (ADB) dokter dan tangani Menurunkan resiko Hindari makanan
perdarahan atau minuman yg
kematian pada ibu dapat mengganggu
sebelum terjadi karena perdarahan penyerapan zat besi,
anemia pada saat misalnya teh dan
kopi.
persalinan