PERIODONSIA
Klasifikasi Penyakit Periodontal berdasarkan
American Academy of Periodontology tahun 2017
Pembimbing: drg. Sandra Olivia Kuswandani, MARS, Sp.Perio
KELOMPOK D
Aqila Putri Sabrina Faiz Abdurrahman
Ardelia Nada Gyachienta N.
Dhira Rama Haidar P. Julia Dharmawan
Kartika Devy P.
Dwinda Rizky A. Oceana Roswin
Eikla Luwlu Y. Tivania Wiradinata
Periodontitis
Formasi
bakteri
Periodontitis
dikarakteristikan Inflamasi
dengan kehilangan gingiva
perlekatan jaringan
periodontal
Kehilangan
perlekatan
Tonetti MS, Greenwell H, Kornman KS. Staging and Grading of Periodontitis: Framework and Proposal of a New Classification and Case Definition. J Clin Periodontol.
2018, 45(Suppl 20): S149-S161
Periodontitis
Periodontitis dipengaruhi oleh banyak faktor (multifaktorial)
Tonetti MS, Greenwell H, Kornman KS. Staging and Grading of Periodontitis: Framework and Proposal of a New Classification and Case Definition. J Clin Periodontol.
2018, 45(Suppl 20): S149-S161
Klasifikasi Penyakit dan Kondisi Periodontal tahun 1999
Wiebe CB, Putnins EE. The Periodontal Disease Classification System of the American Academy of Periodontology : An Update. J Can Dent Assoc. 2000; 66: 594-7.
KEKURANGAN Klasifikasi Periodontitis tahun 1999
Periodontitis kronis dan periodontitis agresif
Hanya dijabarkan berdasarkan
tingkat keparahan penyakit
Papapanou PN, Sanz M,et al. Periodontitis: Consensus report of Workgroup2 of the 2017 World
Workshop on the Classification of Periodontal and Peri-Implant Diseases and Conditions.J
Periodontol. 2018;89(Suppl 1):S173–S182.https://doi.org/10.1002/JPER.17-0721
STAGE III
SEVERE PERIODONTITIS WITH POTENTIAL FOR ADDITIONAL TOOTH
LOSS
Pasien wanita 37 tahun datang dengan
keluhan gusi sering berdarah ketika menyikat
gigi dan menggigit makanan keras. Kesehatan
umum pasien baik, bukan perokok, tingkat
stress rendah dan terdapat riwayat
periodontitis di keluarga.
Pemeriksaan IO:
• Gingivitis marginalis kronis
• Kalkulus sub dan supra gingiva minimal
• Poket paling dalam pada gigi 16 dan 36
• Resesi tidak lebih besar dari 1 mm
• Tidak ada keterlibatan furkasi
Wadia R, Walter C,et al. Periodontal diagnosis in the context of the 2017 classification system of periodontal diseases and conditions:
presentation of a patient with periodontitis localised to the molar teeth.Br Dent J. 2019;226:180 - 182. https://doi.org/10.1038/sj.bdj.2019.93
STAGE III
SEVERE PERIODONTITIS WITH POTENTIAL FOR ADDITIONAL TOOTH
LOSS
Pemeriksaan radigraf:
• Terjadi kehilangan tulang
yang terlokalisasi pada gigi
16 dan 36 dengan bentuk
kehilangan tulang vertikal
Kasus ini terklasifikasi
sebagai localized aggressive
periodontitis menurut
klasifikasi tahun 1999.
Wadia R, Walter C,et al. Periodontal diagnosis in the context of the 2017 classification system of periodontal diseases and conditions:
presentation of a patient with periodontitis localised to the molar teeth.Br Dent J. 2019;226:180 - 182. https://doi.org/10.1038/sj.bdj.2019.93
STAGE III
SEVERE PERIODONTITIS WITH POTENTIAL FOR ADDITIONAL TOOTH
LOSS
Ketika menentukan stage, kehilangan tulang pada site terparah perlu
diperhatikan. Ditemukan kehilangan tulang mencapai sepertiga tengah
akar tetapi tidak meluas ke sepertiga apikal. Sehingga pasien ini
tergolong ke dalam stage III periodontitis.
Wadia R, Walter C,et al. Periodontal diagnosis in the context of the 2017 classification system of periodontal diseases and conditions:
presentation of a patient with periodontitis localised to the molar teeth.Br Dent J. 2019;226:180 - 182. https://doi.org/10.1038/sj.bdj.2019.93
STAGE IV PERIODONTITIS
• Stadium IV adalah stadium yang lebih lanjut, periodontitis
menyebabkan kerusakan yang cukup besar pada dukungan
periodontal dan dapat menyebabkan kehilangan gigi yang
signifikan, dan ini berarti hilangnya fungsi pengunyahan. Karena
tidak ada kontrol yang tepat terhadap periodontitis dan rehabilitasi
yang adekuat, gigi tersebut berisiko hilang.
