GGK
GGK
Pembimbing :
dr. Siti Taqwa Fitria Lubis, Sp.PD
Disusun Oleh:
M. Rifky Hardian 102118093
Nadia Rahmadani 102118091
Penyebab Insiden
Glomerulonefritis 46,39%
Diabetesmellitus 18,65%
Obstuksidan infeksi 12,85%
hipertensi 8,46%
Sebablain 13,65%
Klasifikasi
Tabel 1. Klasifikasi pe nyakit ginjal kronik berdasarkan laju filtrasi glomerulus.
2
Penjelasan LFG (mL/menit/1,73m )
1. Anamnesis
Ditanyakan kepada pasien apakah terdapat gejala gejala seperti mual
muntah, berat badan menurun lemah, sakit kepala, penurunan nafsu
makan. Nokturia, edema.
2. Pemeriksaan fisik
Palpasi Ginjal
-Ginjal kiri jarang teraba, meskipun demikian usahakan untuk -
mempalpasi ginjal untuk mengetahui ukuran dan sensasi. Jangan
lakukan palpasi bila ragu karena akan merusak jaringan.
-Posisi klien supinasi, palpasi dilakukan dari sebelah kanan. Anjurkan
pasien nafas dalam dan tangan kanan menekan sementaratangan kiri
mendorong ke atas.
- Letakkan tangan kiri di bawah abdomen antara tulang iga dan spina
iliaka. Tangan kanan dibagian atas. Tenderness/ lembut pada palpasi
ginjal maka indikasi infeksi,gagal ginjal kronik. Ketidaksimetrisan ginjal
indikasi hidronefrosis.
3. Pemeriksaan
Laboratorium
1. Darah
a. BUN/ Kreatinin meningkat.
b. Hb menurun karena adanya anemia Hb <7-8 g/dl.
c. Natrium serum mungkin rendah
d. Magnesium / fosfat meningkat, kalium menurun.
e. Protein/Albumin : Kehilangan protein melalui urin
2. Urine
a. Volume : Biasanya <400 ml/ 24 jam
b. Warna : Secara abnormal dapat keruh oleh pus
c. Osmolaritas : <350 m osm/kg menunjukkan kerusakan tubuh
d. Kreatinin : Mungkin agak menurun
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan penyakit ginjal kronik meliputi :
1. Terapi spesifik terhadap penyakit dasarnya
2. Pencegahan dan terapi terhadap kondisi komorbid ( comorbid
condition)
3. Memperlambat perburukkan fungsi ginjal.
4. Pencegahan dan terapi terhadap penyakit kardiovaskular
5. Pencegahan dan terapi terhadap komplikasi
6. Terapi pengganti ginjal berupa dialysis atau transplantasi ginjal.
Komplikasi
1. Asidosis
2. Anemia
3. Ketidakseimbangan kalsium dan fosfat
4. Osteodistrofi Renal
Prognosis
. Prognosis
Pasien dengan gagal ginjal kronik umumnya akan menuju stadium
terminal atau stadium 4 atau 5. Angka prosesivitasnya tergantung dari
diagnosis yang mendasari, keberhasilan terapi, dan juga dari individu
masing-masing. Pasien yang menjalani dialisis kronik akan mempunyai
angka kesakitan dan kematian yang tinggi. Pasien dengan gagal ginjal
stadium akhir yang menjalani transpantasi ginjal akan hidup lebih lama
daripada yang menjalani dialisis kronik. Kematian terbanyak adalah
karena kegagalan jantung (45%), infeksi (14%), kelainan pembuluh
darah otak (6%), dan keganasan (4%).
Pencegahan
Upaya pencegahan terhadap penyakit ginjal kronik sebaiknya sudah
mulai dilakukan pada stadium dini penyakit ginjal kronik. Berbagai
upaya pencegahan yang telah terbukti bermanfaat dalam
mencegah penyakit ginjal dan kardiovaskular, yaitu pengobatan
hipertensi (makin rendah tekanan darah makin kecil risiko penurunan
fungsi ginjal), pengendalian gula darah, lemak darah, anemia,
penghentian merokok, peningkatan aktivitas fisik dan pengendalian
berat badan.