Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN KASUS

infeksi saluran kemih

Oleh: dr. Risna safitri

RSUD MUYANG KUTE 2020


A. Identitas Pasien

 Nama : Ny. M
 Tanggal lahir : 15 juni 1993
 Usia : 26 tahun
 Jenis kelamin : perempuan
 Pekerjaan : IRT
 Alamat : pante raya
 Status : menikah
 Agama : islam
B. Anamnesis

Keluhan Utama
nyeri saat buang air kecil
Riwayat Penyakit Sekarang
Os datang dengan keluhan nyeri saat buang air kecil yang dialami
sejak 5 hari yang lalu, keluhan nyeri disertai BAK sering namun hanya
sedikit-sedikit. Pasien sering BAK pada malam hari 2-3 kali. nyeri
perut bagian bawah (+), Nyeri pinggang disangkal, Riwayat BAK
warna kemerahan disangkal Riwayat BAK berpasir disangkal. os juga
mengeluhkan demam sejak 3 hari ini, mual (-) muntah (-) nyeri ulu hati
(-) batuk (-) pilek (-).Buang air besar normal.
Riwayat Penyakit terdahulu
Riwayat penyakit dengan keluhan yang sama (+) DM (-), HT (-).

Riwayat Penyakit Keluarga


(-)

Riwayat Pengobatan
(-)
Riwayat kebiasaan
 Sering menahan BAK (-)
 Kurang minum air putih (+)
C. Pemeriksaan Fisik

 Keadaan umum : sakit sedang


 Kesadaran : composmentis
 Tanda vital : TD: 110/80 mmhg, HR: 90x/I, RR: 22 x/I, T: 37,8 C
 Kepala : dalam batas normal
 Mata : konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
 Mulut : dalam batas normal
 Leher : pembesaran kelenjar getah bening (-)
 Dada : paru : suara nafas vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
 Jantung: bunyi jantung I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
 Abdomen : simetris, soepel, nyeri tekan (+) suprapubik, hepar dan lien
tidak teraba membesar, nyeri ketok CVA (-/-), BU (+) dalam batas
normal.
 Ekstremitas : edema (-), akral hangat, capillary refill <2”.
F. Resume

perempuan usia 24 tahun datang dengan keluhan nyeri saat buang air
kecil yang dialami sejak 5 hari yang lalu, keluhan nyeri disertai BAK
sering namun hanya sedikit-sedikit. Pasien sering BAK pada malam
hari 2-3 kali. nyeri perut bagian bawah (+), Nyeri pinggang
disangkal, Riwayat BAK warna kemerahan disangkal Riwayat BAK
berpasir disangkal. os juga mengeluhkan demam sejak 3 hari ini. TD:
110/80 mmhg, HR: 90x/I, RR: 22 x/I, T: 37,8 C. pemeriksaan fisik
abdomen: nyeri tekan suprapubik (+).
G. Pemeriksaan penunjang
a. Laboratorium :  Trombosit : 376 [10 ̂3/uL]
• Dara rutin :
 Leukosit :12,1[10 ̂3/uL]
 Eritrosit : 4,99 [10 ̂6/uL]
 Hb : 14,0 [g/dL]
 Hematokrit : 40,8 [%]
 MCV : 81,8 [fL]
 MCH : 28,1 [pg]
 MCHC : 34,3 [g/dL]
•Urin rutin :
•Warna : kuning jernih
•Glukosa : negatif
•Bilirubin : negatif
•Keton : negatif
•Urobilin : negatif
•Berat jenis : 1.015
•Ph : 7,5
•Protein : +1
b. USG Abdomen, Ginjal dan buli
•Nitrit : negatif
buli
•Leukosit : +1
-VU permukaan licin dinding
•Darah : negatif
tampak menebal
•Sedimen :
-Kesan: cystitis
• Eritrosit : 0-1
• Leukosit : 2-3
• Epitel : 1-2
• Cast : negatif
• Kristal : negatif
• Bakteri : negatif
• Yeast : negatif
Diagnosa
Infeksi saluran kemih bawah (cystitis)
DD: BSK