• Stage IV ditandai dengan adanya lesi periodontal dalam yang meluas
ke bagian apikal akar dan/atau riwayat kehilangan banyak gigi;
seringkali dipersulit oleh hipermobilisasi gigi karena trauma oklusal
sekunder dan gejala sisa kehilangan gigi: gigitan posterior kolaps dan
hanyut. Seringkali, manajemen kasus memerlukan
stabilisasi/pemulihan fungsi pengunyahan.
tulang tulang
Klasifikasi Periodontitis tahun 2017
• GRADING
• Masing-masing individu/pasien memiliki tingkat keparahan dan/atau
perluasan, serta kompleksitas yang berbeda-beda; sehingga sistem
staging dari periodontitis ini juga harus dilengkapi dengan informasi
pelengkap berupa grading.
• Sistem grading ini dilihat dari 3 jenis parameter, yaitu:
1) Tingkat perkembangan periodontitis / progresi
2) Faktor risiko pada perkembangan periodontitis tersebut
3) Risiko dari kasus suatu pasien terhadap kesehatan sistemiknya
Grading
• Grading didasarkan oleh kriteria primer yang dilihat dari bukti langsung atau tidak langsung dari laju
periodontitis.
• Bukti langsung didasarkan oleh observasi longitudinal yang ada seperti radiograf diagnostik lama
pasien
• Bukti tidak langsung didasarkan oleh penilaian kehilangan tulang pada gigi yang terkena paling parah
pada lengkung gigi sesuai dengan umur (dihitung dengan kehilangan tulang secara radiograf dalam
persentase panjang akar gigi dibagi dengan usia subyek).
• Penilaian menggunakan grade dapat dimodifikasi dengan keberadaan faktor risiko.4,5
• Informasi tambahan disediakan pada penilaian ini mengenai sifat bilogis dari penyakit, seperti analisis
berdasarkan sejarah kecepatan progresif periodontitis, penilaian mengenai progresif kedepannya, analisis
terhadap kemungkinan hasil buruk dari perawatan, dan penilaian risiko bahwa penyakit atau perawatannya
dapat berpengaruh secara negatif terhadap kesehatan umum pasien.7,9
Menghitung
persentase
bone loss thd
panjang akar
secara
radiografis,
dibagi dengan
usia.
Usia OS: 45 tahun
Dilakukan pada
gigi dengan
kondisi Besarnya bone loss adalah 10 mm dari akar sepanjang 12 mm.
periodontal
yang paling
parah.
Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa klasifikasi oleh American Academy of Periodontology (AAP) diciptakan guna
memperbaiki dan melengkapi klasifikasi 1999 International Workship for a Classification of Periodontal
Disease and Conditions akibat kelemahan-kelemahan dalam penggunaan klasifikasi tersebut (beberapa
kriteria untuk diagnosis tidak jelas serta ketidakmampuan dalam mendeskripsikan dimensi etiologi
multifaktorial, kompleksitas, risiko, dan prognosis). Dengan adanya Klasifikasi AAP, dapat diketahui tingkat
keparahan penyakit periodontal melalui staging serta laju progresifitas penyakit periodontal melalui grading.
Diharapkan dengan adanya klasifikasi AAP, dokter gigi dapat menentukan prognosis dan rencana
perawatan yang paling tepat.
REFERENSI:
• Caton JG, Armitage G, Berglundh T, Chapple ILC, Jepsen S, Kornman KS, et al. A new
classification scheme for periodontal and peri ‐ implant diseases and conditions –
Introduction and key changes from the 1999 classification. 2018;45(March):1–8.
• Tonetti MS, Greenwell H, Kornman KS. Staging and Grading of Periodontitis: Framework
and Proposal of a New Classification and Case Definition. J Clin Periodontol. 2018,
45(Suppl 20): S149-S161
• Papapanou PN, Sanz M,et al. Periodontitis: Consensus report of Workgroup2 of the 2017
World Workshop on the Classification of Periodontal and Peri-Implant Diseases and
Conditions. J Periodontol. 2018;89(Suppl1):S173–S182. https://doi.org/10.1002/JPER.17-
0721
• Wadia R, Walter C,et al. Periodontal Diagnosis in The Context of The 2017 Classification
System of Periodontal Diseases and Conditions: Presentation of a Patient with
Periodontitis Localised to The Molar Teeth. Br Dent J. 2019;226:180 - 182.
https://doi.org/10.1038/sj.bdj.2019.93