Prognosis
Bonam
Defenisi
 Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan istilah yang digunakan
untuk menunjukkan bakteriuria patogen dengan colony
forming units per mL CFU/ ml urin > 101, dan lekositouria
>10 per lapangan pandang besar, disertai manifestasi klinik.
EPIDEMIOLOGI
Etiologi
 Pada umumnya ISK disebabkan oleh mikroorganisme (MO)
tunggal seperti:
 Eschericia coli merupakan MO yang paling sering diisolasi dari
pasien dengan ISK simtomatik maupun asimtomatik
 Mikroorganisme lainnya yang sering ditemukan seperti
Proteus spp (33% ISK anak laki-laki berusia 5 tahun), Klebsiella
spp dan Stafilokokus dengan koagulase negatif
 Pseudomonas spp dan MO lainnya seperti Stafilokokus jarang
dijumpai, kecuali pasca kateterisasi
patogenesis
 Patogenesis bakteriuri asimtomatik menjadi bakteriuri
simtomatik tergantung dari patogenitas bakteri sebagai agent,
status pasien sebagai host dan cara bakteri masuk ke saluran
kemih (bacterial entry)
Faktor predisposisi (pencetus) ISK
 Litiasis
 Obstruksi saluran kemih
 Penyakit ginjal polikistik
 Nekrosis papilar
 DM pasca transplantasi ginjal
 Nefropati analgesik
 Penyakit Sickle-cell
 Senggama
 Kehamilan dan peserta KB dengan tablet progesteron
 Kateterisasi
Klasifikasi

Atas pieonefritisi

ISK
Perempuan : sistitis
dan sindrom uretra
akut
Bawah
laki-laki: sistitis,
prostatitis, epidimitis,
dan uretritis.
Klasifikasi
Manifestasi klinis
 ISK bawah (sistitis): disuria, frekuensi, demam subfebris,
nyeri perut supra pubik
 ISK atas (pielonefritis): demam tinggi hingga mengigil, mual,
muntah, nyeri pinggang
Penunjang diagnosis
 Urin rutin : leukosituria, bakteriuria, proteinuria
 Pemeriksaan mikrobiologi yaitu dengan Colony Forming Unit
(CFU) ml urin. Hasil kultur urin positif pada wanita adalah
10̂3-10̂4 organisme/mL urine diambil secara
midstream.
 Renal Imaging Procedures : USG, foto polos abdomen, pielografi intravena,
micturating cystogram
penatalaksanaan
 Prinsip manajemen ISKB adalah dengan meningkatkan intake
cairan, pemberian antibiotik yang adekuat, dan kalau perlu
terapi simtomatik untuk alkanisasi urin dengan natrium
bikarbonat 16-20 gram per hari.
 Pada sistitis akut, antibiotika pilihan pertama antara lain
nitrofurantion monohydrate,
trimethoprim/sulfamethoxazole, fosfomycin. Untuk pilihan
kedua adalah ciprofloxacin dan levofloxacin
komplikasi
Komplikasi ISK bergantung dari tipe yaitu ISK tipe sederhana
(uncomplicated) dan ISK tipe berkomplikasi (complicated).
 ISK sederhana (uncomplicated)
ISK akut tipe sederhana yaitu non-obstruksi dan bukan pada
perempuan hamil pada umumnya merupakan penyakit ringan
(self limited disease) dan tidak menyebablan akibat lanjut jangka
lama.
 ISK tipe berkomplikasi (complicated)
ISK tipe berkomplikasi biasanya terjadi pada perempuan
hamil dan pasien dengan diabetes mellitus. Selain itu basiluria
asimtomatik (BAS) merupakan risiko untuk pielonefritis
diikuti penurun laju filtrasi glomerulus (LFG).

Anda mungkin juga menyukai